Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Seiring dengan semakin meningkatnya demokratisasi dan tuntunan


masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik, maka sebagai penyedia
layanan kesehatan dihadapkan kepada tantangan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanannya. Saat ini masih masih banyak dijumpai kelemahan dalam pemberian
pelayanan kesehatan secara umum sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang
diharapkan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ada banyaknya keluhan dari
pasien yang disampaikan di media massa sehingga menurunkan kredibilitas
tenaga kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan.
Ketika tingkat pendidikan, pendapatan, dan awareness masyarakat
meningkat, maka pelayanan kesehatan yang tidak bermutu akan ditinggalkan, dan
beralih ke penyedia layanan kesehatan yang lebih baik mutunya. Sebagai contoh,
bila pelayanan kesehatan dalam negeri memiliki kualitas pelayanan yang buruk,
maka masyarakat yang berpenghasilan tinggi yang membutuhkan pelayanan
kesehatan akan beralih ke sarana kesehatan lain di luar negeri yang mutunya lebih
baik sebagaimana fenomena ini mulai terlihat pada golongan ekonomi menengah
atas. Jika hal ini terus berlanjut maka akan didapatkan pelayanan kesehatan kita
hanya akan dipergunakan oleh masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah
yang tidak memiliki pilihan lain karena keterbatasan anggaran. Bila masyarakat
miskin mendapat pelayanan kesehatan yang buruk, maka gangguan kesehatan
yang dialaminya tidak dapat ditanggulangi. Kesehatan seseorang yang buruk
menyebabkan penurunan produktivitas karena tidak dapat bekerja dengan efektif.
Jika penyakit semakin berat, anggota keluarga yang harus membantu merawat
anggota keluarga yang sakit akan kehilangan waktu untuk mendapatkan
penghasilan dari pekerjaan. Pada akhirnya hal tersebut semakin menyebabkan
penurunan pendapatan keluarga miskin.
Demi mencegah terjadinya rantai masalah kesehatan tersebut, salah satu
tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Mutu barang pada umumnya secara langsung dapat diukur, namun
mutu jasa layanan kesehatan agak sulit untuk diukur karena multimidensi dan
subjektif bergantung dengan persepsi, latar belakang, sosial ekonomi, norma,
pendidikan, budaya bahkan kepribadian seseorang.

Anda mungkin juga menyukai