Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN NEOPLASMA OVARIUM KISTIK

Ny.S DI RUANG RAJAWALI 4A

RSUP DR. KARIADI SEMARANG

DISUSUN OLEH :

NAIS ZIYAN MILLAH

(P1337420617059)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

2019
ASUHAN KEPERAWATAN

NEOPLASMA OVARIUM KISTIK

PADA Ny.S DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP DR KARIADI SEMARANG

Nama : Nais Ziyan Millah Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2019

NIM : P1337420617059 Ruang/Rs : Rajawali 4A

PENGKAJIAN

MRS : 10 Agustus 2019

Ruang/Kelas : Rajawali 4A / III

Diagnosa Masuk : NOK ( Neoplasma Ovarium Kistik )

A. BIODATA PASIEN

1. Nama : Ny.S
2. Umur : 44 tahun 3 bulan
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Pendidikan :-
7. Alamat : Kuwasen, Jepara
8. No. RM : C763428
B. PENANGGUNG JAWAB

1. Nama : Tn. M
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 24
4. Status : Anak
5. Pendidikan : SMA
6. Alamat : Kuwasen, Jepara
C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama
Pasien Ny.S nyeri pada perut

2. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan bahwa, sebelumnya beliau berobat jalan di RSUD Kartini Jepara.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang pernah memiliki penyakit seperti pasien,
Asma (-), DM (-), hipertensi (-), jantung (-).

4. Riwayat Keperawatan Sekarang


Pasien mengatakan bahwa perut pasien terasa sakit ketika menstruasi ( P : ketika beraktivitas,
Q : ditekan, R : perut, S : sedang (4), T : Hilang Timbul) , dan perut membesar sejak 1 tahun
yang lalu, pasien mengeluh cemas dan takut dengan program operasi yang akan dijalani
pasien

5. Riwayat Obstetri :
Status obstetric : P1 A0

Anak Usian Sekarang Jenis Kelamin Ket Hidup/Mati


Ke

1 24 Laki-laki Hidup

D. RIWAYAT REPRODUKSI
Menarche : 15 Tahun
Siklus Menstruasi : 1 bulan
Lama : 7 hari

E. RIWAYAT PROGRAM KB

Pasien mengatakan bahwa pernah menjalani program kb berupa suntik selama 5 tahun setelah
kelahiran anak pertama ,
F. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL GORDON

1. Pola presepsi kesehatan


Pasien mengatakan bahwa setiap sakit akan berobat ke layanan kesehatan / dokter klinik
terdektat maupun ke RSUD Kartini Jepara.

2. Eliminasi BAK
1) Sebelum sakit :
Sebelum sakit, pasien BAK teratur 4-5 kali dalam sehari dengan warna kuning jernih
dan berbau khas. Defekasi 1-2 kali sehari
2) Selama sakit
DS : Pasien BAK 4 - 5 kali sehari, BAB 1 kali sehari
DO : Pasien BAK sebanyak 500 cc/hari, BAB 1 kali sehari, Warna kuning, berbau
khas dan lembek

3. Nutrisi dan Cairan


Asupan nutrisi : Pola makan pasien dengan teratur 3 kali sehari dengan menu makan dari ahli
gizi Rumah sakit
Nafsu makan : Baik
Asupan cairan : - RL 500 ml / 8 jam
- Minum ± 1,5 liter sehari

4. Pola tidur
Kebiasaan tidur : Pasien mengatakan bahwa pasien tidur sebelum jam 22.00 (± 8 jam sehari )
Selama dirawat : Pasien susah tidur dan perlu beradaptasi dengan lingkungan ruangan di
rumah sakit ( pasien tertidur dan sering terbangun ).

5. Presepsi sensori dan kognitif


Pasien tidak mengalami disorientasi waktu ruang dan orang. Pasien tidak menggunakan alat
bantu pengindraan. Pasien mengeluh nyeri pada perutnya
P : Untuk aktivitas
Q : Ditekan
R : Perut
S : Sedang ( Skala 4 )
T : Hilang timbul

6. Pola Seksual dan Reproduksi


Pasien mengatakan tidak ada perubahan pola seksualitas , tidak ada keluhan pada saat
melakukan seksual

7. Pola mekanisme dan koping


Terhadap penyakitnya : menerima
Koping bila ada masalah : diselesaikan secara bersama-sama dengan keluarga.

8. Spiritual dan keyakinan


Pasien memluk agama islam, dan beribadah dengan teratur . pasien tidak membutuhkan
pelayanan kerohanian

9. Pola hubungan dan peran


Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik. Tetapi selama sakit pasien mengatakan
tidak bisa melakukan tugas yang semestinya harus pasien lakukan sebagai ibu rumah tangga

10. Aktivitas dan latihan

Aktifitas Skor Aktifitas Skor

Personal hygiene 3 Memakai pakaian 5

Mandi 3 Kontrol BAB 10

Makan 8 Kontrol BAK 10

Toileting 5 Ambulansi / Kursi roda 12

Menaiki tangga 5 Tranfer kursi – tempat tidur 12

Total 73

Ketergantungan total ( 0 – 24 ) Kesimpulan : Pasien ketergantungan sedang


Ketergantungan berat ( 25 – 49 )
Ketergantungan sedang ( 50 – 74 )
Ketergantungan ringan ( 75 – 90 )
Ketergantungan minimal ( 91 – 99 )
G. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
E4 M6 V5
3. TTV
Tekanan darah : 130/70
Nadi : 82x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5 ᵒ C

4. PQRST
P : Untuk aktivitas
Q : ditekan
R : Perut
S : Sedang ( Skala 4 )
T : hilang timbul

5. Kepala
a. Leher : Tidak ada pembesaran tiorid
b. Kepala : Simetris
c. Mata : Simetris
d. Hidung : Simetris, tidak ada sumbatan
e. Mulut : Bibir tidak kering, berwarna merah muda, tidak ada stomatitis
f. Telinga : Simetris, pendengaran baik, tidak ada lesi / luka
6. Dada
a. Jantung : Bunyi jantung Reguler
b. Paru : Suara pernafasan vesikuler ( tidak ada suara tambahan )
c. Payudara : Simetris
7. Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk simetris , namun ada pembengkakan
b. Auskultasi : Peristaltik usus terdengar
c. Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut
d. Perkusi : Suara timpani di abdomen bawah, kanan dan kiri
8. Ekstremitas
a. Atas : Tidak ada kelainan bawaan, Odeme (-), Kekuatan otot sedang
b. Bawah : Tidak ada kelainan bawaan, Odeme (-), Kekuatan otot sedang
9. Genetalia
Tampak bersih, persebaran rambut genetalia merata

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

16 Agustus 2019

JENIS HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


PEMERIKSAAN

KIMIA KLINIK
LDH 2322 u/L 120 - 246
Sekresi - Ekskresi 8,1 3,6 – 11 ribu
Eritrosit 4,4 4,4 – 5,9 juta
Hematokrit 35,8 35 – 47 %

Trombosit 420 150 – 400 Ribu

MCV 81 76 – 96 IL
MCH 25,7 27 – 32 pg
MCHC 31,6 29 – 36 g/dl
RDW 15,2 11,60 – 14,80 %
MPV 10,5 4 – 11 mikro m3

I. TERAPI

1. Ringer Laktat 20 tpm IV

2. Ketorolac 30 mg / 8 jam IV

3. Ranititdin 50 mg / 12 jam IV

4. NaCl Capsule 500mg / 8 jam oral

J. ANALISIS DATA

No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Daftar TTD


Masalah
K. RUMUSAN DIAGNOSTIK KEPERAWATAN

Tanggal TTD
NO Tanggal/ Jam Data Fokus Masalah Keperawatan
Teratasi perawat

1. 19 – 08 – 19 DS : Pasien mengeluh Nyeri kronik b/d agen


15.30 WIB nyeri diperutnya cidera biologi
DO.
P : Untuk aktivitas
Q : Ditekan

2. R : Perut 06 – 08 –
S : Sedang ( Skala 4 )
19 – 08 – 19 Kecemasan b/d 2019
T : Hilang timbul
15.45 wib diagnosis dan
pembedahan

DS : pasien mengeluh
cemas dan takut
dengan program
operasi yang akan
dijalani pasien

DO : Pasien tampak
gelisah dan malas
TD : 120 / 90
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36 C
L. PERENCANAAN

Tanggal / Diagnosa TTD


No Tujuan Intervensi TTD
Jam Keperawatan Perawat

19 – 08 – 19 1. Nyeri kronik b/d Setelah dilakukan 1. Melakukan


19.00 WIB agen cidera biologi asuhan pengkajian nyeri
2. Menejemen nyeri
keperawatan 3x24
dengan tekik non
jam diharapkan
farmakologi
nyeri pasien
3. Mengajari pasien
berkurang
teknik
Kriteria hasil :
1. Mampu menejemen nyeri
mengontrol non farmakologi
4. Monitor TTV
nyeri
pasien
mengunakan
teknik non
farmakologi
2. Pasien
1. Berikan
melaporkan
informasi factual
nyeri berkurang
mengnai
3. TTV normal
diagnosis dan
Setelah dilakukan
pembedahan
asuhan
yang pasien alami
19 – 08 – 19 2. keperawatan 2. Dorong keluarga
Kecemasan b/d
selama 3x24 jam untuk menemani
diagnosis dan
19.15 WIB pembedahan diharapkan cemas pasien
3. Intruksikan
terkontrol
Dengan kriteria : pasien
1. Pasien mampu
menggunakan
mengidentifikas
teknik relaksasi
i dan 1. Melakukan
mengungkapkan pengkajian nyeri
2. Mengajari pasien
kecemasannya
2. Menunjukkan teknik
bekurangnya menejemen nyeri
kecemasan non farmakologi
3. Berikan analgetik
untuk
mengurangi nyeri
4. Tingkatkan
istirahat
5. Monitor TTV
pasien
M. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi Respon


Keperawatan

06 – 08 – 19 Nyeri kronik 1. Mengkaji nyeri pada .Ds : Pasien mengeluh nyeri


14.30 WIB b/d agen cidera pasien pada bagian perut pada saat
biologi menstruasi
Do :
P : Untuk aktivitas
Q : Mencengkram
2. Menejemen nyeri dengan
R : Perut
tekik non farmakologi
S : Sedang ( Skala 6 )
T : Kronik ( Intermiten ),
selama 5 – 10 menit

3. Mengajari pasien teknik


Ds. Pasien mengatakan
menejemen nyeri non
bahwa pasien bisa
farmakologi
mengikuti dan merasa lebih
baik
4. Monitor TTV pasien Do : Wajah pasien tampak
06 – 08 – 19
lebih tenang dan bisa sedikit
15.00 WIB Kecemasan b/d
1. Berikan informasi factual tersenym
diagnosis dan
mengnai diagnosis dan
pembedahan Ds : Pasien mengatakan
pembedahan yang pasien
alami bahwa pasien bisa
mengikuti dan paham
Do : Pasien bisa
2. Dorong keluarga untuk
melakukannya secara
menemani pasien
mandiri
TD : 110/80
N : 99x / menit
3. Intruksikan pasien RR : 20x / menit
Suhu : 36 C
07 – 08 – 19 menggunakan teknik
Ds. Pasien mengatakan
21.15 WIB relaksasi
Nyeri kronik mengerti dan bisa
b/d agen cidera menerima apa yang pasien
biologi alami saat ini
Do. Pasien mendengarkan
1. Mengkaji nyeri pada dengan seksama dan
pasien menganggukkan kepala
Ds. Keluarga pasien
mengatakan akan menemani
dan menghibur pasien
Do. Pasien lebih tenang
setelah di temani
2. Menejemen nyeri dengan
keluarganya
tekik non farmakologi
Ds. Pasien mengatakan
mengerti dan bisa mengikuti
08 – 08 – 19
apa yang diintruksikan
22.00 WIB 3. Mengajari pasien teknik Do. Pasien melakukannya
Nyeri akut b/d menejemen nyeri non secara mandiri
agen injuri farmakologi
fisik
Ds. Pasien mengeluh nyeri
4. Monitor TTV pasien karena luka pembedahan/
operasi
Do. Terdapat luka post
operasi pada perut pasien
P : Saat tidak beraktifitas
Q : Seperti di tusuk jarum
1. Melakukan pengkajian
R : Perut (luka post operasi)
nyeri S : nyeri skala 6
T : Terus menerus
Ds. Pasien mengatakan
bahwa pasien bisa
mengikuti
2. Mengajari pasien teknik Do : Wajah pasien tampak
menejemen nyeri non lebih tenang tetapi
08 – 08 – 19 farmakologi terkadang masih terlihat
22.20 WIB Resiko infeksi kesakitan

b/d mnurunnya Ds : Pasien mengatakan


3. memberikan analgetik
pertahanan bahwa pasien bisa
untuk mengurangi nyeri
primer mengikuti dan paham
(Paracetamol 1000 gr / 8 jam
Do : Pasien bisa
P.O)
melakukannya secara
4. Meningkatkan istirahat mandiri
TD : 120/700
N : 100x / menit
RR : 24x / menit
5. Monitor TTV pasien Suhu : 36 C
Ds : Ds. Pasien mengeluh
nyeri karena luka
10 – 08 – 19
pembedahan/ operasi
07.00 WIB
Do. Terdapat luka post
Nyeri akut b/d
1. Monitor tanda gejala operasi pada perut pasien
agen injuri P : Saat tidak beraktifitas
infeksi
fisik Q : Seperti di tusuk jarum
R : Perut (luka post operasi)
S : nyeri skala 6
T : Terus menerus
2. Batasi pengunjung
Ds. Pasien mengatakan
bahwa pasien bisa
3. Memberikan pasien obat
mengikuti
10 – 08 – 19 antibiotic ( Kalnex 500 Do : Wajah pasien tampak
09.00 WIB mg / 8 jam I.V ) lebih tenang tetapi

Resiko infeksi terkadang masih terlihat


4. Ajarkan pasien dan
b/d mnurunnya kesakitan
keluarga tanda dan gejala
pertahanan infeksi Ds : Pasien mengatakan
primer nyeri
Do : Pasien meminum obat
untuk meredakan nyeri
1. Melakukan pengkajian
nyeri
Ds : Pasien mengeluh susah
tidur karena rasa sakit
Do : Setelah meminum obat
pasien bisa beristirahat
2. memberikan analgetik
TD : 110/80
untuk mengurangi nyeri N : 90x/menit
RR : 24x/menit
(Paracetamol 1000 gr / 8 jam
Suhu : 36 C
P.O) Ds : Pasien tidak mengeluh
3. Monitor TTV pasien
panas atau gatal pada bagian
luka.
Do : daerah sekitar luka
1. Monitor tanda gejala
tidak terdapat gejala infeksi,
infeksi
tetapi luka masih agak
basah
Ds. : Pasien merasa tenang
2. Memberikan pasien obat
ketika pengunjung dibatasi
antibiotic ( Kalnex 500 Do : Pengunjung terkontrol
mg / 8 jam I.V )
Pasien tampak tenang waktu
3. Mengganti balut luka post obat diberikan kepada
operasi pasien

Ds : Pasien dan keluarga


pasien mengerti dan paham
Do : pasien dan keluarga
pasien bisa menjawab ketika
diberi pertanyaan tentang
gejala infeksi

Ds : Pasien mengatakan
bahwa nyeri sudah
berkurang
Do :
P : Saat tidak beraktivitas
Q : seperti ditusuk jarum
R : perut (luka post operasi)
S : skala 2
T : Kadang – kadang
Ds : Pasien mengatakan
nyeri sudah berkurang
Do : Pasien meminum obat
untuk meredakan nyeri

TD : 120/80
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36 C

Ds : Pasien tidak mengeluh


panas atau gatal pada bagian
luka.
Do : daerah sekitar luka
tidak terdapat gejala infeksi,
luka sudah mulai mengering
Ds : Pasien mengatakan
nyeri sudah berkurang
Do : Pasien meminum obat
untuk meredakan nyeri
Ds : pasien mengatakan
bahwa balutan luka sudah
terpasang selama 3 hari
Do : Balutan terlihat agak
tidak rapi
N. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / Jam Kode DX Kep. Subjektif, Obyektif, Assasment, T


Planning (SOAP) T
D
19 – 08 – 19 Nyeri kronik b/d agen S : Pasien mengatakn bawa nyeri yang
09.00 WIB
cidera biologi di alami pasien sudah lebih baik
O:
- P : Untuk aktivitas
- Q : diketan
- R : Perut
- S : skala 4
- T : Hilang timbul
KU : baik
Kesadaran : Composmetis
- TD : 110/80
- N : 99x/menit
19 – 08 – 19
Kecemasan b/d - RR : 20x/menit
09.15 WIB - Suhu : 36 C
diagnosis dan
A : Masalah Belum teratasi
pembedahan P : Lanjutkan intervensi

S : Pasien mengatakan bahwa


kecemasannya sudah berkurang dan
20 – 08 – 19
10.00 Nyeri kronik b/d agen pasien terlihat lebih tenang
O : Pasien tampak tenang bersama
cidera biologi
keluarganya dan sesekali tersenyum
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

Pasien mengatakn bawa nyeri yang di


alami pasien sudah lebih baik
O:
21 – 08 -19 - P : Untuk aktivitas
12.30 - Q : ditekan
- R : Perut
- S : skala 3
Nyeri kronik b/d agen
- T : Hilang timbul
cidera biologi KU : baik
Kesadaran : Composmetis
- TD : 120/80
- N : 89x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,5 C
A : Masalah Belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Pasien mengatakn bawa nyeri yang di


alami pasien sudah lebih baik
O:
- P : Untuk aktivitas
- Q : ditekan
- R : Perut
- S : skala 2
- T : Hilang timbul
KU : baik
Kesadaran : Composmetis
- TD : 120/80
- N : 85x/menit
- RR : 26x/menit
- Suhu : 36,5 C
A : Masalah Belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 7qny

Anda mungkin juga menyukai