Anda di halaman 1dari 4

RESUME

ANALISIS ISU KONTEMPORER


(NI MADE WIDIASTUTI, S.E., M.M)

Apa itu isu ?


Menurut Regester dan Larkin: “isu mempresentasikan suatu kesenjangan antara praktek
koorporat dengan harapan-harapan para stakeholdernya”. Menurut Chase & Jones "Issue" adalah
‘sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya'. Sedangkan menurut
KBBI, isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); kabar yang tidak
jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus.

Kontemporer ?
Kontempor memiliki arti antara lain pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa
kini; dewasa ini. Kontemporer: sesuatu hal yg modern, yang masih eksis terjadi dan berlangsung
sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Isu bisa meliputi: masalah; perubahan; peristiwa; situasi; kebijakan; nilai yang tengah berlangsung
dalam kehidupan masyarakat.
Munculnya sebuah isu dapat disebabkan oleh:
 Ketidakpuasan sekelompok masyarakat.
 Terjadinya peristiwa dramatis.
 Perubahan sosial.
 Kurang optimalnya kekuatan pemimpin
Jenis isu meliputi isu internal dan isu eksternal.

Konsep perubahan
1. Menyadari kepastian suatu perubahan
2. Perubahan yang diharapkan terjadi bukan hanya “berbeda”, namun perubahan yang
memberikan manfaat.
3. Perubahan untuk mempertahankan keberlangsungan

Perubahan lingkungan strategis


• Memahami level perubahan lingkungan strategis (Individu, Keluarga, Masyarakat pada level
lokal, nasional, regional, global)
• Mengajak untuk mulai membenahi diri sendiri dengan segala kemampuan dengan
mengembangkan berbagai potensi yang telah dimiliki yang bersumberkan ideologi bangsa
• Mendorong perubahan cara pandang masyarakat membangun budaya yang lebih baik
sekaligus menjamin keberlangsungan hidup.
• mengenal dan memahami serta menanggulangi isu-isu kritikal saat ini, seperti paham
terorisme/radikalisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi, proxy war, isu
kualitas pelayanan masyarakat yang semuanya akan memberikan pengaruh dalam
menjalankan tugas jabatannya sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
Sebagai seorang PNS/ASN perlu penguatan human capital concept, yang intinya menganggap bahwa
manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide),
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Hal ini diperlukan sebagai modal seorang
PNS/ASN dalam menghadapi perubahan lingkungan strstegis, harus memahami 6 komponen modal
insani, yakni:
1. Modal intelektual; (curiosity, pengetahuan, wawasan, pemaknaan)
2. Modal emosional; (kecerdasan emosi)
3. Modal sosial; (kesadaran sosial, kemampuan sosial)
4. Modal ketabahan, (kesanggupan menghadapi masalah)
5. Modal etika/moral; (kecerdasan moral), dan
6. Modal kesehatan; (kesehatan fisik)
Dengan adanya modal insani ini diharapkan dipahami dan ditunjukan sebagai pemicu peningkatan
kinerja PNS/ASN sebagai pelayan masyarakat. Sebagai pelayan masyarakat, seorang PNS/ASN harus
memperhatikan beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya;
• Mengabdi kepada Negara dan Rakyat Indonesia melalui Lembaganya masing-masing dengan
tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan hakekat yang terkandung dalam Pancasila,
Undang-undang Dasar Tahun 1945, dan Tata Nilai Pemerintah Negara yang sah.
• Memberikan pelayanan publik secara profesional, bersemangat, tulus, dan santun,
dengan senantiasa menunjukkan sikap jujur, arif, dan rendah hati.
• Menunjukkan hasrat untuk maju dengan senantiasa belajar (sendiri maupun bersama orang
lain) untuk mendapatkan informasi baru, serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
• Menunjukkan kesediaan mengembangkan diri maupun membantu pengembangan diri orang
lain guna meraih kedewasaan dan kearifan, serta memperoleh makna kerja dan makna hidup.
• Menunjukkan semangat perubahan serta kesediaan untuk melakukan pembaharuan dan
inovasi guna meningkatkan pelayanan publik di lembaga masing-masing maupun antar-
Lembaga.
• Menunjukkan kesediaan untuk secara aktif melibatkan diri, bersama POLRI, TNI, dan
aparatur lain, dalam upaya penanggulangan bencana alam yang dialami masyarakat serta
turun tangan langsung sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya;
Dan terdapat beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang PNS/ASN, diantaranya;
• Menunjukkan sikap dan perilaku arogan, sok kuasa, minta dihormati, dan menerima
pemberian yang terkait atau patut diduga terkait dengan pekerjaan / jabatannya.
• Melakukan hal-hal yang bisa dikategorikan sebagai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
• Memberikan imbalan / gratifikasi serta hadiah / pelayanan kepada masyarakat secara
diskriminatif, dengan pamrih, tanpa senyum dan empati, memperlambat pelayanan, bahkan
mempersulitnya.
• Membocorkan rahasia Negara maupun hal-hal yang bersifat konfidensial dari Lembaganya.
• Melakukan tindak kekerasan, pelecehan, dan/atau penghinaan kepada masyarakat maupun
rekan kerja.
• Menunjukkan ketidakpedulian terhadap kegiatan keseluruhan unit kerja maupun Lembaganya
dan hanya memfokuskan diri pada kerja yang menjadi tanggung jawabnya sendiri maupun
unit kerjanya sendiri.

Peran ASN dalam perubahan lingkungan kontemporer, diantaranya;


• Memahami level perubahan lingkungan strategis (Individu, Keluarga, Masyarakat pada level
lokal, nasional, regional, global)
• Mengajak untuk mulai membenahi diri sendiri dengan segala kemampuan dengan
mengembangkan berbagai potensi yang telah dimiliki yang bersumberkan ideologi bangsa
• Mendorong perubahan cara pandang masyarakat membangun budaya yang lebih baik
sekaligus menjamin keberlangsungan hidup.
• Mengenal serta menanggulangi isu-isu kritikal saat ini.

Konsep Analisis Perubahan Strategis


• Memberikan pemahaman perubahan lingkungan melalui analisis lingkungan strategis
(internal dan eksternal) yang akan mempengaruhi terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
negara.
• Analisis dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan objektif terhadap
satu persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik
• Mengambil keputusan yang tepat atas persoalan yang dihadapi demi keberlangsungan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam menghadapi isu kontemporer, seorang PNS/ASN dapat melakukan;
Enviromental Scanning yaitu sikap peduli terhadap isu/masalah dalam organisasi dan sekaligus
bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi. (Kemampuan dalam
mengidentifikasi isu)
Problem Solving yaitu kemampuan peserta mengembangkan dan memilih alternatif pemecahan
isu/masalah, dan kemampuan memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing dalam
penyelesaian isu/masalah. (Kemampuan dalam memahami isu)
Analysis bentuk kemampuan peserta berpikir konseptual yaitu kemampuan mengkaitkan
dengan substansi Mata Pelatihan dan bentuk kemampuan mengidentifikasi implikasi/
dampak/manfaat dari sebuah pemecahan isu dan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang
relevan dalam menetapkan pilihan kegiatan/ tahapan kegiatan untuk memecahkan isu.

Issue Scan:
• Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media seperti surat
kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya yang dapat diakses publik
secara luas.
• Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi dari lembaga
resmi terkait dengan isu yang sedang dianalisis.
• Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin opini
dan sebagainya
• Public and private organizations, seperti komisi independen, masjid atau gereja, institusi
bisnis dan sebagainya yang terkait dengan isu-isu tertentu
• Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan secara langsung atau
tidak langsung terdampak dengan keberadaan isu tersebut.

Teknik-Teknik Analisis Isu Strategis


Menjelaskan alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas :
 Teknik tapisan isu (AKPK, USG)
 Teknik analisis isu (mind mapping, fishbone, SWOT)
 Pilih teknik analisis isu yang sesuai dan mudah diterapkan.

Kesimpulannya bahwa materi Analisis Isu Kontemporer diberikan kepada peserta Latsar atau CPNS
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan:
1. berpikir kritis;
2. berpikir Analisis;
3. ber[ikir Sistematis;
4. berpikir Logis;
5. berpikir Ilmiah;
Untuk membangkitkan kesadaran dan kepedulian, dan juga salah satu dasar mewujudkan “PNS/ASN
professional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela Negara”.

Anda mungkin juga menyukai