Anda di halaman 1dari 33

Kejang Ensefalopati

Uremia
Gilang
Pembimbing :
dr. Fitriyani Sp.S, M.Kes
Identitas
• Nama : Ny. E
• Umur : 41tahun
• Alamat : Talang Padang
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status : Menikah
• SukuBangsa : Jawa
• Tanggalmasuk : 25 Oktober 2015, pukul22.15
WIB
• Dirawat yang ke: Empat
ANAMNESA

• Keluhan utama:
• Os datang dengan keluhan kejang.

• Keluhan tambahan:
• Pusing, lemas, tidak mau makan,
tidak bisa kencing, penuruan
kesadaran, kedua tungkai sering
membengkak
• Riwayat penyakit sekarang:
Os datang dengan keluhan kejang, kejang dirasakan 1 hari
sebelum masuk RS, os juga sempat kejang di IGD 1 kali. Kejang
disertai dengan penurunan kesadaran. Selain kejang os juga
mengeluh pusing, lemas, tidak mau makam dan sulit kencing
serta kedua tungkai sering membengkak. Untuk keluhan
demam, muntah, batuk disangkal. Kejang sebelumnya sudah
sering dialami os, dengan lama kejang kurang dari 15 menit
pada seluruh tubuh dan kadang hanya sebagian tubuh. Kejang
tidak mengeluarkan cairan dari mulut. Kejang dialami pertama
kali kira-kira 3 bulan yang lalu. Riwayat epilepsi, trauma dan
gangguan hati disangkal. Os mengaku memiliki penyakit gagal
ginjal sejak lama dan sering cuci darah 2 kali dalam 1 minggu.
Os mengaku kencing berwarna merah kecoklatan dan jarang
kencing. Selama os dirawat 2 hari hanya mengeluarkan air
kancing ± 250cc. Os juga memiliki riwayat darah tinggi. Os
sudah sering dirawat di RSPBA dengan keluhan yang sama dan
membaik. Selama 1 bulan terakhir os rutin mengkonsumsi
furosemin 1 kali sehari.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi
Riwayat gagal ginjal
• Riwayat Penyakit Keluarga
Os mengaku tidak ada keluarga yang
mengalami hal sama seperti Os.
• Riwayat Pengobatan
• Sejak tahun 2013, sebenarnya Os sudah pernah
berobat untuk penyakit darah tinggi dan ginjalnya.
Saat ini os rajin kontrol dan cuci darah. Os mulai rutin
mengkonsumsi furosemid 1 kali sehari hingga
sekarang.

• Riwayat Sosial ekonomi


• Os tinggal bersama suami dan anaknya di Talang
Padang. Pekerjaan Os adalah ibu rumah tangga.
Kesan ekonomi cukup. Os terdaftar sebagai pasien
BPJS kelas III.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Apatis
• GCS : E4V1M5

• Tanda vital
• Tekanandarah : 230/130 mmHg
• Nadi : 96 x/menit
• Pernapasan : 22 x/menit
• Suhu : 36,5oC
Status Generalis
– Kulit :Warna kulit sawo matang, tak ikterik, tidak

sianosis, turgor Kulit cukup, capilary refill kurang dari


2 detik dan teraba hangat.
– Kepala :Normosefali, rambut berwarna hitam
distribusi merata
» Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
RCL -/-, RCTL -/-, pupil isokor 3mm/3mm.
» Hidung: Deformitas (-), nyeritekan (-), krepitasi (-),
deviasiseptum (-), sekret (-/-)
» Telinga:Normotia (+/+), nyeritekan (-/-), nyeritarik
(-/-), sekret (-/-)
» Mulut : kering (-), sianosis (-),
» Tenggorokan :Trismus (-), arkus faring simetris,
hiperemis (-); uvula di tengah
Leher
– Inspeksi : Trauma (-), massa (-)
– Palpasi : Pembesaran KGB
(-),pembesaran tiroid (-),deviasi trakea
(-), JVP 5-2mmH2O
Thoraks
• Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
• Perkusi :
– Batas atas kiri: ICS II garis parasternal sinsitra,
bunyi redup
– Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra,
bunyi redup
– Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis
midklavikula sinistra, bunyi redup
– Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal
dekstra, bunyi redup
• Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular,
murmur (-), gallop (-)
• Paru
• Inspeksi :Dinding toraks simetris pada
saat statis maupun dinamis, retraksi
otot-otot pernapasan (-)
• Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama
kuat kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi: Suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdoment
• Inspeksi : Perut datar, massa (-),
pulsasi abnormal (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani pada seluruh
lapang abdomen
• Palpasi :Soepel, hepar dan lien tidak
teraba, nyeri tekan (-)
• Ekstremitas
• Superior : Tidak terdapat jejas, bekas
trauma, massa, dan sianosis
• (-/-) akral hangat (+/+), edema (-/-)
• Inferior : Tidak terdapat jejas, bekas
trauma, massa, dan sianosis
• (-/-) akralhangat (+/+), edema
minimal(+/+)
Pemeriksaan Neurologis

Rangsangan Meningeal

• Kaku kuduk : -/- (tidak ditemukan tahanan pada


tengkuk)
• Brudzinski I : -/-(tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Brudzinski II : -/-(tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Kernig :-/-(tidak terdapat tahanan sebelum mencapai
135º)
• Laseque :-/- (tidak terdapat tahanan sebelum
mencapai 70o)
Nervus Kranialis
• N-I (Olfaktorius) : Sulit dinilai
• N-II (Optikus)
• Tajam penglihatan : Tidak dilakukan
pemeriksaan
• Lapang penglihatan : DBN/DBN
• Tes warna : Tidak Dilakukan
Pemeriksaan.
• Fundus oculi : Tidak Dilakukan
Pemeriksaan.
N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis,
Abducens)

• Kelopak mata :
1. Ptosis: -/-
2. Endopthalmus : -/-
3. Exophtalmus : -/-

• Pupil : Isokor, bulat, 3mm / 3mm


Refleks Pupil
1. langsung : +/ +
2. tidak langsung: +/ +

• Gerakan bola mata : medial (+/+), lateral (+/+), superior (+/+), inferior
(+/+), diagonal superior dextra(+/+), diagonal superior sinistra (+/+),
diagonal inferior dextra(+/+), diagonal inferior sinistra(+/+)
N-V (Trigeminus)

• Sensorik
• N-V1 (ophtalmicus) : sulit dinilai
• N-V2 (maksilaris) : sulit dinilai
• N-V3 (mandibularis) : sulit dinilai
• Motorik
• Pasien dapat merapatkan gigi dan membuka mulut
• Refleks:
• Reflek kornea : +
• Reflek bersin : +
N-VII (Fasialis)

• Sensorik (indra pengecap) : DBN

• Motorik
• Inspeksi wajah sewaktu
Diam : terlihat simetris kanan dan kiri
Senyum : sulit dinilai
Meringis : sulit dinilai
Mencucu : sulit dinilai
Menutup mata : simetris, kanan (maksimal), kiri (maksimal)
• Pasien disuruh untuk
Mengerutkan dahi : sulit dinilai
Menutup mata kuat kuat : sulit dinilai
Menggembungkan pipi : sulit dinilai
N. VIII (Vestibulokoklearis)

• Keseimbangan
Nistagmus : Tidak ditemukan
Tes Romberg : Tidak dilakukan
• Pendengaran
Tes Rinne : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tes Schwabach : Tidak Dilakukan
Pemeriksaan.
Tes Weber : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)

• Refleks menelan : + ( pada hari ke


3 perawatan)
• Refleks batuk :+
• Refleks muntah : +
• Posisi uvula : Normal, Deviasi
(-)
• Posisi arkus faring : Simetris
• N-XI (Akesorius)
Kekuatan M. Sternokleidomastoideus: sulit
dinilai
Kekuatan M. Trapezius : sulit dinilai
• N-XII (Hipoglosus)
Tremor lidah : -
Atrofi lidah : -
Gerak lidah : sulit dinilai
Pemeriksaan Motorik

• Refleks

• Refleks Fisiologis
• Biceps: +/+
• Triceps : +/+
• Achilles : +/+
• Patella : +/+
• Refleks Patologis
• Babinski : - / -
• Oppenheim : - / -
• Chaddock : - / -
• Gordon : - / -
• Scaeffer : - / -
• Hoffman : - / -
Kekuatan Otot
• 5 4
Ekstremitas Superior Dextra Ekstremitas Superior Sinistra

5 4
Ekstremitas Inferior Dextra Ekstremitas Inferior Sinistra
• Tonus Otot
• a. Hipotoni : - / -
• b. Hipertoni : - / -
 
• Sistem Koordinasi
• Romberg Test : tidak dilakukan
• Tandem Walking : tidak dilakukan
• Finger to Finger Test : tidak dilakukan
• Finger to Nose Test : tidak dilakuakn
• Susunan Saraf Otonom
Miksi : oligouri
Defekasi : Tidak ada kelainan
• Sensibilitas
• Ekteroseptif / rasa permukaan (superior dan inferior)
• Rasa raba : sulit dinilai
• Rasa nyeri : sulit dinilai
• Rasa suhu panas : sulit dinilai
• Rasa suhu dingin : sulit dinilai
• Propioseptif / rasa dalam
• Rasa sikap : sulit dinilai
• Rasa getar : sulit dinilai
• Rasa nyeri dalam : sulit dinilai
• Fungsi kortikal untuk sensibilitas : sulit dinilai
• Steriognosis : sulit dinilai
• Grafestesis : sulit dinilai
Pemeriksaan Penunjang
Leukosit : 4.700/uL Hitungjenis

Eritrosit : 3,4juta/uL Eosinofil :0%

Hemoglobin : 9,4 g/dL (L) Basofil :0%

Hematokrit : 27% Batang : 1%

MCV : 84fL Segmen : 71%

MCH : 27pg Monosit : 6%

MCHC : 32 g/dL Limfosit : 22%

Trombosit : 321.000/uL
Kimia Darah
Urea : 116 mg/dl Klorida : 105 meg/L

Natrium : 142 nmol/L Kalium : 4,6 nmol/dl


Klorida : 105 meg/L
• RESUME
Seorang perempuan usia 41tahun datang dengan keluhan
kejang. Kejang dirasakan 1 hari sebelum masuk RS.
Sebelumnya os pernah kejang, setiap kejang dirasakan <15
menit pada seluruh badan dan kadang hanya sebagian
badan, disertai penurunan kesadaran. Os mengeluh pusing,
lemas dan tidak nafsu makan. Riwayat epilepsi, trauma dan
gangguan hati disangkal. Os mengalami kejang pertama
sejak 3 bulan yang lalu.Os memiliki riwayat darah tinggi
dan gagal ginjal. Os cuci darah 2 kali setiap 1 minggu. Os
mengaku jarang kencing dan saat kencing cairan berwarna
merah kecoklatan. Selama dirawat 2 hari os hanya
mengeluarkan air kencing ± 250cc. Os rutin mengkonsumsi
furosimid 1 bulan terakhir.
DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

• Diagnosis klinis : Kejang, hipertensi, gagal


ginjal
• Diagnosis topik : kerusakan korteks cerbri
• Diagnosis etiologi : kejang ensefalopati
uremia
• Diagnosis banding : kejang ensefalopati
uremia
• Kejang ensefalopati hepatikum
• Kejang ensefalopati hipertensi
• Epilepsi
PENATALAKSANAAN

• Umum : Bed rest


• Diet : Diet cair susu
• Medikamentosa, penyakit dalam :
IFVD D5% + 2 amp herbeser 10 tpm/micro
IFVD RL + 2 ampul ketoin 10 tpm/micro
Amlodipin 10 mg 1x1
Adalat oros 30 mg 1x1
Ranitidine 2x1
Micardis 80 mg 1x1
CaCO3 3x1
Bignat 3x1
As.Folat 3x1
• Medikamentosa, penyakit
syaraf :
Fenitoin 3x100 mg
Citikolin 2x500 mg
• Saran:
CT-Scan
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai