Anda di halaman 1dari 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR


DENGAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU
AGRESIF PADA REMAJA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Oleh :
Rafael Danur Sanjaya
NIM : 069114028

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Motto

If you want something you’ve never had, you must be willing to


do something you’ve never done.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Karya ini kupersembahkan untuk :

Allah Bapa Di Surga,

Semua Orang yang Telah Berjasa Bagi Hidupku

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KECENDERUNGAN


BERPERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

Rafael Danur Sanjaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan
kecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada
hubungan negatif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Subyek dalam
penelitian ini berjumlah 83 siswa laki-laki di SMA PL Van Lith. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan model try out terpakai. Skala kualitas tidur merupakan adaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality
Index, sedangkan untuk mengukur kecenderungan berperilaku agresif menggunakan skala Likert yang
disusun oleh peneliti. Koefisien reliabilitas dari skala kualitas tidur adalah 0.83, sedangkan untuk skala
kecenderungan berperilaku agresif adalah 0.944. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa
subjek memiliki kualitas tidur yang baik, begitu pula dengan kecenderungan berperilaku agresif yang
rendah. Sedangkan dari hasil uji linearitas diketahui bahwa data penelitian tidak memenuhi asumsi
linearitas, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan
kecenderungan berperilaku agresif.

Kata kunci : kualitas tidur, kecenderungan berperilaku agresif.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RELATIONSHIP OF SLEEP QUALITY AND THE TENDENCY TO


BEHAVE AGGRESSIVELY IN ADOLESCENT

Rafael Danur Sanjaya

ABSTRACT

This study aimed to determine the relationship between sleep quality with a
tendency to behave aggressively in male students. Initial assumption of this study, if the
subject has a good quality of sleep, the tendency to behave aggressively will tend to be
low. Hypothesis in this study was that there is a negative relationship between the quality
of sleep and the tendency to behave aggressively, with aggressive behavior as an
independent variable and the tendency to behave aggressively as the dependent variable.
The subjects of the study amounted to 83 male students in dormitory schools (SMA PL
Van Lith). A method of data collection has been done with the model try out unused. Sleep
quality scale was an adaptation of Pittsburgh Sleep Quality Index, while to measure the
tendency to behave aggressively using Likert scale developed by the researchers. Sleep
quality scale reliability coefficient of 0.83, while for the scale of the tendency to behave
aggressively was 0944. Results obtained by stating that the subject has a good sleep
quality, and low tendency to behave aggressively. While the linearity of the test results
has been known that the study data did not meet the assumptions of linearity, so it could
be said that there was no relationship between qualities of sleep and the tendency to
behave aggressively.

Keywords : Sleep quality, propensity to behave aggressively.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Pujian dan rasa syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas

penyertaan yang diberikan selama pengerjaan skripsi. Penulis menyadari banyak

orang telah menjadi inspirasi selama pengerjaan skripsi. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih pada beberapa orang tersebut, yakni :

1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani. S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku Dosen Pembimbing

Akademik semester I-VIII atas pendampingannya selama ini.

3. Henrietta PDADS, S.Psi, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas

pengertian, waktu, energi, pembelajaran, dan tentunya doa selama pengerjaan

skripsi.

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi atas pendidikan dan bimbingan selama

penulis menjalankan masa studi.

5. Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima

kasih atas bantuan selama masa kuliah dan selama pengerjaan skripsi.

6. Angkatan 2006. Keberadaan kalian membuat masa-masa kuliah menjadi

indah dan selalu kompak.

7. Keluargaku tercinta, khususnya pada kedua orangtua, mbak nunun dan mas

andre.

8. My beloved friend, Fera Elsarina. Terima kasih atas smua waktumu.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari keterbatasan dalam penelitian. Oleh karenanya, penulis

terbuka akan kritik, saran, dan informasi tambahan guna membuat penelitian ini

lebih baik.

Yogyakarta,18 Agustus 2011

Rafael Danur Sanjaya

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN …………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi

ABSTRAK ……………………………………………………………….. vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….. viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………. ix

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xvii

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………… ………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... 6

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………............................... 8

A. Kualitas Tidur ………………………………………………..... 8

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Tidur………………………………………………………….. 8

a. Pengertian tidur…………………………………………... 8

b. Tahap siklus tidur………………………………………… 11

c. Mekanisme tidur………………………………………… 15

d. Pola tidur normal………………………………………… 15

2. Kualitas Tidur………………………………………………… 18

3. Pengukuran Kualitas Tidur…………………………………… 24

B. Kecenderungan Berperilaku Agresif…………………………….. 28

1. Definisi Perilaku Agresif…………………………………… 27

2. Teori-teori Agresi…………………………………………….. 30

a. Teori bawaan......................................................................... 30

b. Teori lingkungan.................................................................... 31

c. Teori kognisi……………………………………………….. 33

3. Jenis Perilaku Agresi………………………………………… 33

4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif………………... 38

C. Karakteristik Remaja ……………………………………………. 41

D. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kecenderungan

Berperilaku Agresif……………………………………………… 43

E. Hipotesis......................................................................................... 47

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 48

A. Jenis Penelitian ……………………………………................. 48

B. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………. 48

C. Definisi Operasional………………………………………….. 48

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Subyek Penelitian …………………………………………..... 51

E. Metode Pengumpulan Data …………………………………... 51

F. Validitas dan Reliabilitas …………………………………….. 56

G. Metode Analisis Data………………………………………… 61

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………… 62

A. Persiapan Penelitian…………………………………………... 62

B. Pelaksanaan Penelitian………………………………………... 64

C. Deskripsi Data Subyek……………………………………… 65

D. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 65

1. Skala Kualitas Tidur……………………………………… 65

2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif……………….. 67

E. Analisis Data………………………………………………….. 68

F. Pembahasan............................................................................... 71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. 79

A. Kesimpulan …………………………………………………... 79

B. Keterbatasan Penelitian……………………………………… 79

C. Saran ………………………………………............................. 80

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 82

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 87

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sebaran item skala kualitas tidur…………………………………... 52

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif…………….. 55

Tabel 3.3 Kisi- kisi Sebaran Item Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif. 56

Tabel 3.4 Hasil Seleksi Item…………………………………………………. 59

Tabel 4.1 Deskripsi Data Subyek…………………………………………… 65

Tabel 4.2 Deskripsi Global Score Keseluruhan Subyek……………………... 66

Tabel 4.3 Deskripsi Data Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif……….. 67

Tabel 4.4 Uji Normalitas……………………………………………………... 68

Tabel 4.5 Uji Linearitas………………………………………………………. 69

Tabel 4.6 Uji Hipotesis………………………………………………………. 71

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dinamika Hubungan Kualitas Tidur Dengan

Kecenderungan Berperilaku Agresif…………………… 46

Gambar 4.1 Scatter Plot…………………………………………… 70

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif………………….. 87

Lampiran 2 Skala Kualitas Tidur(Adaptasi)……………………………… 87

Lampiran 3 Pittsburgh Sleep Quality Index................................................. 98

Lampiran 4 Data Penelitian Skala Kualitas Tidur………………………... 103

Lampiran 5 Data Penelitian Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif…. 107

Lampiran 6 Hasil Analisis Statistik………………………......................... 128

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah…………………… 134

Lampiran 8 Surat Keterangan dari Penerjemah…………………………... 135

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja merupakan suatu masa transisi dari kehidupan kanak-

kanak ke kehidupan orang dewasa yang sangat menentukan karena pada masa

ini anak-anak banyak mengalami perubahan pada psikis dan fisiknya. Masa

ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan

kepribadiannya sedang mengalami pembentukan (Soekanto, 2003), di sisi

lain, remaja belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik maupun

psikisnya (Monks, Knoers, & Haditono, 2001). Hal tersebut membawa

dampak psikologis terutama berkaitan dengan adanya gejolak emosi dan

tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan-aturan dan norma-

norma sosial yang berlaku.

Data Kepolisian Polda DIY menunjukkan tindakan pelanggaran dan

kekerasan yang dilakukan para remaja khususnya oleh pelajar setiap tahun

mengalami peningkatan, baik secara kualitas maupun kuantitas (Candra,

2010). Hal itu tercermin dari banyaknya remaja yang terlibat tawuran,

mencoret-coret tembok, pelecehan seksual sampai dengan penyalahgunaan

narkoba.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Ketegangan-ketegangan yang dialami remaja kadang-kadang tidak

terselesaikan dengan baik yang kemudian menjadi konflik berkepanjangan.

Ketidakmampuan remaja dalam mengantisipasi konflik akan menyebabkan

perasaan gagal yang mengarah pada frustasi. Bentuk reaksi yang terjadi akibat

frustasi diantaranya perilaku kekerasan yang dilakukan untuk menyakiti diri

atau orang lain, yang sering disebut agresi (Koeswara, 1988). Frustasi selalu

dihubungkan dengan keadaan emosi yang tidak menyenangkan bagi remaja.

Untuk mendapatkan kondisi emosional yang menyenangkan dan meraih

tujuan yang ingin dicapainya, remaja kemudian melarikan diri dari masalah

yang dihadapinya dengan cara menyalahkan orang lain dan memilih cara yang

singkat untuk menyelesaikan masalah dan akibat yang lebih parah adalah

remaja mengembangkan perilaku yang dapat merugikan orang lain seperti

memfitnah, menyebar gosip, bolos sekolah, suka mencoret-coret dinding,

berkelahi, suka memarahi orang dan lain sebagainya.

Menurut Miller (1941), frustasi akan menyebabkan berbagai

kecenderungan. Salah satu kecenderungan itu adalah kecenderungan untuk

berperilaku agresif. Miller juga menambahkan, walaupun kecenderungan itu

adalah sebuah perilaku non-agresif namun jika keadaan frustasi yang dialami

oleh seseorang meningkat dan kecenderungan akan alternatif lain melemah,

maka kecenderungan untuk berperilaku agresif akan meningkat.

Agresif menurut Moore dan Fine (dalam Koeswara, 1998) adalah

tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

lain atau objek-objek lain. Secara garis besar, para pakar psikologi sosial

menyatakan bahwa perilaku agresif merupakan perilaku yang menyakiti orang

lain (Sears, Freedman, & Peplau, 1991). Terjadinya perilaku agresif dapat

dipicu oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu ataupun distimulasi oleh

kondisi yang memancing respon emosi yang tidak menyenangkan. Menurut

Stuart & Sundeen (dalam Nashori, 2004 ), faktor penyebab remaja berperilaku

agresif terdiri dari faktor predisposisi (biologis, psikologis, sosial budaya,

situasional dan spiritual), sedangkan faktor presipitasi perilaku agresif adalah

faktor yang berasal dari diri individu sendiri (internal) dan faktor yang berasal

dari lingkungan (eksternal).

Tinjauan secara mendalam terhadap perilaku agresif menunjukkan

bahwa kecenderungan berperilaku agresif dapat dipengaruhi oleh kondisi

biologis dan psikologis. Salah satu hal yang paling berpengaruh dialami setiap

hari adalah adalah kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur yang buruk akan

sangat mengganggu kinerja tubuh, terutama fungsi tubuh. Maas (2002)

mengatakan bahwa tidur yang tidak memadai dengan kualitas tidur yang

tidak baik dapat mengakibatkan stress, meningkatkan kecemasaan, kesulitan

berkonsentrasi, depresi menurunnya kemampuan menangani tugas kompleks,

menurunnya poduktivitas, dan kehilangan kemampuan memecahkan masalah

serta sangat rentan berpengaruh terhadap kestabilan emosi.

Tidur merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang akan

sesuatu menjadi turun, namun aktivitas otak tetap memainkan peran yang luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung dan pembuluh

darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberikan energi pada tubuh dan

dalam pemrosesan kognitif termasuk dalam penyimpanan, penataan, dan

pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi

saat terjaga (Maas, 2002). Tidur yang cukup diidentifikasikan sebagai jumlah

waktu yang penting agar tubuh dapat berfungsi dengan baik sepanjang hari.

Banyak remaja ataupun orang dewasa tidak mendapat waktu tidur yang

cukup. Jika dibiarkan terjadi secara terus-menerus, keadaan ini akan

berdampak pada terganggunya pembentukan memori, hilangnya perhatian dan

konsentrasi serta tidak stabilnya emosi (Wolfson & Carskadon, 1998).

Bahkan kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah marah hingga tertekan

(Chaplin, 2002).

SMA Van Lith merupakan sebuah sekolah menengah yang

mewajibkan semua siswanya tinggal dalam lingkup asrama yang disediakan

oleh sekolah. Hal ini dikarenakan sebagai salah satu pembentuk karakter dari

siswa-siswanya. Korban perilaku agresif juga bermunculan dari lingkup

asrama-asrama pendidikan, seperti kasus terbunuhnya siswa Sekolah Tinggi

Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan Sekolah Tinggi Pelayaran

Indonesia (STPI) (Windoro, 2008). Hal ini tentunya akan menimbulkan opini

publik bahwa ternyata hampir di semua institusi pendidikan yang

menggunakan sistem asrama sangat rawan dengan kekerasan–terutama yang

dilakukan para siswa senior terhadap para yuniornya. Ini adalah salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

ekses negatif dari proses penanaman karakter dan pembentukan identitas

kolektif yang eksklusif–yang nantinya membedakan lulusannya dengan

lulusan institusi pendidikan umum lainnya, di mana selama menempuh

pendidikan, siswanya diharuskan tinggal di asrama, dengan aturan-aturan

yang sedemikian ketat. Demikian halnya dengan kehidupan atau hubungan

antara siswa senior dan yunior. Dengan kondisi kehidupan di asrama maka

posisi siswa senior menjadi semakin penting dalam kehidupan para siswa

junior. Kondisi yang demikian membuat penyelewengan kekuasaan oleh para

siswa senior semakin besar (resiko/bahaya menjadi sasaran sesama siswa

memang kurang mendapat perhatian). Hal ini, tanpa disengaja akan

menciptakan “kebrutalan” dalam kehidupan dalam asrama sangat rawan

dengan tindak kekerasan siswa senior terhadap siswa yunior. Sisi lain dari

kehidupan asrama tersebut memunculkan ide untuk melakukan penelitian

dalam lingkup asrama, yakni secara khusus SMA Van Lith, yang merupakan

sekolah berasrama.

Penelitian yang mengungkap hubungan antara tidur dengan perilaku

agresif pernah diungkapkan. Disebutkan bahwa perilaku agresif pada remaja

sangat signifikan dipengaruhi oleh bagaimana remaja tersebut tidur. Hal ini

dikarenakan gangguan tidur dan kekurangan tidur akan membuat seorang

remaja mengalami ketidakstabilan emosi yang berakibat pada munculnya

kecenderungan untuk melakukan perilaku agresif (Haynes, Bootzin, Smith,

Cousins, Cameron, & Stevens, 2006).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa kualitas tidur yang

buruk akan berdampak pada banyak hal, terutama menjadi stimulus pemicu

kecenderungan berperilaku agresif. Oleh karena itu, penulis memiliki

ketertarikan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan

kecenderungan berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan

berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama?

C. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan

berperilaku agresif pada remaja dalam lingkup asrama.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Penelititan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan menambah

keberagaman penelitian dibidang psikologi, khususnya psikologi

pendidikan dan psikologi klinis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi, evaluasi

pengembangan dan peningkatan terhadap masyarakat/individu lain,

khususnya remaja, terkait dengan kualitas tidur terhadap perilaku agresif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas Tidur

1. Tidur

a. Pengertian tidur

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat

fisiologis. Tidur adalah suatu kegiatan relativif tanpa sadar yang

penuh, yang merupakan kegiatan urutan siklus yang berulang-ulang

dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan jasmaniah.

Beberapa ahli berpendapat bahwa tidur dinyakini dapat memulihkan

tenaga karena tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan

penyembuhan system tubuh untuk periode keterjagaan berikutnya

(Jenni & Dahl, 2008).

Tidur berasal dari bahasa latin "somnus" yang berarti

alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh

dan pikiran (Erfandi, 2008). Beberapa teori-teori sirkadian tentang

tidur (circadian theories of sleep) menyebutkan bahwa tidur bukan

reaksi terhadap efek-efek disruptif bangun, tetapi sebagai akibat

mekanisme timing internal 24-jam (circadian berarti “berlangsungnya

kira-kira 1 hari”) ─artinya, manusia semuanya terprogram untuk tidur

dimalam hari terlepas dari apa pun yang terjadi pada diri kita di siang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

hari. Menurut teori ini, individun telah berevolusi untuk tidur dimalam

hari, karena tidur melindungi kita dari kecelakaan dan predator di

malam hari. Teori-teori sirkadian tentang tidur lebih difokuskan pada

kapan kita tidur daripada fungsi tidur. Akan tetapi, salah satu versi

ekstrem teori sirkadian mengatakan bahwa tidur tidak berperan dalam

fungsi fisiologis tubuh yang efisien. Menurut teori ini, manusia zaman

dahulu memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan makanan,

minum, dan berproduksi selama siang hari, dan motivasi kuat mereka

untuk tidur di malam hari berevolusi untuk menghemat sumber energi

dan untuk membuat mereka terhindar terhadap kecelakaan (misalnya,

predator) di kegelapan. Teori ini mengatakan bahwa tidur seperti

perilaku reproduktif, dalam arti bahwa kita sangat termotivasi untuk

melakukannya, tetapi kita tidak membutuhkannya agar tetap sehat

(Pinel, 2009).

Evans, Gustavon, O'Connel, Orne, & Shor (1984) dengan

pendekatan kognitif memandang tidur sebagai periode dimana otak

lepas dari dunia eksternal dan menggunakan waktu off-line (bebas)

tersebut untuk memilah pikiran dan mereorganisasi banyak jenis

informasi yang masuk selama sehari. Menurut teori tersebut, otak

seperti komputer dengan bank memori yang besar dan sejumlah

program control. Sebagian dari program itu bersifat diturunkan

(instinktif); yang lain dipelajari dan terus menerus dimodifikasi oleh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

pengalaman. Tidur, terutama tidur REM, adalah saat dimana otak

menjadi off-line, mengisolasi dirinya sendiri dari jalur sensorik dan

motorik. Dalam periode off-line tersebut berbagai bank memori dan

file program dibuka dan dapat dimodifikasi serta direorganisasi

berdasarkan pengalaman.

Crick dan Mitchison dalam pendekatan neurobiologist

memandang tidur REM sebagai waktu dimana informasi yang palsu

dan tidak berguna dikeluarkan dari memori (Atkinson, Smith, & Bem

2006). Menurut Prasadja (2009), tidur adalah sumber energi bagi otak.

Kantuk ringan pun sudah dapat mengganggu performa akademis

maupun olahraga. Kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah

marah hingga tertekan. Tidur merupakan satu kondisi organisme

ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan,

ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan

ketidakpekaan relatif terhadap rangsangan (Chaplin, 2002).

Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan

kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan,

serta pemeliharaan kesehatan tubuh. Proses tidur, jika diberi waktu

yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga

yang luar biasa. Lebih lanjut, tidur dapat memulihkan, meremajakan,

dan memberikan energi bagi tubuh dan otak selain itu tidur yang baik

dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Mass, 2002).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan

kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa

tidur REM menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur

non-REM menjalankan fungsi restoratif untuk tubuh (Prasadja, 2004).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidur

adalah suatu periode seseorang untuk pemulihan, mengistirahatkan

tubuh dan pikiran serta merupakan satu kondisi organisme ditandai

dengan berkurangnya kesadaran yang jelas, ketidakaktifan, proses

proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap

rangsangan.

b. Tahap siklus tidur

Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan syaraf

pusat, syaraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan

muskuloskeleta. Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari

hubungan antara dua mekanisme serebral yang secara bergantian

mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur atau bangun.

Reticular activating system (RAS) di batang otak atas diyakini

mempunyai sel khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan

kesadaran (Pinel, 2005).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

1) Tidur REM (rapid eye movement)

Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur

paradoksial yang ditandai dengan mimpi yang bermacam-macam,

otot-otot yang merengang, kecepatan jantung dan pernafasan tidak

teratur (sering lebih cepat), perubahan tekanan darah, gerakan otot

tidak teratur, gerakan mata cepat, pembebasan steroid, sekresi

lambung meningkat dan ereksi penis pada pria. Saraf-saraf

simpatetik bekerja selama tidur REM, diperkirakan terjadi proses

penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran,

adaptasi psikologis dan memori (Jenni & Dahl, 2008)). Pada tidur

REM, otak bekerja sangat aktif dan metabolisme otak meningkat

20 %. Pada fase ini orang yang tidur agak susah dibangunkan atau

spontan terbangun (Prasadja, 2004).

2) Tidur NREM

Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur

gelombang pendek karena gelombang otak selama tidur NREM

lebih lambat dari pada gelombang alpha dan beta pada orang yang

sadar atau tidak dalam keadaan tidur. Tanda tidur REM adalah

mimpi berkutrang, keadaan istirahat, tekanan darah dan kecepatan

pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan mata lambat

(Jenni & Dahl, 2008). Biasanya tidur pada malam hari itu adalah

tidur NREM. Tidur ini sangat dalam, tidur penuh dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

memulihkan kembali fungsi fisiologis. Pada umumnya, semua

proses metabolisme mengacu pada tanda-tanda vital, metabolisme

turun dan aktivitas otot menurun (Prasadja, 2004).

Tidur NREM mempunyai empat tahap, yang pertama adalah

tidur tahap I yang merupakan tahap transisi, berlangsung selama

lima menit yang mana seseotrang beralih dari sadar mennjadi tidur.

Seseorang merasa rileks, mata bergerak, kecepatan jantung dan

pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang

masih sadar diganti dengan gelombang beta yang lebih lambat dan

dapat dibangunkan dengan mudah. Selanjutnya tahap II merupakan

tahap tidur ringan dan proses tubuh menurun. Mata masih

bergerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas,

suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai

dengan sleep spindles dan gelombang K komplek yang

berlangsung pendek dalam waktu 10-15 menit. Pada tahap ketiga

kecepatan jantung, pernafasan serta proses berlanjut mengalami

penurunan dan sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih

teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.

Terakhir tahap IV, merupakan tahap tidur dalam, yang ditandai

dengan predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan

jantung dan pernafasan turun, rileks, jarang bergerak dan sulit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

dibangunkan dan mengalami 4 sampai 6 kali siklus tidur dalam

waktu 7-8 jam (Prasadja, 2004).

Kekurangan tidur REM lebih menjengkelkan dan tidak

menyenangkan daripada kekurangan NREM. Culler dan Cohen

(1979) dalam ”The Effect of One Night’s Sleep Loss on Moods and

Memory in Normal Subjects,” mengidentifikasi bahwa orang yang

kehilangan tidur mengakibatkan orang tersebut kurang berintegrasi

dengan baik dan kurang efektif, hal ini dapat dilihat dari tanda-

tanda kebingungan, curiga dan gampang menyerah. Mereka

terlihat khawatir, tak merasa aman, mudah marah, dan berpengaruh

pada selera makannya serta menyebabkan orang mengalami

banyak kerugian. Penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak

lebih penting dari (tidur) bermimpi. Tubuh mencoba

mengembalikan keseimbangan normalnya diantara tahap-tahap

tidur tersebut. Tidur dalam waktu delapan jam, seseorang akan

berkali-kali mengalami tahap kenyenyakan. Jadi, bukan berarti

ketika sudah memasuki tahap ke-3 dan ke-4 aka terus berlangsung

hingga pagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

c. Mekanisme tidur

Tidur merupakan suatu urutan keadaan fisiologis yang

dipertahankan oleh integrasi tinggi aktivitas sistem saraf pusat yang

berhubungan dengan perubahan pada sistem saraf peripheral,

endokrin, kardiovaskular, pernafasan dan muscular. Mekanisme tidur

tergantung pada hubungan antara dua mekanisme serebral yang

mengaktivasi secara intermiten dan menekan pusat otak tertinggi

untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah mekanisme menyebabkan

terjaga, dan yang lain menyebabkan tidur (Jenni & Dahl, 2008).

Waktu tidur yang paling tepat adalah pada malam hari karena

siang hari secara ilmiah digunakan untuk bekerja dan aktivitas. Tidur

sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh seseorang. Selain itu,

juga bisa merangsang daya asimilasi karena tidur terlalu lama akan

menimbulkan tubuh menjadi loyo dan tidak bersemangat (Jenni &

Dahl, 2008).

d. Pola tidur normal

Tidur dengan pola yang teratur ternyata lebih penting jika

dibandingkan dengan jumlah jam tidur itu sendiri. Pada beberapa

orang, mereka merasa cukup dengan tidur selama 5 jam saja pada tiap

malamnya (Prasadja, 2004). Secara umum, durasi atau waktu tidur

mengikuti pola sesuai dengan tahap tumbuh kembang manusia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

1) Bayi

Pada bayi yang baru lahir membutuhkan tidur selama 14-18 jam

sehari, pernafasan teratur, gerak tubuh sedikit, 50% tidur NREM

yang terbagi dalam 7 periode.

2) Toddler

Kebutuhan tidur pada toddler menurun menjadi 10-12 jam sehari.

Sekitar 20-30 % adalah tidur REM,

3) Preschool

Pada usia preschool biasanya memerlukan waktu tidur 11-12 jam

semalam. Kenbanyakan pada usia ini tidak menyukai tidur,

sehingga pada usia sekitar 4-5 tahun mengalami kekurangan tidur

dan akan sakit jika kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi. Sekitar

20% tidurnya adalah tidur REM.

4) Anak usia sekolah

Pada anak usia sekolah tidur antara 8-12 jam semalam tanpa tidur

siang. Anak usia 8 tahun membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam

setiap malam. Tidur REM pada anak usia ini berkurang sekitar 20

%.

5) Adolesen

Kebanyakan remaja memerlukan waktu tidur sekitar 8-10 jam tiap

malamnya untuk mencegah terjadinya kelemahan dan kerentaan

terhadap infeksi. Tidur pada usia ini 20% diantaranya adalah tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

REM. Pada remaja laki-laki akan mengalami Nocturnal Emission

(orgasme dan mengeluarkan cairan semen pada tidur malam

hari)yang biasanya kita kenal dengan istilah mimpi basah.

6) Dewasa muda

Pada masa ini umumnya mereka sangat aktif dan membutuhkan

waktu tidur antara 7-8 jam salam semalam. Kurang lebih 20%

tidur mereka adalah tidur REM. Dewaswa muda yang sehat

membutuhkan cukup tidur untuk berpartisipasi dalam kesibukan

aktifitas karena jarang sekali mereka tidur siang.

7) Dewasa tengah

Pada masa ini mungkin akan mengalami insomnia atau sulit tidur,

mungkin disebabkan oleh perubahan atau stress usia menengah.

Mereka biasanya tidur selama 6 -8 jam semalam.

8) Dewasa akhir

Pada dewasa akhir kebutuhan akan tidurnya kurang dari 6 jam

semalamnya. Periode tidur REM cenderung memendek sekitar 20-

25% dan tidur tahap IV mengalami penurunan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

2. Kualitas Tidur

a. Definisi Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur,

sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah,

mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar

mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian

terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk

(Hidayat, 2006). Kualitas tidur, menurut American Psychiatric

Association (Wavy, 2008), didefinisikan sebagai suatu fenomena

kompleks yang melibatkan beberapa dimensi. Buysse, Reynolds,

Monk, et al (1989) berpendapat bahwa kualitas tidur merupakan

sebuah fenomena yang kompleks, yang mempunyai beberapa dimensi.

Beberapa dimensi tersebut adalah :

1) Kualitas tidur subjektif

Kualitas tidur subjektif, yang baik atau buruk dapat dievaluasi

dengan persepsi tentang parameter tidur diantaranya adalah berapa

lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, frekuensi terbangun

pada malam hari, total waktu tidur di malam hari dan kepulasan

tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2) Masa laten tidur

Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk jatuh tidur atau tertidur.

Masa latensi tidur yang normal biasanya kurang dari 15 menit

(Bussye, et al., 1989).

3) Durasi tidur

Durasi tidur adalah lamanya tidur yang didapat pada malam hari.

Durasi tidur akan sangat dipengaruhi oleh masa perkembangan

seseorang (Kozier & Barbara., 2008).

4) Kebiasaan efisiensi tidur

Merupakan rasio antara waktu sebenarnya yang digunakan untuk

tidur dengan waktu yang dihabiskan di tempat tidur.

5) Gangguan tidur

Gangguan tidur sebenarnya bukanlah suatu penyakit melainkan

gejala dari berbagai gangguan fisik, mental dan spiritual. Pada

orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan

mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur

biologisnya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi

kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan,

yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri

atau orang lain (Johanna & Jachens, 2004).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

6) Penggunaan obat-obat tidur

Penggunaan obat tidur memiliki fungsi untuk membantu seseorang

agar mudah untuk tertidur. Namun penggunaan obat-obatan tidur

tidak sekedar membuat tidur nyenyak, tetapi juga memiliki efek

samping diantaranya gangguan kesehatan kronis, depresi hingga

kematian. Obat tidur akan menekan sistem pernafasan yang akan

memperburuk masalah pernafasan saat tidur. Selain itu, obat-

obatan tersebut juga bekerja pada sistem syaraf pusat sehingga

mempengaruhi penilaian dan suasana hati serta meningkatkan

resiko bunuh diri.

7) Disfungsi di siang hari

Disfungsi di siang hari merupakan sebagian masalah yang

ditimbulkan akibat tidur yang kurang maupun tidak baik. Sebagai

contoh mengalami masalah saat berkendara di siang hari.

Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat bervariasi dan

individual yang dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk

tidur pada malam hari atau efesiensi tidur. Beberapa penelitian

melaporkan bahwa efisiensi tidur pada usia dewasa muda adalah 80-

90% (Dement, 2001). Di sisi lain, Lai menyebutkan bahwa kualitas

tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola

tidurnya pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan tinggal


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis (Wavy,

2008).

Kualitas tidur yang baik dapat memberikan perasaan tenang di

pagi hari, perasaan energik, dan tidak mengeluh gangguan tidur. Hal

tersebut dapat juga dikatakan bahwa memiliki kualitas tidur baik

sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang. Kualitas tidur

seseorang dapat dianalisa melalui pemerikasan laboraorium yaitu EEG

yang merupakan rekaman arus listrik dari otak. Perekaman listrik dari

permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat menunjukkan

adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak. Ini

sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari

keadaan tidur, keadaan siaga atau karena penyakit lain yang diderita.

Tipe gelombang EEG diklasifikasikan sebagai gelombang alfa, beta,

teta dan delta (Guyton & Hall, 1997).

Nashori (2004) mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu

tingkatan keadaan, dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan

kebugaran dan kesegaran pada saat bangun. Kekurangan kuantitas dan

kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang

secara umum dan keterjagaannya (Sawyer, 2004).

Bagi semua orang tidur merupakan bagian dari irama kehidupan.

Tanpa tidur yang baik tubuh akan kehilangan kemampuan untuk

merevitaslisasi, pikiran menjadi kurang baik dan juga mood yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

mudah berubah. Selain itu, irama sikardian akan berpengaruh pada

kualitas tidur, dimana irama sikardian yang terganggu akan berdapak

besar pada terganggunya kualitas tidur. Demikian pula penggunaan

obat secara negatif akan mempengaruhi pola tidur. Oleh karena itu,

kualitas tidur merupaka sebuah fenomena yang kompleks, yang

mempunyai beberapa dimensi. Beberapa dimensi tersebut adalah

kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur, kebiasaan

efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan

disfungsi di siang hari (Buysse, Reynolds, Monk, et al 1989).

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan

bahwa kualitas tidur ialah persepsi tentang parameter tidur diantaranya

adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, frekuensi

terbangun pada malam hari, total waktu tidur di malam hari dan

kepulasan tidur, serta gangguan tidur yang dialami dan cara

mengatasinya. Tidur yang baik akan memberikan efek yang baik pada

kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun mental. Bahkan telah

dijelaskan pula diatas, keadaaan kurang tidur dalam jangka waktu

yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu,

menjaga kualitas tidur adalah suatu hal yang penting.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

b. Dampak Kualitas Tidur

Setiap orang memiliki jumlah tidur yang berbeda-beda. Banyak

yang menyatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting dari pada

jumlah waktu tidur. Beberapa orang bahkan mengabaikan waktu tidur

dengan berbagai alasan. Namun beberapa hasil penelitian

membuktikan bahwa jumlah tidur yang optimal yang dibutuhkan

seseorang adalah berkisar tujuh setengah sampai dengan sembilan jam

sehari. Selain karena sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik, tidur

juga mempengaruhi kondisi mental seseorang, tidur yang kurang dapat

mempengaruhi suasana hati seseorang (Webb, 2001).

Tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan

bahagia. Tidur yang buruk, dapat mengakibatkan kelelahan, mudah

tersinggung, mudah marah dan depresi klinis (Khaviri, 1999). Periode

kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan disorganisasi

ego, halusinasi dan waham selain itu orang yang kekurangan tidur

REM mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan merasa

kehilangan energi dan antusiasme (Kaplan & Sadock, 1997).

Menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan

baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan

tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Tanda-tanda kekurangan

tidur dapat dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah

ini akan dijelaskan apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

1) Tanda fisik

Ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak

mata, konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk

yang berlebihan (sering menguap), tidak mampu untuk

berkonsentrasi (kurang perhatian), terlihat tanda-tanda keletihan

seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.

2) Tanda psikologis

Menarik diri, apatis dan respon menurun, merasa tidak enak badan,

malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi,

dan ilusi penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan

pertimbangan atau keputusan menurun.

3. Pengukuran Kualitas Tidur

Dalam penelitian ini, untuk mengukur kualitas tidur akan

menggunakan skala adaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Buysse et al. mendesain suatu pengukuran kualitas tidur yang dikenal

sebagai Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). PSQI ini kemudian

dikembangkan oleh University of Pittsburgh untuk digunakan dalam

berbagai penelitian.

Alasan pemilihan PSQI untuk mengukur kualitas tidur adalah dalam

PSQI sangat mudah dimengerti dan digunakan, terutama bagi subyek

penelitian. PSQI memiliki kesamaan dengan kuesioner lain, namun juga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

memiliki beberapa perbedaan. Pertama adalah jangka waktu asesmen.

Kebanyakan kuesioner kebiasaan tidur tidak menyebutkan jarak waktu

yang jelas, sehingga membuat kesulitan dalam menentukan genaralisasi.

PSQI mengukur kualitas tidur selama sebulan yang telah lalu dari

seseorang, sehingga secara berguna secara klinis dan informasi penelitian.

Kedua, tipe pertanyaan hampir sama dengan kebanyakan kuesioner lain,

namun secara khusus ada perbedaan mendasar. PSQI sama sekali tidak

membahas proses mental sebelum dan selama tidur dan juga komponen

dalam PSQI lebih menampilkan data empiris dan klinis, dari pada

perhitungan statistik (Buysse et al., 1989).

Ketiga, metode skoring. Peneliti dapat mengetahui skor masing-

masing komponen yang merupakan bagian dari skor global yang

digunakan untuk menentukan kualitas tidur baik atau buruk. Selain itu,

cara skoring sangat mudah untuk dilakukan. Terakhir, PSQI didesain

untuk pengukuran klinis secara umum, bukan kepada pasien yang

memang memiliki gangguan tidur ataupun gangguan kesehatan lain.

Selain itu, PSQI dapa digunakan untuk penelitian klinis dan studi

epidemiologi untuk mengindentifikasi masalah-masalah dalam kualitas

tidur. Hal ini memungkinkan PSQI dapat digunakan dalam penelitian yang

mengungkap hubungan kualitas tidur dengan variabel lain (Buysse et al.,

1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

Dalam skala ini, terdapat 7 komponen atau aspek dari kualitas tidur. 7

komponen itu adalah kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur,

kebiasaan efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan

disfungsi di siang hari. PSQI memiliki koefisien reliabilitas 0.83, yang

mengindikasikan bahwa alat ini memiliki tingkat konsistensi internal yang

tinggi (Buysse et al., 1989). Atau dengan kata lain, setiap komponen

dalam PSQI mengukur secara khusus aspek-aspek yang ada dalam skala

ini.

PSQI itu sendiri didesain dengan beberapa tujuan, yaitu untuk

menyediakan pengukuran kualitas tidur yang reliabel, valid, dan

terstandardisasi; untuk memperoleh gambaran antara kualitas tidur yang

baik dan kualitas tidur yang buruk; untuk menyediakan sebuah skala yang

mudah digunakan, baik untuk pengisian oleh subjek penelitian ataupun

klinisi dan peneliti untuk menginterpretasinya; untuk memperoleh

gambaran terhadap macam-macam gangguan tidur yang berpengaruh bagi

kualitas tidur. Tujuan PSQI yang mendasar adalah mengukur kualitas tidur

selama sebulan terakhir dan mengklasifikasikan sebagai kualitas tidur

yang baik atau buruk.

Aitem PSQI itu sendiri didapatkan dari tiga sumber utama, yaitu

pengalaman klinis dari pasien penderita gangguan tidur, tinjauan kembali

dari beberapa kuesioner kualitas tidur yang dilaporkan dalam beberapa

literatur, dan uji coba intrument itu sendiri selama 18 bulan (Buysse et al,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

1989). PSQI mengukur kualitas tidur selama sebulan terakhir, yang terdiri

dari postsleep inventories (yang hanya mengukur tidur pada malam

sebelumnya) dan survey type questionnaires (yang mengukur kesulitan

tidur dalam jangka waktu satu tahun sebelumnya dan bahkan bisa lebih).

PSQI terdiri dari 19 pertanyaan untuk diri sendiri dan 5 pertanyaan

yang ditanyakan pada teman sekamar atau teman seranjang. 5 pertanyaan

terakhir digunakan hanya untuk kepentingan klinis sehingga tidak masuk

dalam skoring secara keseluruhan dari PSQI. 19 pertanyaan untuk diri

sendiri dapat mengukur berbagai macam faktor yang mempengaruhi

kualitas tidur itu sendiri, termasuk estimasi durasi tidur, latensi, frekuensi

tidur dan gangguan tidur. 19 aitem pertanyaan tersebut dikelompokkan

dalam 7 komponen, yang setiap komponennya memiliki bobot skala 0-3.

Kesemua komponen tersebut dijumlahkan menjadi skor global yang

memiliki range 0-21, apabila semakin tinggi skor global mengindikasikan

kualitas tidur yang buruk (Bussye et al, 1989).

B. Kecenderungan Berperilaku Agresif

1. Definisi perilaku agresif

Agresi merupakan konsep yang sangat familiar dalam kehidupan

ini, tetapi tampaknya tidak mudah untuk mendefinisikannya. Pada setiap

diri manusia mempunyai kecenderungan untuk berperilaku agresif karena

perilaku tersebut merupakan perwujudan dari dorongan agresif yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

bersifat alami. Oleh karena itu, banyak ahli psikologi sosial yang tertarik

untuk meneliti perilaku ini yang disebabkan pengaruhnya yang sangat

besar, baik terhadap individu maupun kelompok. Selain itu, dengan

mempelajari perilaku ini, diharapkan kita dapat mengenal lebih jauh

tentang perilaku agresif serta dapat mengendalikan perilaku tersebut

sehingga efek berbahaya yang ditimbulkan perilaku agresif ini dapat

diminimalisasikan.

Chaplin (1997) dalam Kamus Lengkap Psikiologi membedakan

kata aggresivitas dengan kata agresi. Agresivitas itu sendiri merupakan

kata benda yang berasal dari kata kerja agresi. Selanjutnya, agresivitas

didefinisikan sebagai berikut:

a. Kecenderungan perilaku yang menunjukkan permusuhan

b. Asertivitas diri dalam bentuk usaha yagn giat dalam mencapai

tujuan

c. Dominasi sosial, terutama yang mengarah ke ekstrim

Sedangkan agresi itu sendiri didefinisikan sebagai suatu bentuk

penyerangan, tindakan permusuhan yang ditujukan kepada orang lain atau

benda (Chaplin, 1997).

Menurut Myers, perilaku agresi adalah perilaku fisik atau lisan

yang disengaja dengan maksud menyakiti ataupun merugikan orang lain

(dalam Sarwono, 1999). Sedangkan Berkowitz (1995), mendefinisikan

perilaku agresif sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

melukai atau menyerang orang lain baik secara fisik atau verbal

ataupunmerusak harta benda. Ekspresi agresi yang dilakukan secara fisik

dapat berupa memukul, menendang, menampar serta membunuh;

sedangkan ekspresi verbal seperti menghina, mengumpat, mencaci maki

dan marah. Meningkatnya kecenderungan perilaku agresif menurut ahli

ilmu sosial disebabkan karena banyak orang merasa berhak membalas

dendam kepada orang lain yang mereka nilai telah menyakiti atau berbuat

salah kepada mereka.

Perilaku agresi menurut Baron dan Byrne (1984) adalah suatu

bentuk perilaku individu yang ditujukan untuk mencelakakan atau melukai

orang lain dimana orang tersebut (korban) tidak menginginkan datangnya

perilaku tersebut. Dari definisi yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne

tersebut, mengandung empat aspek, yaitu:

a. Agersi merupakan sebuah bentuk perilaku yang dapat diamati dan

bukan merupakan suatu bentuk emosi.

b. Dilakukan dengan tujuan untuk melukai atau mencelakakan orang

lain

c. Yang menjadi sasaran (korban) pada umumnya makluk hidup, yaitu

manusia

d. Korban tidak menginginkan dikenai perilaku agresi oleh si pelaku;

adanya ketidakinginan korban terhadap akibat perilaku agresi yang

ditujukan kepadanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

Dollard, Doob, Miller, dkk (1939) mendefinisikan agresi sebagai

suatu rangkaian perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain yang

menjadi sasarannya.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli, dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa perilaku agresi merupakan suatu bentuk perilaku

yang disengaja terhadap orang lain maupun objek lain dengan tujuan

untuk merugikan, mengganggu, melukai ataupun mencelakakan korban

baik secara fisik maupun psikis, langsung ataupun tidak langsung.

2. Teori-teori Agresi

a. Teori bawaan

1) Teori Naluri (Instinktual)

Teori ini masih terbagi menjadi dua teori, yaitu pertama adalah

Freud dalam teori Psikoanalisa Klasik yang mengemukakan bahwa

agresi merupakan satu dari dua naluri dasar manusia, yaitu naluri

agresi atau thanatos (insting mati) untuk mempertahankan jenis

dan naluri seksual atau eros (insting hidup) untuk melanjutkan

keturunan. Kemudian yang kedua adalah teori Ethologi yagn

dikemukakan oleh Lorenz (Sarwono, 1999) bahwa agresi

merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk

survival (bertahan) dalam proses evolusi. Agresi ini bersifat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

adaptif (menyesuaikan diri terhadap lingkungan), dan bukan

destruktif (merusak lingkungan).

2) Teori biologi

Teori ini menjelaskan perilaku agresif ditinjau dari proses faal dan

teori genetika (ilmu keturunan). Proses faal ini dikemukakan oleh

Moyer, bahwa perilaku agresi ditentukan oleh proses tertentu yang

terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Disamping itu, hormon

laki-laki (testoteron) juga dipandang sebagai pembawa sikap

agresif. Hal ini didukung oleh pernyataan Olweus (dalam

Hetherington, 1986) bahwa perilaku agresi laki-laki lebih tinggi

karena bersumber pada testoteron, hormon seksual yang lebih

dominan pada laki-laki, dimana testoteron mempengaruhi perilaku

spesies dengan karakter maskulin, antara lain dalam

memperlakukan sesuatu cenderung kasar dan kacau. Hormon

testoteron yang lebih banyak dimiliki oleh laki-laki merupakan

predisposisi dari agresi dan mengurangi empati (Koeswara, 1988).

Sedangkan menurut Whiting dan Pope, laki-laki lebih agresif

dibandingkan wanita adalah realistis universal (Koeswara, 1988).

b. Teori Lingkungan

Inti dari teori ini adalah bahwa perilaku agresif merupakan reaksi

terhadap peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

1) Teori Frustasi-Agresi Klasik

Teori ini dikemukakan oleh Dollard dan Miller yang menyatakan

bahwa agresi dipicu oleh frustasi (Baron dan Byrne, 1974).

Dimana frustasi itu sendiri merupakan hambatan terhadap

pencapaian tujuan. Dengan demikian, agresi merupakan

pelampiasan dari perasaan frustasi.

2) Teori Frustasi-Agresi Baru

Berkowitz mengatakan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan

dan emosi marah. Hal inilah yang memicu terjadinya agresi.

Marah itu sendiri baru timbul jika sumber frustasi dinilai

mempunyai alternatif perilaku lain daripada perilaku yang

menimbulkan frustasi itu (Sarwono, 1999). Frustasi yang

disebabkan oleh adanya deprivasi relatif (merasa kebingungan

karena membandingkan dengan orang lain atau dengan harapan

sendiri) cenderung memicu terjadinya perilaku agresi.

3) Teori Belajar Sosial

Berbeda dengan teori bawaan dan frsustasi-agresi yang

menenkankan faktor dorongan dari dalam, teori belajar sosial lebih

memperhatikan faktor tarikan dari luar. Ganjaran atau hukuman

terhadap perilaku agresif tidak perlu dialami sendiri oleh pelaku.

Menurut Bandura, dalam kehidupan sehari-hari pun perilaku agresi

dipelajar dari model yang dilihat dalam keluarga, dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

lingkungan kebudayaan setempat atau melalui media massa (Sears,

dkk, 1994). Selain itu, faktor lingkungan seperti status ekonomi

sosial yang rendah dan golongan minoritas juga memegang

peranan yang besar guna memunculkan perilaku agresif (Sarwono,

1999; Rahayu, 1998).

c. Teori Kognisi

Teori ini memiliki pemahaman pada proses yang terjadi pada

kesadaran dalam membuat penggolongan (kategorisasi),

pemberian sifat-sifat (atribusi), penilaian, dan pembuatan

keputusan. Kategorisasi diri (self categorization) dan identitas

sosial (sosial identity) dalam hubungannya dengan agresivitas

adalah mempengaruhi terjadinya deprivas relative yaitu deprivasi

yang memicu timbulnya rasa frustasi karena membandingkan

dengan harapan sendiri.

3. Jenis Perilaku Agresi

Secara umum Myers (Sarwono, 1999), membagi agresi dalam dua

jenis agresi, yaitu:

a. Agresi rasa benci atau agresi emosi (hostile aggression)

Jenis agresi ini adalah ungkapan kemarahan dan ditandai dengan

emosi yang tinggi. Agresi emosi ini disebut juga agresi jenis panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

karena disini agresi sebagai agresi itu sendiri; dimana akibat yang

ditimbulkannya tidak dipikirkan oleh pelaku dan pelaku memang tidak

peduli jika akibat perbuatannya lebih banyak menimbulkan kerugian

dari pada manfaat. Contoh agresi jenis ini adalah pelajar yang

berkelahi massal karena ada temannya yang dikeroyok oleh pelajar

lain.

b. Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental

aggression)

Jenis ini pada umumnya tidak disertai emosi, bahakan antara pelaku

dan korban kadang-kadang tidak ada hubungan pribadi. Agresi di sini

hanya untuk mencapai tujuan lain.

Hal berbeda diungkapkan oleh Sears et al (Sarwono, 1999) yang

membagi agresi secara lebih terperinci, antara lain sebagai berikut:

a. Perilaku melukai dan maksud melukai

Perilaku melukai belum tentu dengan maksud melukai, misalnya

menembak orang karena tidak sengaja. Sebaliknya dengan maksud

melukai namun belum tentu berakibat melukai, misalnya menembak

orang namun tembakannya meleset. Perilaku yang melukai yang tidak

disertai dengan maksud melukai tidak dapat digolongkan sebagai

perilaku agresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35

b. Perilaku agresif yang antisosial dan yang prososial

Perilaku agresif yang prososial adalah tindakan agresi yang disetujui

oleh masyarakat, sedangkan perilaku agresif yang antisosial tidak akan

mendapat persetujuan masyarakat. Akan tetapi, untuk membedaka

antara keduanya tidaklah mudah karena ukurannya realtif , tergantung

norma sosial yang digunakan.

c. Perilaku dan perasaan agresif

Kedua hal tersebut sulit dibedakan karena sumbernya adalah pada

pemberian atribusi oleh korban terhadap pelaku. Orang yang terinjak

kakinya dalam bis yang penuh sesak mungkin tidak merasa menjadi

korban. Sebaliknya, tetapan pria terhadap seorang wanita dapat

dirasakan sebagai suatu pelecehan (agresi terhadap harga diri)

walaupun pelaku yang bersangkutan tidak bermaksud demikian.

Sedangkan Buss (Morgan, 1987) mengelompokkan jenis perilaku

agresif berdasarkan bentuknya ke dalam tiga dimensi perilaku, yaitu

dimensi fisik-verbal, dimensi aktif-pasif, dan dimensi langsung-tidak

langsung. Yang dimaksudkan dengan fisik adalah segala sesuatu yang

menyangkut keadaan tubuh dan verbal adalah lisan (kata-kata). Langsung

apabila perilaku agresif tersebut langsung mengenai sasaran atau korban

dan tidak langsung apabila perilau agresif tersebut dilakukan secara

sembunyi atau tidak langsung agar orang lain ataupun korban tidak

mengetahui tindakan subjek. Sedangkan aktif adalah perilaku agresif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36

tersebut dilakukan tanpa didahului stimulus tertentu/tanpa perantara dan

pasif adalah perilaku agresif yang muncul setelah didahului stimulus yang

signifikan/melalui perantara.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan bentuk perilaku yang

dikemukakan oleh Buss untuk mengungkap kecenderungan berperilaku

agresif. Hal ini dikarenakan aspek-aspek/ bentuk perilaku yang

dikemukakan oleh Buss mampu mencakup seluruh pengertian perilaku

agresi sehingga menjadi lebih mudah untuk diterapkan. Dari tiga dimensi

yang saling berinteraksi tersebut, diperoleh delapan bentuk agresi.

Diantaranya:

a. Agresi fisik aktif langsung

Merupakan bentuk agresi yang dimaksudkan untuk menyakiti dengan

menggunakan fisik dimana pelaku aktif dan secara langsung

melakukan agresi terhadap korban. Misalnya mencubit, menampar,

memukul, menendang, dll.

b. Agresi fisik aktif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk melukai atau

mencelakakan orang lain, dimana pelaku secara aktif namun tidak

secara langsung mengadakan kontak dengan korban melainkan

menggunakan suatu media utnuk menjalankan aksinya, misalnya

dengan membuat jebakan lubang di dalam tanah sehingga diharapkan

korban akan jatuh ketika melewatinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37

c. Agresi verbal aktif langsung

Merupakan bentuk agresi yang ditujukan secara langsung untuk

melukai atau menyakiti orang lain dengan menggunakan kekerasan

verbal, seperti membentak, mencaci maki, memarahai, dll.

d. Agresi verbal aktif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku dimana pelaku tidak secara langsung

menggunakan kekerasan verbal untuk melukai korban. Pelaku

menghindari kontak langsung dengna korban, misalnya menyebarkan

gossip tidak baik/fitnah tentang korban.

e. Agresi fisik pasif langsung

Merupakan bentuk perilaku yang secara langsung ditujukan untuk

mencelakakan orang lain. Dimana secara fisik, pelaku berusaha

menghalangi korban untuk mencapai tujuannya dengan harapan

korban akan terluka serta mengalami kecelakaan. Misal tidak mau

memberi jalan atau menghalang-halangi.

f. Agresi fisik pasif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi secara fisik yang tidak terang-

terangan diperlihatkan pelaku terhadap korban. Misalnya, menolak

melakukan sesuatu, memboikot, tidak mau bekerja sama, dll.

g. Agresi verbal pasif langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara langsung ditujukan

untuk melukai korban. Pelaku biasanya berusaha mencapai tujuannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38

dengan cara menolak berbicara atau menghindari setiap pembicaraan

dengan korban.

h. Agresi verbal pasif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara tidak langsung utnuk

mencelakai korban dengan cara verbal. Misalnya, pelaku diam saja

meskipun tidak setuju, tidak mendukung atau menolak pendapat

korban.

4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif

Menurut konsep motivasi, agresi merupakan variabel yang muncul

karena terdapat kondisi atau faktor tertentu yang mengarah atau

mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dibedakan dalam dua jenis

faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (internal) dan faktor

yang berasal dari luar individu (eksternal).

Faktor-faktor mempengaruhi perilaku agresi adalah sebagai berikut

(Koeswara, 1988; Sarwono, 1999):

a. Frustasi

Merupakan situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha

mencapai tujuan tetentu yang diinginkannya atau mengalami hambatan

untuk belajar bertindak dalam rangka mencapai tujuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39

b. Stress

Yaitu seluruh proses baik yang bersumber pada kondisi-kondisi

internal maupun lingkungan eksternal yang menuntut penyesuaian atas

organism.

c. Pengaruh kelompok dan deindividuasi

Dalam kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi, individu-

individulah yang melakukan kekerasan atau menjadikan agresi

menonjol, tetapi pola dasar tanggung jawabnya berbeda. Tanggung

jawab yang ada disebar merata di antara para anggotanya (Breakwell,

2002). Mereka merasa anonim dalam kelompoknya dan terbebas dari

konsekuensi-konsekuensinya baik secara meteforis maupun harafiah,

karena mereka adalah salah satu bagian dari massa yang tidak dapat

diidentifikasi (Breakwell, 2002). Proses penghilangan identitas ini

dinamakan deindividuasi.

Pengaruh kelompok terhadap perilaku agresif antara lain adalah

menurunkan hambatan dari kendali moral sehingga menjadi ikut

terpengaruh, ada perancuan tanggung jawab (tidak merasa

bertanggung jawab karena dilakukan secara beramai-ramai), serta ada

desakan kelompok dan identitas kelompok.

d. Kekuasaan dan kepatuhan

Adanya penyalahgunaan kekuasaan yang mengubah kekuasaan

menjadi kekuatan memaksa memiliki pengaruh langsung maupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40

tidak langsung terhadap kemunculan perilaku agresi. Peranan

kekuasaan sebagai penggerak kemunculan perilaku agresi tidak dapat

dipisahkan dari salah satu aspek penunjang kekuasaan yaitu

kepatuhan. Kepatuhan memiliki pengaruh yang kuat terhadap

kecenderungan dari intensitas perilaku agresif individu.

e. Pengaruh senjata

Senjata memainkan peranan dalam perilaku agresi tidak saja karena

fungsinya mengefektifkan dan mengefesienkan pelaksanaan agresi,

tetapi juga karena pengaruh kehadirannya.

f. Provokasi

Provokasi dapat mencetuskan perilaku agresi karena provokasi oleh

perilaku agresi dilihat sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan

respon agresi untuk meniadakan bahaya yang diisyaratkan oleh

ancaman itu.

g. Alcohol dan obat-obatan

Percobaan di laboratorium membuktikan bahwa alcohol merangsang

agresivitas dan orang yang sedang di bawah pengaruh alcohol mudah

diprovokasi untuk agresif (Gustavon et al dalam Baron & Byrne,

1974). Selain itu, penelitian oleh Barnard membuktikan bahwa pelaku

inses dan kekerasan dalam perkawinan adalah seorang pecandu

alcohol ( Sarwono, 1999).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41

h. Jenis kelamin

Laki-laki yang maskulin pada umumnya lebih agresif daripada wanita

yang feminin. Gejala ini berhubungan dengan faktor kebudayaan,

yaitu pada ummnya wanita diharapkan oleh norma masyarakat untuk

lebih mengekang agresivitasnya. Di samping itu, dipengaruhi juga

oleh perlakuan yang diterima anak dari orang tua, dimana dalam

menghadapi kesalahan anak laki-laki biasanya memakai hukuman fisik

sedangkan wanita ditunjukkan ekspresi tidak suka atau ditegur secara

verbal serta adanya perbedaan sosialisasi laki-laki dan wanita yang

dapat dilihat pada bentuk permainan ketika masa kanak-kanak (Berry,

1984)

C. Karakteristik Remaja

Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang

artinya ”tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan” (Hurlock, 1999).

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa

dewasa yang terjadi pada usia 12 tahun sampai 21 tahun. Hurlock (1999)

menjelaskan bahwa masa remaja adalah usia 13 sampai 21 tahun yang diawali

oleh masa pubertas dan diakhiri oleh masa dewasa dini, dimana garis pemisah

antara awal dan akhir masa terletak kira-kira di sekitar usia 17 tahun. Menurut

Monk (2001), secara global masa remaja berlangsung antara usia 12 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42

sampai dengan 21 tahun dengan pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal,

15-18 tahun : masa remaja pertengahan, 18-21 tahun : masa remaja akhir.

Ada beberapa pandangan yang mengemukakan tentang masa remaja.

Salah satu di antaranya dikemukakan oleh Fishbein (1978), bahwa remaja itu

ditandai dengan datangnya masa pubertas dan bersamaan dengan itu terjadi

pula pertumbuhan fisik, tetapi juga timbul gejolak-gejolak dalam dirinya

(Syamsu, 2004).

Timbulnya gejolak pada masa remaja disebabkan remaja sedang

berada pada masa transisi, masa dimana periode anak-anak sudah dilewati dan

remaja belum diterima sebagai manusia dewasa (Syamsu, 2004). Ditinjau dari

segi fisiknya, mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti

orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata

belum dapat menunjukkan sikap dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah sikap

yang sering ditunjukkan oleh remaja seperti kegelisahan, kebingungan karena

terjadi suatu pertentangan, keinginan untuk mengkhayal, dan aktivitas

berkelompok.

Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah

tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara

penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan

orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase

”mencari jati diri” atau fase ”topan dan badai”. Remaja masih belum mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43

menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya

(Monk, 2001).

Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada

situasi psikologis antara melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih

belum mampu untuk mandiri. Oleh karena itu, pada umumnya sering terjadi

pertentangan pendapat antara mereka dengan orang tua. Pertentangan yang

sering terjadi menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari

orang tua (Ali & Asrori, 2009). Hal tersebut bahkan sering menimbulkan

kegagalan pada remaja dan mengakibatkan frustasi atau konflik-konflik.

Pada masa ini selain perkembangan fisik terjadi juga perkembangan

fungsi-fungsi psikologis yang menyangkut aspek kepribadian dan sosial.

Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian

identitas diri, yakni proses menjadi seorang yang unik dengan peran yan

gpenting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001). Perkembangan

sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding

orang tua

D. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Kecenderungan Berperilaku

Agresif

Memang tak dapat dipungkiri bahwa tidur merupakan suatu hal yang

sederhana, namun pada kenyataannya kualitas tidur yang buruk akan

berakibat penurunan sejumlah kondisi biologi maupun psikologis. Tidur


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44

mempunyai fungsi restorative yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian

tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesetahan

tubuh. Tidur juga dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi

bagi tubuh dan otak. Selain itu, tidur yang baik dapat meningkatkan daya

tahan tubuh terhadap penyakit. Kekurangan tidur dapat mempengaruhi

susasana hati, membuat emosi tidak stabil, perilaku yang kurang bagus dan

berpengaruh juga terhadap relasi. Kekurangan kuantitas dan kualitas tidur

dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang secara umum dan

keterjagaannya (Sawyer, 2004). Tidur yang baik dilihat dari kualitas tidur

yang baik bukan dari kuantitas tidur. Kualitas tidur itu sendiri merupakan

keadaan dimana seseorang saat dia terbangun dari tidurya dan merasakan

suatu kesegaran, merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan

energi yang meningkat bagi otak dan tubuhnya. Tidur yang tidak memadai

dengan kualitas tidur yang tidak baik dapat mengakibatkan stress,

meningkatkan kecemasaan, kesulitan berkonsentrasi, depresi menurunnya

menangani tugas kompleks, menurunnya poduktivitas, dan kehilangan

kemampuan memecahkan masalah serta sangat rentan berpengaruh terhadap

kestabilan emosi (Maas, 2002).

Sejumlah penelitian secara konsisten telah membuktikan bahwa

kekurangan tidur ataupun tidur yang buruk pada remaja memiliki dampak

negatif. Seperti yang diungkapkan Pilcher dan Huffcutt yang mengatakan

bahwa kualitas tidur yang buruk akan mempengaruhi kemampuan kognitif,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45

kemampuan motorik dan stabilitas emosi. Selain itu, kekurangan tidur akan

selalu disertai dengan penurunan fungsi kognitif, sedangkan pada jangka

panjang akan mempengaruhi suasana hati (Lowry, 2009). Selain itu, depresi

yang terjadi pada remaja akan sangat dipengaruhi oleh tidur yang buruk serta

gangguan tidur yang dialami oleh remaja tersebut yang berakibat pada

kecenderungan untuk melakukan agresi baik fisik maupun verbal.

Tidur dan emosi saling berhubungan satu sama lain, tidur dengan

kualitas tidur yang buruk akan berakibat pada emosi yang terganggu.

Demikian pula sebaliknya, emosi yang terganggu akan mengakibatkan tidur

yang terganggu pula. Namun dari paparan beberapa pendapat para ahli di atas,

bagaimana seseorang tidur akan lebih mempengaruhi emosi seseorang, dalam

hal ini kestabilan emosi itu sendiri. Ketidakstabilan emosi akan memicu

terjadinya konflik, kecemasan, frustasi dan penurunan fungsi kognitif. Konflik

dan frustasi akan menimbulkan adanya berbagai kecenderungan, salah satunya

adalah kecenderungan berperilaku agresif. Hal ini diperkuat dengan penelitian

dari Haynes et al (2006) yang menyebutkan kurang tidur pada masa remaja

akan dapat mempengaruhi kognisi dan juga berpengaruh terhadap tindakan

agresi. Remaja sering memiliki tidur yang kurang, bukan karena mereka

memang menginginkan tidur yang kurang, namun lebih pada karena

kesibukan mereka dan siklus biologis (Lowry, 2010). Hal tersebut cukup

memberikan gambaran bahwa kualitas tidur remaja cenderung kurang baik.

Tetapi masalah akan menjadi lain ketika remaja tersebut memiliki sebuah pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46

tidur yang teratur seperti disebutkan Wolfson & Carskadon (1998), bahwa

pola tidur-bangun pada remaja berpengaruh terhadap ritme harian. Siswa

SMA Van Lith memiliki karakteristik tersendiri yaitu mewajibkan semua

siswanya tinggal di asrama. Karakteristik tersebut menjadikan siswa memiliki

ritme hidup yang teratur, termasuk dalam jam tidur-bangun (pola tidur).

Gambar 2.1 Dinamika hubungan kualitas tidur dengan kecenderungan

berperilaku agresif.

Tidur

Kualitas Tidur Kualitas Tidur


Baik Buruk

Konflik, kecemasan,
Ketidakstabilan frustasi dan depresi serta
Emosi penurunan fungsi kognitif

Kecenderungan
Berperilaku Agresif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47

E. Hipotesis

Berdasarkan paparan teoritik tersebut, maka ditarik hipotesis yang

akan diuji dalam penelitian ini. Hipotesis tersebut adalah ada hubungan

negatif antara kualitas tidur dan kecenderungan berperilaku agresif pada

remaja. Semakin tinggi kualitas tidur remaja maka semakin rendah pula

kecenderungan untuk berperilaku agresif. Demikian pula sebaliknya, semakin

rendah kualitas tidur maka semakin tinggi kecenderungan untuk berperilaku

agresif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Jenis

penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang berbentuk hubungan

antara dua variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki

variasi pada suatu variabel lain, berdasarkan korelasi (Azwar, 2009).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu

hubungan antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah:

1. Variabel 1 : kualitas tidur

2. Variabel 2 : kecenderungan berperilaku agresif

C. DEFINISI OPERASIONAL

Variabel-variabel dalam penelitian perlu dirumuskan ke dalam suatu

definisi operasional supaya tidak memiliki makna yang ambigu. Definisi

operasional ialah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan sesuai

karakteristik variabel (Azwar, 2009). Definisi operasional variabel-variabel

yang akan diteliti adalah sebagai berikut:


48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49

1. Kualitas Tidur

Kualitas tidur adalah kualitas tidur sebagai suatu tingkatan keadaan,

dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan kebugaran dan

kesegaran pada saat bangun. Kualitas tidur itu sendiri merupakan sebuah

fenomena yang kompleks yang mencakup beberapa dimensi yaitu kualitas

tidur subjektif, masa laten tidur, durasi tidur, kebiasaan efisiensi tidur,

gangguan tidur, penggunaan obat-obat tidur, dan disfungsi di siang hari.

Pengukuran kualitas tidur itu sendiri akan menggunakan skala kualitas

tidur yang diadaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Dalam

skala ini terdapat 7 komponen pertanyaan yang mengungkap dimensi-

dimensi dari kualitas tidur. Skor dari ke-7 komponen tersebut dijumlahkan

sehingga akan mendapatkan skor global. Semakin tinggi skor global maka

semakin rendah kualitas tidurnya, demikian pula sebaliknya, semakin

rendah skor global maka akan semakin tinggi atau baik kualitas tidurnya.

2. Kecenderungan Berperilaku Agresif

Kecenderungan berperilaku agresif merupakan segala bentuk perilaku

yang disengaja terhadap orang lain atau objek lain (korban) dengan tujuan

mengganggu, merusak, merugikan, melukai maupun mencelakakan

korban baik secara fisik maupun verbal, langsung ataupun tidak langsung.

Perilaku agresif akan diungkap dengan menggunakan skala


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50

kecenderungan berperilaku agresif yang disusun berdasarkan jenis-jenis

perilaku agresif yang dikemukakan oleh Buss:

Jenis-jenis perilaku agresif adalah:

a. Agresi fisik aktif langsung

b. Agresi fisik aktif tidak langsung

c. Agresi verbal aktif langsung

d. Agresi verbal aktif tidak langsung

e. Agresi fisik pasif langusng

f. Agresi fisik pasif tidak langsung

g. Agresi verbal pasif langsung

h. Agresi verbal pasif tidak langsung

Menurut Azwar (2009), kecenderungan dapat diketahui dari

pernyataan dan perkataan seseorang. Dengan demikian, kecenderungan

seseorang untuk berperilaku agresif dapat dilihat melalui pernyataan

subyek dalam skala. Maka dari itu, kecenderungan berperilaku agresif

dalam penelitian ini akan diukur dengan skala kecenderungan berperilaku

agresif. Semakin tinggi total skor yang diperoleh subyek menunjukkan

kecenderungan berperilaku agresif yang dimiliki tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian dipilih melalui puprosive sampling atau sample

bertujuan yaitu pengambilan subjek yang didasarkan atas adanya tujuan

tertentu dalam hal ini didasarkan atas ciri-ciri, sifat, sifat atau karakteristik

tertentu yang telah diketahui sebelumnya (Hadi, 1996). Karakteristik subjek

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Remaja laki-laki usia 12 sampai dengan 18 tahun.

2. Siswa dalam lingkup asrama (SMA Van Lith), yang diasumsikan

memiliki kesamaan dalam orientasi pembinaaan. Selain itu, sekolah ini

memiliki kesamaan status sosial ekonomi, kepatuhan dan ketaatan,

kebudayaan serta bebas dari alkohol dan obat-obatan. Hal ini

merupakan pengontrolan terhadap faktor tersebut.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Skala kualitas tidur

Skala kualitas tidur yang akan digunakan adalah Pittsburgh Sleep

Quality Index (PSQI). Skala ini digunakan atas izin pencipta dan dialih

bahasa ke dalam bahasa Indonesia sebelum digunakan dalam penelitian.

PSQI terdiri 19 pertanyaan yang mengungkap beberapa dimensi

dari kualitas tidur yaitu kualitas tidur subjektif, masa laten tidur, durasi

tidur, kebiasaan efisiensi tidur, gangguan tidur, penggunaan obat-obat

tidur, dan disfungsi di siang hari (Buysse, et al.1989). Pertanyaan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52

diri sendiri terdiri 15 pertanyaan pilihan ganda yang menanyakan tentang

frekuensi gangguan tidur dan kualitas tidur subjektif serta 4 pertanyaan

uraian yang menanyakan tentang jam tidur, jam bangun, masa laten tidur,

dan durasi tidur. Lima pertanyaan untuk pasangan tidur berupa soal

pilihan ganda yang menilai gangguan tidur. Berikut sebaran item pada

skala kualita tidur:

Tabel 3.1 Sebaran item skala kualitas tidur

No. Dimensi Nomor Item

a. Kualitas tidur subjektif 6

b. Masa laten tidur 2, 5a

c. Durasi tidur 4

d. Kebiasaan efisiensi tidur 4, 3, 1

e. Gangguan tidur 5b, 5c, 5d, 5e, 5f, 5g, 5h, 5i, 5j.

f. Penggunaan obat-obat tidur 7

g. Disfungsi di siang hari 8, 9

Pertanyaan untuk diri sendiri saja yang dihitung dalam skor

(Buysse, et al. 1989). Setiap komponen soal mempunyai rentang nilai

antara 0 (jika tidak ada kesulitan) sampai 3 (nilai maksimum untuk

kesulitan yang berat). Nilai-nilai tiap komponen dijumlahkan

menghasilkan nilai total yang berkisar antara 0-21 (Buysse, et al. 1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53

Total nilai PSQI >5 menunjukkan kualitas tidur buruk yang signifikan

dengan sensitivitas diagnostic 89.6% dan spesifitas 86.55 (kappa = 0.75, p

kurang dari 0.001) (Backhaus et al., 2002).

2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif

Adapun skala ini disusun mengacu pada model skala Likert, dimana

masing-masing aitem berbentuk favorable dan unfavorable. Skala ini

dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala ini

disusun oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada teori yang

dikemukakan oleh Buss bahwa perilaku agresif dapat dibagi dalam 8

jenis, yaitu:

a. Agresi fisik aktif langsung

Merupakan bentuk agresi yang dimaksudkan untuk menyakiti

dengan menggunakan fisik dimana pelaku aktif dan secara

langsung melakukan agresi terhadap korban.

b. Agresi fisik aktif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk melukai

atau mencelakakan orang lain, dimana pelaku secara aktif

namun tidak secara langsung mengadakan kontak dengan

korban melainkan menggunakan suatu media untuk

menjalankan aksinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54

c. Agresi verbal aktif langsung

Merupakan bentuk agresi yang ditujukan secara langsung

untuk melukai atau menyakiti orang lain dengan menggunakan

kekerasan verbal.

d. Agresi verbal aktif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku dimana pelaku tidak secara

langsung menggunakan kekerasan verbal untuk melukai

korban. Pelaku menghindari kontak langsung dengan korban,

e. Agresi fisik pasif langsung

Merupakan bentuk perilaku yang secara langsung ditujukan

untuk mencelakakan orang lain. Dimana secara fisik, pelaku

berusaha menghalangi korban untuk mencapai tujuannya

dengan harapan korban akan terluka serta mengalami

kecelakaan.

f. Agresi fisik pasif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi secara fisik yang tidak

terang-terangan diperlihatkan pelaku terhadap korban.

Misalnya, menolak melakukan sesuatu, memboikot, tidak mau

bekerja sama, dll.

g. Agresi verbal pasif langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara langsung

ditujukan untuk melukai korban. Pelaku biasanya berusaha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55

mencapai tujuannya dengan cara menolak berbicara atau

menghindari setiap pembicaraan dengan korban.

h. Agresi verbal pasif tidak langsung

Merupakan bentuk perilaku agresi yang secara tidak langsung

untuk mencelakai korban dengan cara verbal. Misalnya, pelaku

diam saja meskipun tidak setuju, tidak mendukung atau

menolak pendapat korban.

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif

No Aspek Jumlah Bobot (%)


1. Agresi fisik aktif langsung 10 12.5
2. Agresi fisik aktif tidak 10 12.5
langsung
3. Agresi verbal aktif langsung 10 12.5
4. Agresi verbal aktif tidak 10 12.5
langsung
5. Agresi fisik pasif langusng 10 12.5
6. Agresi fisik pasif tidak 10 12.5
langsung
7. Agresi verbal pasif langsung 10 12.5
8. Agresi verbal pasif tidak 10 12.5
langsung
Jumlah 80 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56

Tabel 3.3 Kisi- kisi Sebaran Item Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah


1. Agresi fisik aktif langsung 1, 11, 21, 31, 7, 51, 61, 65, 10
41 71
2. Agresi fisik aktif tidak langsung 2, 12, 22, 32, 3, 52, 62, 72, 10
42 80
3. Agresi verbal aktif langsung 4, 13, 23, 33, 14, 24, 34, 10
63 43, 56
4. Agresi verbal aktif tidak 40, 50, 60, 10, 20, 30, 10
langsung 70,79 39, 75
5. Agresi fisik pasif langusng 36, 47, 55, 64, 17, 27, 38, 10
74 45, 68
6. Agresi fisik pasif tidak 18, 26, 44, 57, 5, 15, 35, 48, 10
langsung 66 58
7. Agresi verbal pasif langsung 8, 16, 29, 19, 25, 46, 10
37,53 59,77
8. Agresi verbal pasif tidak 6, 9, 28, 76, 78 49, 54, 67, 10
langsung 69, 73
Jumlah 80

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Untuk mengungkap aspek-aspek atau variabel-variabel yang ingin

diteliti diperlukan alat ukur atau skala yang reliabel dan valid, supaya

kesimpulan penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh

berbeda dari keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu validitas dan

reliabilitas pengukuran sangat penting.

1. Validitas

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu

menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57

suatu pengujian validitas. Validitas berasal dari kata validity. Oleh Azwar

(1996) validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya adalah sejauh

mana skala itu mampu mengukur atribut yang dirancang untuk

mengukurnya. Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki

oleh setiap skala. Apakah suatu skala berguna atau tidak sangat

ditentukan oleh tingkat validitasnya. Suatu tes atau instrument pengukur

dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument

tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Pada penelitian ini, untuk mengukur validitas pada alat tes

dipilih metode validitas isi. Pengujian validitas isi ini tidak melalui

analisis statistika, melainkan menggunakan analisis rasional atau

Professional Judgement (Azwar, 2003). Dalam hal ini, peneliti

melakukan analisis rasional terhadap aitem-aitem yang telah disusun

untuk melihat kesesuaian antar aitem dengan blueprint-nya. Blueprint

yang disusun telah sesuai dengan batasan dominan ukur yang telah

ditetapkan dan mengandung aspek-aspek yang bersangkutan. untuk

menghindari bias subjektivitas dalam analisis rasional ini juga diperlukan

penilai lain selain peneliti, sehingga analisis rasional ini juga dilakukan

oleh dosen pembimbing. Selain itu, dalam adaptasi alat pengukuran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58

kualitas tidur (PSQI), proses penterjemahan disunting oleh penerjemah

yang berpengalaman.

2. Seleksi Aitem

Seleksi aitem digunakan untuk menentukan aitem mana yang baik

dan layak digunakan dalam penelititan. Pengambilan aitem ditentukan

dengan melihat koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya

lebih dari 0.30, berdasarkan asumsi bahwa aitem yang memiliki daya

diskriminasi lebih dari 0.30 adalah baik dan layak digunakan dalam

sebuah penelitian (Azwar, 1999).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kriteria pemilihan

aitem berdasarkan korelasi aitem total dengan batasa rix ≥ 0.25, dengan

kata lain bahwa koefisien korelasi aitem total tiap aitem yang nilainya ≥

0.25 adalah yang digunakan atau baik dan layak digunakan. Jika ada

aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≤ 0.25 maka aitem

tersebut dinyatakan gugur karena dinilai memiliki daya diskriminasi

rendah.

Berdasarkan hasil seleksi aitem skala kecenderungan berperilaku

agresif yang berjumlah 80 aitem, terdapat 24 aitem yang dinyatakan

gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59

Tabel 3.4 Hasil Seleksi Item

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah


1. Agresi fisik aktif langsung (1), 11, 21, 31, 7, (51), 61, 7
41 65, (71)
2. Agresi fisik aktif tidak (2), 12, 22, 32, (3), 52, 62, 7
langsung 42 72, (80)
3. Agresi verbal aktif 4, (13), 23, 33, 14, 24, (34), 7
langsung 63 43, (56)
4. Agresi verbal aktif tidak (40), 50, 60, 10, 20, 30, 7
langsung 70,(79) (39), 75
5. Agresi fisik pasif 36, 47, 55, (64), 17, 27, 38, 7
langusng (74) 45, (68)
6. Agresi fisik pasif tidak 18, 26, 44, (57), (5), 15, 35, 7
langsung (66) 48, 58
7. Agresi verbal pasif 8, 16, (29), 19, 25, (46), 7
langsung 37,(53) 59,77
8. Agresi verbal pasif tidak 6, 9, 28, (76), 49, 54, 67, 7
langsung (78) (69), 73
Jumlah 56

Keterangan:

() :item yang gugur

() :item yang digugurkan

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh

koefisien reliabilitas. Reliabilitas tes ini diukur dengan pendekatan

konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan skala

pada sekelompok subyek (single trial administration). Penghitungan

koefisien reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tehnik Alpha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60

Cronbach. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabel tidaknya

suatu alat ukur adalah dengan membandingkan nilai koefisien alpha. Suatu

alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila nilai koefisien

reliabilitasnya sebesar 0,90 (Azwar, 2000). Tepatnya suatu alat ukur

dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas yang berkisar

antara 0,60 hingga 0,90 (Azwar,2000).

Dalam penelitian ini, alat ukur untuk kecenderungan berperilaku

agresif memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.944. Hal ini berarti bahwa

alat ukur kecenderungan berperilaku agresif memiliki reliabilitas yang

baik. Sedangkan alat ukur kualitas tidur, dalam hal ini PSQI memiliki

koefisien reliabilitas sebesar 0.83, yang berarti alat ukur ini memiliki

reliabilitas yang baik. Knutson, Rathouz, Yan, Liu, & Lauderdale (2006)

mengungkapkan bahwa estimasi reliabilitas dari PSQI cukup stabil untuk

mengukur kualitas tidur selama periode kurang lebih 1 tahun.

Perhitungan reliabilitas alat ukur ini dilakukan dengan

menggunakan teknik komputasi SPSS for Window versi 16.

G. METODE ANALISIS DATA

1. Uji asumsi

Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan atau gangguan terhadap variabel-variabel yang ada dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61

model (Algifari, 2000). Uji persyaratan analisis korelasi yang dilakukan

adalah uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran

atau distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan teknik one sample Kolmogorov-Smirnov test.

Kenormalan distribusi data dapat dinilai dari KS-Z dengan asymp.sig

lebih besar dari 0,05 (p>0,05).

b. Uji linearitas

Uji linearitas berujuan untuk mengetahui pola hubungan linear atau

tidak antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Uji

linearitas dilakukan dengan menggunakan test of linearity. Linear

tidaknya variabel-variabel penelitian dapat dilihat dari nilai F hitung

dan nilai signifikansi (p<0,05).

2. Uji hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara

kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Uji hipotesis ini

dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Product Moment, dengan

bantuan SPSS versi 13.00.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pangudi Luhur

van Lith, khususnya siswa laki-laki. Pemilihan subyek dikarenakan atas

dasar beberapa pertimbangan atau alasan, yaitu pertama menyangkut

tujuan awal penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan

kualitas tidur dengan perilaku agresif pada remaja pada sekolah dengan

sistem asrama; kedua, siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith

memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini dan jumlahnya memadai.

SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan adalah salah satu

sekolah menengah atas di bawah pembinaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah. Kampus SMA Pangudi Luhur van Lith

Muntilan sebelumnya pernah digunakan untuk mendidik calon guru SD

dengan sistem asrama yang didirikan oleh Pastor Fransiskus Gregorius

Yosephus van Lith, SJ pada tahun 1904. Pada tahun 1952 sekolah tersebut

diserahkan kepada Kongregasi Bruder FIC, yang dalam perkembangannya

menjadi SGB, SMP, dan kemudian SGA Xaverius. Pada tahun 1966 SGA

Xaverius berganti nama menjadi SPG van Lith. Tahun 1991 Pemerintah

menutup semua SPG di seluruh Indonesia dan SPG van Lith berubah
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63

fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur van Lith Berasrama dengan status

disamakan berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar

dan Menengah No.488/ C/ Kep/ I/ 92 tanggal 31 Desember 1992.

Visi SMA Pangudi Luhur van Lith adalah semangat yang

berintikan keselamatan bagi semua orang "terutama yang menderita dan

terlupakan", yang diharapkan menjadi kenyataan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semangat tersebut diharapkan

merasuki seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara dan usaha mewujudkannya terbuka untuk bekerjasama dengan

semua saudara yang berkehendak baik. Misi SMA Pangudi Luhur van

Lith adalah mendampingi kaum muda dengan mendahulukan yang miskin,

melalui pendidikan sekolah berasrama. Proses pendidikan tersebut

memadukan unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal

yang mencakup segi-segi religiusitas, humanitas, sosialitas, dan

intelektualitas. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang luwes dalam

suasana persaudaraan sejati yang saling asih, asah dan asuh.

2. Administrasi dan Perizinan

Persiapan adminstrasi dilakukan dengan mengajukan ijin permohonan

survey dan pengambilan data penelitian dengan pihak SMA Pangudi

Luhur van Lith, dengan disertai surat keterangan penelitian dari Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan nomor surat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64

18b/D/KP/Psi/USD/III/2011, tanggal 29 Maret 2011. Dikarenakan subyek

penelitian hanya siswa laki-laki, maka pelaksanaan penelitian dilakukan di

dalam lingkup asrama putra. Kemudian bersama pihak SMA Pangudi

Luhur van Lith, dalam hal ini kepala asrama putra menentukan waktu

penelitian.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode try out

terpakai yang dilaksanakan satu kali pada hari senin, tanggal 4 April 2011.

Data penelitian diperoleh dengan membagikan skala kualitas tidur dan skala

kecenderungan berperilaku agresif kepada subyek penelitian yang hadir pada

waktu pelaksanaan penelitian. Sebelum subyek mulai mengisi, terlebih dahulu

peneliti memberikan instruksi tentang cara pengisian kedua skala tersebut.

Waktu pengerjaan skala kurang lebih setengah jam. Dari 91 skala yang

dibagikan, terdapat 83 skala yang memenuhi syarat. 8 skala tidak memenuhi

syarat karena tidak terisi secara lengkap, dan juga tidak memenuhi kriteria

subyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian,

terdapat 83 skala yang akan diolah secara statistik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65

C. Deskripsi Data Subyek

Pada dasarnya kriteria subyek sudah ditentukan sebelumnya sesuai

dengan tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, subyek yang tidak

memenuhi kriteria tidak akan diikutsertakan dalam analisis data. Subyek

dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith

dengan jumlah 91, namun 8 diantaranya tidak memenuhi kriteria sehingga

harus digugurkan. Berikut deskripsi usia subyek penelitian.

Tabel 4.1 Deskripsi Data Subyek

Usia Subyek Jumlah


14 tahun 2
15 tahun 49
16 tahun 28
17 tahun 4
Total 83

D. Deskripsi Data Penelitian

1. Skala Kualitas Tidur

Dalam melakukan skoring skala kualitas tidur ini, peneliti terpaksa

menghilangkan item pertanyaan nomor 2, dikarenakan adanya kesalahan

dalam proses adaptasi (kesalahan dalam menterjemahkan). Setelah data

dari Skala kualitas tidur atau PSQI diskoring tanpa item nomor 2 maka

dapat diketahui bagaimana kualitas tidur dari masing-masing subyek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66

penelitian. Selain itu, masing-masing komponen dalam kualitas tidur itu

sendiri juga dapat diketahui.

Dalam PSQI, perolehan skor (Global Score) akan berada dalam range

0 sampai dengan 21. Dengan interpretasi, semakin tinggi skor globalnya

maka akan semakin buruk kualitas tidurnya. Kualitas tidur dinilai baik jika

total nilai (global score) ≤ 5 sedangkan kualitas tidur dinilai buruk jika

total nilai (global score) > 5 (Backhaus et al., 2002). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memiliki skor global < 5, dan

hanya 2 orang yang memiliki skor global ≥ 5.

Berikut ini adalah tabel perolehan global score dari variabel kualitas

tidur prosentase global score subyek secara keseluruhan yang disajikan

dalam bentuk diagram.

Tabel 4.2 Deskripsi Global Score Keseluruhan Subyek

Global Score Jumlah Subyek


0 3
1 12
2 28
3 27
4 7
5 4
6 2
TOTAL 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67

2. Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif

Deskripsi hasil penelitian dari skala berperilaku agresif dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Deskripsi Data Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif

Variabel Skor Teoritik Skor Empirik


Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax
Kecenderungan
Berperilaku 200 40 80 320 112.47 20.084 65 192
Agresif
Mean teoritik adalah rata-rata skor dari alat penelitian yang diperoleh

dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian. Sedangkan

mean empirik merupakan rata-rata skor dari data penelitian yang

diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata data hasil penelitian.

Pada hasil penelitian pada tabel di atas dapat dilihat hasil penelitian

dari skala kecenderungan berperilaku agresif. Dari data tersebut diketahui

bahwa mean empiriknya lebih kecil daripada mean teoritiknya, 112.47

berbanding 200. Hal ini berarti bahwa subyek penelitian memiliki

kecenderungan berperilaku agresif yang cenderung rendah. Dari hasil uji t

(one sample t-test) juga terdapat perbedaan yang signifikan diantara

kedua mean, dengan hasil 0.000 < 0.005.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68

E. Analisis Data

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

untuk melihat apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk

dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Uji asumsi meliputi uji

normalitas dan uji linearitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran

variabel tergantung (kecenderungan berperilaku agresif) normal atau

tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan tehnik

Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dimana nilai p > 0.05 maka data

terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai p < 0.05 maka data tidak

terdistribusi dengan normal (Hadi, 2001). Uji normalitas akan

dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 13. Hasilnya dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.4 Uji Normalitas


TOTAL
N 83
Normal Mean 112.47
Parameters(a,b) Std. Deviation 20.084
Most Extreme Absolute .094
Differences Positive .094
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .853
Asymp. Sig. (2-tailed) .460
Berdasarkan hasil uji normalitas, didapatkan bahwa distribusi sebaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69

variabel kecenderungan berperilaku agresif bersifat normal karena

signifikansi variabel lebih besar daripada 0.05 (p>0.05), yaitu 0.460.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan

antara variabel kualitas tidur dan skor variabel kecenderungan

berperilaku agresif merupakan garis lurus atau tidak. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan test for linearity dari program SPSS

for Windows versi 13, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Uji Linearitas


F Sig
Perilakuagresi (Combined) .727 .847
f*kualitas Linearity .485 .491
tidur Deviation from
.732 .840
Linearity

Dari tabel tersebut, dapat diketahui hubungan antara

kecenderungan berperilaku agresif dan kualitas tidur menghasilkan

nilai F =0.485 dengan nilai p = 0.491. Hal ini berarti terjadi

penyimpangan signifikan terhadap linearitas karena p > 0.05. Dari

grafik Scatter Plot pun dapat dilihat hubungan antara kedua variabel

tidak membentuk pola linear. Jadi, peningkatan atau penurunan

kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70

atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Korelasi product moment

dan turunannya, mengasumsikan hubungan antar variabelnya bersifat

linear. Jika ternyata pola hubungannya tidak linear, maka teknik

korelasi product moment akan cenderung melakukan underestimasi

kekuatan hubungan antara dua variabel. Jadi sangat mungkin

sebenarnya kedua variabel memiliki hubungan yang kuat tetapi

diestimasi oleh product moment sebagai tidak ada hubungan atau

memiliki hubungan yang lemah, hanya karena pola hubungannya tidak

linear.

Gambar 4.1 Scatter Plot

6  

   

4     
PSQI

 
   
     
  

   
   
 

  
2

       

0   

75 100 125 150 175

TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71

2. Uji Hipotesis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi

Spearman dalam program SPSS for Windows versi 16. Hasil analisis

menunjukkan koefisien korelasi untuk variabel kualitas tidur dan variabel

kecenderungan berperilaku agresif adalah 0.068 dengan taraf signifikansi

0.01 (p<0.01). Analisis data ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan

negatif antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif.

Berikut ini adalah tabel hasil uji hipotesis.

Tabel 4.6 Uji Hipotesis

TOTAL PSQI
Spearman's TOTAL Correlation 1.000 .068
rho Coefficient
Sig. (1-tailed) . .270
N 83 83
PSQI Correlation .068 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .270 .
N 83 83

F. Pembahasan

Data penelitian ini diperoleh dari 83 subyek penelitian atau dalam hal

ini siswa laki-laki SMA Pangudi Luhur van Lith. Dalam kualitas tidur, data

secara keseluruhan menunjukkan ada dalam kategori yang baik. Asumsi ini

juga didasarkan indeks global score pada Pittsburgh Sleep Quality Index

(PSQI) yang bergerak dari 0-21. Angka 0 menunjukkan bahwa kualitas tidur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72

tergolong sangat baik dan tidak ada masalah, sedangkan 21 menunjukkan

kualitas tidur yang sangat buruk dan diindikasikan mengalami gangguan.

Bussye et al. (1989) mengatakan bahwa global score > 5 ada indikasi sangat

sensitive mengalami kualitas tidur yang buruk. Atau dengan kata lain, kualitas

tidur dinilai baik jika total nilai (global score) ≤ 5 sedangkan kualitas tidur

dinilai buruk jika total nilai (global score) > 5 (Backhaus et al., 2002). Global

score dari subyek penelitian sebagian besar memiliki nilai < 5, yang

berjumlah 81 orang, sedangkan ≥ 5 berjumlah 2 orang.

Dari data penelitian yang telah dipaparkan, dapat dilihat bahwa mean

empirik pada skala kecenderungan berperilaku agresif sebesar 112.47, lebih

kecil dibandingkan mean teoritik yang bernilai 200. Hal ini mengindikasikan

bahwa kecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki SMA Pangudi

Luhur Van Lith tergolong rendah. Kategori rendah berarti bahwa perilaku

agresif cenderung tidak muncul atau jarang melakukan perilaku agresif.

Subyek mampu melakukan kontrol diri atau pengendalian diri untuk tidak

melakukan perilaku agresif.

Dari hasil analisis data, juga diketahui bahwa tidak ada hubungan

antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif sebagaimana

disampaikan dalam hipotesis awal bahwa ada hubungan antara kualitas tidur

dengan kecenderungan berperilaku agresif pada siswa laki-laki SMA Pangudi

Luhur Van Lith. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara kualitas

tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif. Dari hasil uji linearitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73

dilakukan, sudah nampak jelas bahwa diantara kedua variabel tidak memiliki

pola linier atau tidak berkorelasi. Pada grafik Scatterplot, (gb 4.2) tampak

bahwa hubungan diantara kedua variabel tidak linear, atau tidak mengikuti

pola linier. Atau dengan kata lain, peningkatan atau penurunan kuantitas di

satu variabel (kualitas tidur), tidak diikuti secara linear oleh peningkatan atau

penurunan kuantitas di variabel lainnya (kecenderungan berperilaku agresif).

Dari hasil uji hipotesis dengan teknik korelasi Spearman, dihasilkan koefisien

korelasi sebesar 0.068, yang berarti tidak ada hubungan diantara kedua

varibel.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan beberapa penelitian yang

dilakukan oleh para ahli. Haynes et al. (2006) menemukan ada hubungan

antara tidur dengan perilaku agresi pada remaja yang menggunakan obat-

obatan terlarang. Dimana remaja yang yang menyalahgunakan obat-obatan

mengalami peningkatan perilaku agresif yang salah satunya dipicu oleh tidur

yang buruk. Selain itu, tidur yang buruk dan dalam jangka waktu yang pendek

memiliki korelasi yang positif terhadap keinginan bunuh diri pada remaja.

Notabene keinginan bunuh diri itu sendiri merupakan bagian dari perilaku

agresif (Liu, 2004).

Tidak adanya hubungan dalam penelitian ini dapat dikarenakan subyek

yang kurang bervariasi. Pemilihan subyek dalam penelitian ini didasarkan

pada beberapa karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini

dilakukan dengan alasan untuk mengontrol adanya faktor lain yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74

mempengaruhi variabel kualitas tidur, seperti pola tidur (Carskadon et al.,

1998), pengunaan obat-obatan dan alcohol (Lowry et al., 2010), provokasi,

dan pengaruh senjata. Namun hal ini justru memunculkan asumsi bahwa

subyek cenderung “dipersempit” sehingga data yang dihasilkan kurang

representatif. Atau dengan kata lain, sampel (subyek) kurang mewakili dan

mencerminkan populasi. Peneliti cenderung menyakini bahwa subyek /sampel

yang telah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu tidak akan mengalami

kesesatan walaupun sudah dilakukan dengan menggunakan metode / teknik

pengambilan sampel. Hal ini juga menimbulkan bias bahwa sampel hanya

mewakili subgroup yang spesifik dari populasi (Widi, 2010; Narbuko

&Achmadi, 2007).

Tidak adanya hubungan juga dapat disebabkan subyek memperoleh

skor yang sama-sama baik dalam kedua variabel. Dari data yang ada kualitas

tidur subyek berada pada tingkat yang baik, sedangkan kecenderungan

berperilaku agresi subyek cenderung rendah.

Rendahnya kecenderungan berperilaku agresif yang dimiliki oleh

subyek sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup subyek itu sendiri.

Berdasarkan data lapangan yang diperoleh peneliti, menunjukkan bahwa

selama menjalani rutinitas sebagai pelajar SMA, yang notabene masih dalam

tahap perkembangan remaja, subyek selalu mendapatkan pendampingan yang

intensif, baik melalui guru, guru BK, dan pamong asrama. Bentuk

pendampingan tersebut berupa kegiatan konseling atau pendampingan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75

dilakukan di luar jam pelajaran seperti bimbingan pribadi, kelompok kecil,

rekoleksi/retret. Di dalam asrama, siswa diberikan pelatihan dan

pendampingan yang dimaksudkan agar warga asrama menjadi pribadi yang

berkualitas tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti luhur dengan

mengembangkan potensinya secara optimal dalam bidang pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan nilai-nilai hidup (SMA Pangudi Luhur van Lith,

2003).

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru

pembimbing (pamong asrama dan guru BK), peneliti memperoleh informasi

bahwa dalam menjalani kehidupannya sebagai remaja, pembimbing selalu

menanamkan nilai-nilai persaudaraan, iman serta persahabatan kepada siswa.

Hal ini menjadi faktor penting dalam memahami rendahnya kecenderungan

berperilaku agresif. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Rahayu (1998)

bahwa penanaman nilai-nilai yang jelas akan mengakibatkan anak

mengembangkan suatu perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat

sehingga menekan terjadinya perilaku agresif. Disamping itu, adanya

penanaman keagamaan dan pendalaman iman juga menekan munculnya

perilaku agresif (Hurlock, 1999; Basri, 1996).

Perilaku agresif pada remaja itu sendiri muncul akibat dari

ketidakmampuan remaja untuk memahami diri, baik dalam status sosial

maupun tugas perkembangannya. Erikson mengemukakan tentang pentingnya

peranan "konselor" dalam membantu remaja, sehingga remaja tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76

mengalami kebingungan dalam memahami diri serta mengalami kebingungan

akan statusnya di dalam masyarakat yang menjadi dasar dari keraguan

perannya di dalam masyarakat (Hurlock, 1999). Di sini, faktor lingkungan

sekolah juga ikut bertanggung jawab untuk dapat mengatasi perilaku agresif

anak-anak remaja usia sekolah ini.

Pada lingkungan sekolah, keberadaan guru dianggap paling strategis

dalam upaya mengatasi kenakalan anak-anak remaja usia sekolah, sebab tugas

guru bukan hanya dalam bentuk kegiatan alih pengetahuan dan keahlian

(transfer of knowledge and skill), akan tetapi yang paling utama adalah

kegiatan alih nilai dan budaya dalam suatu proses yang terus berkembang

(transfer of values and culture), yaitu membina siswa kearah yang lebih maju

dan positif, dalam bentuk adanya perubahan sikap, perubahan pola pikir,

perubahan tingkah laku dan perubahan wawasan serta adanya peningkatan

kemampuan yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Timbulnya gejolak

pada masa remaja disebabkan remaja sedang berada pada masa transisi, masa

dimana periode anak-anak sudah dilewati dan remaja belum diterima sebagai

manusia dewasa (Syamsu, 2004). Ditinjau dari segi fisiknya, mereka sudah

bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika

mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat

menunjukkan sikap dewasa. Oleh karena itu, ada sejumlah sikap yang sering

ditunjukkan oleh remaja seperti kegelisahan, kebingungan karena terjadi suatu

pertentangan, keinginan untuk mengkhayal, dan aktivitas berkelompok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77

Keadaan remaja yang seperti inilah yang dibina dan diarahkan dalam

pendidikan dalam asrama sehingga para siswa dapat lebih memahami dirinya.

Selain peran dari sekolah maupun asrama, faktor fasilitas dan kegiatan

siswa menjadi faktor penunjang dalam menekan kecenderungan berperilaku

agresif. Pihak sekolah maupun asrama memberikan wadah kegiatan yang

positif bagi para siswanya yang disertai dengan berbagai fasilitas penunjang.

Hal tersebut tercermin dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah maupun asrama, seperti Wawasan Kebangsaan, Wawasan

Kristianitas, Sidang Akademi, Minat Akademik dan Minat Humaniora.

Teori frustasi-agresif yang dikembangkan oleh Dollard et al. (1939)

menyatakan bahwa perilaku agresif akan muncul jika ada dorongan untuk

berperilaku agresif lebih besar dari pada hambatan untuk berperilaku agresif.

Dan sebaliknya, perilaku agresif akan diabaikan atau tidak akan muncul jika

hambatan untuk berperilaku agresif lebih besar dari dorongan untuk

berperilaku agresif. Berdasarkan teori ini, rendahnya kecenderungan

berperilaku agresif yang dimiliki oleh subjek dapat diterima karena hambatan

yang dihadapi oleh subjek untuk berperilaku agresif lebih besar dari pada

dorongan untuk berperilaku agresif.

Faktor lingkungan, seperti lingkungan sekolah merupakan faktor lain

yang berperan juga dalam menghambat munculnya kecenderungan perilaku

agresif. Dalam kehidupan sekolah maupun asrama, subyek memiliki

hambatan yang sangat besar dalam memunculkan perilaku agresif. Besarnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78

hambatan yang dialami oleh subyek untuk berperilaku agresif terlihat dari

ketatnya peraturan sekolah yang harus ditaati oleh subyek sebagai siswa yang

sedang belajar di SMA Pangudi Luhur Van Lith. Peraturan sekolah yang ketat

yang menjadi hambatan untuk berperilaku agresif ini diantaranya adanya

larangan untuk membuat keruh suasana sekolah yang dapat menjurus kepada

perpecahan dan perkelahian yang diikuti degnan sanksi atau hukuman berupa

tidak diperkenankannya siswa tersebut untuk mengikuti pelajaran dalam

jangka waktu tertentu serta dikeluarkan dari sekolah / dikembalikan kepada

orang tua siswa. Hambatan yang sangat besar ini atau dengan kata lain lebih

besar dari dorongan untuk berperilaku agresif dapat menjadi faktor lain

sebagai penyebab rendahnya kecenderungan berperilaku agresif.

Secara umum, hasil analisis statistik terhadap data penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti serta informasi yang diperoleh peneliti tidak

mendukung hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan

antara kualitas tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif pada siswa

laki-laki SMA PL Van Lith. Hubungan kedua variabel terjadi penyimpangan

yang signifikan terhadap linearitas karena p > 0.05. Selain itu, dari grafik

scatterplot, juga nampak bahwa diantara kedua variabel tidak ada korelasi. Uji

korelasi Spearman yang dilakukan juga tidak menunjukkan adanya hubungan

diantara kedua variabel.

Melalui analisis data juga diketahui bahwa kecenderungan berperilaku

agresif siswa laki-laki SMA PL Van Lith tergolong rendah, begitu pula

dengan kualitas tidur yang tergolong baik.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Dalam skala kualitas tidur, peneliti menghilangkan satu item. Hal itu

terjadi karena adanya kesalahan dalam proses penterjemahan item nomer 2

dalam skala kualitas tidur yang diadaptasi dari Pittsburgh Sleep Quality

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80

Index. Kesalahan tersebut berupa makna yang berbeda antara konteks asli

dengan hasil adaptasi.

2. Subyek yang kurang bervariasi. Sampel kurang mewakili dan

mencerminkan populasi. Peneliti cenderung menyakini bahwa subyek

/sampel yang telah dipilih berdasarkan karakteristik tertentu tidak akan

mengalami kesesatan walaupun sudah dilakukan dengan menggunakan

metode / teknik pengambilan sampel. Hal ini juga menimbulkan bias

bahwa sampel hanya mewakili subgroup yang spesifik dari populasi.

Akibatnya, data yang dihasilkan tidak mendukung hipotesis yang

diajukan.

C. SARAN

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

merekomendasikan beberapa saran yang mungkin berguna dalam penelitian-

penelitan selanjutnya, khususnya yang berhubungan dengan kualitas tidur.

Beberapa saran adalah:

1. Bagi subyek penelitian

Dengan melihat hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa

kecenderungan berperilaku agresif tergolong rendah, maka sangat

dianjurkan untuk mempertahankan kondisi ini. Siswa diharapkan lebih

memanfaatkan berbagai kegiatan beserta fasilitas yagn memadai untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81

menyalurkan minat dan bakat, sehingga kesempatan untuk bertindak

agresif dapat dicegah.

2. Bagi penelitian selanjutnya.

Dalam penelitian ini, peneliti mengakui bahwa subyek yang digunakan

kurang bervariasi sehingga data yang dihasilkan tidak mendukung

hipotesis. Oleh karena itu, diharapakan subyek dapat lebih bervarisai

sehingga memungkinkan data yang dihasilkan lebih mendukung

penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82

DAFTAR PUSTAKA

Abiding, Z; Djunaidi, A.; &Utomo, B. (2003). Studi Tentang Intensi Agresi Di


Kalangan Siswa Menengah Umum Kejuruan / Teknik (SMK/STM) dan
Sekolah Menengah Umum Di Kota Bandung. Jurnal Psikologi Vol. 11 No.
1 Maret

Akhlaghi & Ghalebandi. (2009). Sleep Quality and Its Correlation with General
Health in Pre-university Students of Karaj, Iran. Iranian Journal of
Psychiatry and Behavioral Sciences (IJPBS), Volume 3, Number 1, Spring
and Summer 2009: 44-49 .

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. Smith, E.E. Bem, D.J (2006). Pengantar Psikologi
Edisi kesebelas, jilid 1. Batam: Interaksara.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Backhaus, J., Junghanns, K., Broocks, A., Riemann D., Hohagen, F. 2002. Test-retest
reliability and validity of the Pittsburgh Sleep Quality Index in primary
insomnia. Journal of Psychosomatic Research, 53, 737– 40.

Basri, H. (1996). Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, R. A. & Byrne, D. (1984). Social Psychology. Boston : Allyn & Bacon.

Beck S L, Schwartz A L, Towsley G, Dudley W N, Barsevick A. (2004).


Psychometric evaluation of the Pittsburgh sleep quality index in cancer
patients. Journal of Pain and Symptom Management, 27(2), 140-148.

Berkowitz, L. (1995). Agresi I: Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka Binaman


Pressindo.

Berry, J. W. (1984) Toward a universal psychology of cognitive competence.


International Journal of Psychology, 19, 335-361 diakses 12 Februari
2011 dari http://apt.rcpsych.org/cgi/reprint/3/2/103.pdf

Buboltz W C., Brown F., Soper B. (2001). Sleep Habits and Patterns of College
Students: A Preliminary Study. Journal of American College Health, Vol.
50, No. 3

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83

Buysse, Daniel J.; Reynolds, Charles F.; Monk, Timoty H.; et al. (1989). The
Pittsburgh Sleep Quality Index: A New Instrument for Psychiatric Practice
and Research. Psychiatry Research, 28. 193-213.

Candra, A. (2010). Agresi pada Remaja. Kompas, 2 Agustus 2010.

Carskadon M A, Wolfson A M, Acebo C, Tzischinsky,& Seifer R. (1998).


Adolescent Sleep Patterns, Circadian Timing, and Sleepiness at a
Transition to Early School Days. SLEEP, Vol. 21, No. 8.

Chaplin, C. P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press

Cutler N. R., Cohen H. B. (1979). The effect of one night's sleep loss on mood and
memory in normal subjects. Compr Psychiatry 20(1): 61-66. Diakes 28
Februari 2011 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/759101

Dawson, Peg. (2005). Sleep and Adolescents. Counseling 101. Diunduh pada 25
Maret 2011 dari www.nasponline.org.

Dement W. (2001). The Promise of Sleep. London: Pan Books

Dollard, J., Doob, L., Miller, N. E., Mowren, O. H., & Sera, R. R. (1939). Frustration
and Aggression. London: Kegan Paul, Trench, Trubnerand Co, Ltd.

Evans, F. J., Gustavon, L. A., O'Connel, D. N., Orne, M. T., & Shor, R. E. (1984).
Sleep Induced Behavioral Responses During Sleep. Journal of Nervous
and Mental Disease, 150.

Giannotti, F., Cortesi, F., Sebastiani, T., & Salvatoreottaviano. (2002). Circadian
preference, sleep and daytime behavior in adolescence. Journal Sleep Res.
11, 191–199

Guyton C A & Hall J E. (1997). Textbook of Medical Physiology. Jakarta: ECG.

Hadi. (1996). Statistik 2. Jilid dua. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Harjono, Yulvianus. (2008). Tidak Boleh Ada Perploncoan Siswa Baru. Kompas 10
Juli 2008.

Haynes P. L., Bootzin R. R., Smith L., et al. (2006). Sleep and Aggression in
Subtance-Abusing Adolescent: Result From an Integrative Behavioral
Sleep-Treatment Pilot Program. SLEEP, Vol. 29. No. 4, 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84

Hidayat, A. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan (ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga

Jenni O G. & Dahl R E. (2008). Sleep, Cognition, and Emotion: A Developmental


View. Diakses tanggal 12 Oktober 2010 dari
http://www.kispi.uzh.ch/Kinderspital/Medizin/Medizin/AWE/Publikatione
n/Artikel_2.pdf

Jennings J R., Muldoon M F., Hall M., Bussye J B., Manuck S B. (2007). Self-
reported Sleep Quality is Associated With the Metabolic Syndrome.
SLEEP, Vol. 30, No. 2

Johanna C. & Jachens B. (2004). Sleep Disturbances and Healthy Sleep. Waldorf
Journal Project #3 June 2004.

Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J.(1997). Synopsis of Psychiatry. Library March
Record.

Kozier & Barbara. (2004). Fundamental of Nursing(Concept, Process and


Practice)(7ed). US: Prentice Hall.

Knutson K L., Rathouz P J., Yan L L., Liu K.,& Lauderdale D S.(2006). Stability of
the Pittsburgh Sleep Quality Index and the Epworth Sleepiness
Questionnaires Over 1 Year in Early Middle-Aged Adults: The CARDIA
Study. SLEEP, Vol. 29, No. 11

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: PT Eresco.

Laberge L., Petit D., Simard C., et al.(2001). Development of Sleep Patterns in Early
Adolescence. J. Sleep Res. 10, 59-67

Lima P. F., Medeiros A. L. D., & Araujo J. F.(2002). Sleep-wake pattern of medical
students: early versus late class starting time. Brazilian Journal of
Medical and Biological Research 35: 1373-1377
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85

Liu, Xianchen. (2004). Sleep and Adolescent Sucidal Behavior. SLEEP. Vol. 27. No.
7, 2004

Lowry, Megan; Dean, Kayla; & Mendes, Keith. (2010).The Link Between Sleep
Quantity and Academic Performance for the College Student. The
University of Minnesota Undergraduate Journal of Psychology, Vol. 3,
Spring 2010.

Maas, James. B. (2002). Power Sleep. Bandung : Penerbit Kaifa.

Maas, James B. (2002) – James B. Maas, Power Sleep, Terjemahan. Sugeng


Haryanto, Bandung: Kaifa,

Miller, N. E. (1941). The frustation-aggression hypothesis. Psychology Review, 48,


337

Miller, D. (2002). Sleep Deprivation Learning. Diakses 12 Februari 20011 dari


http://www.apa.org/ed/topssdmiller.aspx02/07/04

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (2001). Psikologi Perkembangan:


Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Mutadin, Z. (2007). Faktor Penyebab Perilaku agresif. Di unduh pada tanggal 13


Desember 2010 dari http://www.e-
psikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=380

Narbuko, C., & Achmad, A. H. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nashori, Fuad. (2004). Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Kendali Diri
Mahasiswa. Fenomena, Vol. 2 No. 2

O'Reilly, M. E. (1995). Functional Analysis and Treatment of Escape-maintained


Aggression Correlated With Sleep Deprivation. Journal of Applied
Behavior Analysis 28, 225-226

Prasadja, Dr. Andreas A. Pola Tidur Remaja Dewasa Muda. Diakses tanggal 21
Desember 2008 dari sleepclinic@mitrakeluarga.com.

Pinel, John, P.J. (2009). Biopsikologi Edisi ketujuh, cetakan I. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86

Sadeh, A., Klitzke, M.,Anders, T F., Acebo, C. (1995). Case Study: Sleep and
Aggressive Behavior in A Blind, Retarded Adolescent. J. Am. Acad.
Child Adolesc. Psychiatry. 34, 6:820-824.

Sarwono, S. W. (1999). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial.


Jakarta: Balai Pustaka.

Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta:
Erlangga

SMA Pangudi Luhur van Lith. 2003. Buku Pedoman Aspa van Lith. (Tidak
diterbitkan). Magelang : SMA Pangudi Luhur van Lith Muntilan.

Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryabrata , S. (2000) Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta. Andi

Wavy, W. (2008). The Relationship between Time Management, Percieved Stress,


Sleep Quality and Academic Performance among University Students.
Diakses tanggal 27 Juli 2011 dari
http://libproject.hkbu.edu.hk/trsimage/hp/06636306.pdf

Webb, James T., Amend E. R, & Webb N. (2001). Misdiagnosis and Dual Diagnoses
of Gifted Children and Adults. Scottsdale: Great Potential Press, Inc.

Widi, R. K. (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wolfson, A. R & Carskadon, M. A. (1998). Sleep Schedules and Daytime


Functioning in Adolescents. Child Development, Vol. 69, No. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87

ANGKET PENELITIAN

JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88

IDENTITAS DIRI

Umur :
Jenis Kelamin :L/P

1. Apakah aktif dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu? YA TIDAK


Jika jawaban anda “ya”, dalam skala 1-10, bagaimana anda menggambarkan
keaktifan anda?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(
2. Apakah anda mengkonsumsi alcohol atau obat-obatan? YA
TIDAK

PETUNJUK PENGISISAN!!!!
Dalam pengisian skala dibawah ini tidak akan mempengaruhi apapun. Kerahasian
data akan dijamin. Oleh karena itu, dimohon menjawab sejujur-jujurnya, sesuai
dengan keadaan anda. Tidak ada jawaban salah atau benar, semua jawaban
dianggap benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89

SKALA I

Petunjuk:
Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur anda dalam kurun waktu
sebulan terakhir. Pastikan jawaban anda sesuai dan seakurat mungkin dengan apa
yang sering anda alami selama anda tidur..
Jawablah semua pertanyaan berikut:

1. Jam berapakah anda biasa tidur di malam hari?


Kebiasaan waktu tidur anda________
2. Berapa lama anda tidur di malam hari? (dalam menit)
___________menit.
3. Jam berapakah anda biasa bangun tidur?
Pukul ___________
4. Berapa lama anda merasa benar-benar tidur di malam hari? (hal ini mungkin
berbeda dengan jumlah jam yang anda habiskan di tempat tidur)
Waktu tidur anda _______jam.

Untuk beberapa pertanyaan berikut ini, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan anda. Jawablah semua pertanyaan.
5 Dalam satu bulan terakhir ini, Tidak dalam Kurang Sekali Tiga kali
. seberapa sering anda satu bulan dari atau dua atau
mengalami kesulitan tidur terakhir sekali kali lebih
karena hal-hal berikut: semingg semingg dalam
u u semingg
u

a. Tidak dapat tidur dalam


waktu 30 menit
b. Bangun di tengah malam
atau dini hari
c. Bangun karena anda harus
ke kamar mandi
d. Tidak dapat bernafas
dengan nyaman
e. Batuk atau mendengkur
keras
f. Merasa terlalu dingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90

g. Merasa terlalu panas


h. Mengalami mimpi buruk
i. Sakit
j. Alasan lain, mohon
dijelaskan:
……………………………
……………………………
……………………………
………
Seberapa sering anda
mengalami kesulitan tidur
karena alasan ini?
6 Dalam satu bulan terakhir,
. seberapa sering anda memakai
obat untuk membantu anda
tidur?
7 Dalam satu bulan terakhir,
. seberapa sering anda
mengalami kesulitan untuk
terjaga saat mengemudi, makan
atau terlibat suatu kegiatan
sosial?

8. Dalam satu bulan terakhir, berapa banyak masalah telah membuat anda cukup
antusias untuk menyelesaikannya?
Tidak ada masalah sama sekali __________
Hanya sangat sedikit masalah __________
Sedikit masalah __________
Masalah yang sangat besar __________
9. Apakah anda mempunyai pasangan atau teman sekamar?
Tidak mempunyai pasangan atau teman sekamar _______
Teman berbeda kamar _______
Teman sekamar tetapi tidak seranjang ________
Pasangan ________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91

Jika mempunyai pasangan atau teman sekamar, tanyalah seberapa sering (dalam
satu bulan terakhir) anda….
Tidak dalam Kurang dari Sekali atau Tiga kali
satu bulan sekali dua kali atau lebih
terakhir seminggu seminggu dalam
seminggu
a. Mendengkur keras
b. Jeda nafas yang lama saat
tidur
c. Kaki kedutan atau
tersentak saat tidur
d. Kejadian disorientasi atau
kebingungan saat tidur
e. Kegelisahan lain saat
tidur, silahkan dijelaskan:
…………………………
…………………………
…………………………
………………………..

10. Dalam satu bulan terakhir, bagaimana anda menilai kualitas tidur anda secara
keseluruhan?
Sangat Baik ______
Agak Baik ______
Agak Buruk _____
Sangat Buruk ______
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92

SKALA II
Berikut ini terdapat 50 pernyataan baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan.
Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai
dengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (X) dalam kotak pilihan yang
tersedia, yaitu:

SS, apabila Sangat Sesuai dengan keadaan diri anda


S, apabila Sesuai dengan keadaam diri anda
TS, apabila Tidak Sesuai dengan keadaan diri anda
STS, apabila Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan diri anda

Setiap orang dapat mempunyai jawaban berbeda dan tidak ada jawaban yang
dianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri
anda
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Jika saya dihina, maka saya akan menampar
orang yang menghina saya.
2. Apabila saya tidak suka dengan orang lain
maka saya akan menyuruh orang lain untuk
mencelakakannya
3. Seandainya saya tidak suka dengan seorang
teman, maka saya tidak akan merusaka
apapun yang menjadi miliknya.
4. Jika saya ditabrak secara tidak sengaja oleh
orang lain maka saya tidak segan untuk
mencaci maki orang tersebut.
5. Seandainya saya berkelompok dengan orang
yang telah membuat saya marah, maka saya
akan tetap bekerja sama dengan dia
6 Jika ada seorang teman yang bertanya, maka
saya akan diam saja walaupun saya
mengetahui jawabannya.
7. Jika suasana hati sedang kesal maka saya
memilih untuk tidak berhubungan dengan
orang lain, agar saya tidak akan meninjunya
untuk melampiaskannya pada orang
tersebut.
8. Saya tidak akan menyapa lebih dahulu orang
yang saya benci.
9 Jika saya tidak suka kepada seseorang, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93

saya lebih baik diam ketika orang tersebut


mengajukan pertanyaan pada saya.
10. Saya tidak merasa dendam dengan tindakan
teman yang telah mendebat saya dengan cara
curang.
11. Jika teman melakukan kesalahan pada saya,
maka saya tidak segan untuk memukul
teman tersebut.
12. Saya merasa senang jika dapat menjebak
orang lain sehingga orang tersebut terluka
13. Seandainya orang lain melakukan
kesalahan, maka saya akan memarahinya.
14. Saya tidak akan mencemooh hasil pekerjaan
teman jika saya merasa tersaingi.
15. Saya rela hati meminjamkan sesuatu kepada
orang yang sering membuat saya kesal.
16. Apabila orang yang saya benci bertanya pada
saya maka saya tidak akan menjawab
pertanyaan tersebut.
17. Jika saya merasa membenci seorang teman,
saya sama akan untuk membantunya saat
diperlukan.
18. Jika saya tidak setuju akan suatu kegiatan,
maka saya akan memboikot kegiatan
tersebut.
19. Saya suka membalas sapaan orang yang
membuat saya kesal.
20. Jika saya merasa tidak suka dengan orang
lain maka saya tidak akan mencari
kelemahannya untuk diceritakan kepada
orang lain.
21. Saat suasana hati sedang kesal maka saya
tidak segan untuk mendorong orang lain
yang mendekat hingga jatuh.
22. Jika saya tidak suka dengan orang lain maka
saya akan menyembunyikan barang milik
orang tersebut.
23. Seandainya ada teman yang tidak bisa
mengerjakan seuatu di depan kelas, secara
spontan saya akan mengatakan “goblok!!”
24. Jika sedang dinasehati oleh orang lain, saya
tidak akan melawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94

25. Saya tidak akan berpura-pura tidak


mendengar sapaan orang yang kurang saya
sukai.
26. Jika saya mengetahui teman yang saya benci
sedang kesusahan, maka saya tidak mau
membantu.,
27. Jika saya telah dihina oleh orang lain maka
saya tidak akan membuatnya terluka pada
saat melakukan kegiatan bersama
(mis:olahraga)
28. Saya merasa tidak perlu mendukung apapun
yang dikatakan oleh teman yang pernah
membuat saya sakit hati.
29. Saya akan mendiamkan seluruh anggota
keluarga ketika saya marah
30. Jika memang saya tidak suka dengan orang
lain maka saya lebih memilih diam dari pada
menyebarkan sesuatu yang tidak baik pada
orang lain.
31. Jika saya memiliki masalah dengan teman,
maka saya akan berkelahi dengannya untuk
menyelesaikan masalah.
32. Jika saya tidak suka dengan seseorang maka
saya akan menaruh seseuatu ditempat
tidurnya agar orang tersebut celaka.
33. Saya tidak segan untuk menggertak teman
agar ditakuti atau dihormati oleh teman lain.
34. Saya akan diam jika ada orang yang
memaki-maki saya
35. Jika ada sebuah kegiatan yang tidak saya
sukai, maka saya akan tetap ikut serta secara
aktif.
36. Jika ada teman yang lewat disamping saya,
saya akan menjulurkan kaki agar teman saya
tersebut jatuh
37. Saya akan langsung memotong pembicaran
ketika saya merasa tidak setuju.
38. Saya akan tetap memberi jalan pada orang
lain ketika berkendara di jalan raya walaupun
saya sedang tergesa-gesa.
39. Saya tidak suka menghina atau
membicarakan kejelekan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95

dibelakangnya.
40. Menurut saya. membicarakan kejelekan atau
kekurangan teman agar ditertawakan adalah
hal yang kurang bijaksana.
41. Saya tidak segan untuk menendang teman
yang secara sengaja menjatuhkan barang
milik saya.
42. Jika saya merasa kesal dengan orang lain,
maka saya akan menempelkan permen karet
ditempat duduknya.
43. Saya tidak segan akan memaafkan dan tidak
memarahi teman yang berbuat salah kepada
saya.
44. Seringkali saya membiarkan orang lain
kebingungan mencari suatu hal padahal saya
tahu keberadaan barang tersebut.
45. Jika saya merasa benci atau tidak suka
dengan seorang teman, saya tetap rela hati
membantu
46. Saya akan tetap mendengar pendapat orang
lain meskipun dari awal saya merasa tidak
setuju.
47. Saya sengaja menggeser tempat duduk teman
saya dengan harapan ia akan jatuh.
48. Jika saya tidak suka dengan suatu acara
bersama, maka saya akan tetap
mengikutinya.
49. Jika ada seorang teman yang tidak saya sukai
bertanya suatu hal, maka saya dengan senang
hati akan memberikan jawabannya.
50. Saya akan membeberkan kejelekan teman
yang saya benci.
51. Saya tidak akan memukul teman saya yang
mengganggu tidur saya.
52. Saya tidak akan secara sengaja merusak
barang milik teman jika saya marah
terhadapnya.
53. Saya akan mendiamkan seorang teman yang
pernah menolak pendapat saya.
54. Saya akan berusaha menjawab setiap
pertanyaan orang lain, walaupun saya sangat
tidak menyukai orang tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96

55. Saya merasa senang jika saya dapat


menghalangi orang lain mencapai tujuan.
56. Meskipun saya merasa sangat marah saya
tidak akan mengeluarkan kata-kata kotor
pada orang lain.
57. Seringkali saya menolak untuk mengerjakan
tugas kelompok bersama dengan teman lain
58. Saya biasanya mau bekerja sama dengan
orang lain walaupun telah dimarahi oleh
orang tersebut..
59. Jika ada teman yang sering mebuat saya
kesal menyapa di jalan maka saya akan
membalas sapaannya.
60. Jika ada teman yang sedang berkelahi maka
saya tidak segan untuk memberikan
semangat.
61. Jika saya merasa cemburu dengan teman
maka saya tidak akan memukul teman
tersebut.
62. Jika saya merasa dihina oleh orang lain maka
saya tidak akan melakukan suatu hal yang
bisa membuat orang tersebut celaka.
63. Saya akan melabrak orang yang telah
mengganggu pekerjaan saya
64. Saya secara sengaja akan mengunci pintu
kamar mandi ketika orang yang tidak saya
sukai sedang mandi
65. Saat saya merasa tersinggung dengan
perkataan orang lain, saya tidak akan serta
merta memukul orang tersebut
66. Jika saya tidak menyukai seseorang maka
saya tidak akan menuruti perintahnya.
67. Saya akan tetap melanjutkan pembicaraan
walaupun pendapat saya ditolak atau
disanggah.
68. Saya tidak akan merusak barang kesayangan
orang lain jika saya merasa terhina oleh
orang tersebut.
69. Jika seorang teman yang tidak saya sukai
menanyakan suatu hal maka saya akan
memberi tahu bahwa apa yang salah.
70. Saya merasa senang jika saya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

memfitnah orang yang tidak saya sukai.


71. Saya tidak akan memukul teman yang secara
sengaja melakukan kesalahan pada saya
72. Saya tidak akan menyuruh orang untuk
mencelakakan seseorang yang membuat saya
marah.
73. Saya tidak akan diam saja ketika saya tidak
merasa setuju dengan apa yang dikatakan
orang lain.
74. Saya tidak mau memberi jalan pada orang
yang ingin mendahului saya.
75. Saya tidak akan memfitnah orang yang saya
tidak suka
76. Jika saya tidak menyetujui pendapat orang
lain maka saya akan menggerutu.
77 Saya akan tetap menjawab pertanyaan dari
orang yang saya benci.
78 Jika ada seorang teman berpendapat saya
sering diam ketika diminta saran, walaupun
saya tidak setuju.
79 Ketika saya tidak suka dengan seorang
teman maka saya akan menyebarkan gosip
tidak benar tentang teman tersebut
80 Saya enggan untuk menjebak orang sehingga
mengalami kecelakaan walaupun hal
tersebut hanya ‘iseng’

TERIMA KASIH!!!

(Keterangan: item yang dicetak miring adalah item yang gugur.)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penelitian Skala Kualitas Tidur
subjek komp1 komp2 komp3 komp4 komp5 komp6 komp7 globalscore
1 0 0 0 0 1 0 0 1
2 1 0 0 0 1 0 1 3
3 1 0 0 0 1 0 1 3
4 1 0 0 0 1 0 1 3
5 1 0 1 1 1 0 1 5
6 0 0 0 0 1 0 1 2
7 0 1 0 0 1 0 1 3
8 0 1 0 0 1 0 0 2
9 0 0 1 0 1 0 0 2
10 0 0 0 0 1 0 0 1
11 0 0 0 0 1 0 0 1
12 0 1 1 0 1 0 0 3
13 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 1 0 0 1 0 1 3
15 0 1 1 0 1 0 0 3
16 0 1 1 0 1 0 0 3
17 0 0 0 1 1 0 0 2
18 0 0 0 0 1 0 0 1
19 1 0 0 1 1 0 0 3
20 1 0 0 1 1 0 0 3
21 0 0 2 1 1 0 1 5
22 1 1 0 1 1 0 2 6
23 0 0 0 1 1 0 0 2
24 0 1 0 0 0 0 0 1
25 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 1 0 0 0 0 1
27 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 1 0 0 1
29 1 1 0 0 0 0 0 2
30 0 0 0 1 1 0 1 3
31 1 1 0 0 1 0 1 4
32 0 0 0 0 1 0 0 1
33 2 1 0 0 1 0 0 4
34 0 1 2 1 1 0 0 5
35 0 1 0 1 1 0 2 5
36 0 1 0 1 1 0 1 4
37 0 0 0 0 1 0 1 2
38 0 0 0 0 1 0 1 2
39 0 0 0 0 2 0 0 2
40 0 0 2 0 1 0 0 3
41 1 0 0 0 1 0 0 2
42 1 0 0 0 1 0 0 2
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 0 0 0 0 1 0 0 1
44 0 0 0 0 1 0 1 2
45 0 0 0 0 1 0 1 2
46 0 0 0 0 1 0 1 2
47 0 0 1 0 1 0 1 3
48 1 0 0 0 1 0 2 4
49 2 1 0 0 2 0 1 6
50 0 0 1 0 1 0 1 3
51 0 0 1 1 1 0 1 4
52 0 1 0 0 1 0 1 3
53 0 1 0 0 1 0 1 3
54 2 0 0 0 1 0 1 4
55 1 0 0 0 1 0 0 2
56 1 0 0 0 1 0 0 2
57 1 0 1 0 1 0 0 3
58 1 0 0 0 1 0 1 3
59 1 0 0 0 1 0 1 3
60 1 0 0 1 1 0 0 3
61 0 1 0 0 1 0 0 2
62 0 0 0 0 1 0 2 3
63 0 1 0 0 1 0 0 2
64 0 0 1 0 1 0 0 2
65 0 0 0 1 1 0 0 2
66 0 0 0 0 1 0 0 1
67 0 1 0 0 1 0 1 3
68 0 1 0 0 1 0 1 3
69 0 1 0 0 1 0 1 3
70 0 0 0 0 1 0 1 2
71 0 0 0 0 1 0 1 2
72 0 1 0 0 1 0 1 3
73 0 0 0 0 1 0 1 2
74 0 0 0 0 1 0 1 2
75 1 0 1 0 1 0 0 3
76 0 0 0 0 1 0 1 2
77 0 0 0 0 1 0 1 2
78 0 0 0 0 0 0 1 1
79 0 0 0 0 1 0 1 2
80 0 0 0 0 1 0 1 2
81 0 1 1 0 1 0 1 4
82 0 0 1 0 1 0 1 3
83 0 0 0 0 0 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Data Penelitian Skala Kecenderungan Berperilaku Agresif


subyek item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16
1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2
2 4 1 4 1 2 1 3 1 3 2 3 1 3 1 1 1
3 2 2 1 3 2 4 2 4 4 1 2 4 4 1 1 4
4 1 1 4 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 1 1 2
5 1 1 3 2 1 2 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2
6 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 2 3
7 2 1 1 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 3
8 1 3 2 4 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 2 1
9 3 2 4 1 2 3 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2
10 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2
11 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 4 2
12 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2
13 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
14 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1
15 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
16 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3
17 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2
18 2 1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3
19 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3
20 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2
21 1 2 4 1 1 1 1 2 2 3 1 1 3 1 2 1
22 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
23 2 2 3 1 3 2 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2
24 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2
25 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
26 1 1 1 2 3 2 1 3 3 2 1 2 2 3 1 2
27 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2
28 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2
29 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
30 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2
31 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2
32 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1
33 2 1 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3
34 1 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2
35 1 1 1 2 2 3 1 4 2 3 1 2 3 3 3 2
36 1 1 1 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2
37 1 1 3 1 2 3 1 3 2 4 1 1 4 2 4 2
38 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2
39 2 1 4 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4
40 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
41 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2
42 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

43 2 1 3 1 1 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3
44 1 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2
45 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
46 2 2 2 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 2 2
47 2 2 3 1 4 2 1 3 2 3 1 1 1 2 3 2
48 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 3
49 1 1 2 3 3 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 2
50 3 1 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4
51 1 1 2 4 1 3 2 4 2 4 2 4 1 4 4 2
52 2 2 2 1 3 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2
53 1 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 2 2 2 2
54 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1
55 1 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2
56 1 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2
57 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2
58 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3
59 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 3 2
60 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3
61 1 1 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2
62 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2
63 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 3 3 2
64 1 1 2 1 1 2 2 3 2 4 2 1 3 2 4 3
65 1 2 4 2 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2
66 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2
67 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2
68 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
69 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
70 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2
71 1 1 1 2 2 3 1 2 3 3 1 1 2 2 2 3
72 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2
73 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
74 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
75 1 1 2 2 2 2 1 3 1 3 1 1 4 2 3 2
76 1 1 2 1 2 2 1 3 3 1 1 3 3 2 2 3
77 1 1 1 2 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
79 2 1 4 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2
80 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2
81 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 3
82 2 2 1 1 2 3 1 4 4 3 1 3 2 3 4 3
83 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1
2 2 3 1 4 1 4 1 4 1 1 4 1 3 2 1
2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2
2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 4 2 4 1 2 1
2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2
2 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 3 1
3 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1
2 1 3 1 1 4 2 1 3 2 3 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 4 3 1 2 1 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 1 1 1
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 3 1 2 1
2 2 1 2 1 1 1 2 4 2 3 1 1 1 2 1
4 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 2 3 1
3 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1
1 2 2 3 1 2 2 1 3 2 4 2 3 1 1 1
2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 2 3 1 3 2 1
2 3 2 2 1 1 3 1 1 3 1 2 1 1 1 1
2 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1
3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2
2 2 2 2 1 1 1 3 2 3 2 3 2 2 1 1
2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1
2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2
2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1
3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 3 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1
2 2 3 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 1
1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2
3 1 4 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 1
2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1
1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

3 2 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 1
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 4 2 1 2 1 1
2 1 1 2 1 1 2 3 4 1 1 2 1 2 3 2
2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 1
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2
2 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 3 2 1 1 1
4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2
4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2
3 1 3 4 2 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1
2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1
2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1
1 1 2 3 2 1 1 1 2 2 4 1 1 2 1 2
3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
3 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 1 1
3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2
2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2
3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2
2 1 2 4 1 1 1 3 3 2 2 3 1 2 2 1
2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1
2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2
2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1
2 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2
2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1
3 3 3 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1
3 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1
1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1
3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 4 3 1 1 2 1
1 2 1 1 1 1 1 3 1 4 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 1
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2
3 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1
3 2 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48
2 3 2 1 1 2 2 4 1 1 2 1 2 2 1 2
2 4 2 1 2 3 2 4 1 1 2 1 1 1 1 1
4 3 1 1 4 1 3 2 1 1 1 4 3 1 1 1
2 3 2 1 2 2 1 4 1 1 2 2 1 2 1 2
2 2 2 2 1 2 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2
3 4 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2
1 2 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 2
1 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 4 2 2 1 2
1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3
1 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 4 3 2
2 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 3 2 2 2 1
2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2
1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2
1 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2
2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 2 2 2
2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2
3 3 2 1 2 1 1 4 1 1 2 3 3 2 1 2
1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1
1 4 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 1 2
1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 1 2
1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 1 2 2 3 1 1
3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3
2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 1 2 2
1 3 2 2 3 3 4 3 1 1 2 2 4 2 1 2
2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 4 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2
3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3
2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 3 2 2 2
1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2
1 3 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 1 1 1
1 3 3 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 1 2
2 3 1 1 3 2 1 4 1 1 1 2 1 2 1 4
2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2
2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 1 3
2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2
2 4 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
3 4 2 3 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 1 3
2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3
2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3
1 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2
4 4 3 3 3 4 2 1 3 3 4 4 4 3 3 2
2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3
1 3 2 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 1 2
1 1 1 1 2 3 1 3 3 1 1 3 2 2 1 1
1 1 1 1 1 2 3 4 1 1 2 2 2 2 1 2
2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2
1 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 1 2
4 3 1 1 1 2 1 4 2 2 2 2 2 1 1 2
2 3 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2
2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2
2 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2
2 3 3 1 2 2 4 3 2 1 2 3 2 2 2 3
1 2 1 1 1 1 3 4 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1
2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
1 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 3 2 1 2
2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2
3 4 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 2
3 3 2 1 2 2 3 3 1 1 2 4 3 2 1 2
1 1 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 3 2 1 1 1 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1
2 1 3 1 2 3 2 3 4 1 1 2 2 1 1 3
1 4 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 1 3 1 2 4 1 1 1 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 3 2 1 2
3 2 3 3 4 1 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2
2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 item61 item62 item63 item64
2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2
3 2 3 2 2 1 1 3 3 1 1 1 4 3 1 1
4 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 4 1
1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 3 3 1
2 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1
2 2 4 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2
2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 4 1 3 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 4 2 1 1
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2
2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1
3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2
2 2 1 3 1 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2
3 2 1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1
1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 4 1 2 2 1
2 2 2 3 1 2 1 3 2 2 2 4 1 1 2 1
3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1
2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2
2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2
2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 4 4 1 1
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 1 2 2
2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2
2 1 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 1 2 1
3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2
3 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2
3 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 2 2 3 2
1 2 2 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 2
2 1 4 4 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3
3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2
2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2
2 1 4 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 3 2
3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2
3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1
3 4 2 4 2 3 2 3 1 3 3 4 4 3 4 2
3 3 2 4 2 4 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2
3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 1
2 1 1 1 4 2 1 2 1 4 2 1 4 1 1 3
2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1
3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1
3 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1
2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1
3 3 1 3 1 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1
3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1
2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2
3 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2
2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1
2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3
2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1
2 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1
3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 1 2 2 3
3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1
1 3 3 2 2 2 1 1 3 2 3 3 1 2 2 3
1 1 2 1 3 4 4 1 4 4 3 1 1 1 4 1
1 1 4 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1
2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2
3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2
3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 1 3 3
2 3 3 2 2 3 2 . 3 2 2 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

item65 item66 item67 item68 item69 item70 item71 item72 item73 item74 item75 item76 item77 item78 item79 item80
2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1
1 3 1 1 2 3 3 4 2 2 4 4 1 1 2 3
2 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
4 2 2 1 1 1 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2
1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1
1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3
3 3 1 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2
1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 1 2
2 2 2 1 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 1
2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 2
3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2
2 4 2 1 3 1 2 1 1 1 1 3 2 3 1 2
1 2 1 4 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 4
2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 4 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4
3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1
1 3 2 1 2 2 2 2 4 1 1 2 2 3 2 1
1 2 1 4 2 2 1 2 4 1 2 3 1 2 2 2
3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2
2 1 1 4 4 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 3 1 2
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1
3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3
3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 1 3
2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2
4 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1
1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1
2 2 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3
2 3 2 1 3 1 2 3 4 2 2 3 2 1 1 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2
1 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3
4 2 3 2 2 3 3 3 4 1 2 4 3 4 2 1
4 3 2 2 3 4 2 1 3 4 3 3 4 2 1 3
4 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 3 3 3 1 3
1 2 3 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2
3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2
3 3 2 1 3 1 4 3 2 2 1 1 3 2 2 3
4 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 3 1 1
2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 4 1 2 3 1 3
2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1
3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1
2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2
3 3 2 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 3 1 4
3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2
3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
4 3 2 1 3 2 1 1 3 2 3 4 2 3 2 2
2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3
3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2
1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 3 1 4
3 3 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 1
3 3 1 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2
1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 1 3 2 2 1 2
2 3 4 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 1 4
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 2 1 1
2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3
2 3 2 1 3 1 1 1 2 2 1 3 2 3 1 4
3 3 2 1 2 4 1 2 4 1 4 2 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115

Reliabilitas Awal
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.935 80

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
item1 161.21 530.561 .329 .934
item2 161.30 537.795 .084 .935
item3 160.54 536.869 .056 .936
item4 161.00 523.037 .471 .933
item5 160.72 532.476 .234 .935
item6 160.55 520.621 .528 .933
item7 161.04 525.789 .414 .934
item8 160.06 515.614 .600 .933
item9 160.41 523.456 .495 .933
item10 160.40 520.885 .465 .933
item11 161.00 524.963 .435 .934
item12 160.93 520.982 .537 .933
item13 160.37 531.395 .254 .934
item14 160.57 522.618 .555 .933
item15 160.27 518.791 .556 .933
item16 160.55 521.954 .567 .933
item17 160.46 519.931 .652 .933
item18 160.87 523.920 .495 .933
item19 160.43 523.260 .531 .933
item20 160.41 525.702 .387 .934
item21 161.29 525.913 .481 .933
item22 161.12 524.849 .465 .933
item23 160.99 524.012 .435 .934
item24 160.89 527.951 .327 .934
iten25 160.45 524.498 .417 .934
item26 160.44 524.817 .457 .933
item27 160.66 527.166 .319 .934
item28 160.40 524.614 .511 .933
item29 160.88 527.985 .321 .934
item30 161.06 530.280 .368 .934
item31 161.04 523.739 .531 .933
item32 161.29 529.592 .430 .934
item33 160.83 522.168 .490 .933
item34 160.11 531.309 .203 .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116

item35 160.65 521.219 .589 .933


item36 161.11 524.988 .521 .933
item37 160.74 531.181 .284 .934
item38 160.76 527.718 .363 .934
item39 160.37 531.124 .237 .935
item40 159.77 560.427 -.589 .939
item41 161.01 526.037 .411 .934
item42 161.24 526.705 .451 .934
item43 160.88 524.528 .547 .933
item44 160.46 523.388 .483 .933
item45 160.46 521.289 .625 .933
item46 160.76 531.989 .291 .934
item47 161.15 526.373 .484 .933
item48 160.68 530.244 .357 .934
item49 160.38 525.423 .479 .933
item50 160.65 524.256 .537 .933
item51 160.46 541.486 -.050 .936
item52 160.40 525.527 .390 .934
item53 160.72 534.698 .168 .935
item54 160.59 522.172 .576 .933
item55 160.98 524.049 .507 .933
item56 160.40 537.601 .076 .935
item57 160.72 531.365 .270 .934
item58 160.63 530.630 .334 .934
item59 160.61 523.377 .584 .933
item60 160.66 519.734 .472 .933
item61 160.62 525.991 .291 .935
item62 160.74 524.711 .449 .933
item63 160.54 520.128 .539 .933
item64 161.02 529.752 .354 .934
item65 160.39 521.722 .450 .933
item66 160.32 531.750 .279 .934
item67 160.99 527.395 .374 .934
item68 160.98 534.962 .136 .935
item69 160.37 535.000 .139 .935
item70 161.07 521.698 .558 .933
item71 160.67 529.903 .309 .934
item72 160.87 527.895 .369 .934
item73 160.65 520.577 .456 .933
item74 160.93 530.809 .357 .934
item75 160.83 524.810 .445 .934
item76 160.38 530.189 .277 .934
item77 160.59 524.863 .577 .933
item78 160.43 532.840 .228 .935
item79 161.09 532.993 .225 .935
item80 160.59 534.023 .134 .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117

Reliabilitas Setelah Item Digugurkan


Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
.944 56

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
item4 110.73 388.051 .487 .943
item6 110.28 385.886 .544 .943
item7 110.77 391.496 .393 .944
item8 109.81 382.304 .594 .943
item9 110.16 389.012 .491 .943
item10 110.13 386.287 .475 .944
item11 110.73 390.929 .409 .944
item12 110.66 385.982 .565 .943
item14 110.30 387.262 .586 .943
item15 110.00 384.415 .571 .943
item16 110.28 386.910 .589 .943
item17 110.20 385.775 .657 .943
item18 110.60 389.413 .491 .943
item19 110.17 389.044 .519 .943
item20 110.16 390.719 .390 .944
item21 111.02 391.024 .479 .943
item22 110.86 390.881 .436 .944
item23 110.72 389.081 .445 .944
item24 110.63 393.408 .305 .944
iten25 110.18 390.150 .403 .944
item26 110.17 389.630 .471 .944
item27 110.40 391.438 .338 .944
item28 110.13 389.092 .540 .943
item30 110.80 394.384 .385 .944
item31 110.78 389.708 .506 .943
item32 111.04 394.523 .412 .944
item33 110.57 387.834 .489 .943
item35 110.39 387.459 .572 .943
item36 110.83 389.142 .550 .943
item37 110.48 395.058 .303 .944
item38 110.49 391.643 .395 .944
item41 110.75 390.362 .438 .944
item42 110.98 391.170 .471 .944
item43 110.61 389.971 .542 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118

item44 110.19 387.279 .535 .943


item45 110.19 386.718 .634 .943
item47 110.87 390.848 .491 .943
item48 110.42 395.003 .346 .944
item49 110.12 390.741 .473 .944
item50 110.37 389.676 .528 .943
item52 110.14 390.637 .391 .944
item54 110.31 387.023 .601 .943
item55 110.71 389.281 .512 .943
item58 110.37 394.969 .338 .944
item59 110.35 389.450 .559 .943
item60 110.39 385.679 .469 .944
item61 110.35 391.376 .280 .945
item62 110.47 390.520 .425 .944
item63 110.27 385.563 .551 .943
item65 110.12 387.034 .459 .944
item67 110.72 391.691 .395 .944
item70 110.81 387.377 .559 .943
item72 110.60 393.389 .344 .944
item73 110.37 386.432 .452 .944
item75 110.57 390.151 .442 .944
item77 110.31 389.803 .584 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119

Hasil Uji Asumsi


1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TOTAL
N 83
Normal Mean 112.47
Parameters(a,b) Std. Deviation 20.084
Most Extreme Absolute .094
Differences Positive .094
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .853
Asymp. Sig. (2-tailed) .460
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

2. Uji Linearitas
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
TOTAL * PSQI Between (Combined) 2193.474 5 438.695 1.094 .371
Groups Linearity 473.223 1 473.223 1.180 .281
Deviation from
1720.251 4 430.063 1.072 .376
Linearity
Within Groups 30881.20
77 401.055
1
Total 33074.67
82
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120

Scatter Plot

7   

     
6

5           
PSQI

4          

          
3

2    

75 100 125 150 175

PERILAKUAGRESIF

3. Uji Hipotesis

TOTAL PSQI
Spearman's TOTAL Correlation 1.000 .068
rho Coefficient
Sig. (1-tailed) . .270
N 83 83
PSQI Correlation .068 1.000
Coefficient
Sig. (1-tailed) .270 .
N 83 83
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai