Laporan Akhir Magang 2 Poibe
Laporan Akhir Magang 2 Poibe
DISUSUN OLEH :
NIM : 4171121024
TAHUN 2019
1
Judul : Magang Pengembangan Perangkat Pembelejaran
Mahasiswa
NIM : 417112024
Dosen Pembimbing
NIP : 195409221983031004
Guru Pamong
NIP : 196707271990012001
Mengetahui/Menyetujui:
2
DR. MARTINA RESTUATI, M.Si Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd
NIP. 196303211988032002 NIP. 195409221983031004
DAFTAR ISI
3
Kata Pengantar ............................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
Pengembangan RPP.......................................................................................................... 21
4
Pengembangan Media Pembelajaran.............................................................................. 33
Refleksi............................................................................................................................... 38
BAB IV Penutup
Kesimpulan ....................................................................................................... 39
Saran .................................................................................................................. 40
Lampiran-Lampiran
BAB II
5
Menjadikan SMK Negeri 5 Medan sebagai sekolah yang mampu mencetak tenaga kerja
tingkat menengah yang profesional dan mandiri sesuai dengan bidang keahliannya.
Memiliki rasa tanggung jawab, jujur serta beriman dan bertaqwa.
2. Melaksanakan system diklat yang berbasis manajemen mutu ISO 9001 : 2000.
3. Meningkatkan mutu lulusan sehingga dapat bersaing baik di tingkat regional, nasional
maupun internasional.
6. Menyiapkan karyawan/ teknisi agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan
kreatif.
7. Menyiapkan tamatan yang terampil, siap kerja dan mampu mengembangkan diri.
6
3. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan DU/DI saat ini
dan masa akan datang.
2.3 Sumber Daya Manusia di Sekolah (Guru, siswa, dan tenaga kependidikan)
4 Sutriadi,ST Bangunan
7
13 Gustinar Saragih, S.Pd Penjas
16 Saryati,S.Pd Matematika
8
40 Rani Rahim, M.P.d Matematika
9
66 Hasundungan Mesin
10
ringan. Kebersihan kantin ini juga cukup bagus dan tidak mengkhawatirkan kesehatan pada
siswa.
5. WC/toilet Sekolah
Terdapat beberapa ruang WC yang digunakan pada SMK N 5 Medan. Selain untuk siswa,
WC juga terdapat di kantor guru, sehingga antara guru dengan siswa terpisah WC nya sehingga
memudahkan para guru dan siswa. WC untuk siswa cukup terjaga dan bersih dan tersedianya air
bersih yang memudahkan para siswa ketika ingin ke toilet sekolah.
6. Tempat Pembuangan Sampah
Letak tempat pembuangan sampah yang cukup bagus dengan area yang aman, cukup
memadai, dan bersih. Diatas 90% warga sekolah selalu menjaga dan memperhatikan tempat
pembuangan sampah agar tidak menimbulkan polusi udara di sekitar lingkungan sekolah. Di
SMK N 5 Medan ini juga terdapat Bank Sampah, nama tersebut dikatakan Bank Sampah karena
sampah-sampah yang bisa di olah atau di daur ulang di simpan di Bank Sampah tersebut sebelum
di jual kepada pihak pengolah sampah. Selain menjaga kebersihan dengan baik dengan adanya
Bank Sampah ini juga bisa menambah pendapatan sekolah atau pihak yang mengelola Bank
Sampah tersebut.
7. Ruang Kelas
Ruang kelas yang bersih dan rapi membuat siswa nyaman untuk belajar. Di SMK N 5
Medan ini terdapat 24 ruang kelas.
8. Ruang Kantor
Ruang kantor di sekolah ini sangat rapi dan bersih, meja guru ditata secara teratur dan
dipasang papan nama guru-guru. Dan semua barang-barang ditata dengan rapi.
9. Ruang kepala sekolah dan wakil
Ruang kepala sekolah terletak di samping kantor guru, ruangan ini khusus untuk kepala
sekolah yang ada di SMK N 5 Medan. Ruangan ini di tata dengan baik dan rapi sehingga para
tamu yang akan bertemu dengan kepala sekolah bisa langsung bertemu di ruangan tersebut.
10. Laboratorium IPA dan Komputer
Di sekolah ini juga di lengkapi dengan laboratorim yang jika para siswa ingin melakukan
praktek kimia akan memasuki ruangan tersebut harus menggunakan baju khusus yang telah di
sediakan oleh sekolah, dan ruangan computer juga di pakai para siswa/i yang akan melakukan
praktek computer.
11
11. Kursi dan Meja
Kursi dan meja yang terdapat di sekolah ini cukup bagus dan tertata dengan rapi, sehingga
ketika melakukan proses pembelajaran, para siswa dapat belajar dengan baik dan nyaman.
12. Infokus
Pada setiap ruangan di SMK N 5 medan juga di lengkapai dengan infokus, ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung, guru memanfaatkan media tersebut sehingga proses
pembelajaran tidak monoton.
12
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG OBSERVASI SEKOLAH
13
3. Membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip Fisika;
4. Mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang
bersifat ilmiah;
5. Menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara
cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
6. Mengenali dan menghargai peran Fisika dalam memecahkan permasalahan umat
manusia; dan
7. Memahami dampak dari perkembangan Fisika terhadap perkembangan teknologi dan
kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya,
orang lain, dan lingkungannya.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Fisika Sekolah Menengah Kejuruab
Pengembangan Kurikulum Fisika SMK dilakukan dalam rangka mencapai dimensi
kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah, serta sikap ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam
berinteraksi dengan masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi,
Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap
sosial), KI-3 pengetahuan, dan KI-4 (keterampilan). KD Sikap Spiritual dan KD Sikap Sosial
pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan keterampilan, sehingga perlu direncanakan
pengembangannya. KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD mata
pelajaran. Pengembangan KD tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi.
Namun demikian, perumusan KD harus mengacu ke Kompetensi Inti.
Peta Kompetensi Inti SMK Kelas X
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
14
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerap-kan pengetahuan prose-dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minat-nya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
15
dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar Fisika dan mencapai
keberhasilan belajar secara optimal.
Kontekstualisasi Kontekstualisasi Pembelajaran Fisika Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan
3. Peserta Didik
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat diperkaya sesuai dengan sumber daya yang
ada di daerah/sekolah dan peserta didik. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan objek dan
fenomena yang terjadi di lingkungan terdekat. Selain itu dapat dikaitkan dengan konteks global
misalnya perubahan iklim, pemanasan global, sumberdaya energi dan energi alternatif, serta
perkembangan teknologi digital.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
SILABUS
KI - 4 :
16
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Fisika
2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis,mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Analisis Ketepatan dan Kesesuaian Isi Silabus Fisikadi SMA Negeri 11 Medan
Kemampuan mengembangkan silabus secara tepat dan sesuai, pada umumnya berada
kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dari sebagian besar item yang telah dijabarkan secara rinci
dan memadai. Beberapa item lainnya seperti sumber belajar berada pada kategori kurang
memadai karena pada bagian ini secara umum guru tidak menjelaskan secara spesifik mengenai
sumber belajar yang digunakan. Hasil analisis silabus guru mata pelajaran Fisika di SMA Negeri
11 Medan juga menunjukkan bahwa : 1) Kemampuan guru merancang peta konsep materi
pelajaran berada dalam kategori baik, 2) Kemampuan guru menentukan pembagian alokasi
waktu berdasarkan jam efektif pembelajaran di sekolah berdasarkan peta konsep materi
pembelajaran yang telah disusun termasuk dalam kategori baik, 3) Kemampuan guru
menentukan model/metode pembelajaran yang sesuai dengan materi berada dalam kategori baik,
4) Kemampuan memilih media pembelajaran berada dalam kategori kurang baik, 5) Kemampuan
guru dalam menentukan sistem penilaian yang sesuai dengan materi pembelajaran berada dalam
kategori sangat baik.
Dengan demikian secara holistik silabus yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran
Fisika SMA Negeri 11 Medan berada dalam kategori baik. Hasil analisis mengenai isi Silabus
Mapel Fisika SMA Negeri 11 Medan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran lembar
observasi.
17
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di
SMA Negeri 11 Medan. Kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum
2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia.
Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan
Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku
selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan
menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Pada kegiatan program Magang 2 ini kami turut
membantu guru menelaah kurikulum mata pelajaran fisika sesuai dengan tingkatan kelasnya. Penggunaan
kurikulum 2013 di SMA Negeri 11 Medan diterapkan pada kelas X dan XI. Karakteristik Kurikulum 2013
yaitu sebagai berikut:
Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang
mereka hadapi di sekolah.
Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai
ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam
semua program studi.
Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan
perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.
Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan
dan pengetahuan secara proporsional.
Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogik, sosial
dan personal.
Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk).
18
Guru berperan sebagai fasilitator.
Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat.
Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah
disiapkan dari pusat.
Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise
dari daerah.
Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih
bervariasi.
Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi.
Ekstrakurikuler wajib pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan,
kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradaban dunia.
Kurikulum 2013 SMA Negeri 11 Medan terdiri atas:
Kerangka dasar kurikulum;
Struktur kurikulum;
Pedoman mata pelajaran.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 SMA Negeri 11 Medan merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta
didik sekolah menengah kejurusan pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri atas:
Kompetensi inti sikap spiritual;
Kompetensi inti sikap sosial;
Kompetensi inti pengetahuan;
Kompetensi inti keterampilan.
19
dikuasainya pada akhir kegiatan belajar. Metode pembelajaran adalah cara/prosedur yang
digunakan guru untuk mencapi tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat
prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan yang
bersifat implemetatif. Metode yang dipilih oleh masing-masing guru bisa sama, tetapi teknik
pencapiannya yang berbeda-beda.
Dalam pengamatan kami, strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai misalnya dalam pembelajaran fisika strategi yang digunakan adalah model PBL
(Problem Based Learning). Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran
dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri,
memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri.
Dengan model ini siswa dikelompokan dalam 2 sampai dengan 6 kelompok, masing-
masing kelompok mempunyai anggota 4 sampai dengan 6 orang. Setelah itu siswa secara
berkelompok menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru sehingga antara siswa yang satu
dengan yang lainnya dapat saling memberitahu apa yang mereka belum pahami, tapi sebelum
guru memberikan permasalahan atau soal yang berhubungan dengan pembelajaran guru terlebih
dahulu menjelaskan materi agar siswa lebih memahami. Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa
aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan
dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas XI pada pelajaran fisika
dengan materi tentang Gerak Harmonik Sederhana guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa menggunakan strategi atau metode ceramah, diskusi, belajar kelompok melakukan
percobaan, pemecahan masalah. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pembelajaran
karena dengan menggunakan metode ini bisa dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pembelajaran yang disampaikan. Selain itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan
menyenangkan dalam belajar.
20
tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran (Arifin,
2012:9). Dengan kata lain evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan untuk mereka
ulang dan mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang
terjadi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan harapan agar dapat
melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.
Sesuai hasil pengamatan yang saya lakukan di SMA Negeri 11 Medan pada mata
pelajaran Fisika kelas XI Semester 2, kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru
dengan tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes, non tes dan penugasan. Evaluasi ini lebih dipilih
guru karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu, kami menyimpulkan
bahwa evaluasi yang diadakan guru berdasarkan tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini bisa memudahkan guru
dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai penyampai materi pelajaran
maupun sebagai siswa yang menerima pelajaran.
Pengembangan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar ”.
Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar.
21
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 8 JP ( 4x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
fisika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian fisika
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
22
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses demonstrasi, kaji pustaka, eksperimen, diskusi kelompok, dan tanya jawab,
peserta didik dapat:
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar
(statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Gerak translasi
Gerak rotasi
Massa benda
Konsep
Momen gaya
Momen inersia
Titik berat
Prinsip
Prosedur
23
Menyajikan data
Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar
Menyelesaikan masalah tentang momen gaya, momen inersia, keseimbangan benda tegar dan titik
berat benda
Media Pembelajaran : Worksheet atau lembar kegiatan siswa, PPT, Laptop, LCD, Whiteboard
Sumber Belajar : Sudirman. 2013. Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Langkah-langkah pembelajaran
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
24
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Pada kelas X
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
25
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Sintak menit
dengan cara :
Mengamati
26
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momen Inersia
27
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mendengar
Menyimak,
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
28
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengamati obyek/kejadian,
29
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengumpulkan informasi
Aktivitas
Mempraktikan
Mendiskusikan
30
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
31
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Catatan :
32
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
33
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Sintak menit
dengan cara :
34
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengamati
35
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mendengar
Menyimak,
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengamati obyek/kejadian,
36
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengumpulkan informasi
Aktivitas
Mempraktikan
37
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mendiskusikan
38
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Catatan :
39
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
40
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momentum Sudut
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Sintak menit
Momentum Sudut
dengan cara :
Mengamati
41
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momentum Sudut
42
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
43
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momentum Sudut
Mendengar
Momentum Sudut
Menyimak,
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Momentum Sudut
44
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengamati obyek/kejadian,
Momentum Sudut
Mengumpulkan informasi
Momentum Sudut
Aktivitas
Mempraktikan
Mendiskusikan
Momentum Sudut
45
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momentum Sudut
Momentum Sudut
46
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Momentum Sudut
Momentum Sudut
Catatan :
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
47
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Momentum Sudut
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Titik Berat
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
48
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Sintak menit
Titik Berat
dengan cara :
Mengamati
Titik Berat
49
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
50
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Titik Berat
Mendengar
Titik Berat
Menyimak,
Titik Berat
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
51
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
belajar, contohnya :
Titik Berat
Mengamati obyek/kejadian,
Titik Berat
Mengumpulkan informasi
52
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
pokok yaitu
Titik Berat
Aktivitas
Mempraktikan
Mendiskusikan
Titik Berat
53
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Titik Berat
Titik Berat
54
4. Pertemuan Ke-4 ( 4 x 45 menit ) Waktu
kerja.
Titik Berat
Titik Berat
Catatan :
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Guru :
.......
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
55
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Instrumen Penilaian : Pengetahuan dan Keterampilan (Terlampir)
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial :
Jika terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka dilaksanakan
pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut.
Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka dilaksanakan penugasan
dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka diberikan tugas
terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator pembelajaran
yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.
b. Pengayaan :
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan cara diberikan tugas
mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order Thinking Skills)
56
LAMPIRAN
TES TERTULIS
57
58
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
1.
Menceritakan dan
menanyakan peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari yang Mendengarkan
berhubungan dengan aplikasi motivasi dan Ceramah
getaran harmonis dalam menjawab
kehidupan sehari-hari. pertanyaan Tanya Jawab
apersepsi.
Apersepsi :
59
yang memiliki gitar?
Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Memberikan gambaran
mengenai penggunaan materi
ini di kemudian hari.
Motivasi : Mendengarkan
Dengan mempelajari Guru.
materi ini kalian dapat
mengerti tentang getaran
harmonis serta lebih Mendengarkan
memahami dan mengerti motivasi yang
penerapan fisika dalam diberikan oleh guru.
kehidupan sehari-hari dan
materi ini juga berguna
jika nanti kalian masuk
diperguruan tinggi dan
mengambil jurusan fisika.
KEGIATAN INTI
2. Fase I Demonstrasi
60
benda-benda sekitar yang Mendengar.
melakukan getaran studi pustaka untuk
harmonis. mencari informasi
tentang getaran
harmonis.
Menumpulkan
Membimbing siswa dalam informasi yang
pembentukan kelompok dan berhubungan dengan
menyiapkan beberapa alat dan permasalahan yang Menanya
bahan. ada.
Fase II Menanyakan tentang
Pengumpulan Contohnya : penjelasan
3. Data - Verifikasi Tanya Jawab
Bagaimana jika permasalahan yang
benangnya panjang disampaikan guru.
Meminta siswa atau pendek?
mengumpulkan informasi
yang berhubungan dengan Apakah massa
permasalahan di atas. mempengaruhi jumlah
getarannya?
Eksperimen
Eksperimen
2. Melakukan asosiasi
61
2. Memberikan LKS konsep getaran
percobaan pada tiap harmonis.
kelompok dan meminta siswa 2. Menerima LKS
melakukan percobaan percobaan siswa
berdasarkan permasalahan dengan prosedur kerja
yang ada. yang ada pada LKS.
3.Membimbing siswa
menganalisa peristiwa yang
3. Mengambil data
terjadi selama melakukan
dan mencatat data.
percobaan dengan aman dan
benar, guru mengarahkan
semua peserta didik dapat
terlibat aktif dalam
kelompoknya.
Mengolah,
5. Mereview serta menganalisis
hasil diskusi. Merancang dan
Merumuskan
mengasosiasikan
Menyimak dan
Penjelasan aplikasi dari konsep
merespon kegiatan
getaran harmonis dalam
tanya jawab.
kehidupan sehari-hari
secara kelompok. Tanya Jawab
Diskusi
6. Fase V Mengomunikasikan
Menganalisis Membimbing siswa untuk Memperhatikan guru Melakukan tanya jawab Ceramah
Proses Penelitian menyimpulkan keseluruhan dan memberikan hasil diskusi siswa
proses penyelidikan kesimpulan dari hasil tentang aplikasi getaran
62
berdasarkan hasil yang eksperimen/ proses harmonis dalam
diperoleh dari eksperimen. penyelidikan. kehidupan sehari-hari.
Tanya Jawab
Kemudian guru akan
memberikan kesimpulan dari
eksperimen tersebut yaitu :
KEGIATAN PENUTUP
Memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah
mempresentasikan hasil
diskusinya dengan baik.
63
lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik
tugas individual maupun
kelompok.
Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan
berikutnya.
Mengucapkan Salam
Penutup.
6. Menjawab salam
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis
maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar
bagi siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit
diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk
mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa
pengalaman ataupun pengetahauan sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik
orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku,
media massa, internet, dan lain-lain. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan
kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri.
Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung. Untuk itu
maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa. Bahan ajar yang
64
digunakan guru Fisika di SMK Negeri 05 Medan berupa buku teks paket dan modul. Bahan ajar
ini membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
LKPD yang digunakan di sekolah SMK Negeri 05 Medan hanya mengambil soal yang
ada pada buku paket yang digunakan untuk mengajar sebagai tugas siswa pada kegiatan di akhir
pembelajaran. Isi dari LKPD tersebut sebatas soal-soal latihan berupa tes pilihan ganda dan
essai. Akibatnya peserta didik merasakan kejenuhan dan pasif, tidak kreatif dan tidak termotivasi
untuk belajar buktinya siswa malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan
terkadang siswanya hanya mengerjakan sebagian dari keseluruhan soal yang diberikan. Peserta
didik selalu aktif dalam proses pembelajaran terutama terbiasa melakukan pengamatan, menanya
dan mencari informasi.
Hasil analisis materi menjadi dasar dalam mengembangkan lembar kerja peserta didik
(LKPD) berbasis model problem based learning karena cakupan materi yang luas dan
membutuhkan kemampuan dalam memahami materi yang dipelajari dan menyelesaikan
permasalahan dengan baik.
65
Pengembangan Perangkat Penilaian
Penilaian (asesmen) adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai oleh siswa.
Penilaian dilakukan oleh guru kepada siswa yaitu dilihat langsung dari kemampuan siswa
menjawab dan mengerjakan praktek latihan-latihan yang diberikan dengan pedoman dan skor
masing-masing yang berbeda di setiap mata pelajaran.
Refleksi
Dari hasil pengamatan saya, guru melakukan kegiatan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan memberikan suatu pertanyaan
kepada siswa-siswi menyangkut materi yang telah diajarkannya dengan tujuan apakah siswa-
siswi tersebut telah memahami dan mengikuti serius kegiatan pembelajaran tersebut. Guru
menyimpulkan materi pelajaran dengan cara dituliskan di papan tulis secara singkat dan
menjelaskan secara terperinci supaya siswa-siswinya lebih mengerti. Kegiatan lain yang
dilakukan guru adalah latihan soal ataupun praktek yang berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan dengan cara mengoreksinya satu per satu.
Adapun kesulitan yang dihadapi selama kegiatan magang observasi ini yakni dalam
melengkapi data-data lampiran magang karena harus melewati proses yang tidak sebentar dan
memakan waktu hingga berhari-hari. Selain itu, dikarenakan magang II ini dilaksanakan saat
semester genap, maka pihak sekolah sering mengadakan acara salah satunya yaitu Ujian Akhir
Sekolah dan Nasional bagi kelas XII. Sekolah juga mengadakan acara keagamaan maupun
umum. Itu merupakan salah satu kesulitan kami dalam melaksanakan magang dan
menyelesaikannya.
Selama observasi pengalaman yang dapat diambil yaitu dapat menilai secara langsung
bagaimana kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam sekolah tersebut. Sikap guru juga
bertanggung jawab atas kegiatan mengajarnya selama di kelas. Selain itu, juga dapat belajar dari
sikap siswa/i yang sopan saat bertemu. Setelah melaksanakan kegiatan magang II, mahasiswa
mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai penyusunan RPP beserta dengan perangkat yang
berkaitan dengan pembelajaran di kelas.
BAB IV
66
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari proses magang 2 yang telah berlangsung, dapat dilihat kegiatan ini sangat menyulitkan
mahasiswa sehingga mereka kewalahan menghadapi magang 2. Maka dari itu akan lebih baik
jika untuk pelaksanaan magang selanjutnya, informasinya disampaikan lebih cepat, tepat dan
akurat. Hal ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih baik dalam melaksanakan kegiatan magang
selanjutanya. Dalam penentuan waktu magang sebaiknya juga memperhatikan kondisi waktu
karena waktu yang digunakan selama kegiatan magang 2 belum efisien karena mengambil waktu
yang berdekatan dengan hari libur. Hal tersebut membuat mahasiswa magang kebingungan
dengan kegiatan apa yang harus mereka lakukan sedangkan kampus hanya memberikan waktu
yang terbatas dan itu terhitung dengan waktu libur sekolah.
67