Anda di halaman 1dari 12

Studi Fenomenologi: Identitas Gender Model Catwalk Laki-laki

Studi Fenomenologi: Identitas Gender Model Catwalk Laki-laki

Amelia Choirun Nisa'


Program Studi Psikologi, FIP, Unesa. e-mail: amel9334@gmail.com

Muhammad Syafiq
Program Studi Psikologi, FIP, Unesa. e-mail: muhsasi@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami tentang identitas gender pada model catwalk
laki-laki di kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Partisipan penelitian ini berjumlah 6 (enam) orang model laki-laki. Tiga partisipan
penelitian ini diambil melalui teknik purposive sampling dengan bantuan key person, tiga partisipan yang
lain diambil menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
semi terstruktur, observasi semi partisipasi dan analisis data dilakukan dengan menggunakan interpretative
phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian ini mengungkapkan 4 (empat) tema yaitu, menjadi
model, menjalani profesi sebagai model laki-laki, implikasi dunia modeling terhadap kehidupan sehari-
hari, dan strategi mengukuhkan identitas sebagai laki-laki. Tema pertama menjelaskan tentang banyak
alasan yang dikemukakan partisipan untuk menjadi model, salah satunya karena dunia modeling
mengangkat status sosial mereka di mata masyarakat. Tema kedua menjelaskan tentang pandangan dan
perasaan sebagai model laki-laki yang mendapat komentar buruk dari masyarakat sekitar, dan identitas
partisipan yang terancam karena hal tersebut. Tema ketiga menjelaskan tentang dampak dunia modeling
terhadap kehidupan sehari-hari partisipan, yang mana partisipan menjadikan komentar buruk masyarakat
sekitar sebagai kritik yang membangun pribadi mereka agar menjadi lebih baik. Tema keempat
menjelaskan tentang cara-cara yang digunakan mereka dalam meneguhkan identitas mereka sebagai laki-
laki. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa para partisipan berada dalam kehidupan antara identitas
maskulin dan feminin. Mereka melakukan beberapa kebiasaan-kebiasaan feminin untuk dunia modeling
mereka tetapi tetap mempertahankan identitas laki-laki maskulin mereka dengan cara memisahkan
modeling yang hanya pekerjaan bukan kehidupan sehari-hari mereka yang mereka berperilaku,
menggunakan pakaian selayaknya laki-laki, dan tidak menggunakan make-up saat di kehidupan sehari-
hari.
Kata Kunci: identitas gender, model catwalk laki-laki, strategi mempertahankan identitas laki-laki.

Abstract
This research aims to explore and understand about gender identity in male models in Malang. This
research used qualitative methodology with phenomenological approach. The participants of this research
are six male models. Three participants were recruited purposively with the help of key person while three
others were recruited using snowball sampling. Data collected using semi structured interviews and
analyzed using interpretative phenomenological analysis (IPA). The result reveals four themes, namely
becoming model, profession as male models, implication of modeling world to daily life, and strategy
identity reinforce as a man. The first theme describe that there are many reasons that participants have to
be a model, modeling can bring up their social status in society. Second theme describes about perspective
and feeling as a male model who get negative response from their society, and their identity is threatened.
The third theme describe about the implication of modeling works to daily life which is participants
considers negative response from society as critics which could develop their personality better. Fourth
theme describe about strategy identity to reinforces as a man. In general, it can be concealed from the
result that all participants living in between masculine and feminine identity. They do some feminine rules
for modeling works but try to maintain their original masculine identity by separating modeling which is
only work from daily life in which participants behave, wear manly fashion and without using make-up in
daily life.
Keywords: gender identity, male catwalk models, manly strategy of identity reinforces.

1
PENDAHULUAN laki yang maskulin adalah feminin masih style kaum perempuan,
Paradigma masyarakat (Ibrahim, 2007). Pleck menjadi problematis tetapi jika dunia modeling
mengenai pekerjaan (dalam Unger, 2004) juga hingga saat ini (Haditono mengikat modelnya untuk
seseorang harus sesuai menyebutkan bahwa laki- dalam Supriyantini, 2002). melakukan perawatan
dengan konsep gender laki yang melakukan Model laki-laki tersebut, maka model laki-
dinilai kurang tepat bagi perawatan dan bersolek, memiliki persyaratan laki pun harus
Wijaya (2014), karena saat seperti yang dilakukan masing-masing menurut melakukannya (Mayhew,
ini pekerjaan tidak banyak model laki-laki agency yang di ikuti 2006).
membedakan peran saat ini mematahkan (Llyod, 2007). Berbagai Penelitian ini
gender mereka melainkan pemahaman tentang agency memang memiliki bertujuan untuk
pada kemampuannya maskulinitas dalam standar tersendiri dan mengetahui pengalaman
dalam bekerja. Salah satu kategori ideologi berbeda untuk model catwalk laki-laki
bidang pekerjaan dimana maskulin. Kebudayaan menemukan model selama mendalami dunia
peran gender tidak memang dijadikan standar andalannya, tetapi modeling yang terkait
dibedakan yaitu pekerjaan ideologi maskulin, dan Sanggarwaty (2003) dengan identitas
di dunia modeling. kebudayaan yang dimiliki mengemukakan bahwa gendernya. Alasannya
Hendariningrum & Susilo Indonesia sendiri telah ada beberapa persyaratan karena masyarakat
(2008) menyebutkan berpedoman pada untuk menjadi seorang menilai bahwa model laki-
bahwa Indonesia pada stereotipe laki-laki yang model secara umum, yaitu laki tidak memiliki
akhir tahun 1970-an baru menghindari hal-hal memiliki penampilan identitas seperti laki-laki
mulai membutuhkan bersifat feminin (Haditono yang sempurna baik yang sesungguhnya, dan
banyak model karena dalam Supriyantini, 2002). secara fisik maupun non para partisipan penelitian
semakin seriusnya media Berger (dalam fisik (kecerdasan, ini pun melakukan
yang mempertotonkan Entwistle, 2004) wawasan yang luas, strategi-strategi dalam
perkembangan mode mengemukakan bahwa kepribadian/karakter yang mengukuhkan
dunia. Model dikenal laki-laki yang menjadi kuat, kekayaan identitasnya sebagai laki-
sebagai mediator antara pusat perhatian seperti karakter/gaya, perilaku laki.
desainer/produsen dengan menjadi model bukanlah yang baik, dan motivasi
konsumen (Sanggarwaty, hal yang baik. A real man yang kuat). METODE
2003). Produk/icon yang is supposed to “do” Menurut Alim (2013), Metode dalam
dikeluarkan produsen saat rather than “appear” meniti karir dalam dunia penelitian ini
itu masih banyak untuk (laki-laki yang sebenarnya modeling tidak cukup menggunakan metode
keperluan perempuan, diharapkan menjadi memiliki bekal fisik. Segi penelitian kualitatif yang
tetapi pada saat ini penggerak, daripada pusat fisik seorang model mencoba memahami atau
produk/icon mulai perhatian) kata Ibrahim umumnya hanya ada di menafsirkan fenomena
merambah pada laki-laki, (2007) dalam beberapa bagian saja yang dalam makna partisipan
sehingga produsen penelitiannya. Pola dimiliki. Alim juga (Moleong, 2010).
membutuhkan model laki- perilaku yang dianggap mengatakan bahwa Pendekatan penelitian ini
laki sebagai pengirim cocok untuk masing- perawatan tubuh, rambut, menggunakan
pesan dalam produk yang masing jenis kelamin pun wajah hingga diet ketat fenomenologi karena
dikenakannya (Barnard, adalah berdasarkan dalam meniti karier di peneliti ingin mengungkap
2011). harapan masyarakat dunia modeling pengalaman dan makna
Kebutuhan produsen (Baron dan Byrne, 2004). diperlukan untuk partisipan dari sudut
akan model laki-laki saat Masyarakat Indonesia mengimbangi pandang partisipan itu
ini melahirkan stigma menilai bahwa laki-laki kekurangannya. Spa, sendiri (Smith & Eatough,
masyarakat akan konsep dan perempuan memiliki facial, peeling dan segala 2007).
gender yang dianut (Mort tugas sesuai dengan perawatan wajah lainnya Populasi penelitian ini
& Nixon dalam Entwistle, norma-norma dalam juga perawatan tubuh adalah semua model
2004). Model laki-laki masyarakat dan norma- yang umumnya dilakukan catwalk laki-laki yang
yang berpose dan norma kebudayaannya, oleh model perempuan berada di kota Malang.
berlenggak-lenggok di yang berarti laki-laki dilakukan juga oleh model Alasan peneliti memilih
catwalk dianggap adalah yang berarti laki-laki. Perawatan kota Malang sebagai
unmanly dan bukan laki- maskulin dan perempuan memang merupakan life- lokasi penelitian, karena
dunia modeling di kota menggunakan enam sendiri (Smith & Eatough,
Malang mulai berkembang partisipan, berikut adalah 2007). a. Motivasi Internal
pesat yang dulunya hanya identitas partisipan Penelitian ini Motivasi internal
menyentuh kawasan elit, penelitian ini yang telah menggunakan uji merupakan salah satu
saat ini masyarakat di kota diurutkan berdasarkan kredibilitas dan uji motivasi terkuat yang
Malang mulai menyadari urutan waktu wawancara: konformabilitas dalam mampu partisipan
akan kebutuhan dunia Tabel 1. Identitas menguji keabsahan data penelitian ini miliki
modeling di antara mereka Partisipan Penelitian penelitian. Uji kredibilitas sebelum memutuskan
sebagai informasi dari segi No.
Nama (bukan nama dalam penelitian ini menjadi seorang
sebenarnya)
seni budaya melalui seperti yang dikatakan model.
1. Zafran
fashion (Anonim, 2014). 2. Ivan Elliot, dkk. (1999) yakni
Partisipan penelitian yang 3. Anwar grounding in examples. "[…] Aku bisa
4. Darrel eksplor diriku,
berjumlah enam orang ini 5. Dimas
Uji konformabilitas dalam bisa
melakukan sesi 6. Junayd penelitian ini seperti yang meningkatkan
wawancara secara terpisah dikatakan Elliot, dkk. kepercayaan
diriku. […]
di beberapa lokasi di kota Teknik pengumpulan (1999) yakni providing
lumayan juga
Malang, yaitu 'My Kopi- data dalam penelitian ini credibility check. Validitas kan cari
O!', 'Baegopa?', 'May's menggunakan wawancara penelitiannya dengan cara pengalaman
Café and Bakery', 'Gazebo semi terstruktur dan mengarsipkan data dan […] - Zafran
(Hal.5)"
Fakultas Kedokteran observasi semi partisipasi. melampirkan dalam
Universitas Brawijaya Wawancara digunakan laporan penelitian. Data Hal yang mampu
Malang', dan 'Student sebagai alat pengumpulan tersebut adalah jadwal membuat beberapa
Center Universitas data yang utama dan wawancara, koding, partisipan penelitian
Brawijaya Malang'. dilakukan secara transkrip, dan tema (Smith ini terjun menjadi
Lokasi wawancara ini mendalam (in-depth & Eatough, 2007). model salah satunya
ditentukan sesuai dengan interview), sedangkan karena tertantang.
permintaan partisipan, dan observasi semi partisipasi HASIL DAN
lama penelitian ini kurang digunakan untuk PEMBAHASAN "[…] diajakin
lebih 5 (lima) bulan menyusun pedoman Hasil ikut soalnya
wawancara yang lebih katanya kamu
terhitung sejak bulan Penelitian ini berhasil
tinggi, ikut aja
November 2014 hingga mendalam sebagai data mengemukakan 4 (empat) coba-coba gitu.
bulan April 2015. tambahan. Awal mulanya, tema besar, antara lain: (1) […] - Zafran
Pengambilan peneliti melakukan menjadi model; (2) (Hal.4)"
partisipan dalam observasi awal untuk menjalani profesi sebagai
Teman yang
penelitian ini membuat pedoman model laki-laki; (3)
banyak dalam sebuah
menggunakan teknik wawancara, setelah itu implikasi dunia modeling
pekerjaan akan
purposive sampling, dilakukan wawancara terhadap keseharian; dan
membantu memperluas
dengan pertimbangan: (1) dengan partisipan (4) strategi mengukuhkan
jaringan kerjasama,
laki-laki; (2) model sebanyak satu kali yang identitas sebagai laki-laki.
sekaligus mendapatkan
catwalk; (3) berada dalam berdurasi antara 45 - 60
keuntungan tambahan
naungan agency; dan (4) menit, dilanjutkan dengan Tema 1 : Menjadi Model
dari pekerjaan tersebut.
bersedia menjadi observasi tambahan. Model merupakan
partisipan penelitian yang Teknik analisis data pekerjaan yang menarik "[…]
dibuktikan dengan dalam penelitian ini bagi laki-laki dan Sebenernya
mengisi informed consent. menggunakan perempuan yang tujuan awalnya
Intrepretative itu nambah link.
Pencarian partisipan menyukai dunia fashion.
[…] - Darrel
mendapat bantuan dari key Phenomenological Keputusan untuk menjadi (Hal.103)"
person, dan juga Analysis (IPA), karena IPA model membutuhkan
menggunakan teknik mampu mengeksplorasi pertimbangan yang b. Motivasi Eksternal
snowball sampling yaitu bagaimana partisipan matang, mengingat profesi Motivasi eksternal
mendapatkan bantuan dari memahami dunia pribadi ini menyita waktu, tenaga, sebagai salah satu
partisipan penelitian itu dan sosial mereka dari bahkan model yang tidak alasan terkuat lainnya
sendiri. Peneliti sudut pandang mereka sedikit. untuk seseorang dalam
mengambil keputusan catwalk itu ya sebagai
untuk bekerja, a. Sub-tema : mungkin dari penjual jasa
aura ya. […] kan ya,
terutama alasan Pandangan dan Aura yang meskipun itu
menjadi model. Perasaan Positif dari tatapan gak cocok
mata sama
"[…] Dan setelah mungkin. […] kepribadian
niatnya ikut Banyak sih kita atau
menjadi Model Laki- waktu itu juri- mungkin tidak
model ini
nambah laki juri atau cocok dengan
masukan biar Perasaan-perasaan kayak owner karakter kita,
bisa bantuin agency itu mau gak mau
dan pandangan yang
orangtua gitu bilang aku membuatnya
dirasakan erat kalau pose, cocok untuk
lho niatku. -
Zafran kaitannya dengan matanya itu karakter kita
(Hal.14)" bagaimana partisipan berbicara. gitu lho.
Nah beda Karena itu
memaknai dirinya sama model- adalah tugas
Karir di dunia
sendiri sebagai model model yang dari seorang
modeling yang dimulai lain. Kalau penjual jasa. -
laki-laki terkait dengan
karena status sosial model-model Darrel
identitas gender nya.
yang menjadi lebih yang lain itu (Hal.124-
bener catwalk 125)"
meningkat, merupakan "[…] as long bagus, jalan
salah satu alasan (selama ini) bagus, pose Pandangan diri
mengapa Darrel mau itu sampingan bagus,tapi tentang sikap yang
menjadi model. sih gak matanya
tatapan harus ditunjukkan
masalah. […]
kosong, gitu. sebagai seorang model
"[…] awalnya - Ivan […] - Junayd
sih gak salah satunya adalah
(Hal.66)" (Hal.175)"
seberapa bersikap profesional.
tertarik, tapi "[…] Kan itu Bersikap profesional
Keunikan diri yang
lihat dari juga bukan
dirasa Junayd ada pada bukanlah perkara yang
orang-orangnya kerjaan
itu dirinya menjadi salah mudah, tetapi
utama saya. -
(fotografernya) Anwar satu pandangan positif pandangan ini mampu
kayak (Hal.98)" membuat seorang
dipandang gitu tentang dirinya sebagai
lho sebagai model laki-laki. model termotivasi
orang-orang
Ivan menganggap untuk jauh lebih baik
yang keren, […] bahwa pendidikan "[…] kadang dari sebelumnya, demi
Akhirnya dari merupakan hal utama, kita mau pekerjaan sebagai
situ aku mulai menjadi model capek macem
tertarik, dan apapun, mau model yang
aku mulai baginya hanyalah sakit macem disandangnya.
mengiyakan pekerjaan sampingan apapun, kalau
untuk masuk di untuk untuk mengisi kita sudah di " Enak kok
management, kontrak pada mbak,
waktu yang dia miliki.
yaitu Gabs'st hari-H itu kita nyaman,
model agent itu Anwar menegaskan harus out gitu seneng juga.
tadi. - Darrel bahwa menjadi model lho. […] - Lebih utama
(Hal.102-103)" laki-laki bukan Zafran itu bisa
(Hal.9)" menambah
Tema 2 : Menjalani pekerjaan utamanya,
rasa percaya
Profesi sebagai Model pekerjaan utamanya " Mungkin diri. Yang
adalah sebagai kalau itu tadinya
Laki-laki tugas model
pengusaha percetakan. tampil di
Harapan di awal itu meskipun depan public
berkarir menjadi seorang gak sesuai, itu ih malu, ih
" Mungkin ataupun gak
model laki-laki mungkin malu dan
baby face. cocok sih kita sebagainya,
saja tidak selaras dengan Banyak sih mau gak mau pas di dunia
apa yang terjadi ketika orang bilang memperagaka modeling
saya masih n itu dengan
seseorang telah terjun SMA, […]
udah mulai
baik. Karena biasa. -
menjadi model yang kalau orang namanya kita Dimas
sebenarnya. lihat saya di sebagai apa
(Hal.133- berkaitan erat "Cuma pake Tema 3 : Implikasi Dunia
134)" dengan kaum produk biasa Modeling terhadap
LGBT, kayak kayak
Perasaan pada diri gitu itu pasti pelembab, baru Keseharian
seorang model ketika ada. - Ivan nyoba facial itu Hal yang tidak dapat
(Hal.53)" kemaren pas dipungkiri bahwa seorang
dia menjadi pribadi Kakang
yang lebih baik karena model yang
c. Total dalam Mbakyu,
pekerjaan yang Penampilan soalnya dapet berpengalaman akan
dijalaninya, akan Penampilan gratis. […] mendapatkan pelajaran
habis nyoba baru yang mampu
membuatnya semakin merupakan waktu itu
menyukai dan nyaman keseluruhan yang sampai menjadikannya orang
dengan pekerjaan terlihat secara kasat sekarang gak yang lebih baik di dunia
pernah nyoba modeling maupun
tersebut. mata oleh orang lain.
lagi. […] Cuci
Partisipan penelitian keseharian. Keterlibatan
muka aja pake
b. Pandangan dan ini dalam menjalani sabun cuci dunia modeling terhadap
Perasaan Negatif sebagai profesi sebagai model muka jarang. keseharian memiliki dua
[…] - Anwar sub-tema, dimana sub-
Model Laki-laki laki-laki (Hal.87)"
Pandangan dan mengemukakan bahwa tema ini mewakili semua
perasaan yang total dalam penampilan " Paling cuci pengalaman para
itu penting. muka, beli partisipan sebagai model
dirasakan dan dialami obat-obat
para partisipan catwalk laki-laki.
jerawat kalau
penelitian ini ternyata "Aku sih misal a. Menjadi Lebih Baik
tipenya totalitas jerawatan. […] Dunia modeling
mengungkapkan sisi memang harus - Dimas juga membawa
negatifnya pula. Lima ya, […] - (Hal.151)"
dari enam partisipan Zafran dampak positif bagi
(Hal.13)" Wajah/tubuh yang seorang model di
sepakat bahwa dunia
modeling identik dirawat meski tidak kesehariannya.
" Mungkin lebih
dengan glamour, pesta, ke penampilan harus ke salon Keenam partisipan
dan dunia malam. aja sih. Lebih merupakan hal yang sepakat setelah
mematchingkan menjalani profesi
Mereka lumrah bagi Zafran,
(memadukan)
mengembalikan pada Anwar dan Dimas. sebagai model laki-
pakaian sehari-
diri masing-masing. hari sih. - laki, dirinya menjadi
Karena bagi mereka
Dimas "[…] Facial pribadi yang lebih
(Hal.150-151)" pernah sih, baik.
hal tersebut adalah kalau misal
pilihan setiap model. Dua dari enam ada duit sih
"[…] Justru
partisipan penelitian facial. […] -
malah bikin
"[…] Nakal Dimas
ini mengaku sangat (Hal.151)" aku lebih
dalam tanda baik, kalau
kutip, macem-
memperhatikan
ada orang
macem lah pakaian/performance Dimas terlihat yang nyinyir
gitu. Ya biasa nya di depan publik. berbeda dengan cara (berkomentar
sih kayak penyampaiannya buruk) ke aku
dugem, "[…] Aku sih mereka kan
minum gitu, kepada peneliti tentang
maskeran berarti
clubbing gitu, bagaimana dia ngoreksi kita
dirumah sendiri
[…] - Zafran aja sih. merawat wajahnya. ya […] -
(Hal.6-7)" Zafran
Maksudnya Bagi Dimas facial
kalau memang (Hal.25)"
"[…] kalau bukan seperti
bisa dilakukan
lebih bahas sendiri dirumah keharusan. Dimas akan "[…] dulunya
ke gender ya, dengan biaya melakukan facial, dia mental saya
banyak seminimal lemah lah.
ketemu entah akan melakukannya
mungkin, Setelah saya
itu model, jika memiliki uang. tahu persepsi
kenapa tidak
atau gitu. - Zafran orang seperti
koreografer (Hal.13)" itu ya saya
atau apalah menghadapin
mereka yang ya dengan
mental yang yang "[…] dari tanpa batas, apakah
kuat. - berkomentar- dulu gak ada mampu mengukuhkan
Junayd berkomentar yang
(Hal.179)" itu aku lebih berubah, […] identitasnya sebagai
bisa - Anwar laki-laki. Pandangan
Dua dari enam membuka (Hal.93)" terhadap diri mereka
partisipan penelitian diri, agar
sebagai laki-laki pun
bisa aku Anwar merasa
ini sepakat bahwa menjadi bermacam-macam
tidak ada perubahan
kritik yang didapatkan orang yang menurut partisipan
lebih baik pada dirinya setelah
dari orang-orang penelitian ini.
gitu lho. […] menjadi model. Dia
disekelilingnya mampu
- Darrel merasa dahulu dan
menjadikannya orang "Ya saya
(Hal.123)"
sekarang tidak disuruh
yang lebih baik. Zafran masuk dunia
" Yang paling mengalami perubahan
mengambil sisi positif LGBTnya
berubah itu yang signifikan.
dari orang-orang yang dari
(Lesbian,
berkomentar buruk Gay,
penampilan
sih, yang Tema 4:Strategi Bisexual,
kepadanya, baginya itu Transgender).
dulunya Mengukuhkan Identitas
adalah koreksi untuk Tapi kan saya
polos, cupu, sebagai Laki-laki
kebaikannya. Junayd punya
culun dan
Tampil di catwalk komitmen, itu
sendiri merasa bahwa sebagainya
dengan berbagai mode dunia mu itu
dari penerornya selama jadi ngerti
dunia ku,
tentang busana, bahkan salah satu
3 tahun di dunia berpakaian
kamu punya
diantara partisipan harus hak, saya
modeling itu mampu itu
bagaimana. menggunakan busana dan punya hak,
menjadikan mental kamu punya
Cara dandanan perempuan,
dirinya lebih kuat. kewajiban,
mematchingk akan mulai menjadi saya punya
an baju, kontoversi dan mendapati
"[…] menjadi kewajiban
sepatu, jam
sosok orang banyak komentar negatif dan
tangan itu
yang lebih seterusnya,
gimana. - dari orang lain. Salah satu
terbuka. […] tapi dia masih
Dimas partisipan penelitian
lebih maksa. -
(Hal.138)"
berusaha tersebut adalah Darrel. Junayd
untuk Meski di catwalk dia (Hal.166-
Lima dari enam 167)"
mendengarka menggunakan busana dan
n masukan partisipan sepakat
orang lain. bahwa dirinya dandanan perempuan, Junayd memiliki
[…] kalau mengalami namun dia mengukuhkan prinsip dan komitmen
sekarang bahwa dirinya adalah laki-
perkembangan diri yang jelas bahwa
lebih
sejak memasuki dunia laki. Lima partisipan yang LGBT itu bukan
berusaha
untuk modeling. lain memang bukan dunianya, sehingga
dewasa. Perkembangan diri 'model androgini', namun orang lain tidak perlu
Kalau ada kerap sekali menggunakan
orang kritik mereka ini sekaligus memaksanya masuk
apa, tidak menjadi harapan besar busana yang 'unisex'. dunia itu.
seemosional bagi mereka agar lebih Fashion yang saat ini telah
atau tidak berevolusi dan menyajikan "[…] kita gak
baik lagi dan lebih
setersinggung pengen gitu
berkembang lagi. image busana yang
dulu […] - lho dilihat
Ivan beragam. Busana 'unisex' orang yang
(Hal.59)" b. Tidak Mengalami tidak mempunyai banyak diluar itu
Perubahan masalah, dan mampu bahwa kita
"Mungkin model. […]
sekarang aku Partisipan dinikmati masyarakat
buat aku
lebih terbuka penelitian ini juga ada umum. sendiri aku
sih anaknya, yang sama sekali tidak a. Pandangan terhadap gak pengen
maksudnya Diri sebagai Laki-laki gitu lho. It's
lebih open mengalami perubahan just a job (ini
Seorang model
minded (lebih setelah menjadi model. hanya
terbuka) lah dengan lingkungan dan
pekerjaan)
dari kontra- gaya hidupnya serba gitu lho, it's
kontra orang
just a "[…] Kan ku juga apa identitas dirinya
business (ini beda dunia adanya gitu. sebagai laki-laki.
hanya sebuah ya, kalau […] Kalau
kepentingan), ngumpul memang aku
personal ya sama anak- nyaman pake "[…] Aku sih
bedakan. - anak model nya ya aku maskeran
Zafran kan jalannya pake. […] - dirumah
(Hal.18-19)" berusaha Zafran […] sendiri aja
bagus- (Hal.13)" sih.
"[…] Soalnya bagusan. Jadi Maksudnya
kan menurut belajar "[…] pakaian kalau
saya itu jadi menempatkan ya biasa, memang bisa
modeling itu diri se. […] - gaya hidup ya dilakukan
pas diatas Ivan biasa […] - sendiri
catwalk, (Hal.68)" Anwar dirumah
turun yaudah, (Hal.76)" dengan biaya
gak model- "[…] seminimal
model an. Istilahnya " […] kita mungkin,
[…] gak model itu kan juga harus kenapa tidak
terlalu langkahnya tau posisi sih gitu. - Zafran
memodelkan lebih tegas, sebenernya, (Hal.13)"
diri […] - kalau di gak kebawa
Anwar dunia nyata lah ya dari "Cuma pake
(Hal.85)" seperti itu pas show produk biasa
tapi dikurangi sama di luar kayak
sedikit lah. gini. Kita pelembab,
Para partisipan baru nyoba
Biar gak harus
penelitian ini memiliki terlalu menyesuaikan facial itu
cara dalam kelihatan penampilan kemaren pas
mengukuhkan diri juga kan, sesuai kondisi Kakang
karena lah. Sesuai Mbakyu,
sebagai laki-laki, salah soalnya dapet
mungkin occupational
satunya dengan cara kalau di (pekerjaan). gratis. […]
tidak mencampur panggung […] - Darrel habis nyoba
wajar kayak (Hal.110)" waktu itu
adukkan profesi dan sampai
gitu, tapi
personal merupakan sekarang gak
kalau di Tiga dari enam
cara yang baik. dunia nyata pernah nyoba
partisipan penelitian lagi. […]
aneh ya.
Porsinya di ini mengaku bahwa Cuci muka
"[…] Kalau
kurangi. - pakaian/penampilanny aja pake
misalkan
Anwar sabun cuci
yang baik a di luar menjadi
(Hal.77)" muka jarang.
diikutin, kalau model adalah dirinya […] - Anwar
yang buruk ya
" Gak. Kalau sendiri yang nyaman (Hal.87)"
gak usah
diikutin lah, di kampus ya yang digunakan. Hal
biasa aja. - " Paling cuci
cukup tahu tersebut
Dimas muka, beli
aja gitu lah. -
Zafran (Hal.150)" merepresentasikan obat-obat
pengukuhan mereka jerawat kalau
(Hal.6)"
misal
Catwalk memiliki sebagai seorang model jerawatan.
Zafran mengaku ciri khusus, laki-laki. […] - Dimas
tidak ingin mengikuti didalamnya seorang (Hal.151)"
gaya hidup para model model harus b. Tindakan yang
" Gak pernah.
lain, karena dia ingin menunjukkan karakter dilakukan untuk -Junayd
menjadi dirinya sendiri yang kuat, bahkan Mempertahankan (Hal.168)"
dengan pernyataannya memiliki pose dan Identitas Diri
bahwa dirinya tidak power yang lebih Empat dari enam
Ada berbagai cara
akan mengikuti gaya dibandingkan di partisipan penelitian
yang dilakukan para
hidup dan kebiasaan keseharian. ini mengaku bahwa
partisipan penelitian
buruk model-model pergi ke salon
ini dalam
lain. "[…] Style bukanlah ciri khasnya.
mempertahankan
(gaya Zafran yang secara
berpakaian)
fisik memang berkulit
putih dan bersih dandanan yang mengangkat status Hal yang sedikit sama
mengaku tidak diberikan terkesan sosialnya di mata dilakukan oleh Zafran dan
melakukan perawatan tidak maskulin dan masyarakat. Anwar dan Anwar, meski tidak pergi
ke salon. Baginya macho. juga Ivan mengaku bahwa ke salon, mereka
melakukan perawatan menjadi model laki-laki melakukan perawatan di
dirumah dengan "Gak pernah, ini hanya sebagai rumah seperti
cuma pake
maskeran sudah cukup krim biar gak
pekerjaan sampingan. menggunakan masker
untuk memnimalisir kebakar aja Hal pertama yaitu, demi meminimalisisir
biaya yang sih wajah. sebagian partisipan yang biaya yang dikeluarkan.
dikeluarkan. Anwar Dan kita juga menganggap modeling Pendapat tersebut
harus tau
berpendapat lain, posisi sih sebagai status sosial akan menunjukkan bahwa
baginya menggunakan sebenernya, merasa bangga dengan dunia modeling tidak
pelembab cukup gak kebawa pekerjaannya sebagai membuat para partisipan
lah ya dari
sebagai pengganti model catwalk laki-laki. terlena dengan gaya hidup
pas show
pergi ke salon. Dimas sama di luar Kebanggaan mereka seorang model yang rutin
sendiri hanya membeli gini. […] - dibuktikan oleh Ivan, merawat tubuh/wajah ke
obat jerawat jika Darrel Darrel, dan Dimas dengan salon, melainkan adanya
(Hal.110)"
membutuhkan. Junayd melakukan perawatan, perubahan pandangan
memiliki jawaban Darrel tidak sebagai tuntutan profesi dikotomis tentang gender.
yang berbeda, dia menggunakan make up (Entwistle, 2004), yaitu Para partisipan penelitian
sama sekali belum ketika berpergian pergi ke salon yang ini sebagian besar
pernah ke salon untuk sehari-hari, karena membuat mereka nyaman memandang bahwa
sekedar merawat bagi dia memposisikan untuk tampil sebagai penampilan mereka itu
wajah/tubuhnya. diri itu penting. model dengan segala penting, sehingga
Menggunakan krim karakter yang didalami. merawat tubuh/wajah pun
"[…] Pernah Mereka mengaku tidak mereka lakukan, meski
wajah agar kulitnya
di make up
yang kadang tidak terbakar saat rutin, tetapi Ivan, Darrel, menurut Rollins (1996)
kayak cewek. berhadapan langsung dan Dimas menyempatkan laki-laki cenderung
Dan terlihat dengan matahari pergi ke salon untuk mandiri, objektif, aktif,
rodok (agak) facial, dan spa jika kompetitif/ambisius,
cantik, aneh adalah caranya
sih berpenampilan, tanpa mereka memiliki waktu logis/rasional, gemar
menurutku. harus menutupinya luang dan uang lebih. berpetualang, ekstrovert,
Gak protes dengan make up Perihal yang dilakukan pandai berolahraga, dan
sih, […] kok
(foundation, bedak). ini menunjukkan bahwa mampu menjad pemimpin
make up ku
gini, bisa di mereka tidak terlalu yang baik. Crawford &
benerin apa Pembahasan impulsif dalam mengikuti Unger (2000)
enggak. […] - gaya hidup seorang menambahkan pula bahwa
Ivan
Pekerjaan menjadi
(Hal.56)" model memberikan model. Beberapa laki-laki itu melakukan
perasaan dan pandangan partisipan ini memiliki perbandingan sosial dalam
Cara yang yang berbeda-beda pada kontrol diri terhadap hal pencapaian yang ia
dilakukan Ivan partisipan penelitian ini. perilakunya. Kontrol diri peroleh, sedangkan
berbeda dengan Partisipan penelitian ini merupakan perempuan lebih sering
partisipan yang lain, di sebagian besar ingin kecenderungan individu melakukan perbandingan
panggung pun Ivan meningkatkan status untuk mempertimbangkan sosial dalam hal
menolak terlihat sosial, dan sebagian konsekuensi sebuah penampilan fisik.
feminin. Dia ingin partisipan yang lain demi perilaku (Wolfe & Para partisipan
dikenal sebagai meraih keuntungan Higgins dalam Baron & penelitian ini memiliki
seorang model yang finansial. Lima dari enam Byrne, 2004). Perilaku kebiasaan yang jauh dari
maskulin dan bukan partisipan ini yaitu Dimas, yang dimaksudkan disini kata maskulin, yaitu Ivan
yang terlihat cantik. Zafran, Ivan, Darrel dan adalah mereka tidak dan Dimas menggunakan
Dia akan meminta Junayd mengaku bahwa melakukan segala cara bahasa tubuh yang
Make Up Artist menjadi model mampu agar bisa pergi ke salon berbeda seperti yang
(MUA) nya jika secara rutin. dijumpai pada laki-laki
pada umumnya. Ivan dan disamping sisi feminin androgini' dan kehadiran Hal kedua, yakni enam
Dimas berjenis kelamin dalam dirinya. kaum LGBT (Lesbian, partisipan melaporkan
laki-laki, namun intonasi, Identitas gender Gay, Biseksual, tentang pekerjaan mapan
dan gerak tubuhnya maskulin ataukah feminin Transgender) di dunia yang diinginkan untuk
merepresentasikan sisi sesungguhnya telah modeling. Hal tersebut masa depan, mereka
feminin yang mereka tercipta dengan mantap masih menunjukkan semua memiliki alternatif
miliki. Para partisipan dan dipahami dengan baik konsep gender tradisional pekerjaan untuk masa
penelitian ini sebagian di masa remaja juga yang di anut. Pandangan depannya. Yang berarti
besar memang dewasa. Individu dapat yang kaku terhadap peran bahwa mereka sadar
memperhatikan mengadopsi stereotip gender laki-laki dan menjadi model tidak
penampilan dan yang berhubungan dengan perempuan sudah berganti selamanya membawa
menunjukkan tingkah laku jenis kelaminnya, dari yang tradisional keberuntungan dalam segi
bukan seperti halnya laki- stereotip lawan jenis, menjadi peran gender ekonomi. Semua
laki pada umumnya, kedua jenis kelamin, atau egaliter bagi sebagian partisipan adalah orang
namun bukan berarti pun tidak mengadopsi besar partisipan penelitian yang terdidik (pernah dan
mereka tidak sepenuhnya sama sekali (Baron & ini. Peran gender ada yang masih sebagai
seperti laki-laki. Byrne, 2004). Teori skema tradisional tidak mampu mahasiswa). Mereka tidak
Mereka menyatakan gender yang dikemukakan menerima perkembangan memungkiri bahwa
adanya persaingan. Ivan oleh Bem (dalam Hyde, fashion dan masih menjadi model adalah
mengakui bahwa 2007) mempertegas menganggap bahwa passion, hobby dan
persaingan dan kompetisi bahwa pemaknaan identitas gender seseorang menuruti kesenangan
antara model membuatnya identitias gender berdasarkan jenis mereka saja. Anwar,
berusaha dan belajar maskulin/feminin pada kelaminnya. Peran gender Darrel, dan Dimas
menjadi model laki-laki seseorang bukanlah proses egaliter sendiri memeliki harapan agar
yang lebih baik. Anwar yang pasif, melainkan menghapus penekanan tetap berkecimpung di
menambahkan, dengan proses yang melibatkan dan perbedaan ekstrim dunia modeling. Hasan &
bersaing di sebuah event kognisi. Informasi dan antara jenis kelamin laki- Arzetti (2008)
akan membuatnya nilai yang tertanam yang laki dan perempuan. mengemukakan bahwa
melakukan introspeksi diri berkaitan dengan 'Model androgini' yang profesi model sebenarnya
sebagai model laki-laki maskulin diolah dalam diperankan oleh Darrel di bisa menjadi batu loncatan
dan menjadi lebih baik proses berpikirnya catwalk dan campaign yang sangat baik bagi
dari sebelumnya. seorang laki-laki. Hal majalah hanyalah sedikit orang yang ingin berkarir
Feminin dikenal tersebut yang membentuk pembuktian dari mulai di dunia entertain, seperti
dengan sikap yang sekumpulan skema atau tergesernya norma gender pemain sinetron dan
harmonis, lembut, kerangka mengenai tradisional. Ivan, Anwar, presenter yang biasanya
tertutup, penyayang, labil identitas gender dan dan Zafran mengatakan lebih popular, syaratnya
dan pemikirannya yang menjadi dasar seseorang bahwa menjadi 'model memiliki jam terbang
suka bercabang-cabang dalam berperilaku yang androgini' adalah pilihan yang cukup panjang dan
(Rollins, 1996), sesuai dengan identitas setiap orang, terlebih jika mampu menjadi model
kenyataannya budaya gender dalam konteks ingin membawanya ke yang terkenal. Partisipan
maskulin muncul dalam sosial budaya. kepribadian. Junayd lain yaitu Zafran mengaku
diri mereka. Puspitawati Empat dari enam memiliki pendapat yang bahwa dirinya
(2012) juga menjelaskan partisipan penelitian ini berbeda, bahwasanya laki- mempertahankan job
bahwa trait laki-laki yang yaitu Zafran, Ivan, Anwar, laki tetap harus sesuai modelingnya ini hanya
maskulin itu kuat, percaya dan Darrel sepakat bahwa kodratnya. Hal tersebut sebagai pengisi waktu
diri, dominan, rasional, dunia fashion semakin juga diakui oleh luang sebelum dirinya
berani, dan suka liberal dan masyarakat masyarakat luas, dimana benar-benar terjun ke
berkompetisi. Hal tersebut harus mulai memahami konstruksi sex dan gender dunia pekerjaan tetap
membuktikan adanya hal tersebut. Dua telah mengakar pada suku, yaitu menjadi pegawai
kompetisi di dalam dunia partisipan lain yaitu ethnic, budaya serta bank.
modeling menjadikan para Junayd dan Dimas masih agama yang terkait Dua dari enam
partisipan penelitian ini berpandangan kaku (Muthali'in, 2001). partisipan penelitian ini,
memiliki sisi maskulin tentang maraknya 'model yaitu Zafran, dan Anwar
tidak sepenuhnya identitas laki-laki yang berarti dan berharga di Junayd berbeda dengan
menerima pekerjaan maskulin. Kritikan dan kehidupan mereka, tetapi Darrel, dia mengaku sama
mereka sebagai model komentar negatif yang ketika identitas seseorang sekali tidak menggunakan
catwalk laki-laki. diterima tersebut yang yaitu harga diri mereka make-up. Dia bahkan
Tuntutan perfeksionis dari menjadikan para terancam maka individu bangga bahwa dia tampil
agency dan desaigner partisipan penelitian ini tersebut akan mencari cara apa adanya tanpa make-up
kepada mereka di bermental kuat. Mereka untuk mengklaim kembali tidak seperti model laki-
catwalk, menjadikan mulai menganggap identitasnya yang positif laki yang lain. Ivan
mereka menampilkan komentar dari orang lain demi menjaga emosinya memiliki cara lain untuk
sosok yang berbeda saat merupakan kritikan yang menjadi positif. mengukuhkan
di catwalk dan di membangun peran mereka Implikasi komentar- identitasnya sebagai laki-
keseharian. Mereka juga sebagai model laki-laki komentar yang laki. Tidak hanya di
mengatakan bahwa dunia yang lebih baik. mengancam partisipan keseharian, bahkan ketika
modeling dan dunia Kesibukan yang ada di penelitian sebagai model di catwalk pun dia
keseharian mereka adalah dunia modeling pun laki-laki terhadap dunia menolak untuk tampil
dunia yang berbeda. menunjukkan sikap personal mereka ini feminin. Pernah suatu kali
Mereka harus menjadi mereka menjadi pribadi diantaranya adalah, Ivan di dandani oleh
pribadi lain ketika di yang lebih mereka semakin mampu MUA (Make-Up Artist)
catwalk demi pekerjaan bertanggungjawab dan dalam menghadapi orang dengan dandanan yang
mereka sebagai model profesional. Mereka juga lain, memperbanyak sedikit menampilkan sisi
laki-laki sesuai dengan lebih dewasa dan mau introspeksi diri hingga feminin diwajahnya, saat
karakter busana yang terbuka kepada orang lain. komentar-komentar yang itu juga dia meminta
digunakan. Mereka Hal tersebut sebagai salah didapatkan mereka kepada MUA untuk
dengan tegas menolak satu bentuk dijadikan kritik yang menghapus dandanan
dunia kesehariannya mempertahankan apa membangun. Identitas tersebut.
dicampuradukkan dengan yang sudah mulai mereka mereka yang terancam Identitas sebagai laki-
dirinya pada saat sebagai tekuni, yaitu menjadi dipulihkan dengan strategi laki di kukuhkan individu
model catwalk laki-laki. model catwalk laki-laki. mengukuhkan identitas untuk menghindari situasi
Anggapan dua dunia yang Komentar-komentar mereka sebagai laki-laki. yang diyakini mampu
berbeda ini juga dialami yang mereka terima itu Strategi dalam membuat orang lain
oleh Darrel. Darrel yang ternyata adalah bentuk mengukuhkan identitas berfikir kebalikan dari
mampu memperagakan dari identitas mereka yang laki-laki yang dilakukan identitas yang dianut.
busana perempuan di sedang terancam. Darrel para partisipan penelitian Perilaku yang ditunjukkan
catwalk, menyadari bahwa di ancam melalui ini pun berbeda-beda. partisipan penelitian
menggunakan busana perannya sebagai model Dimas, Ivan dan Darrel dalam meneguhkan
perempuan di yang mampu sepakat, dengan cara tidak identitas gender mereka
kesehariannya itu memperagakan busana pergi ke salon secara rutin sebagai laki-laki
bukanlah dirinya yang perempuan dan laki-laki untuk perawatan cukup merupakan sejumlah
sesungguhnya. (model androgini). Ivan, untuk mengukuhkan pengalaman yang
Pekerjaannya sebagai Anwar, Junayd dan Dimas identitas laki-laki mereka. dirasakan terhadap dirinya
model yang menuntutnya mendapatkan komentar Darrel dan Junayd yang akan membentuk
melakukan hal tersebut. dari orang terdekatnya menambahkan bahwa persepsi diri diri mereka
Zafran pun menegaskan yang membuat mereka menjadi pribadi yang (Bem, dalam Baron &
bahwa modeling just a digoyahkan di dunia beridentitaskan maskulin, Byrne, 2004) yaitu proses
job, just a bussines modeling. berarti tidak pula mereka dalam
(modeling hanya sebuah Tafjel & Turner menggunakan make-up mempresepsikan dirinya
pekerjaan, hanya sebuah (dalam Ellemers, Spears, ketika berpergian. Darrel melalui perilaku yang
kepentingan). & Doosje, 2002) juga menambahkan bahwa ditunjukkan dalam
Para partisipan ini menyatakan bahwa pada dia memahami posisi dia kesehariannya.
ternyata masih tetap dasarnya setiap individu sebagai model, dimana
mendapatkan respon yang menginginkan identitas ketika sedang dalam PENUTUP
mengancam dan yang positif karena pekerjaannya dia akan Simpulan
dipandang tidak memiliki mendatangkan hal yang menggunakan make-up.
Berdasarkan hasil yang mereka inginkan di dirinya di publik tanpa Idy Subandy Ibrahim).
penelitian dan masa depan. harus bersembunyi Yogyakarta: Jalasutra.
pembahasan yang Komentar-komentar dibalik profesinya Baron, R.A & Byrne, D.
diungkapkan dalam negatif dari orang-orang menjadi model. (2004). Psikologi
penelitian ini maka dapat disekitar partisipan Karena publik dengan Sosial edisi 10. (Alih
disimpulkan bahwa mengancam identitas sendirinya akan bahasa: Ratna
menjadi model mereka, sehingga menilai identitas Djuwita). Jakarta:
Erlangga.
memberikan perasaan dan berimplikasi terhadap gender laki-laki para
pandangan yang berbeda- dunia keseharian mereka. model melalui apa Crawford, M., & Unger,
beda pada partisipan Mereka menjadikan yang sering dilihat R. (2000). Women and
Gender: A Feminist
penelitian ini. Partisipan kritik-kritik yang oleh mereka.
Psuchology (3rd ed.).
penelitian ini sebagian mengancam tersebut New York: The
besar ingin meningkatkan sebagai hal yang lebih 2. Bagi Masyarakat McGraw-Hill
status sosial, dan sebagian membangun diri mereka. Sekitar Companies, Inc.
partisipan yang lain demi Identitas para partisipan Memahami profesi
Ellemers, N., Spears, R.,
meraih keuntungan yang terancam dijadikan model laki-laki dengan
Doosje, B. (2002). Self
finansial. alasan mereka untuk baik. Masyarakat perlu and Social Identity.
Hal pertama yaitu meneguhkan identitas menunjukkan apresiasi Jurnal Annual Review,
dunia modeling dianggap laki-laki mereka. kepada orang-orang 53, (86-161). Online.
sebagai meningkatkan Strategi dalam yang memiliki http://www.annualrevi
status sosial para mengukuhkan identitas pekerjaan yang ews.org/. Diakses 18
mungkin tidak sesuai April 2015.
partisipan, maka sebagian laki-laki yang dilakukan
besar partisipan merasa mereka berbeda-beda, dengan harapan Elliot, R., Fischer, C.T.,
bangga dengan yaitu dengan menjaga masyarakat. Agar Rennie, D.L. (1999).
tercipta keharmonisan Evolving guidelines
pekerjaannya. Bentuk penampilan, tidak
for publication of
kebanggan oleh partisipan mengikuti gaya antara model laki-laki
qualitative research
yaitu Ivan, Darrel, dan hidup/pergaulan model maupun 'model studies in psychology
Dimas dengan pergi ke yang lain, dan menjaga androgini' dengan and related fields.
salon, meski tidak rutin. body mereka. Para masyarakat umum. British Journal of
Zafran dan Anwar partisipan penelitian ini Clinical Psychology,
melakukan hal yang berada pada dunia 38, (215-229). Online.
DAFTAR PUSTAKA
http://psy.au.dk/.
sedikit kesamaan, yaitu feminitas dan maskulinitas
Diakses 3 Januari
tidak pergi ke salon untuk yang saling bersentuhan, Alim, C. (2013). Cara
2015.
perawatan, melainkan tetapi mereka tetap ingin dan Tips Menjadi
merawat wajah mereka diakui sebagai laki-laki. Seorang Model. Entwistle, J. (2004). From
Online. Catwalk to Catalog:
sendiri saat dirumah dan Cara mereka agar
http://www.models.co Male Fashion Models,
ketika ingin berpergian. mendapat pengakuan m/. Diakses 15 Masculinity, and
Junayd melakukan hal tersebut beragam, Desember 2014. Identity. In H. Thomas
yang berbeda, dia sama sehingga mereka And J. Ahmed (Eds).
Anonim. (2014). Profil
sekali tidak melakukan merepresentasikan Cultural Bodies:
Kota Malang Tahun
perawatan, tidak pergi ke identitas diri mereka yang Ethnography and
2014. Dinas
Theory. (pp. 55-75).
salon dan tampil apa sesungguhnya yaitu Komunikasi dan
London: Blackwell
adanya. sebagai laki-laki dalam Informatika Kota
Publishing Ltd.
Hal kedua yakni dunia kesehariannya. Malang. Online.
Online.
sebagian partisipan yang http://kominfo.malang
http://online.wiley.com
kota.go.id/. Diakses 16
lain menganggap bahwa Saran /. Diakses 3 Januari
April 2015.
keuntungan finansial yang Saran yang bisa 2015.
diperoleh dengan dijadikan pertimbangan Barnard, M.. (2011).
Hasan, J. & Arzetti B. S.
menjadikan model sebagai bagi pihak-pihak terkait: Fashion sebagai
(2008). Model
Komunikasi Cara
pekerjaan sampingan 1. Bagi Model Catwalk Portofolio: Semua
Mengkomunikasikan
mampu mendorong Laki-laki yang Kamu Perlu
Identitas Sosial,
mereka kepada pekerjaan Mampu Tahu Untuk Jadi
Seksual, Kelas dan
menunjukkan identitas Gender. (Alih bahasa:
Model. Jakarta: Gagas Departemen Ilmu
Media. Keluarga dan
Konsumen FEMA IPB,
Hendariningrum, R. &
1, (1-10). Online.
Susilo, E. (2008).
http://www.journal.ipb
Fashion dan Gaya
.ac.id/. Diakses 3
Hidup: Identitas dan
Januari 2015.
Komunikasi. Jurnal
Ilmu Komunikasi, 6, Rollins, J.H. (1996).
(25-30). Online. Women's Minds
http://www.distrodoc.c Women's Bodies The
om/. Diakses 3 Januari Psychology of Women
2015. in a Biosocial Context.
New Jersey: Prentice-
Hyde, J.S. (2007). Half
Hall.
the Human
Experience: The Sanggarwaty, R. (2003).
Psychology of Women Kiat Menjadi Model
(6th ed). Michigan: Profesional. Jakarta:
Houghton Mifflin Gagas Media.
Company.
Smith, J.A. & Eatough, V.
Ibrahim, I.S. (2007). (2007). Interpretative
Lifestyle Ectasy. Phenomenological
Yogyakarta: Jalasutra. Analysis. In E. Lyons
And A. Coyle (Eds.).
Llyod, J. (2007). Learn
Analysing Qualitative
the Secrets to
Data in Psychology.
Successful Modeling.
(pp. 35-50). London:
Online.
Sage. Online.
http://www.modelings
http://www.bbk.ac.uk/.
ecretsrevealed.com/.
Diakses 3 Januari
Diakses 3 Januari
2015.
2015.
Supriyantini, S. (2002).
Mayhew, M. (2006). Just
Hubungan Antara
Act Natural: Models,
Pandangan Peran
Mannequins, and
Gender Dengan
Muses. Jurnal Ilmu
Keterlibatan Suami
Komunikasi, 2, (109-
dalam Kegiatan
110). Online.
Rumah Tangga.
http://sydney.edu.au/.
Skripsi. Online.
Diakses 3 Januari
http://repository.usu.ac
2015.
.id. Diakses 3 Januari
Muthali'in, A. (2001). 2015.
Bias Gender dalam
Unger, R.K. (2004).
Pendidikan. Surakarta:
Handbook of the
Muhammadiyah
Psychology of Women
University Press.
and Gender. New
Moleong, L.J. (2010). York: John Wiley and
Metodologi Penelitian Sons.
Kualitatif. Bandung:
Wijaya, A. (2014).
PT Remaja
Apakah “Gender”
Rosdakarya.
Hanya Pemberdayaan
Puspitawati, H., & Sri Perempuan?. Online.
A.F. (2008). Analisis http://www.p2kp.org/.
Pembagian Peran Diakses 3 Januari
Gender Pada Keluarga 2015.
Petani. Jurnal Ilmu
Keluarga dan
Konsumen

Anda mungkin juga menyukai