PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan dihitung dari awal periode menstruasi terakhir
sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar
dapat berlangsung dengan baik, kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin.
Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal,
secara tiba – tiba dapat menjadi beresiko tinggi.
Setiap kehamilan merupakan proses alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan
memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman. untuk itu
dibutuhkan avidance based dalam praktek kehamilan yakni dengan penggunaan
kebijakan dari bukti terbaik, yang tersedia sehingga tenaga kesehatan (bidan) dan
pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada
akhirnya dapat menilai pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan
kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evidence based practice?
2. Apa saja informasi evidance base pada asuhan kehamilan terkini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian evidence based practice.
2. Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan kehamilan terkini.
D. Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang evidence based practice
kebidanan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang informasi evidence based
pada kehamilan terkini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Pengertian Kehamilan
Menurut federasi obstetri ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan berlangsung
dalm waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester I berlangsung dalam 12 minggu,
trimester II 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester III 13 minggu (minggu
ke 28 hingga ke 40) (Sarwono, 2010).
D. Antenatal Care
Pelayanan antenatal care dilakukan oleh tenaga yang profesional di bidangnya
sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari, artinya pelayanan diberikan sesuai dengan
kemampuan tenaga kesehatan seperti dokter ahli kandungan dan bidan yang telah
memiliki aspek legal untuk memberikan pelayanan (surat izin praktek). Dalam hal ini
bidan juga harus paham bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda
dan setiap perkembangan dalam tiap trimester harus bidan perhatikan. Setiap tahapan
trimester tentunya kebutuhan layanan akan berbeda.
1. Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan
Ruang lingkup asuhan kemhamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan
identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan
resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
2. Prinsip Asuhan Kehamilan
a) Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal,alami dan
sehat. Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan
yang membantu serta melindungi proses kehamilan dan kelahiran
normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak
perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah.
b) Bidan harus memberdayakan ibu dengan meningkatkan pengetahuan
dan pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat
merawat dan menolong diri sendiri pada keadaan tertentu.
c) Bidan harus dapat memberikan informasi yang akurat tentang resiko
dan manfaat dari semua prosedur,obat-obatan,maupun tes/hasil
pemeriksaan sebelum mereka menyutujuinya.
d) Intervensi harus dilaksanakan atas indikasi yang spesifik, bukan
sebagai rutinitas sebab test-test rutin,obat atau prosedur lain pada
kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin.
e) Asuhan kehamilan yang dilaksanakan bidan harus berdasarkan ilmu,
analisa, dan pertimbangan yang matang. Asuhan berkualitas,
berfokus pada klien, dan sayang ibu berdasarkan bukti ilmiah terkini.
Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg ) dan asam
folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian
selama 90 hari ( 3 bulan ). Ibu hamil harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama
dengan teh/ kopi agar tidak mengganggu penyerapannya.
Berdasarkan penelitian yang ada, suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi
angka kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) ibu hamil secara langsung
yakni dengan mengobati penyakit pada kehamilan atau secara tidak langsung dengan
menurunkan risiko komplikasi saat kehamilan dan persalinan.
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Tablet fe
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tannina atau pitat
yang menghambat penyerapan zat besi(ika pantiawati,2010).
C. Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya untuk
pencegahan ter hadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang
telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan.
TT Interval Lama Perlindungan % Perlindungan
TT 1 Kunjungan ANC - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah 3 tahun 80%
TT 1
TT 3 6 Bulan betelan 5 tahun 95%
TT 2
TT 4 1 Tahun setelah 10 tahun 99%
TT 3
TT 5 1 Tahun setelah 25 tahun / seumur 99%
TT 4 hidup
Terdapat variasi yang lebar antara operator yang melakukan pengukuran TFU
dengan cara tradisional ( jari tangan ).
Menggunakan pita ukur untuk mengukur jarak antara tepi atas simpisis pubis dengan
fundus uteri dalam centimeter adalah metoda yang dapat diandalkan untuk
memperkirakan TFU.
Jarak tersebut ( dalam cm ) sesuai dengan umur kehamilan ( dalam minggu ) setelah
umur kehamilan 24 minggu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evidence based merupakan cara untuk membantu tenaga kesehatan dalam
membuat keputusan saat merawat pasien sesuai dengan Kebutuhan pasien dan
keahlian klinis tenaga kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
Setiap wanita hamil, melahirkan atau nifas mengalami resiko komplikasi yang
serius dan mengancam jiwanya. Meskipun pertimbangan ’resiko’ ini bisa digunakan oleh
individu-individu bidan, perawat dan dokter untuk menyusun advis pengobatan. Kadang
kala wanita hamil yang beresiko rendah sering terabaikan sehingga mengembangkan
komplikasi dan banyak yang lainnya yang memiliki RESTI malah melahirkan tanpa
masalah sama sekali.
B. Saran
1. Hendak nya ibu dan keluarga tidak mudah mengikuti mitos yang sudah menjadi
ada-istiadat seteat,ada baik nya ibu hamil dan keluarga bertanya langsung
kepada Bidan dan tenaga medis setempat serta membaca referensi tentang gizi-
gizi yang harus dicukupi oleh seorang ibu hamil
2. Seorang bidan dan tenaga kesehatan hendaknya sering-sering memberikan
pendidikan kesehatan pada masyarakat setempat agar masyarakat dapat
merubah pola pikirannya tentang makanan yg dianggap pantang dimakan oleh
ibu hamil yang sejatinya sangat diperlukan untuk perkembangan janin yang
dikandungnya.