Seleksi
Setiap metode yang digunakan untuk memilih atau mempromosikan para pelamar harus
didasarkan atas prakiraan yang bermakna terhadap kinerja sebuah jabatan. Untuk
melakukan prakiraan tersebut, diperlukan pemahaman tentang apa yang diharapkan
untuk dilakukan oleh seorang pekerja, seperti yang ditunjukkan dalam wawancara
pekerjaan atau pertanyaan-pertanyaan dalam tes. Analisis jabatan memberikan arah bagi
prosedur seleksi dengan member pertimbangan tentang faktor-faktor prediktor yang ada
kaitannya dengan keberhasilan kerja.
Penempatan
Dalam banyak kasus, para pelamar untuk pertama kalinya dipilih dan kemudian
ditempatkan pada salah satu di antara banyak kemungkinan jabatan. Bila ada gambaran
yang jelas tentang kebutuhan sebuah jabatan dan kemampuan pekerja untuk memenuhi
kebutuhan itu, maka keputusan seleksi akan menjadi akurat, dan para pekerja akan
ditempatkan pada jabatan spesifik yang paling memungkinkan bagi mereka untuk bekerja
secara produktif.
Penilaian Kerja
Untuk bisa menilai prestasi atau kinerja karyawan, dan membedakan karyawan yang
berprestasi dan yang tidak, maka perlu ditentukan secara spesifik persyaratn pekerjaan
yang penting (critical) dan tidak penting (noncritical). Ini dilakukan oleh analisis jabatan.
Analisi jabatan dapat diterjemahkan ke dalam kriteria kinerja yang relevan; yakni standar
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
Hubungan Pekerja
Informasi yang diperoleh dari analisis jabatan berguna baik bagi manajemen maupun
serikat pekerja untuk merundingkan kesepakatan kerja atau kontrak kerja, dan juga untuk
menyelesaikan keluhan dan perselisihan.
Perancangan Jabatan/Pekerjaan
Perubahan-perubahan cara kerja harus dievaluasi malalui analisi jabatan, yang berfokus
pada tugas-tugas yang harus dilakukan dan pada perilaku yang diharapkan dari pekerja
yang menjalankan tgas-tugas itu. Analisis jabatan dapat berfungsi sebagai titik awal dari
studi gerak (motion study) yang dirancang untuk mengembangkan metode kerja yang
lebih efisien.
Keselamatan Kerja
Seringkali terjadi, pada sat berlangsungnya analisi jabatan, ditemukan kondisi-kondisi
kerja yang tidak aman (kondisi lingkungan kerja atau kebiasaan-kebiasaan pribadi
pekerja), yang kemudian bias mengarah ke upaya peningkatan keselamatan kerja.
Langkah-langkah pokok dalam manajemen sumber daya manusia yang didasarkan atas
informasi analisis jabatan adalah: