Anda di halaman 1dari 50

1

LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL
MINGGU KE I-II DESEMBER 2018

A. ALUR PROSES

START

PENGKAJIAN

VALIDASI DATA

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

KESEPAK TIDAK
ATAN/
RTL
YA

KEBIJAKAN PUBLIK FINISH

TIDAK TIDAK ADA PENULARAN


ADA
DUKUNGAN
PENYAKIT DARI IBU KE ANAK

YA
YA
TIDAK
TERLAYA
FASILITAS
NI
TID
AK

PENDAMPINGAN YA IBU HAMIL TERLAYANI PPIA


ADA
IBU HAMIL

1
2

KETERANGAN URUTAN ALUR


1. Kegiatan dimulai dari start yaitu kegiatan pengkajian untuk
memperoleh data di lapangan. Kemudian data diolah agar menjadi
valid.
2. Selanjutnya data disajikan dalam Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) untuk dianalisa bersama antara petugas kesehatan,
pemerintah desa dan masyarakat. Diharapkan MMD dapat
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan/ rencana tindak lanjut (RTL)
dari permasalahan yang ada.
3. Jika tidak ada kesepakatan maka harus kembali diulas dalam MMD
agar lebih dipahami peserta sehingga ada kesepakatan/ rencana
tindak lanjut. Jika telah ada kesepakatan, dibuatlah kebijakan publik
baik berupa SK, Perdes, atau RTL yang telah di sahkan.
4. Rencana Tindak Lanjut akan menjadi tindak lanjut jika ada dukungan
dari berbagai pihak. Dukungan yang diperlukan adalah memfasilitasi
ibu hamil agar bisa periksa PPIA ke Puskesmas.
5. Fasilitas yang dibutuhkan adalah transportasi khusus untuk ibu hamil
ke Puskesmas (ojek ibu hamil). Jika tidak ada fasilitas maka kembali
perlu dikaji masalahnya. Jika ada fasilitas maka ibu dapat ke
Puskesmas untuk dilayan PPIA.
6. Sampai di Puskesmas, jika ibu tidak terlayani maka kembali harus
dikaji permasalahannya. Jika terlaksana pemeriksaan PPIA-nya
maka Penularan Penyakit dari Ibu ke Anak dapat dihindari.

B. PENJELASAN ISTILAH
Kegiatan Dokumen

Start/ Finish Penghubung

Keputusan

C. AREA PERMASALAHAN

INPUT PROSES OUT PUT


32 % ibu hamil belum Ojek ibu hamil ke Tidak ada penularan
mendapatkan pelayanan Puskesmas penyakit dari ibu ke
PPIA anak
3

PERMASALAHAN
KBK

1.1. ANALISA PERMASALAHAN


Periode pengambilan data : 08 Desember 2017
Sumber data : Rekapitulasi hasil rapat KBK
Lokasi pengambilan data : Puskesmas Bendo
Pengolah data : Tim KBK Puskesmas Bendo
Berdasarkan inventarisasi dari anggota KBK MEDIKA ditemukan
beberapa masalah sebagai berikut :
Table 1.1.1 Analisa masalah

N0 MASALAH USULAN
1. Kurangnya dukungan kepada ibu hamil Sri Iswahyuni E
untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
2. Rendahnya pengetahuan ibu hamil Akira Rosaria
tentang PPIA
3. PPIA hanya bisa dilaksanakan di drg. Nita
Puskesmas
4. Jadwal pelayanan PPIA terbatas hari Sri Partiyah
senin dan selasa

1.2. MENENTUKAN TEMA


1.2.1. Data Sheet Rekapitulasi Poling Tim KBK
Periode Pengambilan Data : 11 – 13 Desember 2017
Sumber data : Rekapitulasi Kuisioner
Jumlah sampel : 15 ibu hamil
Lokasi Pengambilan Data : Desa Setren
Pengolah data : Sri ISwahyuni Ermawati

Tabel 1.2.1 Data Sheet Frekuensi Kejadian Masalah


FREK %
NO. MASALAH FREK %
KUM KUM
Kurangnya dukungan kepada ibu hamil
1 7 7 46,7 46,7
untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
2 Rendahnya pengetahuan ibu hamil 4 11 26,7 73,3
4

tentang PPIA
PPIA hanya bisa dilaksanakan di
3 3 14 20 93,3
Puskesmas
Jadwal pelayanan PPIA terbatas hari
4 1 15 6,6 100
senin dan selasa
Jumlah 15 100

Diagram 1.1.1 Diagram Pareto Frekuensi Masalah

Keterangan :
I : Kurangnya dukungan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA
II : Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang PPIA
III : PPIA hanya bisa dilaksanakan di Puskesmas
IV : Jadwal pelayanan PPIA terbatas hari senin dan selasa

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil tabulasi data dan diagram pareto diatas, maka
Kelompok Budaya Kinerja MEDIKA menentukan tema sebagai berikut :
“Meningkatkan Dukungan Kepada Ibu Hamil Untuk Melaksanakan
Pemeriksaan PPIA ke Puskesmas Bendo“

1.3. MENENTUKAN JUDUL


Periode Pengambilan data : 15 – 17 Desember 2017
Sumber data : Rekapitulasi kuisioner
5

Jumlah sampel : 7 Ibu Hamil


Lokasi Pengambilan Data : Desa Setren
Pengolah data : Sri Iswahyuni Ermawati

1.3.1. Data Sheet Pokok Masalah


Table 1.3.1. Data Sheet Pokok Masalah

NO. MASALAH JUMLAH % KUMULATIF

Tidak ada yang mendampingi


1 4 57,1 57,1
periksa ke Puskesmas

2 Ibu Hamil malas periksa 2 28,6 85,1

Lokasi domisili dengan


3 1 14,3 100
Puskesmas jauh

Jumlah 7 100

Diagram 1.3.1 Diagram Pareto Pokok Masalah

Keterangan :
I Tidak ada yang mendampingi periksa ke Puskesmas
II Ibu Hamil malas periksa
III Lokasi domisili dengan Puskesmas jauh

Kesimpulan :
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa ibu hamil yang
beralasan tidak ada yang mendampingi periksa ke Puskesmas (57,1%)
lebih banyak daripada ibu haml yang malas periksa (28,6%) dan ibu
hamil yang beralasan Lokasi domisili dengan Puskesmas jauh (14,3%).
6

Berdasarkan diagram pareto diatas Kelompok Budaya Kerja MEDIKA sepakat


menentukan judul sebagai berikut :

“Meningkatkan Pendampingan Kepada Ibu Hamil Untuk


Melaksanakan Pemeriksaan PPIA Sebesar 95%
Di Desa Setren UPTD Puskesmas Bendo
Dalam Jangka Waktu 16 Minggu“

1.4. PENENTUAN INITIAL GOALS


KBK MEDIKA sepakat menetapkan initial goals sebesar 95%.
Alasan penentuan initial goals :
1. Merupakan tindak lanjut dari Permenkes No 21 tahun 2013 tentang
penanggulangan HIV/AIDS
2. Surat edaran Menteri Kesehatan tahun 2013 tentang pelayanan
pencegahan HIV/ AIDS dari Ibu ke Anak yang menyatakan bahwa
seluruh ibu hamil wajib dianjurkan untuk melakukan tes HIV/ AIDS.
3. Target pencapaian PPIA Puskesmas Bendo sebesar 95% (14 ibu
hamil) dari jumlah seluruh ibu hamil (15 ibu hamil).
4. Diharapkan dengan adanya pendampingan ibu hamil oleh kader,
capaian PPIA menjadi meningkat
5. Target waktu yang diperlukan untuk mencapai initial goals adalah 12
minggu.
6. Tempat terjadinya masalah yang akan diperbaiki adalah desa Setren.

Berdasarkan alasan diatas Kelompok Budaya Kerja MEDIKA sepakat


menentukan initial goal sebagai berikut :

“Meningkatkan Pendampingan Kepada Ibu Hamil Untuk


Melaksanakan Pemeriksaan PPIA Sebesar 95%
Di Desa Setren UPTD Puskesmas Bendo
Dalam Jangka Waktu 16 Minggu“
7

Bendo, 18 Desember 2017


Menyetujui Dibuat oleh :

IIN ROSITA Drg. NITA ASHMI D


Fasilitator KBK MEDIKA Ketua KBK MEDIKA

Mengetahui

Dr. HARI WIDODO


Kepala UPTD Puskesmas Bendo

LANGKAH II
ANALISA FAKTOR PENYEBAB MASALAH
8

MINGGU KE II DESEMBER 2017

2.1. STRATIFIKASI PENYEBAB


Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pendampingan kepada ibu
hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA di desa Setren, wilayah
UPTD Puskesmas Bendo adalah sebagai berikut :
Table 2.1. Stratifikasi penyebab

A. Faktor Manusia B. Faktor Metode


A.1 Kurangnya pengetahuan ibu hamil B.1 kader pendamping belum
tentang manfaat PPIA terkoordinir
A.2 Ibu hamil merasa tidak butuh PPIA B2 Pemeriksaan PPIA hanya bisa
dilakukan di Puskesmas
C. Faktor Mesin D. Faktor Material
C.1 Belum ada fasilitas transportasi D.1 Belum ada kader pendamping
khusus ibu hamil D.2 Belum ada dukungan
kebijakan publik
C.2 Ibu hamil tidak punya motor/ mobil
E. Faktor Lingkungan
E.1 Lokasi puskesmas jauh dari
jangkauan
E.2 Suami/ keluarga tidak bisa
mengantar periksa ke Puskesmas

2.2 DIAGRAM TULANG IKAN


Langkah ini dimaksudkan untuk menemukan kemungkinan
penyebab dari persoalan. Hubungan kemungkinan penyebab dan
pengaruhnya akan digambarkan dalam diagram tulang ikan, sedangkan
dugaan (hipotesis) faktor penyebab dominan ditentukan berdasarkan
nilai NGT.

9
9

methode man

Kader pendamping Kurangnya pengetahuan


belum terkoordinir ibu hamil tentang PPIA
PPIA
Pemeriksaan PPIA
bersamaan dengan Ibu hamil merasa sehat
pemeriksaan ANCT Ibu hamil merasa
Pemeriksaan PPIA hanya tidak membutuhkan
bisa dilakukan di Puskesmas PPIA Rendahnya
Pendampingan Ibu Hamil
Untuk Melaksanakan
Belum tersedianya Pemeriksaan PPIA di desa
Belum ada kader Suami/ keluarga ibu
ambulan desa Setren
pendamping hamil bekerja
belum tersedianya Belum ada dukungan Suami/ keluarga
fasilitas transportasi lintas sektor tidak bisa
khusus ibu hamil mengantar periksa
Ibu hamil tidak punya Belum ada ke Puskesmas
motor/ mobil dukungan kebijakan
publik
Machine Material ENVERONMENT
10

2.3. MENENTUKAN FAKTOR DOMINAN


Sumber data : Rapat Tim KBK MEDIKA
Lokasi : UPTD Puskesmas Bendo
Periode : Minggu II Desember 2017
Fasilitator : Iin Rosita
Untuk menentukan penyebab masalah dari diagram tulang ikan, KBK MEDIKA
sepakat menggunakan Nominal Group Technique (NGT) sebagai berikut :
Tabel 2.3.1 Hasil NGT penentuan faktor dominan

NILAI
TOTAL
NO PENYEBAB MASALAH RANK
A B C D E F G H

Kurangnya
1 pengetahuan ibu hamil 5 4 6 3 8 3 7 5 41 5
tentang manfaat PPIA
2 Ibu hamil merasa tidak
2 1 3 1 6 2 1 3 19 8
membutuhkan PPIA
3 Kader pendamping
4 8 7 9 5 9 8 6 56 3
belum terkoordinir
Pemeriksaan PPIA
4
hanya bisa dilakukan di 7 6 5 6 2 8 4 7 45 4
Puskesmas
Belum ada fasilitas
5 transportasi khusus ibu 8 9 9 7 9 6 9 8 65 1
hamil
6 Ibu hamil tidak punya
motor/ mobil 1 2 2 4 1 5 2 1 18 9

7 Belum ada kader


pendamping 3 3 4 5 3 1 5 2 26 7

8 Belum ada dukungan


9 7 8 8 7 7 6 9 61 2
kebijakan publik
Suami/ keluarga tidak
9 bisa mengantar periksa 6 5 1 2 4 4 3 4 29 6
ke Puskesmas
Paraf

Keterangan:

A. Iin Rosita, Amd.Keb. E. Yuli Hastuti


B. drg. Nita Ashmi Damayanti F. Sri Partiyah, Amd.Keb.
C. dr. Roni Kusbiantoro G. Pipit Puji, Amd.Kep.
D. Akira Rosaria Arisandi, Amd.Keb H. Sri Iswahyuni E, S.ST.
Kesimpulan :
11

Dengan menggunakan NGT Formula ½ n + 1 = ½ x 9 + 1 = 6 maka ranking I


sampai dengan VI merupakan penyebab utama (dominan) dan yang akan
ditanggulangi adalah sebagai berikut :
1. Belum ada fasilitas transportasi khusus ibu hamil
2. Belum ada dukungan kebijakan publik
3. Kader pendamping belum terkoordinir
4. Pemeriksaan PPIA hanya bisa dilakukan di Puskesmas
5. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat PPIA
6. Suami/ keluarga tidak bisa mengantar periksa ke Puskesmas

LANGKAH III
MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
MINGGU KE III BULAN DESEMBER 2017
12

3.1. Menguji Penyebab Dan Akibat


Tablel 3.1.1 Korelasi antara belum adanya fasilitas transportasi khusus ibu hamil
(orang) dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA (orang)

NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2


1 Posyandu 1 3 2 9 4 225 81
2 Posyandu 2 4 3 16 9
3 Posyandu 3 3 1 9 1
4 Posyandu 4 2 1 4 1
5 Posyandu 5 3 2 9 4
JUML 15 9 47 19 225 81

Diagram 3.1.1 Diagram scatter Korelasi antara belum ada fasilitas transportasi
khusus ibu hamil dengan rendahnya pendampingan kepada ibu
hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA

Indikator :
13
X1 : belum ada fasilitas transportasi khusus ibu hamil
Y1 : rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan
PPIA
r : Korelasi
13

Kesimpulan :
Ada korelasi positif kuat (r = 0,845) antara belum ada fasilitas transportasi khusus
ibu hamil dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA. Sehingga layak untuk ditindaklanjuti

Table 3.1.2. Korelasi antara Belum ada dukungan kebijakan publik (X2) dengan
rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA (Y2):

NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2


1 Posyandu 1 3 3 9 9 144 81
2 Posyandu 2 2 1 4 1
3 Posyandu 3 3 2 9 4
4 Posyandu 4 1 1 1 1
5 Posyandu 5 3 2 9 4
JUML 12 9 32 19 144 81

Diagram 3.1.2 Diagram scatter Korelasi antara Belum ada dukungan kebijakan
publik (X2) dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil
untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA (Y2)

Indikator :
X2: Belum ada dukungan kebijakan publik
Y2: Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
r : Korelasi

Kesimpulan :
14

Ada Korelasi positif kuat (r = 0,802) antara Belum ada dukungan kebijakan publik
(X2) dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA (Y2). Sehingga layak untuk ditindaklanjuti.

Table 3.1.3 Korelasi antara Kader pendamping belum terkoordinir (orang) (X3)
dengan Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA (orang) (Y3)

NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2

1 Posyandu 1 3 2 9 4 196 64
2 Posyandu 2 2 2 4 4
3 Posyandu 3 2 1 4 1
4 Posyandu 4 3 1 9 1
5 Posyandu 5 4 2 16 4
JUML 14 8 42 14 196 64

Diagram 3.1.3 Scatter diagram korelasi antara Kader pendamping belum


terkoordinir (orang) (X3) dengan Pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA (orang) (Y3).
15

Indikator :
X3 : Kader pendamping belum terkoordinir (orang)
Y3 : Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
(orang)
r : Korelasi
Kesimpulan :
Ada Korelasi positif lemah (r = 0,327) antara Kader pendamping belum terkoordinir
(X2) dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA (Y2)

Tabel 3.1.4. Korelasi antara Pemeriksaan PPIA hanya bisa dilakukan di


Puskesmas (orang) (X4) dengan Pendampingan kepada ibu hamil
untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA (orang) (Y4).
NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2
1 Posyandu 1 3 2 9 4 169 81
16

2 Posyandu 2 4 3 16 9
3 Posyandu 3 2 1 4 1
4 Posyandu 4 2 1 4 1
5 Posyandu 5 2 2 4 4
JUML 13 9 37 19 169 81

Tabel 3.1.4 Scatter diagram untuk membuktikan korelasi antara Pemeriksaan PPIA
hanya bisa dilakukan di Puskesmas (orang) (X4) dengan
Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan
PPIA (orang) (Y4).

Indikator :
X4 : Pemeriksaan PPIA hanya bisa dilakukan di Puskesmas
Y4 : Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
r : Korelasi
Kesimpulan :
Ada Korelasi positif kuat (r = 0,801) antara Pemeriksaan PPIA hanya bisa dilakukan
di Puskesmas dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA (Y2). Sehingga layak untuk ditangani
Tabel 3.1.5 Korelasi antara Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
PPIA (orang) (X5) dengan Pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA (orang) (Y5)

NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2


1 Posyandu 1 2 2 4 4 100 81
2 Posyandu 2 3 3 9 9
17

3 Posyandu 3 2 1 4 1
4 Posyandu 4 2 1 4 1
5 Posyandu 5 1 2 1 4
JUML 10 9 22 19 100 81

Tabel 3.1.5 Scatter diagram untuk membuktikan korelasi antara Kurangnya


pengetahuan ibu hamil tentang manfaat PPIA (orang) (X5) dengan
Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan
PPIA (orang) (Y5)

Indikator :
X5 : Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat PPIA (orang)
Y5 : Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
r : Korelasi
Kesimpulan :
Ada Korelasi positif lemah (r = 0,423) antara Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang manfaat PPIA dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA. Sehingga layak untuk ditangani
Tabel 3.1.6. Korelasi antara Suami/ keluarga tidak bisa mengantar periksa ke
Puskesmas (orang) (X6) dengan Pendampingan kepada ibu hamil
untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA (orang) (Y6)

NO Posyandu X Y X.Y X.X (∑x)2 (∑y)2


1 Posyandu 1 3 3 9 9 169 100
2 Posyandu 2 4 3 16 9
3 Posyandu 3 1 1 1 1
18

4 Posyandu 4 2 1 4 1
5 Posyandu 5 3 2 9 4
JUML 13 10 39 24 169 100

Diagram 3.1.6 Diagram Scatter diagram untuk membuktikan korelasi antara Suami/
keluarga tidak bisa mengantar periksa ke Puskesmas (orang) (X6)
dengan Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA (orang) (Y6).

Indikator :
X6 : Suami/ keluarga tidak bisa mengantar periksa ke Puskesmas (orang)
Y6 : Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA
r : Korelasi

Kesimpulan :
Ada Korelasi positif kuat (r = 0,877) antara Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang manfaat PPIA dengan rendahnya pendampingan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA. Sehingga layak untuk ditangani
Berdasarkan uji korelasi (diagram scatter), maka penyebab dominan
Pendampingan kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA di desa
setren wilayah puskesmas Bendo yang mempunyai korelasi positif kuat dan akan
dilakukan intervensi untuk perbaikan adalah sebagai berikut :
1. Suami/ keluarga tidak bisa mengantar periksa ke Puskesmas
2. Belum ada dukungan kebijakan publik
3. Belum ada fasilitas transportasi khusus ibu hamil
4. Pemeriksaan PPIA hanya bisa dilakukan di Puskesmas
19

3.2. MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN


Table 3.2.1 Penyebab dominan

NO PENYEBAB DOMINAN r % DERAJAT


Suami/ keluarga tidak bisa
1 0.877 26.38% 94.95
mengantar periksa ke Puskesmas
Belum ada fasilitas transportasi
2 0.845 25.41% 91.49
khusus ibu hamil
Belum ada dukungan kebijakan
3 0.802 24.12% 86.83
publik
Pemeriksaan PPIA hanya bisa
4 0.801 24.09% 86.72
dilakukan di Puskesmas (orang)
Jumlah 3.325 100.0% 360

Gambar 3.2.1 Prosentase Penyebab Dominan


20

LANGKAH IV
MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN
MINGGU KE IV DESEMBER 2017

4.1 Membuat Alternatif Solusi


Table 4.1.1. Alternatif Solusi

No Penyebab Alternatif Solusi


1 Suami/ keluarga a. Tenaga kesehatan/ kader melakukan konseling tentang pentingnya PPIA kepada suami/
tidak bisa mengantar keluarga
periksa ke b. Menganjurkan suami agar meluangkan waktu untuk mengantar istrinya ke Puskesmas
Puskesmas c. Menawarkan layanan JEK-MIL (Ojek Ibu Hamil)
2 Belum ada fasilitas a. Mendata kebutuhan transportasi ibu hamil
transportasi khusus b. Menyediakan transportasi khusus untuk ibu hamil dengan pendampingan kader kesehatan
ibu hamil c. Membuat kesepakatan dengan kader yang bersedia mengantar ibu hamil ke Puskesmas
d. Menyusun schedule pendampingan ibu hamil saat pemeriksaan PPIA ke Puskesmas
e. Kader mengantar ibu hamil ke Puskesmas untuk periksa PPIA
3 Belum ada dukungan a. Menyampaikan ide/ gagasan pendampingan kader untuk ibu hamil melalui forum MMD
kebijakan publik (Musyawarah Masyarakat Desa)
b. Mengupayakan adanya kesepakatan antara pemerintah desa, petugas kesehatan, dan
masyarakat tentang anggaran untuk pendampingan ibu hamil ke Puskesmas
c. Merealisasi anggaran untuk Ojeg ibu hamil (JEK_MIL) dari APBDes
4 Pemeriksaan PPIA a. Berkoordinasi dengan petugas laborat tentang jadwal pengambilan sampel
hanya bisa dilakukan b. Ibu hamil diambil darah sesuai jadwal
di Puskesmas c. Hasil pemeriksaan akan dikoordinasikan dengan bidan desa
d. Bidan desa menyampaikan kepada ibu hamil
(orang)
21
21

4.2 Menetapkan Solusi Final


Table 4.2.1. Alternatif Solusi Final
Pembobotan Kriteria
No Alternatif Solusi
Biaya Keahlian Waktu
1 a. Tenaga kesehatan/ kader melakukan konseling tentang pentingnya Mandiri Bidan/ Kader 15 menit
PPIA kepada suami/ keluarga Kesehatan
b. Menganjurkan suami agar meluangkan waktu untuk mengantar
istrinya ke Puskesmas
c. Menawarkan layanan JEK-MIL (Ojek Ibu Hamil)
2 a. Mendata kebutuhan transportasi APBDes Kader Kesehatan 20 menit
b. Mengupayakan adanya transportasi khusus untuk ibu hamil dengan APBDes Pemerintah Desa
pendampingan kader kesehatan
c. Membuat kesepakatan dengan kader yang bersedia mengantar ibu APBDes Kader Kesehatan, 30 menit
hamil ke Puskesmas Bidan
d. Menyusun schedule pendampingan ibu hamil saat pemeriksaan PPIA APBDes Bidan 15 menit
ke Puskesmas
e. Kader mengantar ibu hamil ke Puskesmas untuk periksa PPIA APBDes Kader 90 menit

3 a. Menyampaikan ide/ gagasan melalui forum Desa yaitu MMD APBDes Bidan 60 menit
(Musyawarah Masyarakat Desa)
b. Mengupayakan adanya kesepakatan antara pemerintah desa, petugas APBDes Bidan 30 menit
kesehatan, dan masyarakat tentang anggaran untuk pendampingan
ibu hamil ke Puskesmas
c. Merealisasi anggaran untuk Ojeg ibu hamil (JEK_MIL) dari APBDes APBDes Bidan 60 menit

4 a. Berkoordinasi dengan petugas laborat tentang jadwal pengambilan Mandiri/ Bidan dan petugas 5 menit
sampel BPJS laborat
22

Mandiri/
b. Ibu hamil diambil darah sesuai jadwal petugas laborat 5 menit
BPJS
Bidan dan petugas
c. Hasil pemeriksaan akan dikoordinasikan dengan bidan desa Mandiri 10 menit
laborat
d. Bidan desa menyampaikan kepada ibu hamil Mandiri Bidan 10 menit

4.3 Detail Rencana Solusi Final


Table 4.3.1. Alternatif Rencana Solusi Final

HOW
NO FAKTOR PENYEBAB WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW
MUCH

1. Lingkun Suami/ Suami Menawarka Desa Mulai Akira  Tenaga kesehatan/ kader 95%
gan keluarga bekerja/ n kepada Setren minggu RA melakukan konseling tentang
tidak bisa diluar kota keluarga ke III-IV pentingnya PPIA
mengantar agar ibu bulan mei  Menganjurkan suami agar
periksa ke hamil bisa 2018 meluangkan waktu untuk
Puskesmas diantar oleh mengantar istrinya ke
ojek ibu Puskesmas
hamil  Menawarkan layanan JEK-MIL
(Ojek Ibu Hamil)

2 Material Belum ada Harga Mengupaya Desa Mulai Kepala  Mendata kebutuhan
fasilitas transportasi kan adanya Setren minggu Desa transportasi ibu hamil 95%
transportasi mahal OJEG IBU ke III-IV Setren  Menyediakan transportasi
khusus ibu HAMIL bulan mei Bidan khusus untuk ibu hamil dengan
hamil (JEK-MIL) 2018 Desa pendampingan kader
23

oleh kader Setren. kesehatan


Kader  Membuat kesepakatan dengan
Desa kader yang bersedia mengantar
Setren ibu hamil ke Puskesmas
 Menyusun schedule
pendampingan ibu hamil saat
pemeriksaan PPIA ke
Puskesmas
 Kader mengantar ibu hamil ke
Puskesmas untuk periksa PPIA
3 Material Belum ada Setiap Mengupaya Desa Mulai Sri  Menyampaikan ide/ gagasan  100
dukungan kesepakata kan Setren minggu Iswahyu pendampingan kader untuk ibu %
kebijakan n kegiatan anggaran ke III-IV ni E hamil melalui forum MMD
publik yang OJEG IBU bulan mei (Musyawarah Masyarakat
memanfaatk HAMIL 2018 Desa)
an dana OLEH  Mengupayakan adanya
desa KADER kesepakatan antara pemerintah
(APBDes) masuk desa, petugas kesehatan, dan
harus dalam masyarakat tentang anggaran
tertera RAPBDes untuk pendampingan ibu hamil
dalam yang telah ke Puskesmas
Anggaran disahkan.  Merealisasi anggaran untuk
Belanja Ojeg ibu hamil (JEK_MIL) dari
Desa APBDes
(APBDes)
yang telah
ditanda
tangani oleh
Kepala
24

Desa.

4. Method Pemeriksaan Pengambila Pengambila Puskes Mulai Yuli  Berkoordinasi dengan petugas 95%
e PPIA hanya n sampel n sampel mas minggu Hastuti laborat tentang jadwal
bisa darah untuk darah pada Bendo ke III-IV dan pengambilan sampel
dilakukan di pemeriksaa bu untuk bulan mei Bidan  Ibu hamil diambil darah sesuai
Puskesmas n PPIA pemeriksaa 2018 desa jadwal
(orang) dilaksanaka n HIV/ AIDS  Hasil pemeriksaan akan
n dilaksanaka dikoordinasikan dengan bidan
bersamaan n di desa
 Bidan desa menyampaikan
dengan Puskesmas.
kepada ibu hamil
jadwal
ANCT.
Sampel
darah
digunakan
untuk
pemeriksaa
n HB,
golongan
darah,
HBsAg, HIV
AIDS dan
lain-lain
sesuai
kebutuhan.
Harapannya
Ibu tidak
25

perlu
ditusuk
jarum
berkali-kali
tetapi cukup
1 kali saja
(efektif)
26

4.4 Prototype Produk Improvement


NO PENYEBAB PRODUK IMPROVEMENT
1 Suami/ keluarga tidak bisa
mengantar periksa ke
Puskesmas

Kunjungan rumah kader Kader mendata kebutuhan


kepada ibu hamil transportasi untuk ibu hamil
2 Belum ada fasilitas
transportasi khusus ibu
hamil

Memfasilitas ibu hamil periksa PPIA ke Puskesmas dengan JEK-


MIL (Ojek Ibu Hamil)
3 Belum ada dukungan
kebijakan publik

Musyawarah Masyarakat Ada Kesepakatan tentang


Desa anggaran pendampingan ibu
hamil
27

4 Pemeriksaan PPIA hanya


bisa dilakukan di
Puskesmas

Pengambilan sample darah Bidan menyampaikan hasil


untuk PPIA pemeriksaan PPIA

4.5 Analisa resiko


Tabel 4.5.1. Tabel analisa resiko

Tingkat
NO Solusi Final Potensi Resiko Mitigasi Resiko
Resiko

1 a. Tenaga kesehatan/ Keluarga Rendah Petugas/ kader


kader melakukan Menolak melakukan konseling
konseling tentang dengan baik dan benar.
pentingnya PPIA
kepada suami/
keluarga
b. Menganjurkan Terjadi Rendah Memberi informasi
suami agar kesalahpaham secara lengkap
meluangkan waktu an informasi sehingga suami/
untuk mengantar keluarga paham tentang
istrinya ke Puskesmas pentingnya
pendampingan suami
saat periksa hamil
c. Menawarkan Kecelakaan Tinggi Meningkatkan
layanan JEK-MIL lalu lintas kewaspadaan dalam
(Ojek Ibu Hamil) melaksanakan kegiatan
dengan mengendarai
kendaraan sesuai
aturan
2 a. Mendata kebutuhan Salah Rendah Mendata dengan valid
transportasi perencanaan
28

kebutuhan
b. Mengupayakan Transportasi Moderat Memastikan transportasi
adanya transportasi tidak layak dalam keadaan baik
khusus untuk ibu hamil pakai (rusak/
dengan mogok)
pendampingan kader
kesehatan
c. Membuat kesepakatan Kader tidak Rendah Ada kesepakatan
dengan kader yang bisa pendampingan antara
bersedia mengantar mendampingi kader dengan ibu hamil
ibu hamil ke (terkoordinir)
Puskesmas
d. Menyusun schedule Kepatuhan Rendah Mendiskusikan
pendampingan ibu kader terhadap schedule/ jadwal
hamil saat schedule pendampingan kader
pemeriksaan PPIA ke kurang dan ibu hamil ke
Puskesmas Puskesmas.
e. Kader mengantar ibu Kecelakaan Tinggi Meningkatkan
hamil ke Puskesmas kewaspadaan dalam
untuk periksa PPIA melaksanakan kegiatan
dengan mengendarai
kendaraan sesuai
aturan
3 a. Menyampaikan ide/ Ringan Menyampaikan ide
Ide/ gagasan
gagasan melalui forum dengan data baik dan
tidak diterima
Desa yaitu MMD benar
(Musyawarah
Masyarakat Desa)
b. Mengupayakan Tidak ada Moderat Memberikan informasi/
adanya kesepakatan kesepakatan argumen yang kuat,
antara pemerintah anggaran logis, dan menarik
desa, petugas sehingga audient
kesehatan, dan menyepakati pentingnya
masyarakat tentang anggaran yang
anggaran untuk diusulkan
pendampingan ibu
hamil ke Puskesmas
c. Merealisasi anggaran Adanya Moderat Melakukan pencatatan
untuk Ojeg ibu hamil penyelewenga dan pelaporan yang
(JEK_MIL) dari n dana akurat tentang
APBDes penggunaan dana
4 a. Berkoordinasi dengan Petugas Ringan Memastikan petugas
petugas laborat laborat ada laborat berada ditempat
29

tentang jadwal dinas luar/ ijin saat ibu hamil datng ke


pengambilan sampel tidak masuk Puskesmas.
Petugas laborat
memberikan informasi
kepada
penanggungjawab desa
bila ijin/ dinas luar
b. Ibu hamil diambil Tertular Tinggi Menggunakan alat
darah sesuai jadwal penyakit pelindung diri dengan
baik dan menjalankan
SOP Pencegahan
Penularan Infeksi
c. Hasil pemeriksaan Hasil Tinggi Memberikan identitas/
akan dikoordinasikan pemeriksaan label pada setiap hasil
dengan bidan desa tertukar/ salah peeriksaan
d. Bidan desa Salah Moderat Menuliskan hasil
menyampaikan hasil pembacaan pemeriksaan dengan
pemeriksaan PPIA hasil jelas
kepada ibu hamil pemeriksaan

4.6 Menetapkan Intermediate Target


Tabel 4.6.1 Menetapkan intermediate Target
Harapan Setelah
Sebelum % Target
No Penyebab Dominan Perbaikan
Perbaikan Perbaikan
(Intermediate Goal)
1 Suami/ keluarga tidak bisa
mengantar periksa ke 7 1 85,7%
Puskesmas
2 Belum ada fasilitas transportasi
4 1 75%
khusus ibu hamil
3 Belum ada dukungan kebijakan
3 1 66,7%
publik
4 Pemeriksaan PPIA hanya bisa
1 0 100%
dilakukan di Puskesmas (orang)
Target rata-rata 81,85 %

Berdasarkan data sheet diatas maka KBK MEDIKA memutuskan intermediate goal
sebesar 81,85%.

Komentar Pimpinan :
30

Bendo, 28 Desember 2017


Menyetujui Dibuat oleh :

IIN ROSITA Drg. NITA ASHMI D


Fasilitator KBK MEDIKA Ketua KBK MEDIKA

Mengetahui

Dr. HARI WIDODO


Kepala UPTD Puskesmas Bendo
31

LANGKAH V
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
MINGGU KE I JANUARI – II MARET 2018

5.1 Melaksanakan Perbaikan


Table 5.1.1. Melaksanakan perbaikan

Keputusan
NO Masalah Penyebab Implementasi Solusi Where When Who Moneva
KBK
1. Suami/ Suami bekerja/ a. Tenaga kesehatan/ Desa Mulai Akira Setelah
keluarga diluar kota kader melakukan Setren minggu RA dilakukan
tidak bisa konseling tentang ke I bulan monitoring
mengantar pentingnya PPIA Januari selama 10
periksa ke kepada suami/ keluarga 2018 minggu,
Puskesmas KBK
b. Menganjurkan Desa Mulai Akira MEDIKA
suami agar meluangkan Setren minggu RA menyatakan
waktu untuk mengantar ke I bulan berhasil
istrinya ke Puskesmas Januari 100%.
2018
c. Menawarkan Desa Mulai Akira
layanan JEK-MIL (Ojek Setren minggu RA
Ibu Hamil) ke I bulan Kegiatan telah
Januari dilaksanakan pada bulan
2018 januari – Maret 2018

32
32

2 Belum ada Harga a. Mendata kebutuhan Desa 20 Kader Setelah


fasilitas transportasi transportasi Setren Januari Desa dilakukan
transportasi mahal 2018 Setren. monitoring
khusus ibu b. Mengupayakan adanya Desa 21 selama 10
hamil transportasi khusus Setren Januari minggu,
untuk ibu hamil dengan 2018 KBK
pendampingan kader MEDIKA
kesehatan menyatakan
berhasil
c. Membuat kesepakatan Desa 21 100%
dengan kader yang Setren Januari
bersedia mengantar ibu 2018
hamil ke Puskesmas
Kegiatan telah
d. Menyusun schedule Desa 21 dilaksanakan pada bulan
pendampingan ibu Setren Januari januari 2018
hamil saat pemeriksaan 2018
PPIA ke Puskesmas

e. Kader mengantar ibu Desa Mulai


hamil ke Puskesmas Setren minggu
untuk periksa PPIA ke I bulan
Januari
2018
33

3 Belum ada Adanya SK a. Menyampaikan ide/ Desa 21 Akira Setelah


dukungan Kepala Desa gagasan melalui forum Setren desembe Rosaria dilakukan
kebijakan tentang Desa yaitu MMD r 2017 A monitoring
publik Pendamping ibu (Musyawarah selama 10
hamil di desa Masyarakat Desa) minggu,
Setren KBK
b. Mengupayakan adanya Desa 21 Akira MEDIKA
kesepakatan antara Setren Desembe Rosaria menyatakan
pemerintah desa, r 2017 A berhasil
petugas kesehatan, dan 100%
masyarakat tentang
anggaran untuk
pendampingan ibu
hamil ke Puskesmas Kegiatan dimonitoring
selama bulan Januari
c. Merealisasi anggaran Mulai sampai maret 2018
untuk Ojeg ibu hamil minggu
(JEK_MIL) dari APBDes ke I bulan
Januari
2018
34

4. Pemeriksaa Pengambilan a. Berkoordinasi dengan Puske Mulai Bidan Setelah


n PPIA sampel darah petugas laborat smas minggu Desa dilakukan
hanya bisa untuk tentang jadwal Bendo ke I bulan monitoring
dilakukan di pemeriksaan pengambilan sampel Januari selama 10
Puskesmas PPIA 2018 minggu,
dilaksanakan KBK
bersamaan MEDIKA
dengan jadwal menyatakan
ANCT dimana berhasil
saat tersebut 100%
juga dilakukan
pengambilan
sampel darah
untuk
pemeriksaan
HB, golongan
darah, HBsAg,
dan lain-lain
sesuai
kebutuhan.
Harapannya Ibu
tidak perlu
ditusuk jarum
berkali-kali
tetapi cukup 1
kali saja (efektif)
35

b. Ibu hamil diambil darah Puske Mulai Petugas


sesuai jadwal smas minggu Laborat
Bendo ke I bulan
Januari
2018
c. Hasil pemeriksaan akan Puske Mulai Bidan
dikoordinasikan dengan smas minggu Desa
bidan desa Bendo ke I bulan
Januari
2018
d. Bidan desa Puske Mulai Bidan
menyampaikan kepada smas minggu Desa
ibu hamil Bendo ke I bulan
Januari
2018
36

5.2 Analisa Komparasi Perbaikan

No Sebelum Perbaikan Proses Perbaikan Hasil Perbaikan


1

Kunjungan rumah ibu hamil


Suami/ keluarga tidak bisa Ibu hamil diantar keluarga ke
untuk memberi konseling
mengantar periksa ke Puskesmas Puskesmas
pada keluarga/ suami
2

Belum ada fasilitas transportasi Ibu hamil dapat


Ibu hamil diperiksa PPIA di
khusus ibu hamil memanfaatkan inovasi
Puskesmas
JEK-MIL (Ojek Ibu Hamil)
3

Belum ada dukungan kebijakan Musyawarah Masyarakat Ada Kesepakatan tentang


publik Desa untuk membuat anggaran pendampingan ibu
kesepakatan kebjakan hamil
publik
37

Pemeriksaan PPIA hanya Pengambilan sample darah Bidan menyampaikan hasil


bisa dilakukan di Puskesmas untuk PPIA pemeriksaan PPIA

Berdasarkan hasil monitoring langkah perbaikan diatas maka KBK MEDIKA


telah berhasil Meningkatkan Pendampingan Kepada Ibu Hamil Untuk
Melaksanakan Pemeriksaan PPIA Di Desa Setren, Wilayah Puskesmas
Bendo Sebesar 100 % Dalam Jangka Waktu 16 Minggu.

Komentar Pimpinan :

Bendo, 16 Maret 2018


Menyetujui Dibuat oleh :

IIN ROSITA Drg. NITA ASHMI D


Fasilitator KBK MEDIKA Ketua KBK MEDIKA

Mengetahui

Dr. HARI WIDODO


Kepala UPTD Puskesmas Bendo
LANGKAH VI
MENELITI HASIL
38

MINGGU KE III MARET 2018

6.1. Analisa Komparasi Terhadap Data Judul


Table 6.1.1 data sheet masalah sebelum dan sesudah perbaikan

SEBELUM SESUDAH
NO MASALAH PERBAIKAN PERBAIKAN
FREK % KUM FREK % KUM
1 Tidak ada yang
mendampingi periksa ke 4 57,1 57,1 0 0 0
Puskesmas
2 Ibu Hamil malas periksa 2 28,6 85,1 0 0 0
3 Lokasi domisili dengan
Puskesmas jauh 1 14,3 100 0 0 0

jumlah 7 100 0 0

Diagram 6.1.1 Diagram Pareto Diagram 6.1.2 Diagram Pareto


Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan

39

Diagram 6.1.3 Evaluasi Terhadap Target Judul


39

100%
100% 100%

6.2. Analisa Komparasi Terhadap Data Tema


Table 6.2.1.Data sheet faktor penyebab masalah sebelum dan sesudah perbaikan

SEBELUM SESUDAH
PERBAIKAN PERBAIKAN
NO MASALAH
FREK % KUM FREK % KUM
1 Kurangnya dukungan kepada
ibu hamil untuk melaksanakan 7 46,7 46,7 0 0 0
pemeriksaan PPIA
2 Rendahnya pengetahuan ibu
4 26,7 73,3 0 0 0
hamil tentang PPIA
3 PPIA hanya bisa dilaksanakan
3 20 93,3 0 0 0
di Puskesmas
4 Jadwal pelayanan PPIA
1 6,6 100 0 0 0
terbatas hari senin dan selasa
Jumlah 15 100 0 0

Diagram 6.2.1 Diagram Pareto Diagram 6.2.2 Diagram Pareto


Sebelum Perbaikan Tema Setelah Perbaikan Tema
40

Diagram 6.2.3 Evaluasi Terhadap Target Tema

100% 100% 100%

6.3. Evaluasi perbaikan Terhadap Target


Table 6.3.1. Data sheet masalah sebelum dan sesudah perbaikan
41

SEBELUM SESUDAH
NO MASALAH PERBAIKAN PERBAIKAN
FREK % KUM FREK % KUM
Kurangnya dukungan
kepada ibu hamil
1 7 46,7 46,7 0 0 0
untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA
Rendahnya
2 pengetahuan ibu 4 26,7 73,3 0 0 0
hamil tentang PPIA
PPIA hanya bisa
3 dilaksanakan di 3 20 93,3 0 0 0
Puskesmas
Jadwal pelayanan
4 PPIA terbatas hari 1 6,6 100 0 0 0
senin dan selasa
Jumlah 15 100 0 0

Diagram 6.3.1 Diagram Pareto Sebelum Perbaikan

Diagram 6.3.1 Diagram Pareto Diagram 6.3.2 Diagram Pareto


Sebelum Perbaikan target Sesudah Perbaikan target

Dagram 6.3.3 Evaluasi Terhadap Target


42

Kesimpulan Pencapaian :

Perbandingan antara pencapaian target terhadap tema dan judul sangat


signifikan dengan upaya-upaya perbaikan yang telah dilakukan oleh KBK
MEDIKA yaitu antara lain :
 Terhadap tema : data awal jumlah masyarakat yang Kurangnya dukungan
kepada ibu hamil untuk melaksanakan pemeriksaan PPIA adalah 7 ibu
hamil dapat diturunkan menjadi 0 (nol) atau tercapai 100 %.
Dengan demikian capaian dukungan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA di di Desa Setren adalah 100%

 Terhadap judul : data awal jumlah Tidak ada yang mendampingi ibu
hamil periksa ke Puskesmas adalah 4 orang dapat diturunkan menjadi 0
orang atau tercapai 100%
 Keberhasilan memperbaiki Kurangnya dukungan kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pemeriksaan PPIA berdampak positif terhadap
menurunnya tidak ada yang mendampingi periksa ke Puskesmas
sehingga capaian pendampingan ibu hamil PPIA ke Puskesmas di Desa
Setren menjadi 100%
6.4. Analisa Dampak Perbaikan
6.4.1. Analisa Nilai Improvement
43

Nilai Yang Peningkatan


No Sebelum Sesudah
Ditingkatkan Nilai
1 Meningkatnya cakupan 64,47% 100% 32%
PPIA Desa Setren
2 Meningkatnya 0% 25% 25%
dukungan untuk ibu (tidak ada (Dari 28 ibu
hamil yang akan dukungan) hamil)
periksa PPIA ke
Puskesmas
3 Dukungan kebijakan Belum Adanya -
publik tentang adanya dukungan
transportasi khusus ibu kebijakan publik
hamil tentang
transportasi
khusus ibu
hamil (Jek-Mil)

6.4.2. Analisa Biaya Dan Benefit

No Item Biaya/Benefit Jumlah


I. Analisa biaya
1 Petugas/ kader melakukan konseling Rp. 0,-
2 Menyediakan transportasi khusus ibu hamil
(Ojek Ibu hamil) dari APBDes Rp. 1.000.000,-
3 Biaya periksa PPIA (HIV/ AIDS) Rp. 0,-

Total Biaya yang diperlukan Rp. 1.000.000,-


II. Analisa Benefit Finansial
1 Biaya perawatan bayi yang tertular penyakit Rp. 4.900.000,-
menular dari ibunya*
2 Biaya perawatan ibu yang terkena AIDS* Rp. 4.900.000,-
3 Biaya perawatan keluarga/ petugas yang Rp. 4.900.000,-
tertular*
4 Biaya Rawat jalan Rp. 529.000,-

Total Benefit Finansial Rp. 15.229.000,-


III. Analisa Benefit Non Finansial
1 Biaya perawatan bayi yang tertular penyakit Layanan JEK_MIL
menular dari ibunya memberikan kontribusi
2 Biaya perawatan ibu yang terkena AIDS
44

3 Biaya perawatan suami yang terkena yang nyata


penyakit menular meningkatkan derajat
4 Biaya Rawat jalan
kesehatan ibu hamil,
mengurangi resiko
kematian bagi ibu dan
bayinya, mencegah
potensi penularan
penyakit dari ibu ke
bayi, dan mengurangi
resiko penularan
penyakit dari ibu ke
petugas kesehatan
Total Benefit Non Finansial Rp.0,-
Rp14.229.000,-
TOTAL BENEFIT YANG DIHASILKAN
benefit finansial

*Perhitungan 1-8 Syndrome ranap 9 hari

LANGKAH VII
MEMBUAT STANDART BARU
MINGGU KE IV MARET 2018

7.1. STANDAR PROSEDUR


7.1.1. Kurangnya dukungan kepada ibu hamil untuk melaksanakan
pemeriksaan PPIA
 Meningkatkan dukungan kebjakan public
- Menyampaikan ide/ gagasan inovasi OJEK IBU HAMIL (JEK-MIL)
melalui forum Desa yaitu MMD
- Hasil kesepakatan di MMD dilanjutkan dengan kesepakatan di
Musrembangdes
45

- Hasil dari Musrembangdes dimasukkan dalam RAPBDes.


- RAPBDes yang telah disetujui akan menjadi APBDes
- Anggaran untuk Ojeg ibu hamil bisa direalisasi
 Memfasilitasi transportasi ibu hamil ke Puskesmas
- Mendata kebutuhan transportasi
- Berkoordinasi dengan pemerintah desa agar mengalokasikan anggaran
untuk ojeg ibu hamil ke Puskesmas
- Membuat kesepakatan dengan kader yang bersedia mengantar ibu
hamil ke Puskesmas
- Menyusun schedule pendampingan ibu hamil saat pemeriksaan PPIA
ke Puskesmas
- Kader mengantar ibu hamil ke Puskesmas untuk periksa PPIA
 Tenaga kesehatan/ kader melakukan konseling tentang pentingnya PPIA
- Petugas kesehatan/ kader melakukan kunjungan rumah ibu hamil
- Petugas melakukan konseling dan motivasi
- Ada kesepakatan waktu antara kader/ petugas dengan ibu hamil untuk
pemeriksaan PPIA.

46
 Tawarkan fasilitas ojek ibu hamil
- Ibu hamil dapat memanfaatkan fasiltas JEK-MIL untuk mengantar
- Biaya Transport kader ojek ditanggung oleh APBDes th 2018
7.1.2. Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang PPIA
- Membuat jadwal perencanaan sosialisasi/ penyuluhan
- Menentukan materi penyuluhan
- Menentukan nara sumber
- Menentukan lokasi penyuluhan/ sosialisasi
- Menentukan waktu penyuluhan/ sosialisasi
- Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
- Mencetak media penyuluhan
- Melakukan penyuluhan/ konseling

7.1.3. PPIA hanya bisa dilaksanakan di Puskesmas


 Berkoordinasi dengan petugas laborat tentang jadwal pengambilan
sampel
 Sampel darah Ibu hamil diambil sesuai jadwal
 Hasil pemeriksaan dikoordinasikan dengan bidan desa
 Bidan desa menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu hamil

7.1.4. Jadwal pelayanan PPIA terbatas hari senin dan selasa


 Mengusulkan kepada Kepala Puskesmas agar jadwal pemeriksaan
PPIA ditambah
46

 Mengadakan rapat koordinasi tentang jadwal PPIA di Puskesmas


 Sosialisasi dan berkoordinasi dengan PJ Desa dan lintas sektor
tentang jadwal pemeriksaan PPIA

7.2. STANDAR HASIL


7.2.1. Apabila standar prosedur hasil kegiatan KBK dilaksanakan dengan
baik dan benar 95% ibu hamil akan melakukan pemeriksaan PPIA di
Puskesmas.
7.2.2. Berhasilnya langkah-langkah perbaikan terhadap masalah Rendahnya
Pendampingan Kepada Ibu Hamil Untuk Melaksanakan Pemeriksaan
PPIA dapat menurunkan resiko tertularnya penyakit dari ibu ke anak.
7.2.3. Sosialisasi dan penyuluhan tentang PPIA dapat meningkatkan
pengetahuan penularan penyakit dari ibu ke anak.
7.2.4. Adanya inovasi ojek ibu hamil (JEK-MIL) dapat membantu
memfasilitasi sekaligus mendampingi ibu untuk periksa ke Puskesmas
7.2.5. adanya kebijakan publik yang mengedukasi masyarakat dalam hal
peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung peningkatan
derajat kesehatan ibu hamil dan anak .

7.3. MANFAAT YANG DIDAPAT


Manfaat yang didapat ditinjau dari:
a. Quality
: Kualitas pemeriksaan ibu hamil telah memenuhi standart
pemeriksaan
a. Cost : Ibu hamil telah terfasilitasi secara menyeluruh dalam
Pelayanan Pemeriksaan ibu hamil
b. Delivery : sudah ada transportasi khusus ibu hamil untuk pemeriksaan
PPIA ke Puskesmas
c. Safety : Pemeriksaan PPIA mencegah penularan penyakit dari ibu ke
bayinya
d. Moral : Terjadinya penularan penyakit dari ibu kepada anak
merupakan tanggung jawab bersama antara individu,
keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
e. Productivity : adanya ketersediaan fasilitas dukungan/ pendampingan
untuk ibu hamil
47

LANGKAH VIII
MENGUMPULKAN DATA BARU
DAN MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA
MINGGU KE IV MARET 2018

8.1. MENGUMPULKAN DATA BARU


8.1.1. Data sheet permasalahan
Periode Pengambilan Data : 26 – 30 Maret 2018
Sumber data : Laporan program imunisasi
Lokasi Pengambilan Data : UPTD Puskesmas Bendo
Pengolah data : Sri Partiyah
Table 8.1.1. Data sheet permasalahan
NO FREK %
MASALAH FREK %
. KUM KUM
1 Berubahnya Definisi Operasional
103 103 50 50
IDL
2 Rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang Imunisasi 50 153 24,3 74.3
Dasar lengkap (IDL)
3 Keterbatasan stok vaksin HB0 28 181 13.6 87.9
4 Pemberian HB0 tidak tepat waktu 25 206 12 100
Jumlah 206 100

8.1.2. Diagram pareto permasalahan

KBK MEDIKA melanjutkan tema : 49


48

“Meningkatkan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah UPTD


Puskesmas Bendo.”

Alasan Pemilihan Tema (hal yang merugikan/menghambat)


a. Quality : Rendahnya capaian bayi yang mendapatkan
pelayanan imunisasi dasar lengkap.
b. Cost : Biaya perawatan bila sakit mahal
c. Delivery : Pelaksanaan HB0 hanya pada 24 jam kelahiran.
d. Safety : Adanya resiko kematian pada balita akibat penyakit
yang disebabkan tidak mendapatkan imunisasi .
e. Morality : Pemahaman masyarakat tentang imunisasi dasar
lengkap kurang.
f. Productivity : Keterbatasan vaksin d Rumah Sakit dan jejaring
49

8.2 JADWAL RENCANA BERIKUTNYA


Table 8.2.1 Jadwal rencana berikutnya
LANGKAH KEGIATAN Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018 Agustus 2018 Sept 2018 Jumlah Pertemuan

III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II Rencana Realisasi

Menentukan tema dan 2x


I
judul
1x
PLAN

II Menganalisa penyebab

Menguji dan 1x
III menentukan penyebab
dominan
1x
IV Membuat rencana
DO

melaksanakan 1x
V
perbaikan
1x
CHECK

VI Meneliti hasil perbaikan

1x
Membuat standar baru
ACTION

VII

Mengumpulkan data 1x
VIII baru dan menentukan
rencana berikutnya

Keterangan : Rencana Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan


50

Anda mungkin juga menyukai