Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

TIM KESELAMATAN PASIEN

A. PENDAHULUAN
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan
yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
bermutu, terjangkau, dan mengutamakan keselamatan pasien, pengunjung,
masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas Pujon.
Program keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti diseluruh jajaran yang ada
di Puskesmas Pujon, mulai dari kepala puskesmas, penanggung jawab unit
pelayanan klinis, dan seluruh karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun Kerangka acuan kegiatan Keselamatan Pasien
Puskesmas Pujon yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program
keselamatan pasien di Puskesmas Pujon untuk dilaksanakan pada tahun 2019.
Dalam melaksanakan program keselamatan pasien kita harus selalu
menanamkan dan menumbuhkan sikap Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun kepada masyarakat serta menunjang terciptanya lingkungan yang
Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin, agar tercapai tujuan tata nilai “PASTI
PUAS” yaitu:
Profesional :memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Amanah :Dalam Penyelenggaraan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
Pujon dalam melaksanakan tugasnya baik di dalam maupun di luar
gedung.
Santun :Memiliki sikap sopan santun dan perhatian yang berhubungan
dengan masyarakat
Tanggap :Kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat.

1
Inovatif :Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri denga ide ide
kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan.
Patuh :Patuh pada standart dan peraturan/ tata tertib yang berlaku.
Unggul :Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, cermat, dan tuntas.
Akuntabel :Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman, standart
pelayyanan yang ditetapkan dapat diatur dan dipertanggung
jawabkan.
Sinergi :Bersinergi antar elemen yang ada untuk saling mendukung
dan bekerja sama mencapai tujuan.

B. LATAR BELAKANG
Mengingat besarnya tanggung jawab untuk keselamatan pasien yang
melibatkan banyaknya unit layanan maka perlu ditentukan area prioritas yang bisa
menjadi wajah program keselamatan pasien di Puskesmas Pujon dengan
pertimbangan pertimbangan sebagai berikut:
1. Angka kecelakaan lalu lintas di Pujon cukup tinggi mengingat lalu lintas yang
padat karena merupakan jalan utama yang menghubungkan Kabupaten
Malang dengan wilayah kabupaten Kediri. Dimana medan jalan yang
berkelok kelok, naik turun serta banyak tikungan beresiko tinggi
menyebabkan kecelakaan, selain itu UGD Puskesmas Pujon yang buka 24
jam dengan pelayanan yang cepat, tanggap, dan responsive menjadi daya
tarik di masyarakat pujon sendiri maupun masyarakat luar wilayah untuk
mendapatkan penanganan kegawat daruratan.
2. Jumlah Pasien baru di rawat jalan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan oleh perbaikan perbaikan dari segala aspek puskesmas
yang mulai berkembang, dan juga perawatan di rawat jalan yang ramah,

2
pelayanan oleh dokter, dan low cost menjadi daya tarik tersendiri bagi
pelanggan.
3. Pelayanan obat yang melayani seluruh unit layanan dan menjamin
kesinambungan rencana terapi sehingga perlu pengawasan yang ketat agar
pelayanan terpadu tidak sia-sia dan agar tidak terjadi insiden keselamatan
pasien.
4. Angka penyakit TBC yang tinggidi wilayah Pujon yang memerlukan
pemeriksaan laboratoriumyang berkala dan berkesinambungan. Jumlah
pasien HIV/AIDS yang meningkat karena tingginya warga yang menjadi TKW
dan bekerja di kota besar sehingga perlu peningkatan penjaringan pasien,
PITC, dan pemeriksaan lab yang terjangkau dan mudah. Kesadaran
masyarakat akan gaya hidup sedentary yang memicu penyakit-penyakit
metabolik meningkatkan kebutuhan akan pemeriksaan berkala untuk
mengontrolnya. Penyakit typhoid dan IVD di wilayah Pujonpun sangat tinggi
dan perlunya monitoring dengan pemeriksaan rutin. Mengingat begitu
tingginya kebutuhan masyarakat akan laboratorium sehingga perlu
peningkatan mutu laboratorium yangbermutu, mandiri, dekat dengan
masyarakat, dan mengutamakan keselamatan pasien.
5. Rawat inap dan PONED merupakan tempat yang paling berkembang dalam
satu tahun terakhir, mulai menigkatnya jumlah pasien rawat inap dan mulai
tercukupinya kualitas SDM puskesmas pujon sehingga selalu dilakukan
peningkatan dan perbaikan layanan mutu pada rawat inap, sehingga resiko
keselamatan pasien dan pencegahan infeksi merupakan hal yang perlu kami
perhatikan dan kami prioritaskan.
Berikut ini adalah perhitungan penentuan area prioritas:
PROBLEM HIGH
HIGH RISK HIGH COST
No. AREA KLINIS PRONE VOLUME TOTAL PERINGKAT
Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot
1. UGD 10 4 8 3 3 2 4 1 74 II
2. Kamar Obat 8 4 9 3 5 2 9 1 78 I
3. Laboratorium 6 4 6 3 3 2 6 1 54 IV

3
4. Poli Umum 5 4 3 3 6 2 9 1 50 V
5. Poli lansia 5 4 3 3 6 2 9 1 50 V
5. PONED 8 4 3 3 1 2 1 1 44 VI
6. KIA 5 4 2 3 1 2 1 1 29 VIII
7. Gizi 1 4 1 3 3 2 1 1 14 X
8. Mobil 4 4 4 3 1 2 1 1 31 VII
ambulan
9. Rawat inap 8 4 8 3 3 2 2 1 64 III
10. Poli Gigi 5 4 7 3 1 2 1 1 44 VI
11. IMS 4 4 3 3 1 2 1 1 23 IX

Berdasarkan data dan pertimbangan - pertimbangan tersebut di atas, maka


ditentukanlah 6 area prioritas keselamatan pasien di Puskesmas Pujon, yaitu
sebagai berikut:
1. Pelayanan UGD
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan Obat
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Rawat Inap dan PONED

C. Tujuan Umum dan Tujuan Kasus


1. Tujuan umum :
Meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas Pujon
2. Tujuan khusus:
Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien

D. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1. Sasaran Keselamatan Pasien


a. Membuat panduan sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan
pasien
b. Memonitor capaian sasaran keselamatan pasien

4
c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sentinel, KTD, dan KNC
d. Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
e. Melakukan tindak lanjut.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien adalah
mengikuti siklus Plan Do Check Action.
1. Penilaian sasaran keselamata pasien
2. Sasaran keselamatan pasien diukur pada semua unit pelayanan klinis
3. Memilih dan menetapkan indikator Sasaran Keselamatan Pasien dan
menyusun profil indikator
4. Tersusun indikator sasaran keselamatan pasien.
5. Pertemuan pembahasan indikator keselamatan pasien.
6. Menyusun panduan penilaian sasaran keselamatan pasien.
7. Tersusunnya panduan sasaran keselamatan pasien.
8. Pertemuan pembahasan panduan sasaran keselamatan pasien.
9. Mencatat data melalui sensus 1 bulan sekali
10. Terkumpulnya data melalui sensus bulanan.
11. Pencatatan sensus bulanan.
12. Melaksanakan penilaian sasaran keselamatan pasien.
13. Terkumpulnya data indikator sasaran keselamatan pasien.
14. Pertemuan pembahasan capaian indikator sasaran keselamatan pasien.
15. Melakukan analisis sasaran keselamatan pasien.
16. Hasil analisis sasaran keselamatan pasien.
17. Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis sasaran keselamatan pasien.
18. Laporan pelaksanaan tindak lanjut.

5
F. SASARAN

Sasaran Keselamatan pasien:

TARGET
No. INDIKATOR/SASARAN KESELAMATAN PASIEN
PROSENTASE

1 1. Prosentase jumlah pasien yang teridentifikasi 100%


tepat pada unit layanan
2 Prosentase jumlah kepatuhan pelaksanaan SBAR 100%
dan TBK di Unit Gawat Darurat, Ranap, dan Kaber.
3 1. Prosentase jumlah pasien yang dilayani 100%
dengan kejadian kesalahan pemberian obat.
4 Prosentase pengurangan terjadinya kesalahan 100%
prosedur tindakan medis.
5 1. Prosentase pengurangan terjadinya resiko 100%
infeksi di Puskesmas
6 Prosentase pasien yag mendapat intervensi 100%
penilaian resiko pasien jatuh

Indikator keselamatan pasien diatas akan dinilai dan dikumpulkan setiap bulan,
kemudian indikator diatas juga dianalisa setiap 3 bulan, dan dirapatkan di rapat tinjauan
manajemen setiap 6 bulan sekali.

G. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan 2018 2019

12 0 0 03 0 0 0 0 08
1 2 4 5 6 7
1. Pembentukan Tim KP X
2. Rapat Evaluasi Tim KP X X X

6
3. Kebijakan- Kebijakan X X X
4. Perumusan SOP – SOP X
5. Penentuan indikator KP X
6. Pelaporan Indikator KP X
7. Program Sosialisasi SOP X X X X X
9. Pelaporan & Analisa kasus Insiden X X X X X X
kepada Kepala Puskesmas Pujon
10 Koordinasi dengan tim lain dalam X
. rapat Tim Manajemen Mutu
11 Perencanaan kegiatan tindak lanjut X X
.
Keterangan: Jadwal bisa berubah bila ada hal- hal yang perlu ditelaah dan dikaji lebih
lanjut.

H. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI

Sensus Mingguan indikator mutu, penilaian Indikator perilaku, dan Insiden


keselamatan pasien dilakukan pelaporan setiap akhir bulan kepada Kepala UPTD
Puskesmas Pujon.Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan
sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada
bulan tersebut.

Evaluasi seluruh kegiatantim PMKP dilakukan tiap tiga bulan sekali dalam
rapat evaluasi Tim PMKP. Dilakukan evaluasi menyeluruh bersama tim- tim lain tiap
6bulan dalam rapat Tim Manajemen Mutu.

Anda mungkin juga menyukai