01 GDL Handikaagu 1590 1 Naskahp A PDF
01 GDL Handikaagu 1590 1 Naskahp A PDF
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Handika Agustina
NIM. S.12 018
SURAKARTA
2016
ii
iii
Handika Agustina
Abstrak
Hemodialisis terapi yang paling sering dilakukan oleh pasien penyakit
ginjal kronik diseluruh dunia. Individu dengan lama menjalani hemodialisa di
RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso sering merasakan lelah, letih, lesu yang
merupakan gejala fatigue. Fatigue dialami karena lama berbaring ditempat
tidur sewaktu menjalani hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas latihan fisik terhadap penurunan fatigue pada pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain penelitian quasi
experiment dengan rancangan pretest dan posttest with control group,
pengambilan sampel dengan metode total sampling. Sampel penelitian
berjumlah 28 responden yang menjalani hemodialisis rutin dan mengalami
fatigue dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu 14 kelompok perlakuan
dan 14 responden kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik efektif terhadap
penurunan fatigue dengan p value 0.004 dengan menggunakan uji wilcoxon
dan ada perbedaan fatigue pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p
value 0.049. Kesimpulan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi pihak rumah sakit khususnya pelayanan hemodialisis untuk
lebih meningkatkan asuhan keperawatan yang menyeluruh terhadap penderita
gagal ginjal, karena latihan fisik bisa menurunkan fatigue.
Handika Agustina
ABSTRACT
Hemodialysis is a therapy which is most frequently taken by chronic
renal failure in the world. The clients who undergo a long-run hemodialysis at
dr.Soediran Mangun Sumarso Local General Hospital of Surakarta frequently
feel tiredness and lethargy which are symptoms of fatigue. Fatigue is
experienced due to pro-longed lying on the bed during the hemodialysis. The
objective of this research is to investigate the effectiveness of physical
exercise on the fatigue lowering of the chronic renal failure patients
undergoing hemodialysis.
This research used the quantitative quasi experimental research
method with the pretest and posttest with control group design. Its samples
were determined through total sampling technique. They consisted of 28
respondents who underwent regular hemodialysis and experienced fatigue.
The respondents were divided into two groups, 14 in experimental group and
14 in control group.
The result of research shows that the physical exercise is effective on
the fatigue lowering as indicated by the result of Wilcoxon Test in which the
p-value was 0.004, and there was a difference of fatigue between the
experimental group and the control group as shown by the p-value 0.049.
Thus, the hemodialysis service department of the hospital had to improve its
comprehensive nursing care service (physical exercise) to the renal failure
clients as it could lower the fatigue.
1
2
Total 14 14 28 100
pada kelompok perlakuan adalah laki- data mayoritas pekerjaan responden pada
kelompok perlakuan adalah tidak bekerja 12
laki sebanyak 9 orang (64%), sedangkan
orang (86%), sedangkan pada kelompok
pada kelompok kontrol adalah laki-laki
kontrol adalah tidak bekerja sebanyak
sebanyak 8 orang (57%).
13 orang (93%).
5
Kelom
pok Menurut Jhamb, et al.,(2009),
Perlaku
an bahwa dengan melakukan latihan fisik,
Pre 2.28 1.00 3.00
test 0.004 14 fatigue dapat menurun (62,3%).
3.21 2.00 4.00 Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
Post
test latihan fisik yang dilakukan selama
hemodialisis dapat menurunkan tingkat
Berdasarkan tabel 1.7 diperoleh
fatigue seseorang.
data nilai rata-rata pre test pada
kelompok perlakuan adalah 2.28 yang
menunjukkan fatigue sedang dan rata –
1.8. Tingkat fatigue pre test dan post test
rata post test adalah 3.21 yang
pada kelompok kontrol
7
penurunan fatigue. Penelitian ini sesuai juga pada kelompok kontrol adalah
dengan hasil penelitian yang dilakukan 8 orang (57%). Prosentase terbesar
oleh Jhamb, et al.,(2009) bahwa dengan responden pada kelompok
melakukan latihan fisik, fatigue dapat perlakuan adalah tidak bekerja 12
menurun. orang (86%), demikian juga pada
kelompok kontrol adalah 13 orang
Hasil yang dicapai pada
(93%). Tingkat fatigue sebelum
kelompok perlakuan menunjukkan
latihan fisik pada kelompok
adanya penurunan tingkat fatigue
perlakuan yaitu fatigue ringan
seseorang, dengan melakukan latihan
(50%), sedangkan tingkat fatigue
fisik secara teratur memiliki keuntungan
sesudah yaitu fatigue ringan (50%).
memperbaiki kesehatan otot. Latihan
Tingkat fatigue sebelum pada
yang dilakukan pasien yang menjalani
kelompok kontrol yaitu fatigue
hemodialisis dapat meningkatkan aliran
ringan (57%), sedangkan tingkat
darah pada otot dan memperbesar
fatigue sesudah yaitu fatigue
jumlah kapiler serta memperbesar luas
sedang (79%).
permukaan kapiler sehingga
2. Adanya perbedaan tingkat fatigue
meningkatkan perpindahan urea dan
pre dan post test pada kelompok
toksin dari jaringan ke vaskuler
kontrol didapatkan nilai p = 0.008
kemudian dialirkan kedializer atau
< 0,05, bahwa dari fatigue sedang
mesin hemodialisis ( Parson et al,2006).
(2.42) menjadi fatigue berat ( 1.92).
D. KESIMPULAN 3. Terbukti adanya perbedaan yang
1. Mayoritas usia responden pada signifikan tingkat fatigue pre dan
kelompok perlakuan adalah 41 – 50 post test pada kelompok perlakuan
tahun (50%), sedangkan pada didapatkan nilai p = 0.004 < 0,05,
kelompok kontrol adalah 41 -50 maka Hα diterima dan Ho ditolak
tahun (46%). Mayoritas responden artinya latihan fisik efektif terhadap
lama menjalani hemodialisis pada penurunan fatigue pada pasien
kelompok perlakuan adalah 6 – 20 gagal ginjal kronik yang menjalani
bulan (43%), sedangkan pada hemodialisis di RSUD dr.Soediran
kelompok kontrol adalah 6 - 20 Mangun Sumarso Wonogiri.
bulan (72%). Mayoritas jenis 4. Adanya perbedaan yang signifikan
kelamin laki – laki pada kelompok rata – rata fatigue pada kelompok
perlakuan 9 orang (64%), demikian
9