(RK3K)
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
A.1. Kebijakan K3
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penti
pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada sa
pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah me
pekerjaan.
“ Kegiatan Konstruksi merupakan unsur yang penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek kes
Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan ketentuan K3 yang berlaku.
Kami, PT. PRATAMA GODEAN JAYA yang bergerak dalam bidang Kontraktor berkomitmen untuk menerapkan Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara :
1. Memotivasi dan mendukung usaha pencegahan kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.
2. Aktif berperan dalam usaha pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berorientasi pada keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak terkait.
4. Menetapkan dan melaksanakan tinjauan secara berkala terhadap sasaran dan program keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam K3 meliputi :
1. Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
4. Proses produksi
5. Karakteristik dan sifat pekerjaan
6. Teknologi dan metodologi kerja
c. Penerapan K3 dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan iku
SASARAN K3
1. ZERO ACCIDENT
- Meninggal / Cacat Tetap (0%)
- Kehilangan Jam Kerja akibat Kecelakaan kerja maksimal 1 %
- Kehilangan jam kerja akibat sakit maksimal 5 %
B. PERENCANAAN K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3
TABEL 1 : IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3 DAN BIAYA
Nama Perusahaan : RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
Kegiatan : PEMBANGUNAN KAWASAN PARIWISATA MANDALIKA
1 . 3 Menggunakan rambu
Peringatan dan barikade
1 . 4 Melakukan pelatihan pada
pekerja
2 Pengukuran Tergigit Ular dll Nihil kecelakaan fatal 2 . 1 Menggunakan ADP yang lengkap
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 2 . 2 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terkena manuver alat berat/ringan
3 Pekerjaan land clearing Terjadi Tabrakan Nihil kecelakaan fatal 3 . 1 Menggunakan rambu
Terkena manuver alat berat/ringan 3 . 2 Peringatan dan barikade
3 . 3 Melakukan pelatihan pada
pekerja
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 3 . 4 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Alat berat terbalik Nihil kecelakaan fatal 3 . 5 Melakukan pelatihan pada
pekerja
4 Pekerjaan Galian Tanah Terjadi Tabrakan Nihil kecelakaan fatal 4 . 1 Menggunakan rambu
Terkena manuver alat berat/ringan 4 . 2 Peringatan dan barikade
4 . 3 Melakukan pelatihan pada
pekerja
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 4 . 4 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 5 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 6 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 7 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 8 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 9 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
Terkena Cairan Aspal Panas Nihil kecelakaan fatal 9 . 4 Melakukan pelatihan pada
Aspal Splayer meledak pekerja
Menggunakan ADP
10 Pekerjaan Lapisan Hrs - Base Terjadi Tabrakan Nihil kecelakaan fatal 10 . 1 Menggunakan rambu
Material aspal terjatuh dan Peringatan dan barikade
menimbulkan kecelakaan bagi 10 . 2 Melakukan pelatihan pada
pengendara lain pekerja
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 10 . 3 Menyusun intruksi kerja
Terkena Asal panas
11 Pekerjaan Lapisan Hrs - Wc Terjadi Tabrakan Nihil kecelakaan fatal 11 . 1 Menggunakan rambu
Material aspal terjatuh dan Peringatan dan barikade
menimbulkan kecelakaan bagi 11 . 2 Melakukan pelatihan pada
pengendara lain pekerja
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 11 . 3 Menyusun intruksi kerja
Terkena Asal panas
Terluka karna alat kerja Nihil kecelakaan fatal 12 . 3 Menyusun intruksi kerja
terjatuh
14 Pekerjaan Beton K 175 Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 14 . 1 Menyusun intruksi kerja
iritasi kulit akibat bersentuhan
terus menerus dengan semen
semen mengenai mata
Tertimpa material 14 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
16 Pekerjaan Bekisting Terluka karna alat kerja Nihil kecelakan fatal 16 . 1 Menyusun intruksi kerja
Terluka karna terjepit bahan Nihil kecelakan fatal 16 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
17 Pekerjaan Penulangan Terluka ringan saat merakir dan Nihil kecelakan fatal 17 . 1 Menggunakan ADP yang lengkap
memotong besi
Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 17 . 2 Melakukan pelatihan pada
pekerja
Terluka saat memotong besi Nihil kecelakan fatal 17 . 4 Melakukan pelatihan pada
pekerja
18 Pemasangan Pipa PVC 10 Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 18 . 1 Melakukan pelatihan pada
Terkena percikan api pekerja
Terkena alat potong pipa
Terjatuh/terleset Nihil kecelakan fatal 18 . 2 Menyusun intruksi kerja
Terkena runtuhan material Nihil kecelakan fatal 18 . 3 Penggunaan Turap
19 Pemasangan Gorong-gorong Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 19 . 1 Melakukan pelatihan pada
pipa baja pekerja
20 Pemasangan Tiang Pipa Galvanis Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 20 . 1 Melakukan pelatihan pada
Terkena percikan api pekerja
Terkena alat potong pipa
Terjatuh/terleset Nihil kecelakan fatal 20 . 2 Menyusun intruksi kerja
21 Pemasangan Lampu jalan Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 21 . 1 Melakukan pelatihan pada
Terjadi Konsleting pekerja
22 Pemasangan Lampu jalan Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 22 . 1 Melakukan pelatihan pada
pekerja
22 Saluran Beton Precast U-Ditch 40 Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 22 . 1 Melakukan pelatihan pada
pekerja
23 Tutup Beton Precast U-Ditch 40 Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 23 . 1 Melakukan pelatihan pada
pekerja
24 Pekerjaan Bowplank Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 24 . 1 Menyusun intruksi kerja
Terkena paku dan palu
25 Pekerjaan Pagar Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 25 . 1 Menyusun intruksi kerja
Terkena paku dan palu
Terkena irisan seng
Tertimpa seng
25 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
27 Pekerjaan Paving Block Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 27 . 1 Melakukan pelatihan pada
pekerja
28 Pekerjaan Pondasi Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 28 . 1 Menyusun intruksi kerja
iritasi kulit akibat bersentuhan
terus menerus dengan semen
semen mengenai mata
28 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
29 Huruf Stenless + Acrilyc Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 29 . 1 Menyusun intruksi kerja
teriris bahan steinless
Tertimpa bahan
30 Lanskap Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 30 . 1 Menyusun intruksi kerja
Terpleset
Terkena Alat Berat
Tertusuk Tanaman
Tertimbun bahan 30 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
30 Pagar BRC Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 30 . 1 Menyusun intruksi kerja
terkena Las
Tertimpa bahan
32 Ruang Kantor Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 32 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
32 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
31 Pos satpam Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 31 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
31 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
32 Kanopi Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 32 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
Terkena las 32 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
32 . 3 Melakukan pelatihan pada
pekerja
33 Tempat duduk Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 33 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
33 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
34 Kolam Ikan Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 34 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
34 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
36 Plat Bondek t=0.75 Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 36 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
36 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
37 Wiremesh 6mm Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 37 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
37 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
38 Pasangan dinding bata ringan Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 38 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
38 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
38 . 3 Melakukan pelatihan pada
pekerja
39 Pasang Dinding Batu Alam Terluka terkena alat kerja Nihil kecelakan fatal 39 . 1 Menyusun intruksi kerja
Tertimpa bahan
Terjatuh
Terluka terkena bahan
39 . 2 Menggunakan ADP yang lengkap
1. Bahaya adalah sesuatu yang memiliki potensi yang dapat menyebabkan cidera atau sakit (bagi pekerja, kontraktor, pengunjung atau masyarakat sekitar) atau kerusakan terhadap properti pe
2. Risiko adalah kecenderungan untuk terjadi cidera, sakit atau kerusakan terhadap properti perusahaan yang timbul akibat paparan bahaya.
3. Penilaian risiko adalah proses penilaian terhadap suatu risiko dengan menggunakan parameter akibat dan peluang dari bahaya yang ada.
4. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diinginkan mengakibatkan kepada kematian, penyakit akibat kerja, cidera, kerusakan atau kehilangan lainnya.
5. Insiden adalah keadaan yang menimbulkan kecelakaan atau memiliki potensi untuk terjadi kecelakaan. Sebuah insiden dimana tidak ada penyakit akibat kerja, cidera, kerusakan atau kerug
Pengertian ”insiden” termasuk juga”hampir celaka (near-miss)”.
6. Hirarki pengendalian tersebut adalah pengendalian risiko yang meliputi:
• Eliminasi merupakan metode yang paling effektif untuk menghilangkan sumber bahaya (menghilangkan proses).
• Substitusi merupakan metode yang dilakukan apabila bahaya tidak bisa dieliminasi yaitu dengan penggantian (mengganti motor diesel dengan motor elektrik, menggunakan gerinda yang bebas
• Rekayasa engineering misalnya dengan menambahkan guarding atau penutup, mengisolasi area kerja yang berbahaya (isolasi area berdebu).
• Pengendalian secara administrasi misalnya, IK, pengawasan, pelatihan, rambu-rambu dan rotasi kerja.
• Alat Pelindung Diri/APD (helmet, sepatu safety, sabuk pengaman, pelindung telinga, sarung tangan, pelindung mata/muka).
• Tim K3 adalah tim penilai risiko yang terdiri dari perwakilan dari masing- masing unit kerja yang bertugas untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko.
7. Prosedur
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan identifikasi, penilaian awal bahaya dan risiko di seluruh area
2. Bersama-sama dengan Tim K3 melakukan evaluasi hasil identifikasi dan penilaian risiko yang dilakukan.
8. Manager Terkait dan/atau Tim K3
1. Identifikasi Bahaya
Pada tahap awal, Tim K3 akan melakukan identifikasi bahaya dengan mempertimbangkan:
- Aktivitas rutin dan non rutin.
- Aktivitas terhadap semua orang yang mempunyai akses ke area kerja baik kontraktor/pengunjung, termasuk traffic ctivity dari Kantor Pusat ke Site atau sebaliknya baik terhadap orang maupun
- Perilaku manusia, kapabilitas dan faktor manusia lain, seperti tidak tahu, kurang hati- hati, ceroboh.
- Bahaya-bahaya yang berasal dari luar area kerja yang dapatmemberikan pengaruh merugikan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja seperti adanya sabotase.
- Bahaya disekitar area kerja yang terkait dengan pekerjaan baik fisika (bising, getaran, suhu, tekanan, listrik), kimia (bersifat meledak, cairan yang mudah terbakar, bahan beracun, gas dan p
ergonomi (tata letak yang tidak baik, desain peralatan yang tidak sesuai, radiasi (paparan sinar X atau sinar UV) dan psikologis (stress).
- Infrastruktur, peralatan/material yang berada di dalam area kerja. Bahaya ini dapat ditentukan dengan melihat apa saja yang dapat mencelakai personil atau menimbulkan kecelakaan dan
- Identifikasi bahaya juga dilakukan terhadap perubahan/pengembangan yang ada baik terhadap aktivitas maupun terhadap alat/mesin/material, segala perubahan yang terjadi dikendalikan m
- Modifikasi terhadap sistem manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara dan dampaknya terhadap proses dan aktivitas.
- Bahaya dan risiko yang timbul dari peraturan baru atau perubahan peraturan yang terkait dengan lingkup system manajemen K3, dimasukkan dalam identifikasi bahaya dengan memasukkan p
- Perancangan area kerja, proses, instalasi, permesinan/peralatan, prosedur operasi dan pekerjaan dalam organisasi termasuk penyesuaian terhadap manusia .
- Dalam melakukan identifikasi bahaya didokumentasikan dengan menggunakan formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko.
9. Penilaian Risiko
1. Setelah semua bahaya dapat diidentifikasi selanjutnya dilakukan assesment risiko yang dapat timbul dari tiap bahaya itu dengan memperhatikan keparahan risiko, kemungkinan terjadi
2. Penilaian resiko dilakukan berdasarkan kriteria penilaian risiko.
3. Apabila pengendalian bahaya hasil penilaian resiko tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar maka pelaksanaan pengendalian tersebut dimasukkan dalam objective, tujuan dan progr
4. Bila ada aturan yang mengatur, maka bahaya akan di kendalikan sesuai dengan aturan tersebut.
5. Penyampaian hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko kepadan Ketua Tim K3 untuk mendapatkan persetujuan.
HATAN KERJA KONSTRUKSI
amatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para
b itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para
n semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan
diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan “ .
diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan “ .
yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha
PENGENDALIAN RESIKO PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA(Rp)
ainnya.
enyakit akibat kerja, cidera, kerusakan atau kerugian lainnya juga diartikan sebagai sebuah ”hampir celaka (near miss)”.
ti adanya sabotase.
an yang mudah terbakar, bahan beracun, gas dan partikel di udara), biologi (virus, bakteri, jamur, serangga dan keracunan),
but dimasukkan dalam objective, tujuan dan program (OTP) diajukan oleh Tim K3 dan disetujui oleh Direktur.
AMRULLAH,ST
DIREKTUR