Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn “I”

DENGAN ASI EKSLUSIF DI RT/RW 02/02 DESA BUKUR


KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN KEDIRI
TANGGAL 09 – 28 JULI 2018

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan Komunitas

OLEH :

MAYA LESTARI

201704032

PROGRAM STUDI D4 BIDAN PENDIDIK


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, taufik, hidayahnya, sehingga enulis dapat menyelesaikan tugas individu
yang berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga Pada Tn. “I” .
Laporan ini disusun sebagai kelengkapan laporan praktek kerja lapangan
dalam memenuhi tugas individu mahasiswa D4 Kebidanan Stikes Karya Husada
Kediri yahun akademik 2017/2018.

Dengan terselesainya laporan ini, penulis menyampaikan terimakasih


kepada :

1. Pembimbing lahan yaitu ibu Irma Dini yang telah bersedia membimbing
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Dosen Pembimbing Akademik Brivian Florentis Yustanta, SST., M.Kes
yang telah memberikan bimbingan selama pembuatan laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan laporan ini penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan atau bidan pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Kediri, Juli 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi
pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari
masalah gizi kurang.Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi
yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal
ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat
adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala
adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi
merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan
yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol
dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda
adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah
ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di
dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI
hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi
yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.Dalam
pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini
mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang
memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi
penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan
penggunaan ASI.
Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI
termasik ASI EKSLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah
dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu
(GNPP - ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990
yang betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas
manusia Indonesia”. Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI
sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat
bulan.Pemberian ASI tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan
menyusui secara ekslusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan
pendamping ASI kemudian pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia
dua tahun. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan
tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan
langsung terserap.Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata
mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan
bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama.
Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI
cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi,
namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui
melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi
terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang
sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang
demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius
terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.Hasil penelitian
yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta
tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun
50,6%. Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI)
tahun 1991 bahwa ibu, yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47%
diperkotaan dan 55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun
1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF kepada
bayinya mencapai 47%, sedangkan pada repelita VI ditargetkan 80%.Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di R.S. Umum Dr.
Kariadi Semarang tahun 1977 didapatkan pemberian ASI setelah umur 2 bulan
31,6%, ASI + Susu botol 15,8% dan susu botol 52,6%. Sedangkan
sebelumnya yaitu pada umur 1 bulan masih lebih baik yaitu 66,7% ASI dan
33,3% susu botol, dalam hal ini tampaknya ada pengaruh susu botol lebih
besar.Juga hasil penelitian Dr. Parma dkk di Rumah Sakit Umum Dr. M. Jamil
Padang tahun 1978 -1979 di dapatkan bahwa lama pemberian ASI saja sampai
4-6 bulan pada ibu yang karyawan adalah 12,63% dan pada ibu rumah tangga
sebanyak 21,27%. Apabila dilihat dari pendidikannya ternyata 75% dari ibu-
ibu yang berpendidikan tamat SD telah memberikan makanan pendamping
ASI yang terlalu dini pada bayi.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam
pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi
ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang
tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh
iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah anggapan
bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI .
1.2 Tujuan
1.2.1 Tugas Umum
Dengan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesejahteraan setiap anggota
keluarga.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan penulis mampu :
a. Melakukan pengkajian data pada keluarga
b. Melakukan interpretasi data dasar
c. Melakukan perumusan masalah
d. Menyusun prioritas masalah
e. Melakukan perencanaan dan tindakan
1.2.3 Bagi Penulis
Sebagai pengalaman langsung dan bahan evaluasi dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan komunitas di dalam praktek kerja
lapangan yang telah di dapat diperkuliahan.
1.2.4 Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat digunakan
dalam pembelajaran serta penambahan pengetahuan bagi mahasiswa.
1.2.5 Bagi Klien
Menambah pengetahuan tentang Asi Ekslusif
1.2.6 Bagi Lahan Praktek/Masyarakat
Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui
masalah kesehatan yang ada pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP DASAR KELUARGA
2.1.1 Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulaarga” yang berarti “anggota” dan “kelompok kerabat”. Keluarga
adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari
ayah, ibu, dan anak-anak.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(azmilhaya 2012).

2.1.2 Struktur Keluarga

a. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan


dalam keluarga adalah dipihak ayah.

b. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan


dalam keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah
ayah dan ibu.

d. Patriokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama


keluarga sedarah suami.

e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi


pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suatu atau istri.

2.1.3 Ciri-Ciri Keluarga

a. Diikat tali perkawinan

b. Ada hubungan darah

c. Ada ikatan batin

d. Tanggung jawab masing-masing

e. Ada pengabil keputusan

f. Kerjasama diantara anggota keluarga

g. Interaksi

h. Tinggal dalam satu rumah

2.1.4 Bentuk-bentuk keluarga

1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari


ayah, ibu dan anak-anak.

2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti


ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek,
keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
satu keluarga inti.

4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi


karena perceraian atau kematian.

5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang


perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi


tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

2.1.5 Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga

a. patriakal: yang dominal dan memanggangbkekuasaan dalam


keluarga adalah pihak Ayah

b. matriakal : yang dominal dan memanggangbkekuasaan dalam


keluarga adalah pihak Ibu

c. Equalilitalial: yang dominal dan memanggangbkekuasaan dalam


keluarga adalah pihak Ayah dan Ibu

2.1.6 Peran Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku


interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut :

1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,


berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu


mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai


dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.

2.1.7 Fungsi Keluarga

1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik


dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan
masa depan anak bila kelak dewasa.

2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi


ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah


melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga


secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah


memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah


mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi
keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak


harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton
TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah
untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara


keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.

2.1.8 Ciri- Ciri keluarga Indonesia

a. Suami sebagai pengambil keputusan

b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

c. Berbentuk monogram

d. Bertanggung jawab

e. Pengambilan Keputusan
2.2 Konsep Teori Asi Eksklusif
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn “I”

Di Desa Bukur Kecamatan Kandangan

Kabupaten Kediri

3.1 PENDATAAN
Pengkajian dilakukan oleh : Maya Lestari
Pada Tanggal : 15 Juli 2018
Pukul : 19.00 WIB
di : Ds. Bukur Kec. Kandangan Kab. Kediri

A. Struktur dan Sifat Keluarga


a. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. Imam
Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Penghasilan : ± 1.500.000
Alamat : Ds. Bukur Kec. Kandangan
b. Susunan Keluarga
No Nama JK Usia Hub Pendidikan Pekerjaan Agama Status
Tn. L 36 KK SMP Dagang Islam Kawin
1 Imam Th
Ny. P 34 Istri SMP Dagang Islam Kawin
2
Winarsih Th
An. P 5 Th Anak Belum Belum Islam Belum
3
Zalikha sekolah bekerja Kawin
An. P 2bln Anak Belum Belum Islam Belum
4
Kayra 11 hr sekolah bekerja Kawin

c. Bentuk Keluarga : Keluarga Besar


d. Pemegang kekuasaan dalam keluarga : Yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan adalah kepala keluarga
e. Hubungan antar anggota keluarga : Hubungan antar keluarga
harmonis
f. Kegiatan hidup dalam sehari-hari :
No Nama Kebiasaan Tidur Kebiasaan Penggunaan
Makan Waktu
senggang
Tn. Tidur malam: 20.30-00.15 WIB Makan Waktu
1.
Imam Tidur siang : 06.00-10.00 WIB dengan senggang
nasi,sayur,dan biasanya
lauk pauk. dilakukan
Kadang- untuk
kadang ada berkumpul
buah dengan
keluarga
Ny. Tidur malam: 20.30-00.15 WIB Makan Waktu
2.
Winarsih Tidur siang : 06.00-10.00 WIB dengan senggang
nasi,sayur,dan biasanya
lauk pauk. dilakukan
Kadang- untuk
kadang ada berkumpul
buah dengan
keluarga
An. Tidur malam: 20.30-06.00 WIB Makan Waktu
3.
Zalikha Tidur siang : 02.00-15.00 WIB dengan senggang
nasi,sayur,dan biasanya
lauk pauk. dilakukan
Kadang- untuk
kadang ada berkumpul
buah dengan
keluarga
An. Tidur malam: 20.00-06.00 WIB Asi dan tajin Waktu
4.
Kayra Tidur siang : 09.00-13.00 WIB senggang
biasanya
dilakukan
untuk
berkumpul
dengan
keluarga

g. Profil kegiatan dalam keluarga


No Nama Jenis Tipe Kegiatan
Anggota Kelamin Produktif Reproduktif Sosial
Keluarga
Laki-laki Ya Ya Ya
1. Tn. Imam
Ny. Perempuan - Ya Ya
2.
Winarsih
An. Zalikha Perempuan - - Ya
3.
An. Kayra Perempuan - - Ya
4.
B. Social Budaya dan Ekonomi
No Nama Anggota Pekerjaan Penghasilan Peran dalam
Keluarga Keluarga
Tn. Imam Dagang ±1500.000 Suami
1.
Ny. Winarsih Dagang - Istri
2.
An. Zalikha Belum - Anak
3.
bekerja
An. Kayra Belum - Anak
4.
Bekerja

C. Lingkungan
a. Keadaan rumah
- Rumah permanen, tembok dan lantai sudah keramik
b. Sumber air
- Sumber air minum berasal dari PDAM
c. Pembuangan sampah
- Tempat pembuangan sampah disungai
d. Pembuangan tinja
- Pembuangan tinja pada jamban/WC jongkok
D. Keadaan Kesehatan Keluarga
N Nama Riwayat Keadaan Gizi KB Imunisa Riwayat
o Kesehatan si persalin
an
Tidak Keadaan gizi - Tidak -
1. Tn.
memiliki cukup baik dikaji
Imam
penyakit
yang serius,
biasanya
hanya sakit
flu dan panas
biasa atau
badan pegal
karena lelah
bekerja.
Biasanya
pengobatan
dilakukan di
puskesmas.
Ny. Tidak Keadaan gizi Suntik Imunisa normal
2.
Winar memiliki cukup baik si
sih penyakit lengkap
yang serius,
biasanya
hanya sakit
flu dan panas
biasa atau
badan pegal
karena lelah
bekerja.
Biasanya
pengobatan
dilakukan di
puskesmas.
An. Tidak Keadaan gizi - Imunisa -
3.
Zalikh memiliki cukup baik si
a penyakit lengkap
yang serius,
biasanya
hanya sakit
flu dan panas
biasa
.Biasanya
pengobatan
dilakukan di
puskesmas.
An. Tidak ada Keadaan gizi - HB0,Po -
4.
Kayra keluhan cukup baik lio 1
sesuai BCG,
perkembanga POLIO
n 2 DPT
1

E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan


- Memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas apabila ada
anggota yang sakit
- Memeriksakan kehamilannya ke BPS dan Puskesmas
F. Hasil Analisis Kerangka Pemberdayaan Perempuan
Kriteria Negative Netral Positif
Ya
Kesejahteraan
Ya
Akses
Ya
Kesadaran kasus
Ya
Partisipasi
Ya
Control

G. Pengkajian psikososial
- Status
Tingkat emosi keluarga cukup baik, bila ada masalah dalam
keluarga diselesaikan dengan musyawarah. Emosi ibu dalam
keadaan baik.
- Konsep Diri
Bapak dan ibu baik, bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan
baik.
- Pola Interaksi dan Komunikasi
Interaksi antara anggota keluarga cukup baik, bahasa yang dipakai
sehari-hari adalah bahasa jawa.
- Pola Pertahanan dalam Keluarga
Sebagai kepala keluarga, suami cukup disegani oleh anggota
keluarga, apabila ada masalah selalu diselesaikan bersama , namun
hasilnya selalu dilimpahkan kepada kepala keluarga.

1. Tn. Imam
Usia : 36 th
a. Pemeriksaan Umum
- K/U Cukup
- Kesadaran Composmentis
- TTV : TD :120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR :19x/menit
Suhu : 36,5ºC
b. Data Kesehatan Penunjang
Tidak ditemukan kelainan
2. Ny. Winarsih
Usia : 34 Tahun
S : ibu mengatakan ini anak yang kedua dengan usia 2 bulan 11 hari
diberi minum air tajin
0:
a. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : composmentis
- TD : 110/70 mmHG
- Suhu :36,5ºc
- Nadi :80x/menit
- RR : 20x/menit

Leher :

Pembesaran vena jugularis : tidak ada

Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada

Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada

Dada:

Benjol/tumor : tidak ada ka/ki

Keluaran : ada keluaran asi

Abdomen : tidak dikaji

Ekstremitas atas dan bawah

Oedem : tidak ada oedem ka/ki

b. Data penunjang
-
3. An. Zalikha
Usia: 5 tahun
a. Pemeriksaan Umum
- K/U cukup
- Kesadaran composmentis
- Nadi : 88x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,5ºc
- BB : 18 kg
- TB : 101cm
4. An. Kayra
Usia: 2 bulan 11 hari
b. Pemeriksaan Umum
- K/U cukup
- Kesadaran composmentis
- Nadi : 85x/menit
- RR : 46x/menit
- Suhu : 36,8ºc
- BB : 5,5 kg

3.2 INTREPRETASI DATA DASAR

Anda mungkin juga menyukai