Oleh
Aziz Munawar ( 153030013 )
Rinto ( 153030011 )
Tomi Triana ( 153030033 )
Ardi Nurdiansyah ( 153030044 )
Sistem suspensi yang baik harus dapat meningkatkan kenyamanan penumpang. Dalam
usaha meningkatkan kenyamanan penumpang, sistem suspensi harus dapat meminimalkan
percepatan vertikal badan kendaraan sehubungan dengan permukaan jalan yang tak menentu.
Gaya peredaman pada sistem suspensi tergantung pada konstanta peredaman peredam kejut
yang digunakan. Semakin keras sistem suspensi (konstanta peredaman besar), memiliki tingkat
keamanan tinggi karena menjaga roda tetap kontak dengan permukaan jalan, tetapi memiliki
tingkat kenyamanan buruk, karena pengendara akan merasakan banyak getaran mengganggu
akibat permukaan jalan. Sebaliknya, suspensi lembut (konstanta peredaman kecil), tingkat
keamanan berkendara buruk, karena berkurangnya kontak antara roda dengan permukaan jalan,
yang mengakibatkan berkurangnya pengendalian kendaraan oleh pengemudi, tetapi memiliki
tingkat kenyamanan baik, Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi
meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan, Sistem
suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat benturan roda dengan kondisi jalan. Selain
itu, sistem suspensi juga diharapakan mampu untuk membuat lembut saat sepeda motor
menikung, sehingga mudah dikendalikan. Dengan system suspensi juga, getaran akibat kerja
mesin dapat diredam
1
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah serta
Sistematika Penulisan.
BAB II STUDI LITERATUR
Bab ini berisikan tentang Landasan Teori yang berhubungan dengan Sistem Suspensi
pada Motor Bakar
BAB III PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari Sistem Suspensi Motor Bakar
2
BAB II
STUDI LITERATUR
3
Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower
maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam
getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda
roda tetap menapak pada jalan.
Adapun macam – macam komponen dari sistem suspensi pada kendaraan adalah
sebagai berikut :
1. Pegas
Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan yang diterima dari jalan dan getaran pada
roda-roda agar tidak sampai ke bodi.
2. Shock Absorber
Shock absorber berfungsi untuk untuk meredam atau melawan oskilasi (gerak naik
turun) yang disebapkan pegas
4
3. Upper and Lower control Arm
Merupakan bagian sistem suspensi yang menghubungkan antara bodi mobil
dengan knuckel arm.
4. Bumper
Komponen ini terdiri dari beberapa komponen lainnya yaitu bounding serta
rebounding bumper yang dipasang untuk melindungi frame, shock absorber, axle, dan
lainnya pada saat pegas dalam kondisi mengerut dan mengembang di luar dari batas
maksimumnya.
5
5. Lateral Control Rod
Komponen sistem suspensi ini memiliki fungsi untuk menahan axle pada saat
posisinya terhadap beban yang berasal dari arah samping.
6. Stabilizer Bar
Stabilizer Bar Merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menjaga
keseimbangan bodi mobil ketika akan berbelok.
6
7. Rubber Bushing
komponent suspensi yang ber fungsi membantu kerja spring (per) belakang
sebagai peredam getaran yang terjadi pada body atau chasis kendaraan.
7
Sifat – Sifat Suspensi Rigid
1. Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
2. Konstruksi sederhana, perawatan mudah
3. Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
4. Memerlukan ruang pemegasan yang besar
5. Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
6. Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
7. Bodi sedikit miring pada saat belok
8
3. Membutuhkan sedikit tempat
4. Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
5. Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
6. Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
7. Perawatan lebih sulit
Suspensi wishbone ini termasuk suspensi independen yang hingga saat ini memiliki
tingkat kenyamanan berkendara lebih baik dari sistem suspensi lainnya, Karena alasan ini pula
lah kebanyakan mobil berbentuk bongsor ataupun kendaraan yang membutuhkan level
kenyamanan berkendara yang tinggi kerap kali mengaplikasikan tehnologi suspensi ini dalam
rancangan kendaraan mereka.
Suspensi ini terdiri dari beberapa bagian yang diantaranya adalah lower arm, upper arm,
ball joint, link stabilizer, coil spring ( pegas keong ), shockbreaker dan dudukan poros roda.
Karena bentuknya yang sangat kokoh dengan adanya lengan bagian atas ( upper arm )
serta lengan bagian bawah ( lower arm ) ini maka sistem suspensi ini mampu
mencengkeram posisi roda agar tidak bergeser dari posisinya, serta mampu meredam
daya tekan baik dari atas, depan maupun samping.
9
Posisi double wishbone ini mampu menahan posisi roda agar tetap tegak lurus
terhadap permukaan aspal jalan sehingga mampu meminimalisir pergerakan atau
pergeseran roda sehingga sangat mudah dikendalikan dan terasa nyaman.
Memiliki control camber yang sangat sempurna.
Harga suspensi model ini tergolong mahal ketimbang sistem suspensi lainnya.
Harga per part dari suspensi ini juga sangat mahal melihat suspensi ini tersusun dari
banyak bagian yang sewaktu waktu terjadi kerusakan pada salah satu bagiannya.
Untuk rancangan double wishbone model lama akan membuat tingkat pengikisan ban
jauh lebih besar ( cepat aus ) karena untuk model lama antara upper arm dan lower arm
dibuat paralel dengan panjang yang sama contohnya pada jenis toyota kijang kapsul
dan kijang innova. Namun untuk rancangan yang baru tidak demikian karena desain
dari upper arm dibuat lebih pendek dan tidak paralel guna meminimalisir keausannya,
contoh pada upper arm milik toyota fortuner.
Tingkat kerusakan ball joint terutama ball joint atas lebih besar untuk jenis suspensi
upper arm model lama, namun tidak untuk suspensi upper arm model baru.
Definisi dari sudut camber ini ialah sebuah sudut kemiringan roda mobil baik itu roda
depan maupun roda belakang terhadap garis vertikal ( tegak lurus ) jika ban mobil tersebut
dilihat dari sisi depan ataupun belakang kendaraan.
10
Untuk fungsi dari sudut camber ini ialah untuk kenyamanan dalam berkendara, sudut
camber mobil yang disetel dengan tepat akan membuat kita menjadi lebih mudah dalam
mengendalikan kemudi mobil, baik itu ketika mengemudi dijalan lurus, atau di jalanan yang
penuh dengan tikungan tajam. Kesalahan penyetelan sudut camber ini juga memiliki dampak
yang buruk baik bagi pengendalian setir kemudi maupun berdampak kepada ban mobil yang
bisa aus sebelah, entah itu aus bagian luar saja atau aus bagian dalam saja.
1. Sudut camber positif adalah apabila roda miring ke arah luar terhadap garis
vertikal (90 derajad).
2. Sudut camber negatif adalah apabila roda miring ke arah dalam terhadap garis
vertikal.
3. Sudut camber nol adalah apabila garis tengah roda berimpit dengan garis
vertikal.
11
yang menyebabkan getaran pada body. Sebaliknya pegas koil memiliki kekurangan saat
menerima kejutan, maka secara langsung kejuan tersebut dilendutkan sehingga menyebabkan
kejutan balik yang cepat pada body. Oleh karena pada umumnya pegas koil di kombinasikan
dengan shock absorber.
Adapun Keuntungan dan Keterbatasan dari Pegas ulir pada kendaraan adalah sebagai
berikut :
KEUNTUNGAN
1. Pegas dapat dibuat ringan
2. Membantu menjaga kualitas berkendara yang lebih baik dan dapat menyerap
getaran yang memiliki frekuensi tinggi
KERUGIAN
1. Membuat konstruksi dari suspensi rumit
12
Gambar 2.14 Pegas Daun
13
- Kelebihan suspensi torsi
Kelebihan dari suspensi model ini adalah kontruksinya yang tidak begitu rumit, serta
memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan jenis suspensi lainnya, serta spring coil
atau per dan juga shock absorber tidak begitu keras sehingga selain terasa lebih ekonomis juga
terasa lebih nyaman ketika dikendarai.
14
Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian atasnya
terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Bagian bawahnya,
terpasang dengansilinder bagian bawah yang dipasangkan dengan as roda. Fluida kental
menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit
tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi
naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak
nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar
memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan. Di
dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak
karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung. Piston adalah
komponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di saat shock absorber
bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang
untuk piston bergerak naik turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang
menghubungkan piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
15
2.5 Prinsip Kerja Shock Absorber
Shock absorbers bekerja dalam dua siklus yakni siklus Kompresi dan siklus Ekstensi.
16
saluran besar pada piston, kedua-duanya hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat
kompresi, shock absorber akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.
Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi
absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan
tipe ini.
2. Menurut Konstruksi
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube
dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir
chamber (silinder luar).
Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder
(atau tanpa reservoir).
Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber
sebagai medium kerja.
Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang
biasanya digunakan adalah nitrogen.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi pada Makalah Sistem Suspensi ini kita dapat mengetahui apa itu sistem
suspensi, komponen pada sistem suspensi, Fungsi pada sistem suspensi, syarat – syarat
pada sistem suspensi dan juga kita dapat mengetahui bagaimana cara melakukan suatu
perawatan pada sistem suspensi dan mengetahui jenis – jenis suspensi juga dapat
mengetahui camber dan macam – macam pegas tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/311279875/Makalah-Sistem-Suspensi-Dasar
https://www.kitapunya.net/2014/12/suspensi-tipe-rigid-dan-independent.html
http://automotivexist.blogspot.co.id/2016/02/kelebihan-dan-kekurangan-suspensi-
double-wishbone.html
http://fahmikurniawan95.blogspot.co.id/2015/10/penjelasan-dan-cara-kerja-shock-
absorber.html
https://www.kitapunya.net/2015/03/pegas-coil-coil-spring-pada-sistem-suspensi.html
https://www.kitapunya.net/2015/03/pegas-batang-torsi-torsion-bar-spring.html
http://automotivexist.blogspot.co.id/2016/02/kelebihan-dan-kekurangan-suspensi-per-
daun.html
http://automotivexist.blogspot.co.id/2016/10/mengenal-apa-itu-sudut-camber-
mobil.html
http://teknikotomotifmobil.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-sudut-camberfungsi-
serta.html