Anda di halaman 1dari 2

ABORTUS

No. Dokumen : UKP/SOP/136


No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit : 17 Juli 2016


Halaman : 1/2

PUSKESMAS MS. RANGKUTI, S.IP


KELAPA NIP196708031991031004

1. Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan,dan sebagai batasan digunakan kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman kerja petugas
dalam memberikan pelayanan pada Abortus
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/046/PKM/2016 tentang pelayanan klinis di
Puskesmas Kelapa
4. Referensi KementerianKesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: KementerianKesehatan
RI. 2013(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
5. Prosedur 1. Petugas menerima ibu hamil dengan ramah setelah mendaftar di loket
pendaftaran
2. Petugas melakukan Anamnesa dan penilaian dengan cepat mengenai
keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital
3. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap tanda-tanda syok
4. Apabila ditemukan tanda-tanda :
- Abortus iminens : perdarahan sedikit, nyeri perut sedang, uterus
sesuai usia gestasi, servik tertutup, tidak ada ekspulsi jaringan
konsepsi
- Abortus insipiens : perdarahan sedang – banyak, nyeri perut sedang
– hebat, uterus sesuai usia kehamilan, servik terbuka, tidak ada
ekspulsi jaringan konsepsi
- Abortus inkomplit : perdarahan sedang – banyak, nyeri perut sedang
– hebat, uterus sesuai usia kehamilan, servik terbuka, ekspulsi
sebagian jaringan konsepsi
- Abortus komplit : perdarahan sedang – banyak, nyeri perut
tanpa/sedikit, uterus lebih kecil dari usia gestasi, servik
terbuka/tertutup, ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
- Missed abortus : perdarahan tidak ada, nyeri perut tidak ada, uterus
lebih kecil dari usia kehamilan, servik tertutup, janin telah mati tapi
tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
5. Petugas melakukan kolaborasi dengan dokter jaga dan melaksanakan
tatalaksana dengan :
- Abortus iminens :
= pertahankan kehamilan
= tidak perlu pengobatan khusus
= jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
= jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal termasuk pemntauan kadar Hb dan USG
panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang bila
perdarah terjadi lagi.
Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG.nilai
kemungkinan penyebab lain.
- Abortus komplit :
= tidak diperlukan evakuasi lagi
= KIE kontrasepsi pasca keguguran
= observasi keadaan ibu
= berikan tablet Fe 600 mg/hari selama 2 minggu
= evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
6. Petugas melakukan tatalaksana selanjutnya sesuai dengan jenis abortus
7. Petugas Memberikan konseling, informasi dan edukasi (KIE) kepada
pasien atau keluarga tentang penyebab abortus dan tindakan serta
keputusan selanjutnya yang akan dilakukan
8. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
10.Petugas memulangkan pasien atau dirujuk atas perintah dokter
11.Petugas menyerahkan dokumen atau RM ke petugas RM.
6. Dokumen Buku KIA, RM, Pencatatatan, pelaporan dan rujukan
terkait
7. Unit Terkait Ruang poned, Loket Pendaftaran dan Rekam Medis, Laboratotrium, ruang
obat, rujukan tingkat lanjut (ponek

Anda mungkin juga menyukai