Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai pembentuknya
telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin sebelumnya. Dengan
campuran kapur, pozzolan, dan batu apung, bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur
seperti akuaduk, bangunan, drainase dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa
dilihat pada beberapa bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun
pada abad ke-7 oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah liat, dan batu
gunung. Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu
vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton.
Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era
beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip-prinsip
konstruksi dengan meninjau kelembapan bahan beton terhadap taruknya. Pada tahun 1850, J.L.
Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan dalam
Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman dari Prancis mematenkan rangka metal
sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada
tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P
Turner mengembangkan pelat slab tanpa balok tahun 1906. https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
Ketika membangun sebuah bangunan tentu saja Anda ingin mendapatkan hasil
yang maksimal, baik dalam hal ketahanan dan cara perawatannya. Salah satu
bahan bangunan konstruksi yang sangat umum dipakai dan merupakan salah satu
yang wajib digunakan ialah beton. Beton memang sangat umum dipakai pada jenis
bangunan konstruksi berupa rumah, jembatan, gedung bertingkat, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Kami akan sedikit mengulas tentang Pengertian
Beton yang harus Anda ketahui seperti pada judul artikel kami ini.
Material Pengisi Beton
Beton merupakan material atau bahan yang dipakai untuk keperluan struktur
bangunan dan dibuat dengan campuran antara pasir, batu split atau kerikil, air,
semen, dan juga bisa ditambahkan bahan – bahan lainnya untuk mendapatkan mutu
beton khusus karena digunakan untuk bahan struktur bangunan khusus.
o Agregat Kasar
Untuk mendapatkan adukan beton dibutuhkan agregat kasar atau batu split (batu
belah) pada campurannya. Batu split dihasilkan dari quarry atau tambang batu.
o Agregat Halus
Selain agregat kasar pada campuran beton juga memerlukan agregat halus atau
pasir dalam bahasa awamnya. Pasir dihasilkan dari penambangan pasir yang
banyak terdapat di alam.
o Semen
Untuk pengikat atau menyatukan beberapa material tersebut diatas dibutuhkan lah
semen. Semen diproduksi di pabrik semen dan mengandung beberapa material
penting di dalamnya spt : Kalsium, Alumina, Besi dan Silika.
o Air
Sebagai pelarut saat proses pencampuran berlangsung dibutuhkan lah air. Salah
satu syarat air yang baik yang bisa dipergunakan untuk melarutkan campuran beton
adalah yang bisa diminum. Atau yang lebih lengkapnya lagi adalah : tidak
mengandung lumpur (tidak lbh dari 2 gr/liter), tidak mengandung kadar garam (tidak
lbh dari 15 gr/liter) dan tidak mengandung klorida (tidak lbh dari 0.5 gr/liter).
Pengertian beton yang sering kali terlintas di benak pikiran kita semua terwakili dari
beberapa campuran material diatas yang dibutuhkan untuk membuat adukan beton.
Namun ada satu material tambahan lagi yang biasa ditambahkan untuk
memproduksi beton ready mix, yaitu :
o Admixture
Admixture atau bahan kimia tambahan yang dicampurkan saat memproduksi beton
segar siap pakai adalah Type B (retarding), berfungsi untuk memperlambat
pengikatan adukan beton atau dengan kata lain bahan kimia tersebut memperlambat
pengerasan adukan beton. Retarder dibutuhkan saat pengiriman beton ready mix
berlangsung mulai dari batching plant hingga lokasi cor menembus kemacetan jalan
raya terutama di kota kota besar seperti Jakarta.
Beton yaitu campuran antara pasir, batu split atau kerikil, air, semen yang dipakai untuk keperluan struktur
bangunan
Kelebihan beton adalah kuat menahan gaya tekan tetapi rendah atau kurang kuat
menahan gaya tarik untuk melengkapi kekurangannya tersebut digunakan lah
bersama dengan besi baja sebagai tulangan yang membuat beton akan lebih kuat
menahan gaya tarik maupun gaya tekan dan mempunyai tingkat keawetan yang
cukup baik. Akhirnya muncullah produk baru bernama beton bertulang atau
reinforced concrete yaitu penggabungan dua material yang saling memberikan
manfaat diantara keduanya.
Oleh karena beton sudah dilengkapi dengan besi sebagai tulangan hal tersebut bisa
membuat beton semakin kuat menahan gaya tekan maupun gaya tarik. Jenis beton
bertulang memang cukup mudah Anda jumpai pada setiap elemen dari struktur
bangunan, baik dari pondasi sebuah bangunan, pelat lantai, balok, dan juga kolom.
Beton bertulang kadang kala juga dipakai pada proses pembuatan infrastruktur
misalnya jalan beton, jembatan beton, bendungan, dan masih banyak lagi lainnya.
Namun diantara kelebihan – kelebihan yang Anda dapatkan dari penggunaan beton
sebagai bahan konstruksi bangunan, juga ada kekurangan yang bisa Anda rasakan.
Misalnya saja mutu akhir yang akan Anda dapatkan dari proses pembuatan
konstruksi beton maka akan sangat dipengaruhi oleh mutu bahan baku dari beton
tersebut dan juga bagaimana proses dari pelaksanaan pengecoran tersebut.
Jenis Beton
Pengertian beton sudah kami jelaskan diatas, kini kami akan sedikit mengulas
tentang jenisnya. Beton sendiri ada beberapa jenisnya misalnya saja jenis beton
siklop yang sama dengan jenis beton normal pada biasanya, yang menjadi pembeda
adalah beton siklop dipakai dengan menggunakan batu yang cukup besar
(berukuran sekitar 10-20 cm). Pada umumnya jenis beton ini dipakai untuk
konstruksi bangunan berupa jembatan, pangkal jembatan, bendungan, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Selanjutnya adalah jenis beton ringan yang sama dengan
jenis beton biasa. Yang menjadi pembeda hanya pada tingkat agregat kasar diganti
dengan menggunakan agregat yang lebih ringan. Atau Anda bisa menggunakan
jenis beton biasa dan ditambahkan dengan bahan yang bisa membuat gelembung
udara.
Yang ketiga adalah jenis beton non pasir atau porous concrete. Jenis beton ini
menggunakan bahan tanpa pasir, sehingga hanya menggunakan air, semen, dan
juga kerikil. Apabila tidak menggunakan pasir maka secara otomatis rongga –
rongga yang ada pada kerikil tidak dapat terisi. Jenis beton ini sangat cocok untuk
jadi pelat lantai pada halaman rumah sehingga air hujan dapat terserap dengan baik
ke dalam lapisan tanah. Masih banyak lagi jenis beton yang bisa Anda temukan
seperti jenis beton prategang, beton paracetak, beton bertulang, beton hampa, beton
masa, beton serat, dan masih ada lagi yang lainnya.
Untuk itu Anda bisa memilih jenis beton sesuai dengan mutu dari beton tersebut dan
untuk apa beton yang Anda gunakan pada konstruksi bangunan Anda. Anda bisa
menyesuaikan mutu dari beton tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda dan
keperluan bangunan konstruksi Anda. Misalnya saja pada kelas dan mutu beton
kelas K – 225 yang bisa dipakai untuk bahan konstruksi bangunan jalan kompleks
perumahan, sedangkan pada kelas dan mutu beton kelas K- 350 digunakan untuk
bahan konstruksi bangunan berupa lantai yang biasanya dipakai pada sebuah
pabrik. Tentu saja harga beton menyesuaikan dengan mutu dan kelas dari beton itu
sendiri.
(https://www.mandirijayareadymix.com/pengertian-beton/)