Full PDF
Full PDF
Skripsi
Oleh:
Bernadeta Yuniarti
NIM : 023214020
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, tahu bahwa pembedaan
antara masa lampau, sekarang, dan masa depan hanyalah ilusi bandel yang
susah dihilangkan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
A turbidimeter, which is based on the light scattering, has been made. Laser
light as a light source, is passed into a medium containing water that will be
measured. The laser light will be scattered to all directions by particles of the
medium. The more particle is inside the medium, the more laser light is scattered.
Thus, the value of scattered intensity per unit incident intensity which comes into the
medium (Is/Ip) becomes the size of the turbidity level (T) of water sample. The
measurement of the incident intensity (Io) can be measured from the reflected
intensity of the beam splitter (Ip) and the scattered intensity is recorded as Is. This
turbidimeter is used to measure the turbidity level of the 2 water sources consist of
the North well and the South well, and the 3 water installations in Campus III Sanata
Dharma University.
From this research, it can be concluded that the turbidity level in the North
well is relatively higher than the water turbidity level of the South well. While all of
the water turbidity level in the installation is under 5 NTU.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas
karunia kasihnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, secara
khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr.Ign.Edi Santosa M.S selaku dosen pembimbing serta dosen penguji
yang dengan sabar telah memberikan bantuan dan dorongan semangat dari
awal hingga akhir skripsi ini.
2. Ir.Sri Agustini Sulandari, M.Si atas kesabarannya selaku dosen penguji serta
kesediaan diri sebagai tempat bertanya.
3. Dr.Agung Bambang Setyo Utomo, SU atas kesabarannya selaku dosen
penguji.
4. Seluruh Dosen prodi fisika, yang telah membagikan ilmunya.
5. Bapak, Mamak yang selalu mendoakan, memberi dorongan dan memfasilitasi
semuanya. Mas Anton, Dek Tiwik dan Dek Moko yang selalu memberi
dorongan, hiburan, dan kebersamaan selama ini.
6. Ninu’ yang selalu mendampingi dan menemaniku dalam suka duka selama ini
7. Keluarga Lampung yang selalu mendoakan dan menghibur.
8. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma khususnya karyawan Lab.
Fisika dan Lab Analisis, Mas Agus, Pak Gito atas penyiapan alat-alat, serta
Mas Sis, Mas Bimo, dan Pak Widodo yang selalu memberikan bantuan dan
hiburan.
9. Teman seperjuangan Mas Thoper (rekan kerjaku), Mba Asri, Mba Debora,
Mas Mamat, Mas Hari, Lori, Iman, Trek, Ridwan, Gita, Imma, Kia, Inke atas
hiburan dan dorongan semangatnya. Tetap semangat dan sukses.
10. Seluruh teman prodi Fisika Tetap semangat dan sukses selalu. Mari
Pertahankan Prodi Fisika!!!
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Temen-temen Kost Banana Hom yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
makasih atas hiburan, dorongan semangat dan kebersamaannya.
12. Teman-teman yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini Rius,
Dias, Kodok, Sisil, Lius thanks atas pinjaman komputer dan printernya.
13. Temen-temen dari Sampit Unjuk, Danik, Puput, Beni, Vina, mari kita
pertahankan prestasi walaupun di negeri orang. Jaga nama baik bersama.
14. Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis masih menerima adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak. Besar harapan penulis semoga skrtipsi ini bisa memberikan
manfaat untuk para pembaca serta memberikan sedikit sumbangan untuk Ilmu
Pengetahuan .
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
permukaan dan juga di atmosfir bumi. Sebagian besar tubuh manusia terdiri
atas air. Air juga terdapat pada tumbuhan dan hewan. Di dalam kehidupan
misalnya untuk air minum, memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Selain
itu air juga digunakan dalam bidang industri. Untuk memenuhi semua
kebutuhan tersebut maka diperlukan air yang kualitasnya baik. Kualitas air
yang baik dilihat dari berbagai segi yaitu segi kimiawi, biologis, fisika,
maupun segi estetika. Salah satunya dari segi estetika kualitas air dilihat dari
tingkat kekeruhannya.
[NN (Vol 1), 1988]. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam skripsi ini
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berprinsip hamburan cahaya dengan peletakan detektor pada 900 terhadap arah
dengan penggunaan prinsip hamburan cahaya. Set alat yang digunakan dalam
penelitian ini dibuat berdasar pada set alat yang pernah ada sebelumnya
dengan sinar laser sebagai sumber cahaya. Sinar laser diarahkan ke medium
sinar yang diteruskan. Set alat tersebut menganggap bahwa intensitas awal
sinar adalah tetap [Kallard, 1977]. Tetapi dalam kenyataan, muncul masalah
yaitu adanya perubahan intensitas awal sinar (Io) yang masuk ke medium
berpartikel.
dibuat alat ukur kekeruhan air dengan prinsip hamburan cahaya yang disertai
intensitas sinar yang terhambur tiap satu satuan intensitas awal sinar yang
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber air yaitu sumur selatan, sumur utara, serta 3 bagian instalasi air yaitu
pada kamar mandi Hall lantai 1; kamar mandi Lantai IV Lab. Teknik; dan
kamar mandi Lantai 1 samping Lab. Bahasa. Sehingga penelitian ini bisa
untuk merangkai alat sederhana dan lebih sempurna sebagai pengukur tingkat
kekeruhan air.
A. Rumusan Masalah
masalah yaitu :
kekeruhan air ?
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Batasan Masalah
Sanata Dharma
C. Tujuan Penelitian
dibuat
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembahasannya.
BAB V Penutup
sebelumnya.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengukuran
antara standar yang telah ditentukan sebelumnya dengan yang diukur. Untuk
lepas dari adanya masukan gangguan dan masukan ubahan [Doebelin, 1992].
Agar hasil pengukuran menjadi tepat, maka masukan gangguan itu harus
spektroskopi absorpsi, dan yang diukur adalah absorpsi akibat partikel yang
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada sudut 900 dari sumber sinar dan yang diukur adalah hamburan cahaya
kekeruhan air minum yang memenuhi syarat adalah 5 NTU [NN (Vol 1),
1988].
C. Hamburan Cahaya
hamburan Tyndall dan efek Raman. Pada tahun 1928 C.V. Raman pertama
kali mengamati dan menjelaskan tentang hamburan cahaya pada zat cair. Pada
efek Raman, cahaya mengalami perubahan frekuensi dan perubahan fasa pada
Raman sekitar seperseribu intensitas hamburan Rayleigh pada zat cair. Efek
ini dimanfaatkan pada spektroskopi Raman, yang cahayanya berasal dari sinar
laser yang akan dilewatkan melalui suatu bahan dan hamburannya diteliti
terlihat berwarna biru jika sinar tersebut mengenai partikel yang sangat kecil.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sinar oleh partikel kecil yang lebih kecil daripada panjang gelombang sinar
yang mengenainya. Teori ini menyatakan bahwa jika semakin pendek panjang
prinsip dasar pembuatan alat ukur kekeruhan air. Ketika berkas cahaya
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Intensitas yang
dihamburkan
berisi partikel maka sinar tersebut akan di hamburkan oleh partikel tersebut.
Sehingga jika dalam medium tersebut terdapat lebih banyak partikel maka
banyaknya partikel di dalam medium. Dalam hal ini partikel dalam medium
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kalibrasi
Nilai Is
Sebagai ukuran
untuk menentukan
tingkat kekeruhan
Laser
I Io
Ip
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada gambar 2.3 dapat dilihat jika sebuah sumber sinar (laser)
sebesar Io dan sebagian lagi akan direfleksikan dengan intensitas sebesar Ip.
I = Io + Ip ........................................................................... (2.1)
sinar ke segala arah oleh partikel dalam medium dengan intensitas sebesar Is.
Dalam hal ini partikel dalam medium menimbulkan kekeruhan tertentu. Jadi
kekeruhan air (T) dan besarnya intensitas awal sinar (Io). Secara matematis
Is ≈ T Io ........................................................................... (2.2)
Is = n T Io ........................................................................... (2.3)
Is
=n T ........................................................................... (2.4)
Io
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari persamaan 2.5 diatas juga bisa dituliskan hubungan lain sebagai berikut:
α
Io = Ip ............................................................................ (2.7)
β
sinar yang direfleksikan oleh kaca), dengan peletakan sensor seperti pada
gambar 3.1.
Dari kedua persamaan (2.4) dan (2.7) maka dapat ditunjukkan dengan
Is
= n.T
α
Ip
β
Is β
= nT .......................................................................... (2.8)
Ip α
Is
= tT .................................................................................. (2.9)
Ip
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimasukkan ke dalam suatu sistem penjernihan air yang biasanya terdiri dari
berbagai tahap. Untuk keperluan rumah tangga biasanya air hanya diberi
tawas. Tapi untuk keperluan industri atau instansi tertentu misal sebuah
penyaring yang tersusun atas berbagai macam bahan, aerator, pencampur, bak
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumur selatan
Saringan pasir Sand filter
Bak Aerasi dan
Water king pengendap
Klorin
Sumur utara Saringan pasir Bak tampung bawah Karbon aktif
pompa
instalasi
Bak tampung atas
Gambar 2.4 Diagram alir sistem penjernihan air sumur di Kampus III
Universitas Sanata Dharma [CV.Jaya Sakti, 2005]
Air yang dipakai di kampus III USD diambil dari 2 sumur yaitu sumur
disaring dulu dengan saringan pasir agar pasirnya tertinggal. Kemudian air
sumur utara dimasukkan ke dalam water king klorin yang didalamnya terdapat
klorin atau kaporit sebagai disinfektan, untuk menghilangkan kuman yang ada
di dalam air.
Air dari sumur utara dan sumur selatan dicampur di dalam bak aerasi
dan pengendap dengan cara menyemprotkan air dari atas dengan maksud agar
air dapat bereaksi dengan udara bebas sehingga Fe (besi) yang terkandung di
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses berikutnya air dari bak aerasi dan pengendap dipompa dan
dialirkan ke sand filter yang berisi pasir kuarsa dan pasir silica dengan
maksud pasir tersebut dapat menyaring Fe yang masih ada di air. Dalam 1 kali
sebulan garam akan dialirkan pada bagian antara bak aerasi dan pengendapan
yang menempel pada pasir di dalam sand filter. Proses selanjutnya air yang
sudah disaring dengan pasir dimasukkan ke dalam tabung berisi karbon aktif
Air yang sudah bersih akan ditampung di bak tampung bawah yang
kemudian akan dipompa menuju bak tampung atas yang ada di setiap unit
gedung. Dari bak tampung atas setiap unit gedung air akan dialirkan secara
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
EKSPERIMEN
A. Tempat Eksperimen
Sanata Dharma.
Susunan alat yang digunakan dalam penelitian ini seperti pada gambar 3.1.
Medium Lensa
Beam splitter
Laser He-Ne
Light sensor 1
Interface
Komputer
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk susunan alat seperti gambar 3.1 prinsip kerja alatnya adalah
sinar laser diarahkan pada kaca pembagi berkas. Digunakan laser He-Ne
sebagai sumber sinar. Setelah mengenai kaca, maka sinar tersebut akan
menuju medium berpartikel. Pada medium sinar laser akan ada yang
Sehingga bayangan sinar laser terhambur yang terjelas dapat diterima oleh
light sensor 2. Intensitas sinar laser yang diterima oleh light sensor 2
dicatat sebagai Is. Semakin banyak partikel didalam medium, maka sinar
laser yang terhambur akan semakin banyak dan nilai Is semakin besar.
pengukuran iluminasi dengan satuan lux oleh alat light sensor yang
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bahan
b. Penyiapan pelarut
c. Pembuatan standar
diencerkan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NTU; 30 NTU; 36 NTU; 42 NTU; dan 49 NTU. Untuk standar air dengan
d. Pengambilan sampel
sebagai berikut :
dengan kedalaman 18 m
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aquades agar tidak ada partikel lain yang menempel pada botol, yang
dahulu (saat masih di botol air mineral) agar partikel dalam sampel
air dapat tercampur rata, setelah itu masukkan sampel dalam botol.
4. Usahakan tidak ada gelembung udara dalam botol yang sudah diisi
yang selanjutnya akan diukur. Hal ini dilakukan agar sisa-sisa air
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan antara output dengan input pada suatu kondisi satu input
divariasi dan input lain tetap konstan, sehingga input lain tidak
susunan alat yang pertama maupun pada susunan alat yang kedua.
Is/Ip untuk tiap standar air dengan kekeruhan tertentu. Dari pengukuran ini
dapat dibuat grafik hubungan antara Is/Ip terhadap turbiditas standar air.
Dari grafik kalibrasi ini akan didapat persamaan garis grafiknya. Proses
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai Is/Ip
menentukan nilai kekeruhan (turbiditas) tiap sampel air, nilai Is/Ip yang sudah
diukur dari tiap sampel air dimasukkan kedalam persamaan garis grafik
kalibrasi yang didapat seperti pada gambar 3.3. Proses pengukuran tingkat
kekeruhan sampel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini :
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampel air
Nilai Is/Ip
Tingkat Kekeruhan
Sampel air
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
A. HASIL
tiap larutan standar air dengan nilai turbiditas tertentu. Larutan standar yang
intensitas yang dihamburkan oleh partikel dalam air per satu satuan intensitas
awal yang dilewatkan pada standar dengan turbiditas tertentu. Salah satu contoh
pengukuran kalibrasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel
Tabel 4.1
Hasil Kalibrasi 1
No Turbiditas standar (NTU) Is/Ip
1. 0 0,0007 ± 0,0003
2. 6 0,0034 ± 0,0002
3. 12 0,009 ± 0,001
4. 18 0,011 ± 0,0003
5. 24 0,013 ± 0,001
6. 30 0,015 ± 0,001
7. 36 0,021 ± 0,001
8. 42 0,024 ± 0,001
9. 49 0,026 ± 0,001
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0.03
Is/Ip = 0,0005 T + 0,001
0.025
0.02
Is/Ip
0.015
0.01
0.005
0
0 10 20 30 40 50 60
Turbiditas (NTU)
Is
= 0,0005 T + 0,001 Persamaan kalibrasi 1 ini akan digunakan untuk
Ip
menentukan turbiditas sampel air yang diambil pada minggu 1. Contohnya nilai
Is/Ip pada tempat pengambilan sampel 1 adalah 0,001. Kemudian nilai Is/Ip ini
dimasukkan ke dalam persamaan garis kalibrasi yang sudah didapat pada kalibrasi
pertama (gambar 4.1), sehingga nilai turbiditas dari sampel tersebut adalah 0
NTU. Demikian seterusnya dilakukan proses yang sama untuk mendapatkan nilai
turbiditas sampel air pada minggu dan tempat pengambilan sampel berikutnya.
Grafik kalibrasi yang lain dapat dilihat pada lampiran I. Data tingkat kekeruhan
sampel air disajikan dalam bentuk tabel yang dapat dilihat pada lampiran II.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel data pada lampiran II dinyatakan dalam bentuk grafik turbiditas air
tiap tempat pengambilan sampel yang berbeda pada satu waktu yang sama,
50
Turbiditas (NTU)
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
Pada gambar 4.2 ini terlihat adanya nilai kekeruhan air yang tinggi yaitu
pada bagian 2 yaitu pada tempat pengambilan sampel 2 yaitu sumur utara yang
Tabel data tingkat kekeruhan sampel air seperti pada lampiran II dinyatakan
dalam bentuk grafik turbiditas tiap waktu yang berbeda pada satu tempat
sampel 1, 2, 3, 4, dan 5 dapat dilihat pada gambar 4.3; 4.4; 4.5; 4.6; dan 4.7.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Turbiditas air (NTU)
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25
Waktu pengambilan sam pel (m inggu)
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5
3
Turbiditas air (NTU)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu pengam bilan sam pel (m inggu)
6
Turbiditas air (NTU)
5
4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25
Waktu pengambilan sampel (minggu)
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3.5
Turbiditas air (NTU)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu pengambilan sampel (minggu)
Pada gambar 4.3 terlihat tingkat kekeruhan air berkisar antara 0 NTU
sampai dengan 1 NTU. Pada gambar 4.4 terlihat tingkat kekeruhan air berkisar
antara 2 NTU sampai dengan 40 NTU. Pada gambar 4.5 terlihat tingkat
kekeruhan air berkisar antara 0 NTU sampai dengan 3 NTU. Pada gambar 4.6
terlihat tingkat kekeruhan air berkisar antara 0 NTU sampai dengan 0 NTU
sampai dengan 4 NTU. Pada gambar 4.7 terlihat tingkat kekeruhan air berkisar
B. PEMBAHASAN
mengukur masukan yang diinginkan. Tetapi pengukuran juga tidak pernah lepas
dari adanya masukan gangguan dan masukan ubahan. Agar hasil pengukuran
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi tepat, maka masukan gangguan itu harus dihilangkan, dengan pengaturan
alat ukur.
Prinsip kerja dari turbidimeter yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sinar laser dipakai sebagai sumber cahaya. Kemudian sinar laser dilewatkan ke
medium yang akan diuji. Sinar laser akan dihamburkan ke segala arah oleh
partikel yang ada di dalam medium. Pengukuran intensitas awal sinar laser (Io)
pembagi berkas (Ip). Intensitas yang dihamburkan dicatat sebagai Is. Semakin
banyak partikel yang ada di dalam medium, maka sinar laser yang terhambur akan
semakin banyak. Sehingga nilai dari intensitas yang terhambur per satu satuan
intensitas yang masuk ke medium (Is/Ip) dapat menjadi ukuran untuk menentukan
disebabkan oleh pergeseran lensa maupun light sensor, yang diatasi dengan
pembuatan alat yang diatur agar komponennya tidak mudah bergeser. Kesalahan
rambangan bisa disebabkan oleh hamburan sinar yang dipengaruhi oleh keadaan
partikel dalam medium, yang selalu berubah-ubah. Kesalahan ini sudah diatasi
data yang cepat (dalam 1 detik) sehingga tidak memberi waktu bagi partikel di
dalam sampel air untuk mengendap. Pada penelitian ini alat ukur kekeruhan air
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelindung cahaya dimaksudkan untuk mengurangi adanya masukan sinar dari luar
dengan mengukur Is/Ip untuk tiap standar yang sudah dibuat dengan turbiditas
pengenceran larutan induk dengan nilai turbiditas atau kekeruhan sebesar 103
NTU.
Data proses kalibrasi yang bisa dilihat pada tabel 4.1, menunjukkan
hubungan antara Is/Ip dengan turbiditas. Pada tabel ini bisa dilihat bahwa semakin
besar nilai turbiditas maka semakin besar juga nilai Is/Ip. Secara ideal grafik
hubungan ini adalah grafik yang menunjukkan kelinearan seperti pada gambar
4.1.
diukur. Untuk tiap sampel besaran yang diukur adalah Is/Ip. Nilai Is/Ip yang
sudah didapat dari pengukuran tiap sampel dimasukkan dalam persamaan garis
Secara garis besar sistem penjernihan air yang ada di Kampus III USD
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber 1 Instalasi 1
Sistem Instalasi 2
Sumber 2 Instalasi 3
Gambar 4.8 Bagan Garis Besar Sistem Penjernihan Air di Kampus III USD
Sistem penjernihan air ini mendapat 2 sumber air yaitu dari sumur selatan
kedua sumber air tersebut masuk ke dalam sistem yang terdiri atas saringan pasir
1, saringan pasir 2, bak aerasi dan pengendapan, sand filter, dan karbon aktif.
Setelah melewati sistem tersebut air dialirkan ke instalasi air ke seluruh gedung di
Kampus III USD. Sehingga sebagai wakil pengambilan sampel diambil sampel
air dari sumur selatan, sumur utara, instalasi di kamar mandi Hall Lantai 1, kamar
Secara ideal grafik tingkat kekeruhan air pada tempat pengambilan sampel
yang berbeda, di waktu yang sama menunjukkan adanya pengurangan nilai. Hal
ini terjadi karena air sudah melewati berbagai proses dalam sistem. Pada gambar
4.2 yang merupakan grafik sampel air yang diambil pada minggu 1 terlihat
tingkat kekeruhan air pada masukan sumur selatan sebesar 0 NTU, dan pada
sumur utara sebesar 40,4 NTU. Berdasarkan gambar 4.8 kedua masukan air
Nilai kekeruhan pada instalasi atau tempat pengambilan sampel 3, 4 dan 5 secara
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berturut-turut adalah 1 NTU, 0 NTU, dan 0,7 NTU.. Dari hasil ini bisa dikatakan
bahwa nilai kekeruhan sampel air pada instalasi adalah baik karena air yang
mengalami pengurangan nilai. Karena tingkat kekeruhan air pada instalasi lebih
rendah daripada tingkat kekeruhan air pada sumber. Dan tingkat kekeruhan air
pada instalasi berada di bawah batas maksimum standar kekeruhan air minum
menurut WHO (5 NTU). Dengan hasil yang sama pada minggu 2 sampai dengan
Secara ideal grafik turbiditas air pada satu tempat pengambilan sampel,
dalam waktu yang berbeda akan terlihat stabil. Pada gambar 4.3 yang merupakan
grafik turbiditas air pada tempat pengambilan sampel 1 atau sumur selatan bisa
kekeruhan air yang berkisar antara 0 NTU sampai dengan 1 NTU. Untuk tingkat
kekeruhan air pada tempat pengambilan sampel lainnya yang bisa dilihat pada
gambar 4.4; 4.5; 4.6; dan 4.7 tidak ada terlihat kecenderungan kenaikan nilai.
Agar sistem penjernihan air di kampus III USD ini menjadi lebih baik,
maka diusulkan kepada pengelola sistem penjernihan air untuk membuat sistem
penjernihan air yang dibuat agak tinggi dan bertingkat. Bak aerasi dan pengendap
berada paling atas. Setelah bak aerasi dan pengendap, di bawahnya dibuat tabung
atau bak berisi karbon aktif kemudian di bawahnya lagi dibuat saringan yang
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langsung dari sumur (tanpa harus masuk sistem penjernihan air), sehingga
dibuat susunan alat ukur tingkat kekeruhan air yang juga menggunakan prinsip
hamburan cahaya dengan sumber sinar laser pointer yang bisa dilihat pada
gambar 4.9.
Berbeda dengan susunan alat pada gambar 3.1, susunan alat pada gambar
4.9 ini, pengukuran intensitas yang dihamburkan (Is) dilakukan oleh light sensor
2 yang diletakkan pada sudut 900 dari arah sumber sinar. Susunan alat ini
menggunakan laser pointer sebagai sumber sinar karena harganya murah dan
mudah didapat. Sinar laser pointer diarahkan pada kaca pembagi berkas. Setelah
mengenai kaca, maka sinar tersebut akan sebagian ditransmisikan (Io) dan
sebagian lagi akan direfleksikan (Ip). Pengukuran intensitas awal sinar laser (Io)
(Io) akan diteruskan menuju medium berpartikel. Pada medium sinar laser akan
ada yang diteruskan dan dihamburkan. Semakin banyak partikel didalam medium,
maka sinar laser yang terhambur akan semakin banyak dan nilai Is semakin besar.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beam splitter
medium
Laser
pointer
Light sensor 2
Light sensor 1
Interface
Komputer
larutan standar air yang sama dengan larutan standar pada pengkalibrasian
susunan alat 1. Salah satu pengukuran kalibrasi yang telah dilakukan dapat dilihat
pada tabel 4.2. Tabel kalibrasi tersebut ditunjukkan dalam grafik pada gambar
4.10.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2
Hasil Kalibrasi pada susunan alat 2
0.12
Is/Ip = 0,0007 T + 0,06
0.1
0.08
Is/Ip
0.06
0.04
0.02
0
0 10 20 30 40 50 60
Turbiditas air (NTU)
Is
= 0,0007 T + 0,06 . Persamaan kalibrasi ini digunakan untuk menentukan
Ip
turbiditas sampel air yang diambil pada minggu 7. Contohnya nilai Is/Ip pada
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tempat pengambilan sampel 1 adalah 0,06. Kemudian nilai Is/Ip ini dimasukkan
ke dalam persamaan garis kalibrasi yang sudah didapat pada kalibrasi (gambar
Hasil ini hampir sama dengan hasil yang didapat dengan pengukuran
menggunakan susunan alat 1 seperti gambar 3.1 yang ada di lampiran II. Dalam
pengukuran menggunakan susunan alat seperti gambar 4.9 ini terjadi penurunan
nilai intensitas awal sinar laser pointer yang cepat. Tapi hal ini sudah diatasi
Keuntungan dari penggunaan susunan alat seperti gambar 4.9 ini adalah
sudah bisa mengurangi adanya pengaruh dari intensitas yang diteruskan oleh
medium. Serta penggunaan laser pointer yang lebih murah daripada laser He-Ne.
Dalam pengembangan lebih lanjut pemakaian light sensor pada alat ukur
kekeruhan air ini bisa digantikan dengan pemakaian fotodioda, yang berupa
mudah didapat, dan bisa diterapkan pada pengukuran kekeruhan air yang
kontinyu (air mengalir), dan bisa dilakukan secara in-situ (di tempat dan pada
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari penelitian ini bisa diambil kesimpulan bahwa air memiliki tingkat
kekeruhan tertentu.
Telah dibuat alat ukur kekeruhan air yang berprinsip pada hamburan
intensitas sinar yang direfleksikan oleh kaca pembagi berkas. Sehingga alat ini
sudah bisa mengatasi perubahan intensitas awal sinar yang dipakai sebagai
sumber sinar. Susunan alat 1 telah digunakan untuk pengukuran kekeruhan air
pada 2 sumber air yaitu sumur utara dan sumur selatan, serta 3 bagian instalasi
air di kampus III Universitas Sanata Dharma selama 22 minggu. Telah diuji
coba susunan alat 2 yang bisa mengurangi adanya pengaruh dari intensitas sinar
yang diteruskan.
pada sumur utara relatif lebih tinggi daripada tingkat kekeruhan air pada sumur
selatan. Serta tingkat kekeruhan air pada instalasi berada dibawah nilai 5 NTU.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. SARAN
Untuk pembuatan alat kekeruhan air dengan model lain sebaiknya lebih
Dan juga memperhatikan komponen alat yang dipakai sehingga alat bisa dibuat
dengan harga yang lebih murah. Untuk lebih lanjutnya perlu dikembangkan alat
ukur turbiditas yang mengukur kekeruhan air yang kontinyu (air mengalir), dan
bisa dilakukan secara in-situ (di tempat dan pada waktu yang sama).
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Tabel I.1
Hasil Kalibrasi 2
Tabel I.1 dapat dinyatakan dalam grafik seperti pada gambar I.1
0.016
0.014 Is/Ip = 0,0003 T+ 0,0011
0.012
0.01
Is/Ip
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 10 20 30 40 50 60
Turbiditas (NTU)
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Is
Grafk pada gambar I.1 menghasilkan persamaan garis = 0,0003T + 0,0011 .
Ip
Persamaan ini akan digunakan untuk menentukan turbiditas sampel air pada minggu
Tabel I.2
Hasil Kalibrasi 3
Tabel I.2 dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti pada gambar I.2
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0.012
Is/Ip = 0,0002 T + 0,0012
0.01
0.008
Is/Ip
0.006
0.004
0.002
0
0 10 20 30 40 50 60
Turbiditas (NTU)
Is
Grafik pada gambar I.2 memiliki persamaan garis = 0,0002T + 0,0012 .
Ip
Persamaan ini akan digunakan untuk menentukan turbiditas sampel air pada minggu
Tabel I.3
Hasil Kalibrasi 4
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I.3 dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti pada gambar I.3
0.01
0.009 Is/Ip = 0,00016 T+ 0,0016
0.008
0.007
0.006
Is/Ip
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0 10 20 30 40 50 60
Turbiditas (NTU)
Is
Grafik diatas memiliki persamaan garis = 0,00016T + 0,0016 . Persamaan ini akan
Ip
digunakan untuk menentukan turbiditas sampel air pada minggu ke 16 sampai dengan
minggu ke 23.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
Tabel II.1
Nilai Turbiditas atau Kekeruhan Sampel Air yang Diambil pada 2 Sumber Air dan 3
Instalasi Air di Kampus III Universitas Sanata Dharma selama 22 Minggu dengan
Pengukuran Menggunakan Susunan Alat 1
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
35
30
Turbiditas (NTU)
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
14
12
Turbiditas (NTU)
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Turbiditas (NTU)
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
40
Turbiditas air (NTU)
35
30
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Turbiditas air (NTU)
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
14
Turbiditas air (NTU)
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
tempat pengambilan sampel
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Turbiditas air (NTU)
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
16
Turbiditas air (NTU)
14
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Turbditas air (NTU)
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
7
Turbiditas air (NTU)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Turbiditas air (NTU)
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
20
Turbiditas air (NTU)
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Turbiditas air (NTU)
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
7
Turbiditas air (NTU)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Turbiditas air (NTU)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
16
Turbiditas air (NTU)
14
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Turbiditas air (NTU)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
16
14
Turbiditas (NTU)
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
7
Turbiditas (NTU)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
6
Turbiditas (NTU)
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5
turbiditas (NTU)
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6
Tempat pengambilan sampel
57