Anda di halaman 1dari 15

UAS EVALUASI PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi UAS Matakuliah Evaluasi Pembelajaran


Dosen pengampu :
Dr. H. Chaerul Rochman, M.Pd
Dindin Nasrudin, M.Pd., MM

Disusunoleh:
Kautsar Falah Zafira 1172070040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
Jawaban UAS Evaluasi Pendidikan
1. Carilah paper berjudul : Facts and feelings: exploring the affective domain in the
learning of physics (DOI: 10.1088/0031-9120/35/2/311/meta). Deskripsikan intisari
dari paper tersebut! Jawaban tidak boleh lebih dari setengah halaman.
Jawaban :
Facts and feelings: exploring the affective domain in the learning of physics
Peper Tentang fakta dan perasaan : menjelajahi domain afektif dalam
pembelajaran fisika Steve Alsop dan Mike Watts melakukan penelitian untuk
mengetahui bagaimana tentang pengaruh perasaan dan emosi peserta didik terhadap
pembelajaran fisika khususnya di bidang radiasi dan radioaktivitas. Dilakukan survei
melalui dua kelompok peserta didik, kelompok pertama dilakukan dengan pendekatan
wawancara yang disebut ‘Wawancara-About Scenarios’ (IAS), yang meneliti tentang
pandangan luas dan umum pembelajaran radiasi dan radioaktivitas, karena mereka tidak
ahli fisika hanya dibutuhkan wawancara mengenai isu-isu yang berkaitan dengan
radiasi dan radioaktivitas dan dengan bantuan stimulus berupa gambar. Sedangkan
kelompok kedua merupakan kelompok peserta didik yang memiliki spesialis fisika
dilakukan dengan menggunakan Kuisioner Verbal/Lisan. Hasil dari kedua kelompok
tersebut sangat berbeda bahwa kelompok pertama tingkatan emosionalnya tenang, lebih
hat-hati, tidak ada penekanan dan ekspresi. Sedangkan pada kelompok kedua
pemahaman konseptual mereka dari subjek akan menginformasikan emosi-yang
mereka, 'rasionalisasi' mereka dari prinsip-prinsip dan proses radiasi dan radioaktivitas
mungkin memadamkan setiap kecemasan afektif dan ketakutan tentang topik ini. Hal
ini ditunjukkan sampai batas tertentu dalam jawaban mereka tapi jelas, juga, berbagai
kekhawatiran dimasukkan.

2. Uraikan empat definisi scientific literacy menurut PISA 2006? Uraikan pula
perkembangan domain scientific literacy untuk tiap periode! Sertakan sumber yang
relevan!
Jawaban:
Empat definisi scientific literacy menurut PISA 2006 :
a. Pemahaman tentang sains dan teknologi adalah pusat dari “kesiapan untuk hidup”
orang muda di masyarakat modern. Ini memungkinkan seorang individu untuk
sepenuhnya berpartisipasi dalam masyarakat dimana sains dan teknologi
memainkan peran penting. Pemahaman ini juga memberdayakan individu untuk
berpartisipasi tepat dalam penentuan kebijakan publik dimana isu-isu ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak pada kehidupan mereka. Pemahaman sains
dan teknologi memberikan kontribusi signifikan terhadap pribadi, kehidupan
sosial, professional dan budaya dari semua orang. (sumber: PISA 2006 Scientific
Literacy Framework)
b. PISA mendefinisikan Literasi sains sebagai kemampuan menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan
berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. (Witte, 2003)
c. Literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk
menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan
membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan
alam.
d. Dalam studi PISA, literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami karakteristik sains dan signifikansi sains di dunia modern kita, untuk
menerapkan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi masalah, menggambarkan
fenomeni ilmiah, menarik kesimpulan berdasarkan bukti, dan kesediaan untuk
mencerminkan dan terlibat dengan ide dan subjek ilmiah.
Dalam literasi sains pada PISA terdapat 4 dimensi, yaitu:
a. Aspek konteks
PISA menilai pengetahuan sains relevan dengan kurikulum pendidikan sains di
Negara partisipan tanpa membatasi diri pada aspek-aspek umum kurikulum
nasional tiap Negara. Penilaian PISA dibingkai dalam situasi kehidupan umum
yang lebih luas dan tidak terbatas pada kehidupan di sekolah saja. Konteks PISA
mencakup bidang-bidang aplikasi sains dalam seting personal, sosial dan global,
yaitu: (1) kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu lingkungan; (4) bahaya; (5)
perkembangan mutakhir sains dan teknologi.
b. Aspek konten
Kriteria pemilihin konten sain adalah sebagai berikut : (1) relevan dengan situasi
nyata, (2) merupakan pengetahuan penting sehingga penggunaannya berjangka
panjang, (3) sesuai untuk tingkat perkembangan anak usia 15 tahun. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka dipilih pengetahuan yang sesuai untuk memahami alam dan
memaknai pengalaman dalam konteks personal, sosial dan global
c. Aspek kompetensi/proses
PISA menetapkan tidak komponen kompetensi/proses sains dalam penilaian
literasi sains, yakni mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena
secara ilmiah dan menggunakan buku ilmiah. Untuk membangun kemampuan
inkuiri ilmiah pada peserta didik, yang berlandaskan pada logika, penalaran dan
analisis kritis, maka kompetensi sains dalam PISA dibagi menjadi tiga aspek, yaitu:
(1) mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, (2) menjelaskan fenomena secara ilmiah,
(3) menggunakan bukti ilmiah.
d. Aspek sikap
Sikap-sikap sains berperan penting dalam keputusan siswa untuk mengembangkan
pengetahuan sains lebih lanjut, mengejar karir dalam sains, dan menggunakan
konsep dan metode ilmiah dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, padangan
PISA akan kemampuan sains tidak hanya kecakapan dalam sains, juga bagaimana
sifat mereka akan sains. Kemampuan sains seseorang di dalamnya memuat sikap-
sikap tertentu, seperti kepercayaan, termotivasi, pemahaman diri, dan nilai-nilai.
(FKIP Universitas Jambi)
Penelitian yang dilakukan PISA meliputi tiga periode, yaitu tahun 2000/2001,
2003, dan 2006. Dalam setiap periode, diujikan tiga domain (membaca, matematika, dan
sains) yang penekanannya berbeda dalam setiap periode. Penekanan pada tahun
2000/2001 adalah pada kemampuan literasi membaca, tahun 2003 kemampuan literasi
matematika, dan tahun 2006 kemampuan literasi sains.
Keterampilan literasi sains peserta didik Indonesia pada tahun 2000 (tahun pertama
diselenggarakan PISA), berada di urutan ke 38 dari 41 negara. Pada periode kedua (2003)
Indonesia tetap berada pada urutan 38 dari 41 negara. Pada periode ketiga yaitu tahun
2006, Indonesia berada pada urutan ke 53 dari 57 negara peserta, pada tahun 2009
Indonesia berada pada urutan ke 62 dari 65 negara peserta. Sedangkan pada tahun 2015
Indonesia berada pada urutan ke 64 dar 70 negara. (Unesa Journal of Chemical Education
Vol.7 No.1, pp. 76-80 January 2018)
3. Kemukakan definisi keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif disertai
indikatornya (cantumkan referensi)! Buatlah masing-masing 1 soal untuk mengukur
keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada salah satu topik fisika (Soal dalam bentuk
uraian disertai rubrik penilaian)
Jawaban:
a. Berpikir Kritis
Menurut Ennis, berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif
dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai
atau dilakukan.
Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari
aktivitas kritis siswa sebagai berikut :
 Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.
 Mencari alasan.
 Berusaha mengetahui informasi dengan baik.
 Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
 Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.
 Berusaha tetap relevan dengan ide utama.
 Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
 Mencari alternatif.
 Bersikap dan berpikir terbuka.
 Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan
sesuatu.
 Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
 Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari
keseluruhan masalah. (Hassoubah, 2004)
b. Berpikir kreatif
menurut Alvino (dalam Cotton, 1991), kreatif adalah melakukan suatu kegiatan
yang ditandai oleh empat komponen, yaitu : fluency (menurunkan banyak ide),
flexibility (mengubah perspektif dengan mudah), originality (menyusun sesuatu
yang baru), dan elaboration (mengembangkan ide lain dari suatu ide).
Rincian cirri-ciri dari fluency, flexibility, originality, dan elaboration dikemukan
oleh Munandar (1999),
Ciri-ciri fluency diantaranya adalah:

 Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian


masalah, banyak pertanyaan dengan lancar;

 Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal;

 Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.


Ciri-ciri flexibility diantaranya adalah :

 Menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat


melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda;

 Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;

 Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.


Ciri-ciri originality diantaranya adalah :

 Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik;

 Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri; (

 Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-


bagian atau unsur-unsur.
Ciri-ciri elaboration diantarnya adalah :

 Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk;

 Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau


situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Instrumen berpikir kreatif


Buatlah sebuah ilustrasi pembuktian bahwa energi itu kekal tentang secara
kompleks,menarik dan presentasikan hasil kerja di depan kelas!
Rubrik Penilaian

Aspek SKOR
No yang Bobot
dinilai 1 2 3 4 5 6
Bentuk
1 20
fisik
2 Isi 30
3 Kreatifitas 30
4 Presentasi 20
Jumlah 100
Rata-rata
Nilai
Kriteria
Berpikir Kreatif
Kriteria Penilaian

Aspek yang
Skala Deskripsi (Indikator) Skor
No di Nilai
1. Produk yang dihasilkan memiliki estetika
Sangat tinggi yaitu perpaduan warna, keserasian
4
baik dalam penempatan objek, dan memiliki
kerapihan produk
Produk yang dihasilkan memiliki estetika
yaitu perpaduan warna, keserasian dalam
Bentuk Baik 3
penempatan objek, dan tidak mempunyai
Fisik kerapihan produk
Produk yang dihasilkan kurang memiliki
estetika yaitu tidak ada perpaduan warna
Cukup 2
dan keserasian dalam penempatan objek,
serta tidak mempunyai kerapihan produk
Kurang Tidak memiliki estetika 1
2. Lengkap, kalimat yang digunakan tepat,
mudah dimengerti dan menunjukkan
Sangat pemahaman serta penyelesaian masalah,
4
baik penjelasannya detail, penyusunannya
rapih, dan dilengkapi dengan gambar ,
sesuai denga tugas yang diberikan
Kalimat yang digunakan tepat, mudah
dimengerti dan menunjukkan pemahaman
serta penyelesaian masalah,
Baik penjelasannya detail, penyusunannya 3
rapih, dan tidak dilengkapi dengan
Isi gambar , sesuai denga tugas yang
diberikan
Kalimat yang digunakan sederhana,
cukup mudah dimengerti, penjelasannya
Cukup cukup, penyusunannya cukup rapih, dan 2
tidak dilengkapi dengan gambar, sesuai
denga tugas yang diberikan
Kalimat yang digunakan tidak tepat,
penulisan kalimat tidak rapih, tidak
Kurang lengkap, ridak ada gambar, pembuatan 1
asal-asalan, tidak sesuai dengan tugas
yang diberikan
3. Terampil dalam memilih dan
Sangat
menggunakan bahan, kreatif dalam 4
baik
mengembangkan ide
Terampil dalam memilih dan
Kreativitas Baik menggunakan bahan, tidak kreatif dalam 3
mengembangkan ide
Terampil dalam memilih bahan, tidak
Cukup terampil dalam menggunakan bahan, dan 2
tidak kreatif dalam mengembangkan ide
Tidak terampil dalam memilih dan
Kurang menggunakan bahan, dan tidak kreatif 1
dalam mengembangkan ide
4. Memahami materi, penjelasan luas dan
Sangat
jelas dengan bahasa sendiri,pembagian 4
baik
tugas adil
Memahami materi, menjelaskan dengan
Baik bahasa sendiri, pembagian tugas untuk 3
semua anggota kelompok tidak merata
Presentasi Kurang memahami materi, menjelaskan
dengan membaca buku, pembagian tugas
Cukup 2
untuk semua anggota kelompok adil
(merata)
tidak memahami materi, menjelaskan
dengan membaca buku, pembagian tugas
Kurang 1
untuk semua anggota kelompok tidak
merata.
INSTRUMEN BERPIKIR KRITIS
SOAL : Ketika anda mendorong sebuah benda yang ada di rumah anda menurut berat anda,
apa yang anda rasakan? Jika anda mendorongnya, mungkin akan terasa berat dan benda
tersebut mungkin tidak berpindah posisinya. Akan tetapi, jika teman-teman anda membantu
unuk mendorong benda tersebut, mungkin akan terasa lebih ringan. Apa yang anda simpulkan
dari pernyataan si atas?

Aspek yang di nilai Skor Indikator Penilaian


Memberikan Penjelasan Hanya memfokuskan pada
Sederhana(MPS) 1 pertanyaan
2 Memilih informasi relevan
3 Menganalisis argument
Menjawab pertanyaan
4 tentang suatu penjelasan
Memberikan Penjelasan Lebih 1 Mendefinisikan istilah
Lanjut(MPLL)
2 Mendefinisikan asumsi
3 Mempertimbangkan definisi
Menemukan pola hubungan
4 yang digunakan
Menerapkan Strategi dan 1 Menentukan tindakan
Taktik(MST)
2 Menunjukkan pemecahan
masalah
Memecahkan masalah
menggunakan berbagai
3 sumber
4 Ketepatan menggunakan
tindakan

Sumber :
 Hassoubah, Z. I. 2004. Developing Creative & Critical Thinking : Cara
Berpikir Kreatif & Kritis. Bandung : Nuansa.
 Catton, k.(1991) Teaching Thinking Skill http://www.ames.spss.org/sites

4. Kemukakan definisi keterampilan kolaborasi dan keterampilan komunikasi disertai


indikatornya (cantumkan referensi)! Buatlah masing-masing 1 instrumen untuk
mengukur keterampilan berpikir kolaborasi dan komunikasi pada salah satu topik
fisika.
Jawaban:
a. Komunikasi
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa
latin, communis yang berarti “sama”, communico, communication atau communicare yang
berarti “membuat sama” (to make common). Secara istilah, Komunikasi sebagai suatu
proses pertukaran ide, pesan dan kontak, serta interaksi sosial termasuk aktivitas pokok
dalam kehidupan manusia. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran yaitu terdapat
aliran informasi dua arah antara komukator dan komunikan, dan informasi tersebut sama-
sama di respon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.
Terdapat 5 aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif,
yaitu :
 Kejelasan, hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi Hsur menggunakan
bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah dipahami dan
diterima.
 Ketepatan, akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
 Konteks, atau sering disebut dengan situasi adalah bahwa bahasa dan informasi
harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
 Alur, bahasa dan informasi yang disajikan harus disajikan dengan alur atau
sistematika yang jelas sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap.
 Budaya, aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
berkaitan dengan tata krama dan etika. (Lestari & Maliki, 2003)
b. Kolaborasi
Istilah kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dan melibatkan proses kerja masingmasing
maupun kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Kolaborasi
merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab (Linda, 2005).
Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama
khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran.
Menurut Carpenter (1990), kolaborasi mempunyai 8 karakteristik, yaitu:
 Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.
 Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian kesuksesan.
 Adanya tujuan yang masuk akal.
 Ada pendefinisian masalah.
 Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
 Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan.
 Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.
 Partisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.

Sumber :Aminah, S., dan Husni. (2007). “Kajian Pengembangan Kerangka Kerja
Kolaborasi Evaluasi dengan Pendekatan Collaborative Business Process
Management.” http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1712/1493
Instrumen untuk mengukur keterampilan kolaborasi
Skor
Aspek yang Persentasi
4 3 2 1
dinilai penilai
Baik Cukup Kurang Tidak Baik
Bekerja secara 25%
produktif
Menghargai 25%
pendapat
Berkompromi 15%
Tanggung jawab 35%
bersama: semua
anggota
berkontribusi
Rubrik penilaiaan :
Aspek
Skor Indikator
Penilaian
4 Mampu bekerja sama dengan baik,
mampu menggunakan waktu secara
Bekerja efisien untuk tepat mengerjakan
secara tugas yang diberikan
produktif 3 Mampu bekerja sama dengan baik,
menyelesaikan tugas yang diberikan
2 Mampu bekerja sama dengan baik,
memberikan kontribusi untuk
menyelesaikan sesuatu hal
1 Tidak bekerja sama dengan baik,
fokus terhadap individu, tidak
memberikan kontribusi
Menghargai 4 Selalu mendengarkan dengan baik
Pendapat dan menghargai pendapat/ide yang
disampaikan oleh teman saat
kegiatan diskusi berlangsung
3 Mampu mendengarkan dengan baik
dan menghargai pendapat/ide yang
disampaikan oleh teman hanya pada
waktu tertentu saja
2 Mampu mendengarkan dengan baik
namun tidak menghargai
pendapat/ide teman
1 Tidak mendengarkan dengan baik
dan menghargai pendapat/ide yang
disampaikan oleh teman
Berkompromi 4 Mampu bekerja sama secara
fleksibel, menyadari
kewajiban/tugas masing-masing
untuk mencapai tujuan bersama
3 Bekerja sama mengerjakan tugas
yang diberikan jika ada seseorang
yang menyuruh
2 Bertindak/bekerjasama pada tugas
jika ada seseorang yang
mendahului/melakukan terlebih
dahulu
1 Tidak mampu bekerjasama, tidak
tanggung jawab dengan apa yang
harus dilaksanakan
Tanggung 4 Selalu berkontribusi dalam
jawab kelompok (memberi
bersama: saran/tanggapan/ide), melakukan
semua pekerjaan dengan maksimal, dan
anggota selalu mengikuti petunjuk
berkontribusi mengerjakan tugas
3 Terkadang berkontribusi pada
kelompok, melakukan pekerjaan
dengan maksimal, dan selalu
mengikuti petunjuk mengerjakan
tugas
2 Terkadang berkontribusi dalam
kelompok, dan selalu mengikuti
petunjuk mengerjakan tugas
1 Tidak berkontribusi dalam
kelompok, tidak melakukan
pekerjaan dengan maksimal, dan
selalu mengikuti petunjuk
mengerjakan tugas

Skor
Persentasi
Aspek yang dinilai 4 3 2 1
penilai
Baik Cukup Kurang Tidak Baik

Komunikasi oral 20%


Komunikasi reseptif: 20%
mendengarkan, membaca,
mengidentifikasi
Menggunakan strategi 40%
berkomunikasi

Keterampilan presentasi 20%


Instrumen untuk mengukur keterampilan komunikasi
Rubrik penilaian
Aspek
Skor Indikator
Penilaian
Komunikasi 4 Mampu berkomunikasi dengan
Oral volume suara yang kuat,
intonasi yang sesuai, dan
artikulasi yang jelas
3 Mampu mampu
berkomunikasi dengan
intonasi, volume suara dan
artikulasi yang cukup baik
2 Mampu berkomunikasi dengan
salah satu macam kemampuan
berkomunikasi (volume suara,
intonasi, dan artikulasi)
1 Tidak mampu berkomunikasi
dengan baik
Komunikasi 4 Mampu mengetahui inti
reseptif: pesan/informasi, menentukan
mendengarkan, fakta dan opini, merangkum
gagasan utama
membaca, 3 Mampu menentukan fakta dan
mengidentifikasi opini, mengidentifikasi dan
merangkum gagasan
2 Mampu mengindentifikasi
fakta dalam suatu
pesan/informasi
1 Mengemukakan kembali fakta
yang ada dan tidak dapat
memahami pesan/informasi
Menggunakan 4 Mampu berkomunikasi dengan
strategi jelas, akurat, dan efektif dan
berkomunikasi tidak memiliki keterampilan
dalam komunikasi
3 Mampu berkomunikasi hanya
sebatas dapat dimenegerti dan
sedikit kesalahan dan memiliki
keterampilan dalam
komunikasi
2 Mampu berkomunikasi dengan
dimengerti saja dan tidak
memiliki keterampilan dalam
komunikasi
1 Tidak mampu berkomunikasi
dengan jelas, akurat, dan
efektif dan tidak memiliki
keterampilan dalam
komunikasi
Keterampilan 4 Selalu tenang dan tepat dalam
presentasi merespon audiens dengan
mengatur intonasi suara, dan
posisi ketika presentasi
3 Peduli terhadap audiens dan
merespon audiens, tidak peduli
posisi ketika presentasi
2 Peduli terhadap audiens, tidak
bersikap tenang dan tidak
merespon audiens
1 Tidak peduli terhadap audiens,
intonasi suara dan posisi ketika
presentasi

5. Pilih salah satu topik berikut:


a. Multiple intelegencies
b. Sustainability literacy
c. Taxonomi Marzano
Buatlah deskripsi singkat, jelas dan padat tentang definisi, domain/indikator dan
instrumennya!

Jawaban:
C. Taxonomi Marzano

Deskripsi dan Domain/Indikator


Taksonomi Marzano diusung oleh seorang peneliti pendidikan terkemuka bernama
Robert Marzano (2001). Beliau mengusulkan apa yang disebut sebuah taksonomi baru dari
tujuan pendidikan. Taksonomi ini dikembangkan untuk menjawab keterbatasan dari taksonomi
Bloom yang telah digunakan secara luas. Dengan kata lain, Robert Marzano menstruktur dan
mengkonsep ulang hirarki Bloom menjadi 6 kategori yang berbeda pada ranah kognitif.
Taksonomi Marzano menggabungkan dasar-dasar dari tingkat berfikir para proses
kognitif dan proses metakognitif, sebagaimana konsep-konsep tersebut berhubungan dengan
manfaatnya, motivasinya, dan emosi sebagai pendukung.
Taksonomi baru yang dikembangkan Marzano dibuat dari tiga sistem dan Domain
Pengetahuan, yang kesemuanya penting untuk berpikir dan belajar. Ketiga system tersebut
adalah Sistem-Diri (Self-System), Sistem Metakognitif, dan Sistem Kognitif. Sewaktu
berhadapan dengan pilihan untuk memulai tugas baru, Sistem-Diri memutuskan apakah
melanjutkan kebiasaan yang dijalankan saat ini atau masuk dalam aktivitas baru; Sistem
Metakognitif mengatur berbagai tujuan dan menjaga tingkat pencapaian tujuan-tujuan tersebut;
Sistem Kognitif memroses seluruh informasi yang dibutuhkan, dan Domain Pengetahuan
menyediakan isinya.
INSTRUMENT
1. Tugas kinerja

Tugas kinerja dibangun di sekitar Dimensi 3 dan 4 adalah importanttools untuk


aseessing kemampuan siswa untuk memenuhi standar. Jika Anda akrab dengan Dimensi
Belajar, Anda akan tahu bahwa tugas-tugas ini memiliki dua karakteristik dasar.
Pertama, tugas kinerja memerlukan jangka waktu untuk selesai. Sebagian besar
tugas siswa diminta untuk tampil di sekolah adalah sesuatu tetapi jangka panjang di
alam. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tugas clasroom dapat
diselesaikan dalam satu periode tiga puluh sampai enam puluh menit. Penelitian dan
teori juga memberitahu kita, bagaimanapun, bahwa jenis terdalam pembelajaran terjadi
ketika belajar punya waktu untuk melibatkan diri dalam lapisan semakin canggih
invesitagion dan penjelasan isi, yang masing-masing lapisan membawa wawasan baru
dan pembelajaran baru.
Kedua, tugas kinerja menuntut siswa untuk membangun pengetahuan baru.
Sebagian besar siswa tugas sekarang diminta untuk menyelesaikan memiliki satu
jawaban yang benar predetennined yang biasanya sepotong informasi.
2. Rubrik Untuk Menyatakan Ide dengan Jelas Skor

Aspek Skor
Mengkomunikasikan ide-ide atau tema utama dengan jelas dan efektif dan 4
menyediakan dukungan yang kaya, hidup, dan detail.
Mengkomunikasikan ide-ide atau tema utama dengan jelas dan efektif dan 3
menyediakan dukungan yang pantas dan detail.
Mengkomunikasikan informasi penting tetapi tema atau struktur keseluruhan tidak 2
jelas.
Mengkomunikasikan informasi secara terpisah-pisah dan random. 1

6. Isilah form self assessment berikut:


Anda diminta menuliskan penilaian terhadap kompetensi Anda saat menyelesaikan lima
soal di atas. Anda cukup melingkari angka 1: sangat kurang, 2: kurang, 3:cukup, 4:baik atau
5: sangat baik, sesuai kompetensi yang Anda miliki disertai komentar yang berisi kesulitan
yang Anda hadapi dalam mengerjakan soal tersebut.

No. Soal Penilaian Kesulitan


1 1 2 3 4 5 Karena jurnal berbahasa inggris jadi cukup sulit untuk di pahami.
2 1 2 3 4 5 Karena pembahasan literasi sains di Indonesia ini sangat sedikit
maka harus mencari sumber dari luar negeri.
3 1 2 3 4 5 Membuat contoh soal dan rubric penilainnya
4 1 2 3 4 5 Menentukan instrument yang sesuai dengan topic fisika
5 1 2 3 4 5 Menentukansalah satu dari ketiga materi yang akan di paparkan
karena memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai