Kautsar Falah Zafira - UAS Evaluasi Pembelajaran
Kautsar Falah Zafira - UAS Evaluasi Pembelajaran
Disusunoleh:
Kautsar Falah Zafira 1172070040
2. Uraikan empat definisi scientific literacy menurut PISA 2006? Uraikan pula
perkembangan domain scientific literacy untuk tiap periode! Sertakan sumber yang
relevan!
Jawaban:
Empat definisi scientific literacy menurut PISA 2006 :
a. Pemahaman tentang sains dan teknologi adalah pusat dari “kesiapan untuk hidup”
orang muda di masyarakat modern. Ini memungkinkan seorang individu untuk
sepenuhnya berpartisipasi dalam masyarakat dimana sains dan teknologi
memainkan peran penting. Pemahaman ini juga memberdayakan individu untuk
berpartisipasi tepat dalam penentuan kebijakan publik dimana isu-isu ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak pada kehidupan mereka. Pemahaman sains
dan teknologi memberikan kontribusi signifikan terhadap pribadi, kehidupan
sosial, professional dan budaya dari semua orang. (sumber: PISA 2006 Scientific
Literacy Framework)
b. PISA mendefinisikan Literasi sains sebagai kemampuan menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan
berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. (Witte, 2003)
c. Literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk
menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan
membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan
alam.
d. Dalam studi PISA, literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami karakteristik sains dan signifikansi sains di dunia modern kita, untuk
menerapkan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi masalah, menggambarkan
fenomeni ilmiah, menarik kesimpulan berdasarkan bukti, dan kesediaan untuk
mencerminkan dan terlibat dengan ide dan subjek ilmiah.
Dalam literasi sains pada PISA terdapat 4 dimensi, yaitu:
a. Aspek konteks
PISA menilai pengetahuan sains relevan dengan kurikulum pendidikan sains di
Negara partisipan tanpa membatasi diri pada aspek-aspek umum kurikulum
nasional tiap Negara. Penilaian PISA dibingkai dalam situasi kehidupan umum
yang lebih luas dan tidak terbatas pada kehidupan di sekolah saja. Konteks PISA
mencakup bidang-bidang aplikasi sains dalam seting personal, sosial dan global,
yaitu: (1) kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu lingkungan; (4) bahaya; (5)
perkembangan mutakhir sains dan teknologi.
b. Aspek konten
Kriteria pemilihin konten sain adalah sebagai berikut : (1) relevan dengan situasi
nyata, (2) merupakan pengetahuan penting sehingga penggunaannya berjangka
panjang, (3) sesuai untuk tingkat perkembangan anak usia 15 tahun. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka dipilih pengetahuan yang sesuai untuk memahami alam dan
memaknai pengalaman dalam konteks personal, sosial dan global
c. Aspek kompetensi/proses
PISA menetapkan tidak komponen kompetensi/proses sains dalam penilaian
literasi sains, yakni mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena
secara ilmiah dan menggunakan buku ilmiah. Untuk membangun kemampuan
inkuiri ilmiah pada peserta didik, yang berlandaskan pada logika, penalaran dan
analisis kritis, maka kompetensi sains dalam PISA dibagi menjadi tiga aspek, yaitu:
(1) mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, (2) menjelaskan fenomena secara ilmiah,
(3) menggunakan bukti ilmiah.
d. Aspek sikap
Sikap-sikap sains berperan penting dalam keputusan siswa untuk mengembangkan
pengetahuan sains lebih lanjut, mengejar karir dalam sains, dan menggunakan
konsep dan metode ilmiah dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, padangan
PISA akan kemampuan sains tidak hanya kecakapan dalam sains, juga bagaimana
sifat mereka akan sains. Kemampuan sains seseorang di dalamnya memuat sikap-
sikap tertentu, seperti kepercayaan, termotivasi, pemahaman diri, dan nilai-nilai.
(FKIP Universitas Jambi)
Penelitian yang dilakukan PISA meliputi tiga periode, yaitu tahun 2000/2001,
2003, dan 2006. Dalam setiap periode, diujikan tiga domain (membaca, matematika, dan
sains) yang penekanannya berbeda dalam setiap periode. Penekanan pada tahun
2000/2001 adalah pada kemampuan literasi membaca, tahun 2003 kemampuan literasi
matematika, dan tahun 2006 kemampuan literasi sains.
Keterampilan literasi sains peserta didik Indonesia pada tahun 2000 (tahun pertama
diselenggarakan PISA), berada di urutan ke 38 dari 41 negara. Pada periode kedua (2003)
Indonesia tetap berada pada urutan 38 dari 41 negara. Pada periode ketiga yaitu tahun
2006, Indonesia berada pada urutan ke 53 dari 57 negara peserta, pada tahun 2009
Indonesia berada pada urutan ke 62 dari 65 negara peserta. Sedangkan pada tahun 2015
Indonesia berada pada urutan ke 64 dar 70 negara. (Unesa Journal of Chemical Education
Vol.7 No.1, pp. 76-80 January 2018)
3. Kemukakan definisi keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif disertai
indikatornya (cantumkan referensi)! Buatlah masing-masing 1 soal untuk mengukur
keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada salah satu topik fisika (Soal dalam bentuk
uraian disertai rubrik penilaian)
Jawaban:
a. Berpikir Kritis
Menurut Ennis, berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan.
Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari
aktivitas kritis siswa sebagai berikut :
Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.
Mencari alasan.
Berusaha mengetahui informasi dengan baik.
Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.
Berusaha tetap relevan dengan ide utama.
Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
Mencari alternatif.
Bersikap dan berpikir terbuka.
Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan
sesuatu.
Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari
keseluruhan masalah. (Hassoubah, 2004)
b. Berpikir kreatif
menurut Alvino (dalam Cotton, 1991), kreatif adalah melakukan suatu kegiatan
yang ditandai oleh empat komponen, yaitu : fluency (menurunkan banyak ide),
flexibility (mengubah perspektif dengan mudah), originality (menyusun sesuatu
yang baru), dan elaboration (mengembangkan ide lain dari suatu ide).
Rincian cirri-ciri dari fluency, flexibility, originality, dan elaboration dikemukan
oleh Munandar (1999),
Ciri-ciri fluency diantaranya adalah:
Aspek SKOR
No yang Bobot
dinilai 1 2 3 4 5 6
Bentuk
1 20
fisik
2 Isi 30
3 Kreatifitas 30
4 Presentasi 20
Jumlah 100
Rata-rata
Nilai
Kriteria
Berpikir Kreatif
Kriteria Penilaian
Aspek yang
Skala Deskripsi (Indikator) Skor
No di Nilai
1. Produk yang dihasilkan memiliki estetika
Sangat tinggi yaitu perpaduan warna, keserasian
4
baik dalam penempatan objek, dan memiliki
kerapihan produk
Produk yang dihasilkan memiliki estetika
yaitu perpaduan warna, keserasian dalam
Bentuk Baik 3
penempatan objek, dan tidak mempunyai
Fisik kerapihan produk
Produk yang dihasilkan kurang memiliki
estetika yaitu tidak ada perpaduan warna
Cukup 2
dan keserasian dalam penempatan objek,
serta tidak mempunyai kerapihan produk
Kurang Tidak memiliki estetika 1
2. Lengkap, kalimat yang digunakan tepat,
mudah dimengerti dan menunjukkan
Sangat pemahaman serta penyelesaian masalah,
4
baik penjelasannya detail, penyusunannya
rapih, dan dilengkapi dengan gambar ,
sesuai denga tugas yang diberikan
Kalimat yang digunakan tepat, mudah
dimengerti dan menunjukkan pemahaman
serta penyelesaian masalah,
Baik penjelasannya detail, penyusunannya 3
rapih, dan tidak dilengkapi dengan
Isi gambar , sesuai denga tugas yang
diberikan
Kalimat yang digunakan sederhana,
cukup mudah dimengerti, penjelasannya
Cukup cukup, penyusunannya cukup rapih, dan 2
tidak dilengkapi dengan gambar, sesuai
denga tugas yang diberikan
Kalimat yang digunakan tidak tepat,
penulisan kalimat tidak rapih, tidak
Kurang lengkap, ridak ada gambar, pembuatan 1
asal-asalan, tidak sesuai dengan tugas
yang diberikan
3. Terampil dalam memilih dan
Sangat
menggunakan bahan, kreatif dalam 4
baik
mengembangkan ide
Terampil dalam memilih dan
Kreativitas Baik menggunakan bahan, tidak kreatif dalam 3
mengembangkan ide
Terampil dalam memilih bahan, tidak
Cukup terampil dalam menggunakan bahan, dan 2
tidak kreatif dalam mengembangkan ide
Tidak terampil dalam memilih dan
Kurang menggunakan bahan, dan tidak kreatif 1
dalam mengembangkan ide
4. Memahami materi, penjelasan luas dan
Sangat
jelas dengan bahasa sendiri,pembagian 4
baik
tugas adil
Memahami materi, menjelaskan dengan
Baik bahasa sendiri, pembagian tugas untuk 3
semua anggota kelompok tidak merata
Presentasi Kurang memahami materi, menjelaskan
dengan membaca buku, pembagian tugas
Cukup 2
untuk semua anggota kelompok adil
(merata)
tidak memahami materi, menjelaskan
dengan membaca buku, pembagian tugas
Kurang 1
untuk semua anggota kelompok tidak
merata.
INSTRUMEN BERPIKIR KRITIS
SOAL : Ketika anda mendorong sebuah benda yang ada di rumah anda menurut berat anda,
apa yang anda rasakan? Jika anda mendorongnya, mungkin akan terasa berat dan benda
tersebut mungkin tidak berpindah posisinya. Akan tetapi, jika teman-teman anda membantu
unuk mendorong benda tersebut, mungkin akan terasa lebih ringan. Apa yang anda simpulkan
dari pernyataan si atas?
Sumber :
Hassoubah, Z. I. 2004. Developing Creative & Critical Thinking : Cara
Berpikir Kreatif & Kritis. Bandung : Nuansa.
Catton, k.(1991) Teaching Thinking Skill http://www.ames.spss.org/sites
Skor
Persentasi
Aspek yang dinilai 4 3 2 1
penilai
Baik Cukup Kurang Tidak Baik
Jawaban:
C. Taxonomi Marzano
Aspek Skor
Mengkomunikasikan ide-ide atau tema utama dengan jelas dan efektif dan 4
menyediakan dukungan yang kaya, hidup, dan detail.
Mengkomunikasikan ide-ide atau tema utama dengan jelas dan efektif dan 3
menyediakan dukungan yang pantas dan detail.
Mengkomunikasikan informasi penting tetapi tema atau struktur keseluruhan tidak 2
jelas.
Mengkomunikasikan informasi secara terpisah-pisah dan random. 1