Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING

“Latar Belakang Perlunya BK Bagi Siswa”

Oleh :

FAJRIA HASANAH 17086224


SEPTI PUTRI DEWI 17033156
ZUL ADLI PUTRA HUSMAN 17086314

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Salawat dan salam penyusun kirimkan kepada Nabi besar Muhammad


SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Terimakasih penyusun haturkan kepada pihak-pihak yang sudah


berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini guna pemenuhan tugas Bimbingan
Konseling.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami latar
belakang perlunya bimbingan konseling bagi siswa diliahat dari berbagai segi.
Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai ritangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Perlunya Bimbingan Konseling Bagi
Siswa”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca pada umumnya dan penulis khususnya. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Padang,13 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................


1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... ..

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................


2 .1 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek psikologis

2.2 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek sosial budaya

2.3 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek pendidikan

2.4 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek IPTEK dan globalisasi

BAB III PENUTUP ............................................................................................

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman problematika peserta didik di sekolah


semakin beragam. Jalan pikiran mereka menjadi terbagi dengan masalah diluar
sekolah dan di dalam sekolah. Suatu tindak layanan sekolah pada peserta didik
dengan bimbingan konseling yang mengarahkan para peserta didik untuk
mengetahui bakat dan potensi dalam diri mereka.
Bimbingan konseling biasanya berbicara mengenai aspek psikologis, ini akan
sangat penting jika ada banyak gangguan psikis pada peserta didik yang biasanya
tertekan masalah dan tidak mampu menangkap pelajaran dengan baik. Bimbingan
konseling juga sangat penting posisinya untuk membimbing siswa untuk
memotivasi diri bahwa mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu
bersaing.
Perlunya bimbingan konseling dapat berfungsi sebagai pemantau masalah-
masalah siswa yang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah laku dan adaptasi.
Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul dan cenderung mengasingkan diri dari
teman-temannya memiliki akar permasalahan yang biasanya beruntun.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa latar belakang diperlukannya BK secara aspek psikologis?

b. Apa latar belakang diperlukannya BK secara aspek sosial budaya?

c. Apa latar belakang diperlukannya BK secara aspek pendidikan?

d.Apa latar belakang diperlukannya BK secara aspek IPTEK dan globalisasi?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek psikologis

Perlunya BK berdasarkan aspek psikologis bimbingan dan konseling


sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapat memberikan penjelasan bahwa
individu merupakan pribadi yang unik seperti menyangkut aspek kecerdasan,
emosional, sosiabilitas, sikap, kebiasaan dan kemampuan penyesuaian diri,
individu tidak sama dam pasti memiliki perbedaan,dapat memberikan pemahaman
tentang perubahan tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk
mengatasi masalah yang dihdapi, serta dapat membarikan pemahaman masalah
masalah tentang psikologis.

Latar belakang Psikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang


tingkah laku individu yang menjadi sasaran (klien). hal ini sangat penting karena
bidang gerapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klie, yaitu tingkah
laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk menghadapi masalah yang perlu
dihadapi

Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses
perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dalam
lingkungannya. Disamping itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai
perubahan sikap dan tingkah lakunya. Proses perkembangan tidsak selalu
berlangsung secara linier (sesuai dengan arah yang diharapkanatau norma yang
dijujung tinggi). tetapi bersifat flektuatif dan bahkan terjadi stagnasi atau
diskontinuitas perkembangan. Latar belakang dari segi Psikologis menyangkut
masalah perkembangan individu, perbedaan individ, kebutuhan individu
penyesuain diri dan kebutuhan pelajar.

2.2 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek sosial budaya


Latar belakang sosial Budaya individu merupakan biopsikososiospiritual,
yang artinya bahwa individu makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Setiap anak sejak lahir tidak hanya mampumemenuhi tuntutan biologisnya, tepapi
juga tuntutan budaya di mana individu itu tinggal,tuntutan budaya itu dilakukan
agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara
otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunyasesuai
dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan
tersebut untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat
diperlukan sebuah bimbingan.Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di
Indonesia tren bimbingan dan konseling multikultural, bahwa bimbingan dan
konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan
berbudaya plural seperti indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan
dengan latar belakang berlandaskan semangat Bhinneka tunggal ika yaitu
kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan konseling hendaknya lebih
berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan
kehidupan yangharmoni dalam kondisi pluralistik.

2.3 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek pendidikan

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata


‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai
arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)


menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan merupakan bidang yang harus diutamakan karena para siswa
mempunyai berbagai potensi dalam dirinya. Adanya kecenderungan dewasa ini
kembali pada pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan
diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang
dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek,
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan

jangka panjang dan kita harus bisa melakukan berbagai pendekatan dalam segala
hal .

Bimbingan dan konseling diperlukan untuk mengembangkan pendidikan


yang bersifat meninggi, meluas dan mendalam. Meninggi artinya membantu
membimbing individu memilih jenjang pendidikan yang lebih tepat, karena
semakin bertambahnya kesempatan dan kemungkinan untuk mencapai tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Serta sangat diperlukan untuk membuat individu
lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai bimbingan, seperti:
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis
kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan lancar dengan
adanya bimbingan dan konseling.

Arah meluas tampak dalam pembagian sekolah dalam berbagai jurusan


khusus dan sekolah kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan
untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih bidang studi yang tepat bagi
setiap murid. Arah mendalam tampak dalam berkembangnya ruang lingkup dan
keragaman disertai dengan pertumbuhan tingkat kerumitan dalam tiap bidang
studi. Hal ini menimbulkan masalah bagi murid untuk mendalami tiap bidang
studi dengan tekun. Perkembangan ke arah ini bersangkut paut pula dengan
kemampuan dan sikap serta minat murid terhadap bidang studi tertentu. Ini semua
menimbulkan akibat bahwa setiap murid memerlukan perhatian yang bersifat
individual dan khusus. Dalam hal ini pula terasa sekali kebutuhan akan bimbingan
di sekolah.
Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan
pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan
instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa
setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat
berkembang secara optimal. Kegiatan pendidikan yang diinginkan seperti tersebut
di atas, adalah kegiatan pendidikan yang ditandai dengan pengadministrasian yang
baik, kurikulum beserta proses belajar mengajar yang memadai, dan layanan
pribadi kepada anak didik melalui bimbingan.

Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat penting


dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang
secara optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan
tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik,
psikologis, maupun sosial.

Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan
segi pendidikan.

- Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar
dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa
proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada
sekedar pengajaran. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pribadi
melalui layanan bimbingan dan konseling.
- Kedua, pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya
selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-
komponennya. Menghadapi perkembangan ini para siswa sebagai subjek
didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan
bimbingan.
- Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya
sebagai pengajar,tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik. Sebagai
pendidik, maka guru harus dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam
mendidik para siswanya. Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui
layanan bimbingan.

2.4 Latar belakang diperlukannya BK secara aspek IPTEK dan globalisasi

Menurut (Prayitno, 2009) Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan


teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, diperlukannya Bimbingan
dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya
dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan
kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi
yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan
syarat pekerjaan serta persaingan antar individu. Dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat, timbul dua masalah penting yang menyebabakan kerumitan
struktur dan keadaan masyarakat ialah:

- Penggantian sebagian besar tenaga kerja dengan alat-alat mekanis-elektronik,


dan hal ini mau tidak mau menyebabkan pengangguran.

- Bertambahnya jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yang menghendaki


keahlian khusus dan memerlukan pendidikan khusus pula bagi orang-orang yang
hendak menjabatnya.

Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat


pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu
dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut.
Lewat bimbingan dan onseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari
IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan
dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta
persaingan antar individu.

Dengan teknologi jaringan tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja
yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi, melainkan hampir sebagian besar
proses belajar mengajar termasuk Bimbingan Konseling atau Bimbingan Karier
sudah bisa memanfaatkan teknologi. Terkait sasaran layanan makin kompleks,
diperlukan pelayanan BK yang profesional. Salah satu syarat pekerjaan
profesional itu adanya komitmen menerapkan keahlian. Lembaga ataupun sekolah
harus selalu menyiapkan guru BK yang adaptif dengan perubahan iptek sehingga
teori yang dipelajari relevan dengan tugas BK.

Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun


Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan
demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan khususnya Bimbingan
dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan
maksimal.

Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan


dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,
informasi dsb. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu diantaranya:

- Pengangguran

- Syarat-syarat pekerjaan

- Gangguan penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan,

- Perencanaan dan pemilihan pendidikan

- Masalah hubungan sosial

- Masalah keluarga

- Keuangan, masalah pribadi dsb.

Walaupun pada umumnya masing-masing individu berhasil mengatasi


dengan sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan. Contoh
tanggung jawab sekolah, membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun
sebagai calon anggota masyarakat, dengan mendidik dan menyiapkan siswa agar
berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang dihadapinya dengan demikian Program bimbingan dan konseling
bisa membantu berhasilnya program pendidikan pada umumnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,


baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan


faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh
konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan
konseling.
Perkembangan zaman (Globalisasi) menimbulkan perubahan dan
kemajuan dalam masyarakat. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru
sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai
tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di
sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep
dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

Bimbingan dari kata guidance yang berarti mengarahkan, memandu,


mengelola dan menyetir. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perlunya
bimbingan dan konseling, yaitu:

Latar belakang Psikologis

Latar belakang Sosial budaya

Latar belakang Agama

Latar belakang Pendidikan

Latar belakang Perkembangan IPTEK

3.2 Saran

Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan


pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan
instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa
setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat
berkembang secara optimal. Kegiatan pendidikan yang diinginkan seperti tersebut
di atas, adalah kegiatan pendidikan yang ditandai dengan pengadministrasian yang
baik, kurikulum beserta proses belajar mengajar yang memadai, dan layanan
pribadi kepada anak didik melalui bimbingan.
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti. Dasar–Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:


Rineka Cipta.1999.

Tohirin. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis


Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013

Yusuf, Syamsu, dan A. Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan Dan Konseling.


Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.

Anda mungkin juga menyukai