Hotplate Secara Bertahap Hingga Ikan Terbakar Menjadi Arang, Kemudian Dimasukkan
Hotplate Secara Bertahap Hingga Ikan Terbakar Menjadi Arang, Kemudian Dimasukkan
Rerata (SD)
Konsentrasi Banyaknya Rerata Standar
Standar Cd Ulangan Absorban deviasi
(mg/L) (mg/L)
II. Pengujian Presisi Penetapan Cd dalam ikan asin secara SSA (C1)
Ikan asin ditimbang 6,0000 gram ke cawan porselen, kemudian dipanaskan di atas
hotplate secara bertahap hingga ikan terbakar menjadi arang, kemudian dimasukkan
ke tanur (Furnace) dengan suhu (500 – 550)◦C sampai abu berwarna putih bebas dari
karbon. Abu yang telah berwarna putih dilarutkan dengan 10 mL HNO3 1 N dipanaskan
di atas hotplate hingga mendidih, setelah dingin dimasukkan ke labu takar 50 mL
ditepatkan sampai batas tanda tera dengan HNO3 0,1 N dan dihomogenkan, lalu
larutan uji tersebut disaring melalui kertas saring whatman no.41. Sehingga larutan
siap untuk diukur dengan AAS pada panjang gelombang 324,8 nm. Hasil pengukuran
absorban tersebut diperoleh seperti pada Tabel 2 sebagai C1, berikut :
Tanggal Paraf Verifikator
FR/STU-1.0.1.42 Rev.1
Tabel 2. Hasil Pengukuran Absorban Cd dalam Sampel Ikan asin (Uji Presisi Metode)
1 6.0007 0.0295
2 6.0005 0.0297
3 6.0005 0.0298
4 6.0004 0.0309
5 6.0003 0.0298
6 6.0005 0.0297
7 6.0004 0.0299
Tabel 3. Hasil Pengukuran Absorbansi Cd dalam ikan asin yang telah ditambahkan
(Spike) Standar Cd
1 6.0005 0.0475
2 6.0003 0.0473
3 6.0005 0.0475
4 6.0004 0.0473
5 6.0005 0.0477
6 6.0005 0.0476
7 6.0006 0.0477
IV. Berdasarkan data pada Tabel 1; 2; dan 3; tersebut olah data yang baik dan
interpretasikan dan tentukan oleh Anda: LDI teoritis dari kurva kalibrasi, LOQ,
konsentrasi sensitivitas Cd, koefisien korelasi (r), presisi, dan akurasi. Persyaratan
yang ditetapkan untuk r > 0,990; RSD < 2%, dan Recovery (80 – 120)%.
V. Hitung nilai ketidakpastian berasal kurva (regresi), Presisi Metode, dan Volume labu
takar. Laporkan hasil uji kadar Cd (CSx) dalam sampel dengan ketidakpastian yang
diperluas U (α = 95%); (CSx ± U).
Tanggal Paraf Verifikator
FR/STU-1.0.1.42 Rev.1
̅ )2
(Xi− X
SD = √∑ ; N = jumlah ulangan
N−1
SD
%RSD = x100%; x̅ = rata − rata
x̅
µ µ
µfp = fp x√( Vv pipet )2 + ( Vv labu takar )2 ; fp = faktor pengenceran
pipet labu takar
(U) = 2 x (µCSx )