Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

“Basic Cost Management Concept”

Dosen Pengampu :
Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, Msi.,CMA
Ronny Prabowo, SE., M.Com., Ak., CA., CMA., PhD.

Oleh:

Nidya Oktavia Kurniawati (932018021)

AC535

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2019
PENDAHULUAN

Era global ini menjadikan tantangan pagi perusahaan-perusahaan dalam proses


keberlanjutan usaha. Perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi yang tepat dalam
persaingan global saat ini. Meraih hati konsumen adalah salah satu langkah awal dalam
keberlangsungan usaha. Dalam hal ini manajemen biaya adalah salah satu komponen penting
untuk keberlangsungan usaha. Mengingat fungsinya sebagai suatu sistem yang didesain
sedemikian rupa untuk memberikan informasi bagi manajemen perusahaan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang untuk perencanaan strategi, penyempurnaan, dan
pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber daya yang
diperlukan untuk perusahaan.

Untuk menerapkan manajemen biaya yang tepat dalam suatu perusahaan maka yang
perlu di pahami terlebih dahulu adalah bagaimana konsep dasar manajemen biaya. Dalam
kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai konsep dasar manajemen biaya, yang
terbagi dalam empat tujuan:

1. Menjelaskan peran strategi konsep dasar manajemen biaya.


2. Menjelaskan konsep penggerak biaya (cost driver) pada tingkat aktivitas, volume,
struktur, dan pelaksana.
3. Menjelaskan konsep biaya yang digunakan dalam penetapan biaya produk dan jasa.
4. Menunjukan bagaimana arus biaya melalui akun-akun dan menyiapkan laporan keuangan
untuk perusahaan manufaktur dan dagang.
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

Case Perushaan P&G

Penerapan manajemen biaya yang efektif sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan dalam
strategi bisnisnya. Untuk memahami konsep konsep kunci dan ketentuan manajemen biaya
dimulai dengan contoh yang menggambarkan pentingnya memahami kompleksitas operasi
perusahaan. Contoh yang seusai adalah Procter & Gamble (P&G). P&G merupakan produsen
merek terkenal seperti sabun cuci Tide dan pasta gigi Crest. Dikenal sebagai salah satu
perushaaan terdepan di dunia dalam kebutuhan produk sehari-hari. Mereka meraih kesuksesan
melalui mutu produk yang istimewa dan perbaikan berkelanjutan dengan cara penekanan
perusahaan pada penurunan biaya melalui penyederhanaan produk dan proses produksi. Hal
ini di tunjukan pada tahun 2016 CEO P&G berkomitmen malakasanakan program
pemangkasan biaya sebesar $ 10 miliar dalam jangka waktu lima tahun. Untuk mencapai
komitmen tersebut P&G menggunakan sebuah konsep yang dapat dipelakari dalam bab ini
yaitu pegaruh kompleksitas produk dan proses terhadap keseluruhan biaya.

Menurut histori P&G telah memiliki 50 jenis produk yang berbeda atas beberapa merek,
dengan perbedaan pada ukuran pembungkus, rasa, dan lain-lain. Selain perbedaan jenis produk,
jumlah promosi dagang, diskon, rabat, dan kupon merupakan hal hal kompleks yang
mempengaruhi harga bersih pada produk P&G. Kompleksitas yang tinggi dalam produk dan
penetapan harga dapat meningkatkan biaya produksi, penyimpanan persediaan, penjualan dan
distribusi, pelayanan pelanggan, administrasi dan akuntansi, dan biaya operasional lainnya.
Seiring waktu, P&G mengurangi jenis produknya dan dampaknya P&G mengalami
keuntungan dari peningkatan penjualan. Dan pada saat yang sama P&G memperbaiki rantai
pasokkannya - pengelolaan pada proses pemasokanya - untuk mengurangi biaya rantai pasokan
untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan inovasi produk.

Secara keseluruhan apa yang di capai P&G adalah manajemen penjualan dan biaya
yang efektif melalui perhatian yang cermat pada strategi merek dan pengurangan kompleksitas
produk.
BIAYA, PENGGERAK BIAYA, OBJEK BIAYA, DAN PENETAPAN
BIAYA

Langkah penting dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah mengidentifikasi biaya


utama dan biaya-biaya pendorong tersebut dalam perusahaan atau organisasi. Dalam kasus
P&G, kompleksitas produk berada pada pendorong biaya utama tersebut. Perusahaan
mengeluarkan biaya (cost) ketika menggunakan sumber daya untuk beberapa tujuan.
Misalnya, perusahaan yang memproduksi peralatan dapur mengeluarkan biaya sumber daya
tertentu. Seringkali biaya ditetapkan ke dalam kelompok-kelompok bermakna yang disebut
tempat penampungan biaya (cost pool). Biaya dapat dikelompokkan dalam banyak cara
berbeda, termasuk menurut jenis biaya (biaya tenaga kerja dalam satu kelompok, biaya material
di tempat lain), berdasarkan sumber asalnya (departemen 1, departemen 2), atau berdasarkan
penanggungjawaban (manajer 1 manajer 2).

Penggerak Biaya (cost driver) merupakan factor yang memberi dampak pada
perubahan tingkat biaya total. Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan kepemimpinan
biaya (cost leadership), manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang penting.
Misalnya, untuk mencapai kepemimpinan biaya rendah di bidang manufaktur, P&G dengan
cermat mengawasi faktor desain dan produksinya yang mendorong biaya produknya.
Perbaikan desain dibuat jika diperlukan, dan pabrik yang dirancang dan diotomatisasi untuk
mencapai tingkay efisiensi produksi tinggi. Untuk perusahaan yang tidak berfokus pada biaya,
manajemen penggerak biaya mungkin tidak begitu penting, tetapi perhatian pada pemicu biaya
utama berkontribusi langsung terhadap keberhasilan perusahaan.

Objek biaya (cost object) merupakan berbagai produk, jasa atau unit organisasi di
mana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Produk jasa pelanggan umumnya
adalah objek biaya .

Pembebanan dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan proses pembebanan biaya-biaya ke


dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya. Ada
dua jenis pembebanan biaya yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pembebanan biaya
secara langsung (direct cost) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung
ke tempat penampungan biaya atau objek biaya. Pada biaya langsung penggerak biaya adalah
banyaknya unit dari objek biaya tersebut, sebagai contoh, jumlah kotak karton Tide yang di
produksi oleh P&G. Biaya total langsung meningkat secara proporsional sesuai dengan
peningkatan jumlah kotak karton.

Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah atau ekonomis untuk melacak biaya tidak
langsung (indirect cost) dari biaya ke penampungan biaya atau dari penampungan biaya ke
objek biaya. Biaya untuk mengawasi karyawan dan biaya penanganan bahan baku adalah
contoh yang baik dari biaya-biaya yang umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk individual,
dan oleh karena itu dianggap biaya tidak langsung.

Karena penetapan biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri maka penelusuran biaya
dilakukan dengan menggunakan penggerak biaya. Penugasan biaya tidak langsung ke
kumpulan biaya dan objek biaya disebut alokasi biaya (cost allocation) sebagai bentuk
penetapan biaya di mana penelusuran langsung tidak layak secara ekonomi, jadi penggerak
biaya digunakan sebagai gantinya. Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan
atau menetapkan biaya-biaya ini untuk objek biaya sering disebut dasar alokasi (allocation
base). Hubungan antara biaya, kumpulan biaya, objek biaya, dan pendorong biaya dalam
pembuatan alat diilustrasikan dalam Tampilan 3.1 dan Tampilan 3.2. Contoh sederhana ini
mencakup dua objek biaya (mesin pencuci piring dan mesin cuci).

Tampilan 3.1
Tampilan 3.2

Ada dua objek biaya (mesin pencuci piring dan mesin cuci), dua tempat penampungan
biaya (departemen perakitan dan departemen pengemasan), dan lima elemen biaya
(dinamo,penanganan bahan baku, pengawasan, pengemasan, dan inspeksi akhir produk).
Dinamo di telusuri ke departemen perakitan dan dari sana ditelusuri langsung ke dua produk,
dengan asumsi untuk kesederhanaan bahwa dinamo yang sama digunakan di kedua produk.
Demikian pula, bahan baku pengemasan ditelusuri langsung ke departemen pengemasan dan
dari sana langsung ditelusuri ke dua produk. Setiap produk jadi, mesin cuci piring atau mesin
cuci, diperiksa, sehingga biaya pemeriksaan akhir dilacak langsung ke masing-masing dari dua
produk. Dua biaya tidak langsung, yaitu pengawasan dan penanganan bahan baku,
dialokasikan ke dua kelompok biaya (departemen perakitan dan pengemasan) dan kemudian
dialokasikan dari kelompok biaya untuk produk, seperti yang ditunjukkan dalam Tampilan
3.2). Tampilan 3.2 menggambarkan perbedaan antara biaya langsung dan tidak langsung dan
berbagai jenis penggerak biaya untuk masing-masing. Biaya langsung - dinamo, bahan
pengemasan, dan inspeksi akhir - dilacak langsung ke objek biaya akhir, mesin pencuci piring
dan mesin cuci. Sebaliknya, biaya tidak langsung tidak dapat dilacak langsung ke produk dan
sebaliknya dialokasikan ke produk menggunakan penggerak biaya. Rincian alokasi biaya tidak
langsung dijelaskan di sini tetapi dicakup dalam Bab 4, 5, dan 7.

Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung

Biaya bahan baku langsung (direct materials cost) adalah biaya bahan baku pada
produk atau objek biaya lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban
transportasi dan yang terkait). Bahan baku tidak langsung (indirect materials cost)
merupakan biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan bagian dari
produk yang sudah jadi. Misalnya saja perlengkapan karyawan bagian produksi.

Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi biaya tenaga kerja yang
digunakan untuk memproduksi produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja yang tidak
produktif atau yang tidak dapat di hindari, seperti waktu sholat dan istirahat. Biaya tenaga
kerja tidak langsung (indirect labor cost) mempunyai peran sebagai pendukung proses
produksi. Misalnya saja biaya pengawasan dll.

Biaya Tidak Langsung Lainnya

Biaya tidak langsung lainya ini juga digunakan dalam proses menghasilkan suatu
produk atau jasa. Misalnya saja biaya fasilitas, peralatan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa dll. Semua biaya tidak langsung digabung dalam suatu penampungan yang di sebut
overhead. Pada perusahaan manufaktur disebut sebagai overhead pabrik (factory overhead).

Ketiga jenis biaya – biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead –
kadang kala di sederahanankan menjadi biaya utama (prime cost) yang terdiri dari biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi (convertion cost) terdiri dari
biaya tenaga kerja langsung dan overhead.

Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya


Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya Pendorong biaya menyediakan dua peran penting bagi
akuntan manajemen: 1) memungkinkan pembebanan biaya untuk objek biaya, seperti yang kita
lihat dalam diskusi sebelumnya dan dalam Tampilan 3.2 3.3, dan (2) menjelaskan perilaku
biaya - yaitu, perubahan jumlah total biaya yang terkait dengan perubahan tingkat pemicu
biaya

Tampilan 3.3

Secara umum, peningkatan penggerak biaya akan menyebabkan peningkatan biaya total.
Manajemen biaya membutuhkan pemahaman yang baik tentang bagaimana biaya total dari
objek biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Di sisa bagian ini, kami fokus pada
analisis biaya dan perilaku biaya pada saat yang sama. Sebagian besar perusahaan, terutama
strategi kepemimpinan biaya, menggunakan manajemen biaya untuk mempertahankan atau
meningkatkan kompetitif mereka. Terdapat empat jenis penggerak biaya diantaranya adalah
berdasarkan aktivitas, berdasarkan volume, struktural, dan pelakasana. Penggerak biaya
berbasis aktivitas dikembangkan pada tingkat operasi yang terperinci dan dikaitkan dengan
aktivitas produksi tertentu (atau aktivitas dalam memberikan layanan), seperti pengaturan
mesin, inspeksi produk, penanganan bahan, atau pengemasan. Sebaliknya, pendorong biaya
berbasis volume dikembangkan pada tingkat agregat dan berhubungan dengan jumlah yang
dihasilkan atau jumlah layanan yang disediakan. Penggerak biaya struktural dan eksekutif
melibatkan keputusan strategis dan operasional yang mempengaruhi hubungan antara
penggerak biaya ini dan total biaya.

Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas

Biaya berdasarkan aktivitas adalah faktor-faktor yang menyebabkan atau berkontribusi


terhadap perubahan dalam suatu aktivitas. Penggerak biaya diidentifikasi dengan
menggunakan analisis aktivitas-deskripsi terperinci dari aktivitas spesifik yang digunakan
dalam operasi perusahaan. Analisis aktivitas mencakup setiap langkah dalam pembuatan
produk atau dalam menyediakan layanan. Untuk setiap kegiatan, penggerak biaya ditentukan
untuk menjelaskan bagaimana biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut berubah. Contoh
kegiatan dan pendorong biaya yang mungkin untuk sebuah bank diilustrasikan dalam

Tampilan 3.4

Total biaya untuk bank dipengaruhi oleh perubahan pendorong biaya untuk setiap kegiatan.
Penjelasan terperinci dari kegiatan perusahaan membantu perusahaan mencapai tujuan
strategisnya dengan memungkinkannya mengembangkan biaya yang lebih akurat untuk produk
dan layanannya. Analisis aktivitas juga membantu meningkatkan kontrol operasional dan
manajemen di perusahaan karena kinerja pada tingkat aktivitas terperinci dapat dipantau dan
dievaluasi, misalnya, dengan (1) mengidentifikasi kegiatan mana yang memberikan nilai bagi
pelanggan dan mana yang tidak dan (2) memfokuskan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang
paling mahal atau biaya yang berbeda dari harapan.
Penggerak Biaya Berdasarkan Volume

Penggerak biaya berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan jumlah produk atau
jasa yang dihasilkan. Total biaya untuk biaya yang berdasarkan volume meningkat seiring
dengan kenaikan volume, dan sedikit di atas rentang output, hubungannya kira-kira bersifat
linear. Istilah kenaikan biaya pada tingkat pertambahan yang menurun sering kali disebut
sebagai peningkatan produktifitas marginal (increasing marginal productivity), yang berarti
bahwa input yang digunakan lebih produktif atau lebih efisien ketika output produksi
meningkat.
Hubungan biaya yang tidak linear menunjukkan adanya kesulitan dalam
memperkirakan dan menghitung total biaya karena hubungan aljabar yang linear tidak dapat
digunakan. Rentang dari penggerak biaya di mana nilai actual dari penggerak biaya diharapkan
menurun dan hubungannya dengan total biaya diasumsikan kira-kira bersifat linear disebut
rentang yang relevan (relevant range). Hal ini ditunjukan pada tampilan 3.5.
Tampilan 3.5

Lalu terdapat proses penyederhanaan yang digambarkan pada tampilan 3.6 dan
tampilan 3.7.

Tampilan 3.6 Tampilan 3.7


Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Total biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel (variable cost)
merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahanpada jumlah
penggerak biaya. Sebaliknya, biaya tetap (fixed cost) merupakan bagian dari total biaya yang
tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan. Istilah biaya campuran
(mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi komponen biaya tetap
maupun variabel. Penentuan apakah suatu biaya merupakan biaya variabel tergantung pada
sifat objek biaya. Kadang-kadang dikatakan bahwa seluruh biaya adalah variabel pada jangka
panjang : yang berarti pada jarak waktu tertentu, seluruh biaya dapat berubah.
Terdapat suatu contoh volume produksi sebesar 3500 unit membutuhkan biaya tetap
$3000 ditambah biaya variable (3500 × 1$= $3500). Dan pada volume produksi 3600 unit
membutuhkan biaya tetap $3000 ditambah biaya variable (3600 × 1$= $3600).
Tampilan 3.8

Biaya bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (step cost) jika biaya tersebut berubah seiring dengan
perubahan pada pernggerak biaya tetapi secara bertahap. Biaya bertahap merupakan
karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses pemenuhan pesanan dan klaim.
Tampilan 3.9

Biaya Per Unit


Biaya per unit (unit cost) atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan
total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) dibagi dengan jumlah unit
output. Berikut ilustrasi:
Tampilan 3.10

Tampilan 3.11
Kapasitas vs Penggunaan Biaya

Penting untuk membedakan antara biaya yang menyediakan kapasitas untuk operasi
(Pembangunan pabrik dan peralatan) dengan biaya yang digunakan selama operasi (bahan
langsung). Yang pertama adalah biaya tetap, sedangkan yang kedua adalah biaya variabel.
Dalam praktiknya, akuntan manajemen berhati-hati dalam membuat perbedaan karena kadang-
kadang biaya jenis kapasitas tetap diperlakukan sebagai biaya variabel. Beberapa akuntan
manajemen mengukur biaya kapasitas yang tidak digunakan. Perhatikan bahwa biaya
kapasitas yang tidak digunakan berpotensi berlaku untuk banyak jenis biaya tetap.

Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksana

Penggerak biaya berdasarkan struktur yaitu bersifat strategis dan meliputi rencana serta
keputusan yang mempunyai implikasi jangka panjang, yaitu isu-isu seperti skala, pengalaman,
teknologi, dan kompleksitas. Analisis strategi menggunakan penggerak biaya berdasarkan
struktur akan membantu perusahaan memperbaiki posisi kompetitifnya.
1. Skala, berkaitan dengan seberapa banyak biaya untuk investasi dalam suatu perusahaan
dan akan jadi seberapa besarkah usaha tersebut.
2. Pengalaman, berkaitan dengan seberapa besar pengalaman perushaan dalam
menghasilkan produk dan jasa yang dihasilkan saat ini. Semakin banyak pengalaman
akan semakin rendah biaya untuk pengembangan, produksi, dan distribusi.
3. Teknologi, proses teknologi digunakan dalam mendesain produk dan distribusi jasa.
Teknologi yang baru dapat menurunkan biaya biaya.
4. Kompleksitas, berapa kompleksitas dalam perusahaan. Perusahaan yang memiliki
banyak produk akan banyak biaya juga yang muncul.
Pengggerak biaya berdasarkan pelaksanaan yaitu faktor-faktor yang dapat dikelola perusahaan
dalam jangka pendek untuk menurunkan biaya seperti:
1. Keterlibatan para pekerja, apakah karyawan berdedikasi pada perbaikan berkelanjutan
dan mutu ? komitmen pekerja ini akan menurunkan pembiayaan.
2. Desain proses produksi, Dapatkah tata letak dari peralatan dan proses serta penjadwalan
ulang produksi di perbaiki. Mempercepat arus produk dalam perushaaan dapat
menurunkan biaya.
3. Hubungan dengan pemasok, dapatkan biaya, mutu atau pengiriman bahan baku dan suku
cadang diperbaiki untuk menurunkan biaya secara keseluruhan.

Lima Langkah Pengambilan Keputusan Strategis untuk Procter & Gamble

Kita dapat melihat bagaimana fokus pada pemicu biaya dapat memengaruhi keberhasilan P&G
dengan mempertimbangkan lima langkah pengambilan keputusan strategis.

1. Menentukan masalah strategis di sekitar masalah. P&G telah bertahun-tahun


mengembangkan mereknya. Ketika kondisi ekonomi berubah, manajemen puncak
perlu memutuskan jalur terbaik menuju kesuksesan di masa depan.
2. Identifikasi tindakan alternatif. Meskipun pertumbuhan mungkin diinginkan,
pertumbuhannya tidak bisa mengorbankan profitabilitas. Manajemen harus
memutuskan apakah akan melanjutkan dengan strategi yang berfokus pada ekspansi
atau menempuh jalur peningkatan penekanan pada tingkat penawaran merek yang jauh
lebih kecil.
3. Mendapatkan informasi dan melakukan analisis alternatif. Informasi tersebut
Dihubungi oleh manajemen bahwa perusahaan mungkin dapat memotong miliaran
dolar dari biaya overhead dan harga pokok penjualan. Manajemen percaya akan ada
penghematan tambahan dalam biaya pemasaran.
4. Berdasarkan strategi dan analisis, pilih dan terapkan alternatif yang diinginkan. Pada
tahun 2014, mantan CEO P&G A.G. Lafley mengumumkan bahwa perusahaan akan
menjatuhkan sebanyak 100 merek berkinerja buruk dan mempersempit fokusnya
menjadi hanya 70 hingga 80 mereknya.
5. Berikan evaluasi berkelanjutan tentang efektivitas implementasi pada langkah ke 4.
Pada 2016, beberapa merek utama P&G masih tertinggal di belakang persaingan. CEO
saat itu, David Taylor, mengumumkan putaran baru upaya-upaya pemotongan biaya,
yang termasuk mencoba memeras penghematan biaya dari rantai pasokannya.

KONSEP BIAYA UNTUK BIAYA PRODUK DAN JASA

Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa sangat penting pada setiap fungsi
manajemen: manajemen strategi, perencanaan dan pembuatan keputusan, pengendalian
manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan.
Biaya Produk dan Periodik

 Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur dan dagang dianggap sebagai asset pada
neraca.
 Harga pokok penjualan adalah biaya produk yang dipindahkan ke laporan laba rugi ketika
persediaan terjual.
 Biaya produk adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada
langkah proses produksi dalam rantai nilai, yang meliputi biaya tenaga kerja langsung,
biaya bahan baku langsung, dan biaya overhead pabrik.
 Biaya periodic adalah seluruh pengeluaran nonproduk yang dikeluarkan untuk mengelola
perusahaan dan menjual produk, yang meliputi biaya umum, penjualan, administrasi, iklan.
Tampilan 3.12

BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN PERUSAHAAN


DAGANG

 Perusahaan manufaktur menggunakan 3 akun persediaan, yaitu persediaan bahan baku,


persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
 Persediaan bahan baku adalah biaya dari pasokan bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi atau dalam penyediaan jasa.
 Persediaan dalam proses adalah biaya yang terdiri dari seluruh biaya yang dimasukkan ke dalam
proses produksi produk yang sudah berjalan tetapi belum selesai pada tanggal laporan keuangan.
 Persediaan barang jadi merupakan biaya dari barang yang siap untuk dijual.
 Total biaya produksi adalah jumlah bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan untuk
periode tertentu.
 Harga pokok produksi adalah biaya dari produk yang selesai di produksi dan dipindahkan keluar
dari akun persediaan barang dalam proses pada periode tersebut.
 Atribut-atribut dari Informasi Biaya adalah akurat, tepat waktu, informasi biaya dan informasi nilai.
Tampilan 3.13

Tampilan 3.14
Pada tampilan diatas menunjukan bagaimana hubungan akuntansi akhirnya disajikan
pada laporan laba rugi bagi kedua jenis perusahaan. Perusahaan manufaktur membutuhkan
dua bagian perhitungan; bagian pertama menggabungkan arus biaya yang mempengaruhi
persediaan barang dalam proses untuk menentukan HPP. Bagian dua menggabungkan arus
biaya akun persediaan barang jadi untuk menentukan jumlah biaya dari barang yang terjual
dan laba bersih. Berikut contoh penerapannya.

Tampilan 3.15
Tampilan 3.15A

Dari melihal laporan keuangan diatas maka akan membantu manjer membuat keputusan untuk
keberlangsungan usahanya.
Atribut-Atribut dalam Informasi Biaya untuk Pembuatan Keputusan

Akurasi

Data yang tidak akurat dapat menyesatkan, menghasilkan kesalahan-kesalahan yang berpotensi
menimbulkan biaya. Cara utama untuk memastikan bahwa data yang efektif bagi
pengendalian akuntansi internal ( internal accounting control ). Sistem pengendalian
akuntansi internal adalah seperangkat kebujakan dan prosedur yang membatasi dan menjadi
pedoman bagi aktivitas-aktivitas dalam pemrosesan data keuangan dengan tujuan mencegah
atau mendeteksi kesalahan dan tindakan curang.

Ketepatan Waktu

Informasi manajemen biaya yang tersedia bagi pengembalian keputusan harus tepat waktu
untuk membantu mengambil keputusan yang efektif. Biaya penundaan bisa sangat besar dalam
keputusan seperti dalam memenuhi pesanan mendesak yang dapat hilang jika informasi yang
diperlukan tidak tepat waktu. Biaya menemukan cacat kualitas sedini mungkin pada proses
produksi dapat menjadi jauh lebih baik kecil daripada biaya bahan baku dan tenaga kerja yang
harus terbuang percuma sampai cacat tersebut dapat ditemukan kemudian dalam proses
produksi.

Informasi Biaya dan Nilai Informasi Biaya

Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai, sedangkan
akuntan manajemen adalah seorang ahli dalam informasi tersebut sama halnya dengan
professional keuangan lainnya, di antaranya penasihat pajak, perencana keuangan, dan
konsultan. Akuntansi manajemen menyediakan jasa informasi yang memiliki keduanya, yaitu
biaya penyusunan dan nilai bagi penggunanya. Biaya penyusunan informasi manajemen biaya
seharusnya dapat dikendalikan seperti biaya jasa lainnya dalam perusahaan. Biaya penyusunan
ini sangat mungkin diperngaruhi oleh akurasi yang diinginkan, ketepatan waktu, dan tingkat
agregasi; ketika peningkatan akurasi, ketepatan waktu, dan rincian diinginkan, biaya
penyusunannya menjadi lebih tinggi.
Sistem Persediaan Periodik dan Perpeptual

Metode pencatatan perpetual merupakan metode dimana pencatatan dilakukan setiap waktu
secara terus menerus berdasarkan transaksi pemasukan dan pengeluaran persediaan barang
serta retur atas pembelian barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Metode pencatatan
perpetual disebut juga sebagai metode buku yaitu dimana setiap persediaan barang masuk
dan keluar selalu dicatat dalam pembukuan. Dengan menggunakan metode pencatatan
persediaan perpetual maka suatu perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menyusun
laporan neraca dan laporan laba rugi karena dengan dilakukannya pencatatan secara berkala
dalam penjurnalan maka perusahaan dapat dengan mudah mengetahui persediaan yang
sebenarnya sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan barang akhir, perusahaan tidak
perlu melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada persediaan yang tersisa atau jika
ingin menjamin keakuratan pada pencatatan, perusahaan dapat melakukan perhitungan fisik
pada jumlah persediaan barang akhir yang dilakukan sekali dalam setahun.
Metode pencatatan periodik merupakan metode pencatatan yang sederhana dan mudah untuk
dilakukan. Dalam metode ini, pencatatan atas pembelian dan penjualan dibedakan satu sama
lain. Pencatatan atas pembelian akan dicatat dengan mendebet akun pembelian dan
mengkredit akun kas atau utang. Sedangkan untuk pencatatan atas penjualan akan dicatat
dengan mendebet akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan. Perusahaan yang
menerapkan metode pencatatan periodik akan lebih sulit untuk mengetahui jumlah
persediaan dalam waktu tertentu. Perusahaan hanya dapat mengetahui jumlah persediaan di
akhir periode yang disebut juga jumlah persediaan barang akhir dengan melakukan
perhitungan fisik atau stock opname pada jumlah persediaan barang akhir. Barang-barang
yang sesuai untuk diterapkan dalam metode pencatatan periodik adalah barang-barang
dengan nilai jual yang relatif lebih murah namun penjualannya cukup sering dilakukan. Pada
metode ini, penyesuaian akhir periode dilakukan dengan menutup persediaan barang awal
dan kemudian mencatat persediaan barang akhir yang telah dilakukan perhitungan fisik
sebelumnya. Untuk menentukan saldo akhir pada metode pencatatan periodik dapat
dilakukan perhitungan yaitu perhitungan nilai fisik persediaan atau stock opname yang
dikalikan dengan harga pokok penjualan pada satuan barang. Harga pokok penjualan dapat
diperoleh dari data persediaan barang awal dan data persediaan barang akhir.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini menunjukan bahwa memahami konsep biaya
merupakan hal yang penting bagi manager dalam menentukan dan mengambil keputusan
mengenai strategi dalam pembebanan biaya dalam upaya mendapatkan keuntungan sesuai
dengan tujuan perushaan. Pemahaman konsep ini juga dapat membantu manajemen
menghasilkan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, E.J., D. E. Stout, P.E. Juras, dan S. Smith. 2019. Cost Management: A Strategic
Emphasis 8 Ed. Mc Graw Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai