Dimension of Patient Safety Culture: March 2017
Dimension of Patient Safety Culture: March 2017
net/publication/319365365
CITATIONS READS
2 2,314
1 author:
Haerawati Idris
Universitas Sriwijaya
12 PUBLICATIONS 10 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Haerawati Idris on 17 October 2017.
Haerawati Idris1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
ABSTRACT
Background: Patient safety is a serious public health issue. Several studies reported security problems in
healthcare systems in various countries. The impacts were varied, starting from mild pain, disability, death,
and high cost of service. This study attempted to review the culture of patient safety from several studies and
to identify factors that influence them.
Methods: This study was conducted with systematic mapping studies related to patient safety culture. There
were 40 research articles were evaluated from various online sources that related from Pubmed, MEDLINE,
web of science, and google scholar. It was conducted by entering keywords which appropriate to the topic,
The obtained results were analyzed and discussed to produce conclusions.
Results: Adverse events were common problems. Healthcare employees had roles in creating safe and high
quality services. One of them was through implementation of a culture of patient safety. There were several
factors which support a culture of patient safety, namely leadership, teamwork, patient care, evidence-based,
communication, learning, just, and patient-centered.
Conclusions: Patient safety has not yet become a culture in health care. Adverse events are like an iceberg
phenomenon. Efforts to develop factors which support a culture of patient safety need to be encouraged by
health care provider organizations.
Keywords: culture, patient safety, dimension, quality, health care
ABSTRAK
Latar belakang: Keselamatan pasien merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Berbagai studi
melaporkan masalah ketidakamanan dalam sistem pelayanan kesehatan di berbagai negara. Dampak yang
ditimbulkan pun beragam. Mulai dari kesakitan ringan, kecacatan, kematian hingga berdampak pada
besarnya biaya pelayanan. Tulisan ini mencoba mengkaji budaya keselamatan pasien dari beberapa penelitian
dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhinya.
Metode: Studi ini dilakukan dengan cara pemetaan sistematis terkait budaya keselamatan pasien. Sejumlah
40 artikel penelitian dievaluasi dari berbagai sumber informasi online: Pubmed, MEDLINE, Web of science
dan google scholar. Penelusuran dilakukan dengan memasukan kata kunci sesuai dengan topik yakni budaya
keselamatan pasien dan faktor yang berpengaruh. Dari hasil yang diperoleh, dianalisis dan dibahas hingga
menghasilkan kesimpulan.
Hasil Penelitian: Masalah Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) masih sering terjadi. Tenaga kesehatan
memiliki peran dalam menciptakan pelayanan yang aman dan bermutu. Salah satunya melalui budaya
keselamatan pasien. Beberapa faktor yang mendukung budaya keselamatan pasien terdiri dari kepemimpinan,
kerjasama tim, perawatan pasien berdasarkan bukti, komunikasi, pembelajaran, tepat dan berfokus pada
pasien
Kesimpulan: Keselamatan pasien belum menjadi budaya dalam organisasi layanan kesehatan. Kejadian yang
Tidak Diinginkan (KTD) seperti fenomena gunung es. Upaya pengembangan faktor budaya keselamatan
pasien perlu terus digalakkan oleh organisasi pemberi pelayanan kesehatan.
Kata kunci: budaya keselamatan pasien, dimensi, mutu, pelayanan kesehatan
Alamat Korespondensi: Haerawati Idris. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Jl. Palembang Prabumulih KM. 32,
Indralaya Indah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Email: haera@fkm.unsri.ac.id, Telepon: 0711580089
Maret 2017 1
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
2 Maret 2017
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
Maret 2017 3
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
4 Maret 2017
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
budaya pembelajaran yang ada dalam tiga dari rekan-rekan penyedia perawatan
rumah sakit ketika organisasi berusaha ini membuat kesalahan yang sama?
34,38,39,45-47
untuk belajar dari kesalahan dan
meningkatkan kinerja ke dalam sistem
pemberian perawatan 34,38-42 7. Berfokus pada Pasien
Pelayanan kepada pasien dan
6. Tepat keluarga, dalam hal ini melibatkan pasien
Salah satu cara untuk untuk berpartisipasi aktif untuk menjaga
mendefinisikan ketepatan dalam budaya kesehatannya. Budaya berpusat pada
keselamatan pasien adalah pasien mencakup pasien dan keluarga
mempertimbangkan dua sisi skala sebagai satu-satunya alasan keberadaan
keadilan. Satu sisi skala merupakan rumah sakit.31,37,48 Suatu hal yang
akuntabilitas individu dan sisi lain adalah menjanjikan untuk menghargai pasien
kegagalan sistem43. Marx44 menjelaskan dengan menyediakan lingkungan untuk
metode yang berguna untuk organisasi mendukung penyembuhan selama rawat
kesehatan untuk menentukan apakah inap dan juga untuk promosi kesehatan dan
kesalahan yang gagal dari individu atau perawatan berkelajutan.37 Rumah sakit
kegagalan sistem dengan mengajukan berfokus pada pasien memungkinkan dan
empat pertanyaan: (a) Apakah perilaku memberdayakan pasien untuk partisipatif
penyedia layanan ini menyadari bahaya? dalam pengambilan keputusan perawatan
(b) Apakah penyedia perawatan dibawah mereka.34
pengaruh alkohol atau obat-obatan? (c) Hal tersebut dapat dirincikan pada
Apakah penyedia perawatan sadar ia Gambar 1.
membuat kesalahan? (d) Apakah dua atau
Maret 2017 5
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
terhadap masing masing faktor yang dinilai. 4. Setiap staf secara konsisten akan menegur
Langkah awal yang dilakukan dalam staf lain jika melakukan tindakan yang
mengembangkan budaya patient safety adalah tidak aman, dan mengutamakan keamanan
menilai budaya yang telah ada. Salah satunya daripada efisiensi.
dengan menggunakan kerangka “Manchester 5. Staff dan manajemen secara konsisten
patient safety”. Adapun pernyataan yang mengimplementasikan remedial actions.
digunakan untuk dimensi budaya keselamatan 6. Keselamatan pasien dipandang sebagai
pasien adalah 1). Pernyataan-pernyataan sesuatu hal yang esensial dan menarik
untuk mengukur nilai, pemahaman dan sikap. Mengembangkan budaya patient safety
2). Pernyataan-pernyataan untuk mengukur bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan
aktifitas atau perilaku yang bertujuan untuk yang dihadapi untuk merubah budaya yang
mengembangkan budaya keselamatan pasien sudah ada menjadi budaya keselamatan
seperti kepemimpinan, kebijakan dan pasien. Hal yang dapat dilakukan berupa
prosedur.22 menjadikan keselamatan pasien sebagai salah
Menurut Morath,49 ada beberapa satu bagian utama dalam organisasi pelayanan
langkah dalam mengembangkan budaya kesehatan. Dalam hal pelaksanaannya,
keselamatan pasien: didukung dari pihak organisasi mulai dari
1. Mendeklarasikan keselamatan pasien eksekutif, tim klinik, dan staf di berbagai level
sebagai salah satu prioritas organisasi. Perubahan budaya erat kaitannya
2. Menentukan tanggung jawab eksekutif dengan opini dan perasaan individu dalam
dalam program keselamatan pasien organisasi. Kebebasan dalam menyampaikan
3. Memperbaharui ilmu dan keahlian medis pendapat secara terbuka di akomodasi sistem
4. Membudayakan sistem pelaporan tanpa akan memungkinkan setiap individu
menyalahkan pihak-pihak terkait melaporkan kejadian tidak diinginkan.
5. Membangun akuntabilitas Kebiasaan saling menyalahkan dapat
6. Reformasi pendidikan dan membangun memungkinkan individu melaporkan dan
organisasi pembelajar mendiskusikan kejadian tidak diinginkan
7. Mempercepat perubahan untuk perbaikan tanpa merasa takut akan hukum serta
Budaya di dalam sebuah organisasi memastikan setiap individu bertanggung
pelayanan kesehatan dapat diketahui telah jawab dalam pelaksanaan budaya keselamatan
berubah menjadi budaya keselamatan pasien pasien. Semua pihak bertanggung jawab
melalui: 49 menciptakan keselamatan pasien.49
1. Orang akan melihat bahwa manajemen/tim
leadership mempunyai komitmen terhadap KESIMPULAN DAN SARAN
safety, dengan cara mencegah terjadi error
Keselamatan pasien belum menjadi
dan bukan dengan menghukum pelakunya.
budaya oleh organisasi pemberi layanan
2. Staf yang sehat dan bahagia menjadi
kesehatan. Kejadian yang Tidak Diinginkan
bagian esensial di dalam pelayanan
(KTD) seperti fenomena gunung es. Upaya
kesehatan yang aman. Staf memperhatikan
pengembangan faktor yang mendukung
kesehatan dan keselamatan pribadi dan
budaya keselamatan pasien perlu terus
anggota tim lainnya secara serius dan bisa
digalakkan oleh organisasi pemberi pelayanan
menyadari ketika terjadi kesalahan.
kesehatan.
3. Masalah dan kesalahan diantisipasi oleh
sistem secara proaktif.
6 Maret 2017
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
Maret 2017 7
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
24. Yates GR, Bernd DL, Sayles SM, 35. Leonard M, Graham S, Bonacum D. The
Stockmeier CA, Burke G, Merti GE. human factor: the critical importance of
Building and sustaining a systemwide effective teamwork and communication
culture of safety. The Joint Commission in providing safe care. Quality and Safety
Journal on Quality and Patient Safety. in Health Care. 2004;13(suppl 1):i85-i90
2005;31(12):684-9 36. Nurses AopR. AORN guidance
25. Cohen MM, Eustis MA, Gribbins RE. statement: creating a patient safety
Changing the culture of patient safety: culture. AORN journal. 2006;83(4):936.
leadership’s role in health care quality 37. McCarthy D, Blumenthal D. Stories from
improvement. The Joint Commission the sharp end: case studies in safety
Journal on Quality and Safety. improvement. The Milbank Quarterly.
2003;29(7):329-35 2006;84(1):165-200
26. National Quality Forum (NQF). Safe 38. Whittington J, Cohen H. OSF
practices for better healthcare. healthcare's journey in patient safety.
Washington, DC: National Quality Quality Management in Healthcare.
Forum. 2006 2004;13(1):53-9.
27. Apold J, Daniels T, Sonneborn M. 39. Blake SC, Kohler S, Rask K, Davis A,
Promoting collaboration and Naylor DV. Facilitators and barriers to
transparency in patient safety. The Joint 10 National Quality Forum safe
Commission Journal on Quality and practices. American Journal of Medical
Patient Safety. 2006;32(12):672-5 Quality. 2006;21(5):323-34.
28. Ballard L. Putting safety at the core. 40. Farrell VE, Davies KA. Shaping and
Health progress (Saint Louis, Mo). cultivating a perioperative culture of
2006;87(1):29-34. safety. Association of Operating Room
29. Clarke JR, Lerner JC, Marella W. The Nurses AORN Journal. 2006;84(5):857
role for leaders of health care 41. Rapala K, Kerfoot KM. From metaphor
organizations in patient safety. American to model: The Clarian safe passage
Journal of Medical Quality. program. Nursing Economics.
2007;22(5):311-8 2005;23(4):201.
30. Frankel A, Gandhi TK, Bates DW. 42. Smith AP. In search of safety: An
Improving patient safety across a large interview with Gina Pugliese. Nursing
integrated health care delivery system. Economics. 2002;20(1):6-13
International Journal for Quality in 43. Kaissi A. An organizational approach to
Health Care. 2003;15(suppl_1):i31-i40 understanding patient safety and medical
31. Hansen MM, Durbin J, Sinkowitz- errors. The health care manager.
Cochran R, Vaughn A, Langowski M, 2006;25(4):292-305
Gleason S. Do no harm: Provider 44. Marx DA. Patient safety and the" just
perceptions of patient safety. Journal of culture": a primer for health care
nursing administration. 2003;33(10):507- executives: Trustees of Columbia
8 University; 2001
32. Ketring SP, White JP. Developing a 45. Johnson K, Maultsby CC. A plan for
systemwide approach to patient safety: achieving significant improvement in
The first year. The Joint Commission patient safety. Journal of nursing care
journal on quality improvement. quality. 2007;22(2):164-71.
2002;28(6):287-95 46. Nadzam DM, Atkins PM, Waggoner
33. Odwazny R, Hasler S, Abrams R, DM, Shonk R. Cleveland clinic health
McNutt R. Organizational and cultural system: A comprehensive framework for
changes for providing safe patient care. a health system patient safety initiative.
Quality Management in Healthcare. Quality Management in Healthcare.
2005;14(3):132-43 2005;14(2):80-90
34. Reiling J. Facility design focused on 47. Pronovost PJ, Weast B, Holzmueller CG,
patient safety. Frontiers of health services Rosenstein BJ, Kidwell RP, Haller KB,
management. 2004;21(1):41-6 et al. Evaluation of the culture of safety:
survey of clinicians and managers in an
8 Maret 2017
Idris / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Maret 2017, 8(1):1-9
academic medical center. Quality and Critical care nursing clinics of North
safety in health care. 2003;12(6):405-10 America. 2002;14(4):359-67
48. Connor M, Ponte PR, Conway J. 49. Morath, JM. and Turnbull, JE. To do no
Multidisciplinary approaches to reducing harm: ensuring patient safety in health
error and risk in a patient care setting. care organizations., San Fransisco: John
Wiley & Sons. 2005.
Maret 2017 9