Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN RENCANA

PEMULANGAN PASIEN

Tim Keperawatan
12 Maret 2012
10 Halaman
RENCANA PEMULANGAN PASIEN
Pengertian

Discharge planning / rencana pemulangan pasien adalah suatu proses sistimatik untuk
perkiraan, persiapan dan koordinasi yang dilakukan petugas kesehatan untuk memfasilitasi
perbekalan perawatan kesehatan pasien sebelum dan setelah pemulangan.

Discharge planning juga merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan harus sudah
dimulai sejak awal pasien masuk ke rumah sakit (untuk rawat inap yang telah direncanakan
sebelumnya / elektif) dan sesegera mungkin pada pasien-pasien non-elektif.

Asesmen awal saat pasien masuk rumah sakit.

a. Identifikasi, persiapkan, dan rancang discharge planning


b. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil pemeriksaan fisik,
diagnosis dan tatalaksana)
c. Lakukan anamnesis: Identifikasi alasan pasien dirawat, termasuk masalah sosial
dan perubahan terkini
d. Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang
dideritanya
e. Asesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya fungsi
kognitif, mobilitas.
f. Asesmen mengenai kondisi keuangan dan status pendidikan pasien
g. Asesmen mengenai status mental pasien
h. Asesmen mengenai kondisi rumah / tempat tinggal pasien
i. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang dikonsumsi pasien saat di rumah
j. Identifikasi siapa pendamping utama/ penanggung jawab perawatan pasien
k. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama/ penanggung
jawab perawatan pasien
l. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarganya
m. Libatkanlah mereka dalam perencanaan discharge planning (karena pasien yang
paling tahu mengenai apa yang dirasakannya dan ingin dirawat oleh siapa)
n. Gunakanlah bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan keluarganya
o. Setelah asesmen pasien dilakukan, tim discharge planner/ DPJP, PPJP dan Karu
akan berdiskusi dengan tim multidisipliner mengenai:
i. Asesmen risiko: pasien dengan risiko tinggi membutuhkan discharge
planning yang baik dan adekuat. Berikut adalah kriteria pasien risiko
tinggi:
 Usia ≥ 65 tahun
 Tinggal sendirian tanpa dukungan sosial secara langsung
 Stroke, Serangan jantung, PPOK, Gagal jantung kongestif,
Emfisema, Demensia, Alzeimer, AIDS, atau penyakit dengan
potensi mengancam nyawa lainnya
 Pasien berasal dari panti jompo
 Alamat tidak diketahui atau berasal dari luar kota
 Tunawisma
 Dirawat kembali dalam 30 hari
 Percobaan bunuh diri
 Pasien tidak dikenal / tidak ada identitas
 Korban dari kasus criminal
 Trauma multipel
 Tidak bekerja / Tidak ada asuransi4
ii. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien
iii. Verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pulang dari rumah
sakit

Saat di ruang rawat inap:

a. Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
b. Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun perencanaan dan tatalaksana
pasien
c. DPJP dan PPJP di ruangan harus memastikan pasien memperoleh perawatan yang
sesuai dan adekuat serta proses discharge planning berjalan lancar.
d. DPJP, PPJP dan Karu, harus memahami mengenai discharge planning.
e. Tugas PPJP, Karu adalah:
i. mengkoordinasi semua aspek perawatan pasien termasuk discharge planning,
asesmen, dan peninjauan ulang rencana perawatan
ii. memastikan semua rencana berjalan dengan lancar
iii. mengambil tindakan segera bila terdapat masalah.
iv. Mendiskusikan dengan pasien mengenai perkiraan tanggal pemulangan
pasien dalam 24 jam setelah pasien dirawat
v. Identifikasi, melibatkan, dan menginformasikan pasien mengenai rencana
keperawatan, pastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan khusus pasien terpenuhi
vi. Catat semua perkembangan ke dalam rekam medis pasien
vii. Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum pasien dipulangkan, dan
konfirmasikan dengan pasien dan keluarga / PJ Perawatan pasien
Checklist discharge planning yang harus dilengkapi 48 jam sebelum pasien pulang

PJ
Petugas yg
Rencana Pemulangan Perawatan
menjelaskan
Pasien
A. Informasi kesehatan
Pemberian informasi tentang hasil pengkajian medis ,
diagnosis, tatalaksana, prognosis, rencana pemulangan
pasien
Rencana pemulangan pasien didiskusikan dengan keluarga/ PJ
perawatan pasien dirumah
Pemberitahuan tanggal rencana pemulangan pasien
Tanda dan gejala yang perlu dilaporkan
Tindakan/ pengobatan yang dapat dilakukan sebelum ke
rumah sakit
Pemberian nomor telepon yang bisa dihubungi saat pasien
membutuhkan bantuan
B. Edukasi Kesehatan Untuk Pasien Dirumah
Pemberian edukasi kesehatan sesuai dengan diagnosis
Informasi tentang clinical pathway
Pemberian Leaflet edukasi kesehatan
Pemberian informasi pada pasien/ PJ perawatan pasien
dirumah tentang aktivitas pasien
Pemberian edukasi tentang nutrisi
Pemberian edukasi tentang perawatan dirumah
Pemberian edukasi tentang pemberian obat-obatan
C. Persiapan pemulangan
Tempat perawatan selanjutnya setelah pulang
Obat untuk dirumah
Alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah
Rencana kontrol
Format ringkasan pulang/ resume medis yang sudah terisi
Format ringkasan keperawatan yang sudah terisi
Alat transportasi yang digunakan untuk pulang : Ambulan/
mobil pribadi
Kelengkapan Administrasi

f. Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan pasien sepulangnya


dari rumah sakit (bila diperlukan):
i. Peralatan yang portabel dan sederhana: mudah digunakan, instruksi
penggunaan minimal. Contoh: tongkat, toilet duduk.
ii. Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara menggunakannya.
Contoh: tempat tidur khusus, pegangan terfiksasi (grab rails), oksigen
iii. Kursi roda (manual dan listrik)4

g. Pilihan transportasi yang dapat digunakan adalah:


i. Ambulans
ii. Mobil pribadi
iii. Helikopter (bila diperlukan): biasanya digunakan untuk pasien dengan penyakit
akut yang berat dan harus ditransfer ke rumah sakit lain
iv. Taksi
h. Identifikasi dan latihlah professional kesehatan yang dapat merawat pasien serta
lakukan koordinasi dengan tim multidisiplin dalam merancang discharge planning
pasien.
i. Yang dimaksud tim mutidisiplin ini adalah para professional kesehatan dari
disiplin ilmu yang berbeda-beda, seperti pekerja sosial, perawat, terapis, dokter.
j. Lakukan diskusi dengan pasien dan keluarga mengenai alasan pasien dirawat,
tatalaksana, prognosis, dan rencana pemulangan pasien.
k. Tanyakan kepada pasien: ‘Anda ingin dirawat oleh siapa sepulangnya dari rumah
sakit?
l. Biasanya pasien akan memilih untuk dirawat oleh anggota keluarganya.
m. Tanyakan kepada keluarganya mengenai kesediaan mereka untuk merawat pasien.
Pastikan mereka diinformasikan mengenai Berikanlah mereka waktu untuk
memutuskan.
n. Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui oleh pemberi layanan perawatan
pasien sepulangnya dari rumah sakit / carer(biasanya keluarga):
i. Rencana pemulangan pasien secara tertulis dan lisan
ii. Kondisi medis pasien
iii. Hak carer untuk memperoleh asesmen
iv. Penjelasan mengenai seperti apa terlibat dalam perawatan pasien
v. Keuntungan yang didapat
vi. Dampak finansial
vii. Akses penerjemah untuk memungkinkan komunikasi dan pemahaman
yang efektif
viii. Pemberitahuan mengenai kapan pasien akan dipulangkan
ix. Pengaturan transportasi
x. Demonstrasikan cara menggunakan peralatan tertentu sebelum pasien
dipulangkan dan pastikan terdapat jadwal pengecekan alat yang rutin.
xi. Aturlah jadwal pertemuan berikutnya dengan pasien dan Pendamping/
PJ Perawatan pasien.
Tabel Asesmen dan Rencana Perawatan oleh Pendamping pasien/ PJ Perawatan Pasien
Kebutuhan Pendamping pasien/ PJ Perawatan Pasien Tindakan Oleh siapa dan
kapan
Tugas asuhan keperawatan
Bagaimana mencari saran dan bantuan
Informasi mengenai perawatan
Informasi mengenai gangguan jiwa
Keterlibatan dalam perencanaan perawatan dan tatalaksana
Dukungan untuk pendamping pasien/ PJ perawatan pasien
Hubungan dengan pasien
Keluarga dan teman
Uang
Kesehatan pendamping pasien
Risiko dan keamanan
Pilihan perawatan
Masalah lainnya
*lampirkan satu salinan di rekam medis pasien dan berikan salinan lainnya kepada pendamping pasien

o. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf harus


memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien.
p. Jika terdapat konflik antara keinginan pasien dan keluarganya dalam merancang
discharge planning, staf harus melakukan peninjauan ulang mengenai rencana
perawatan dan mencari solusi realistik dari masalah yang timbul. Salah satu cara
adalah dengan konferensi kasus yang melibatkan multidisipliner.
Saat pasien akan dipulangkan dari rumah sakit:
a. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien sebaiknya
dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang sesuai.
b. Yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah DPJP
/ konsultan penanggungjawab pasien (atau oleh orang lain yang mendapat
delegasi kewenangan dari konsultan).
c. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaan pemulangan pasien.
d. Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh (holistik)
e. Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien
f. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan financial pasien
g. Tentukan tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien dipulangkan dari rumah
sakit) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Penentuan tempat
ini dilakukan oleh DPJP dan tim perawatan bersama dengan penanggungjawab
pasien. Berikut adalah beberapa contoh tempat perawatan:
i. Perawatan di rumah dengan penggunaan peralatan tambahan untuk
menunjang perawatan pasien
ii. Pemulangan pasien ke rumah tanpa perlu perawatan khusus
iii. Perawatan di rumah dengan didampingi oleh perawat / pendamping
pasien
iv. Rumah sakit / fasilitas perawatan jangka panjang
v. Fasilitas keperawatan yang terlatih
vi. Rumah perawatan umum, seperti panti jompo, dan sebagainya.
h. Jika tempat perawatan selanjutnya tidak memadai (tidak dapat memenuhi
kebutuhan pasien), maka pasien tidak dapat dipulangkan.
i. Tim discharge planners (DPJP, PPJP, Karu, Tim PKRS) harus berusaha untuk
mencari tempat perawatan yang dapat menunjang kebutuhan pasien.
j. Pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksanaan perawatan primer,
sekunder, dan sosial untuk menjamin bahwa setiap pasien menerima perawatan
dan penanganan yang sesuai dan adekuat.
k. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komunikasi dengan dokter keluarga
pasien / tim layanan primer mengenai rencana pemulangan pasien.
l. Identifikasi pasien-pasien yang memerlukan perawatan khusus / ekstra seperti
kebutuhan perawatan kebersihan diri, sosial, dan sebagainya. Usahakan untuk
memenuhi kebutuhan pasien dan berikan dukungan tambahan.
m. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan mengenai rencana
keperawatan
n. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien
o. Pastikan bahwa pasien dan keluarga / pendamping telah memperoleh informasi
yang adekuat.
p. Hak pasien sebelum dipulangkan:
i. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis,
rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan
lainnya mengenai rencana perawatan dan tatalaksana selanjutnya.
ii. Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya, bersama dengan
kerabat, pendamping, atau teman pasien.
iii. Rancangan rencana pemulangan dimulai sesegera mungkin baik sabelum /
saat pasien masuk rumah sakit.
iv. Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang relevan dengan
perawatannya dan tersedia di masyarakat.
v. Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan jangka panjang,
termasuk dampak finansialnya.
vi. Diberikan nomor kontak yang dapat dihubungi saat pasien membutuhkan
bantuan / saran mengenai pemulangannya
vii. Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail layanan yang dapat
diakses
viii. Memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria dilakukannya perawatan
yang berkesinambungan
ix. Tim discharge planner (DPJP, PPJP, Karu, Tim PKRS) tersedia sebagai
orang yang dapat dihubungi oleh pasien dalam membantu memberikan saran
x. Memperoleh akses untuk memberikan complain mengenai pengaturan
discharge planning pasien dan meperoleh penjelasannya
q. Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (di mana
bertentangan dengan saran dan kondisi medisnya), dapat dikategorikan sebagai
berikut:
i. Pasien memahami risiko yang dapat timbul akibat pulang paksa
ii. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan
dengan pulang paksa, dikarenakan kondisi medisnya
iii. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan
dengan pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa
r. Dokumentasikan rencana pemulangan pasien di rekam medis dan berikan
salinannya kepada pasien dan dokter keluarganya.
s. Ringkasan / resume discharge planning pasien berisi:
i. Resume perawatan pasien selama di rumah sakit
ii. Resume rencana penanganan / tatalaksana pasien selanjutnya
iii. Regimen pengobatan pasien
iv. Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan terapi
selanjutnya
v. Janji temu dengan professional kesehatan lainnya
vi. Detail mengenai pengaturan layanan di komunitas / publik dan waktu
pertemuannya
vii. Nomor kontak yang dapat dihubungi jika terjadi kondisi emergensi /
pembatalan pertemuan / muncul masalah-masalah medis pada pasien.
t. Rencanakan dan aturlah pertemuan selanjutnya dengan pasien

Evaluasi: monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan rencana perawatan pasien secara
periodik, dengan cara:

a. Peninjauan ulang rekam medis / catatan pasien


b. Gunakan checklist untuk menilai perkembangan dan kemajuan discharge
planning
c. Lakukan perencanaan ulang, jika diperlukan
Peninjauan Ulang Dan Audit
Peninjauan ulang dan audit harus dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa
panduan berjalan dengan lancar dan diterapkan oleh seluruh professional kesehatan di
rumah sakit.
Lampiran 1

RESUME PEMULANGAN PASIEN

Bagian 1
Data Demografik
Nama instansi asal :
Nama instansi yang dituju :
Nama pasien :
Nomor indentitas (KTP) :
Usia :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Alamat rumah :
Telepon rumah :
Pekerjaan :
Nama pengasuh / carer :
Nama dokter :
Tanggal masuk RS :
Tanggal Keluar RS :
Tanggal pertemuan berikutnya :
Nomor rekam medis :

Bagian 2
Pertimbangan Pemulangan
Dokter penanggungjawab pasien :
Daftar masalah pasien :
Temuan klinis :
Hasil temuan :
Diagnosis akhir :
Dipulangkan ke :

 Rumah pasien
 Rumah perawatan / asuhan
 Lainnya

Kondisi saat dipulangkan :

 Dapat berjalan
 Dapat makan
 Dapat buang air kecil dengan baik
 Dapat buang air besar dengan baik
 Mengalami nyeri
 Luka
Catatan khusus saat dipulangkan :
Aktivitas sehari-hari (activity of daily living - ADL)
Mandi :
Makan :
Berpakaian :
Mobilitas :
Komunikasi :
Instruksi spesifik :
Daftar obat pasien :
Saran asupan nutrisi (deskripsikan) :
Instruksi spesifik lainnya
Perawatan luka :
Kontrol infeksi (pencegahan universal):
Obat profilaksis:
Kondisi pasien telah dijelaskan dengan adekuat dan telah diberikan konseling mengenai
kondisinya.
Tanda tangan dokter yang memulangkan pasien Tanda tangan pasien

( ) ( )
Instruksi Pemantauan Selanjutnya:
Lampiran 2

DISCHARGE PLANNING CHECKLIST PASIEN

*Ditujukan kepada pasien dan carer-nya dalam mempersiapkan pemulangan pasien dari rumah
sakit (RS) / layanan perawatan lainnya.
Nama:
Alasan pasien dirawat:

Selama menjalani masa perawatan, dokter dan staf kesehatan lainnya akan bekerjasama dengan
Anda untuk merencanakan proses pemulangan. Anda dan carer merupakan anggota yang penting
dari tim discharge planning. Seorang carer biasanya adalah anggota keluarga atau teman yang
dapat membantu Anda sepulangnya dari rumah sakit. Berikut ini adalah checklist mengenai hal-
hal penting yang perlu Anda dan carer Anda ketahui.

INSTRUKSI

 Gunakan checklist ini sejak awal Anda masuk rumah sakit dan sering-seringlah
mengkonfirmasinya selama Anda dirawat.
 Bicaralah dengan dokter dan staf kesehatan lainnya (misalnya: pekerja sosial, perawat)
mengenai ‘perihal’ yang tercantum di checklist ini.
 Berikan tanda cek (  ) pada kotak di sebelah ‘perihal’ saat Anda dan carer telah
melengkapi / menyelesaikannya.
 Gunakan kolom ‘catatan’ untuk menuliskan informasi penting seperti nama dan nomor
telepon.
 Lompati ‘perihal’ yang tidak sesuai dengan Anda
Perihal Catatan
Apa Selanjutnya?
 Tanyakan mengenai tempat perawatan Anda selanjutnya
sepulang dari rumah sakit. Pastikan untuk
memberitahukan kepada staf mengenai apa yang Anda
inginkan.
 Jika anggota keluarga / teman akan membantu Anda
setelah pulang dari RS, tuliskan nama dan nomor
teleponnya.

Kondisi Anda
 Tanyakan kepada staf mengenai kondisi kesehatan Anda
dan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu
proses kesembuhannya.
 Tanyakan mengenai masalah yang dapat timbul dan
bagaimana cara untuk mengatasinya. Tuliskan nama dan
nomor telepon yang dapat Anda hubungi jika mengalami
masalah.
 Tulislah di bagian ‘daftar obat-obatan saya’ mengenai
obat-obatan yang dikonsumsi (baik yang diresepkan atau
dibeli sendiri), vitamin, dan suplemen herbal.
 Tinjau ulang daftar obat-obatan dengan staf
 Beritahukan kepada staf mengenai obat/ vitamin/
suplemen apa yang dikonsumsi sebelum dirawat.
Tanyakan apakah Anda masih perlu
mengkonsumsi obat ini setelah pulang.
 Tulislah nama dan nomor telepon yang dapat
Anda hubungi jika ingin bertanya

Pemulihan dan Dukungan


 Tanyakan apakah Anda membutuhkan peralatan medis
(seperti tongkat). Siapa yang akan mengaturnya?
Tuliskan kemana harus menelepon jika Anda mempunyai
pertanyaan mengenai peralatan ini.
 Tanyakan apakah Anda siap untuk melakukan aktivitas di
bawah ini. Lingkari bagian yang membutuhkan bantuan
dan beritahukan kepada staf.
 Mandi, berpakaian, menggunakan kamar mandi,
naik tangga
 Memasak, berbelanja, membersihkan rumah,
membayar tagihan
 Melakukan pertemuan dengan dokter, mengambil
obat yang diresepkan
 Mintalah staf untuk menunjukkan kepada Anda / carer
mengenai hal-hal yang membutuhkan keterampilan
khusus, seperti mengganti perban / menyuntikkan obat.
Lalu, peragakanlah kepada staf bahwa Anda dapat
melakukan hal ini. Tulislah nama dan nomor telepon
yang dapat Anda hubungi jika perlu bantuan.
 Berbicaralah dengan pekerja sosial jika Anda mempunyai
pertanyaan mengenai cakupan insuransi dan seberapa
banyak Anda harus membayarnya. Tanyakan mengenai
kemungkinan bantuan finansial (jika perlu).
 Mintalah resume dan instruksi pemulangan secara
tertulis. Baca dan pahami. Bawalah instruksi dan daftar
obat Anda di pertemuan berikutnya dengan dokter.
 Tulis di bagian ‘janji temu saya’ mengenai jadwal
pertemuan atau pemeriksaan yang akan dijalani selama
beberapa minggu ke depan
Untuk Carer
 Apakah Anda mempunyai pertanyaan mengenai ‘perihal’
di checklist ini? tulislah dan diskusikan dengan staf.
 Apakah Anda dapat membantu memberikan perawatan
yang diperlukan oleh pasien?
 Bicarakan dengan staf mengenai pandangan /
pendapat Anda.
 Tulis nama dan nomor telepon yang dapat Anda
hubungi jika ingin bertanya.
 Peroleh resep dan instruksi diet khusus sebelum pasien
dipulangkan.
DAFTAR OBAT-OBATAN SAYA Tanggal:

*Termasuk obat-obatan yang diresepkan, dibeli sendiri, vitamin, dan suplemen herbal.

Nama Kegunaan Dosis Jalur Pemberian Interval Catatan

JANJI TEMU SAYA

Pertemuan dan pemeriksaan Tanggal Nomor telepon


Lampiran 3

OBAT-OBATAN ESENSIAL YANG HARUS DIMILIKI DI TEMPAT PERAWATAN


PASIEN

1. Anti-emetik
a. Metoklopramid
b. Prokloperazin
2. Analgesik
a. Parasetamol
b. Aspirin
c. Kodein
d. Morfin
3. Laksatif
a. Bisakodil
b. Gliserin supositoria
c. Paraffin cair
4. Antibiotik / anti-fungal
a. Kotrimoksazol
b. Metronidazole
c. Mikonazol oral gel
d. Mikonazol topikal cream
5. Dressings:
a. Perban elastik
b. Plester / micropore – kassa, pack
c. Cairan betadine
d. Sarung tangan
6. Lain-lain:
a. Semen gips
b. Soda bicarbonate
c. Mercurochrome
d. Zinc dan castor oil
e. Methylated spirits
f. Indometasin
g. Ibuprofen
h. Diklofenak
i. Haloperidol
j. Atropine
k. Infus set
l. Spuit (ukuran 2ml, 5ml, 10ml, 20ml)
m. Jarum suntik (ukuran 21g, 23g, 25g)
n. Akua bidestilata
o. Deksametason
p. Prednisolon
q. Kateter: Foley (ukuran 12, 14, 18, 20, 22, 24, 26), Silikon (ukuran 12, 14, 18,
20, 22, 24, 26)
r. Urine bag
s. Peniflows (ukuran kecil, sedang, besar)
Lampiran 4

TABEL EVALUASI MENGENAI RENCANA PEMULANGAN PASIEN

Topik Pertanyaan Penilaian


Kepemimpinan dan Apakah seuma anggota terlibat dalam penyusunan dan
Perencanaan evaluasi rencana pemulangan pasien?
Apakah anggota pro-aktif dalam meningkatkan mutu
manajemen pemulangan pasien?
Apakah terdapat keterlibatan pasien, keluarga, dan layanan
kesehatan (primer, sekunder, sosial, panti perawtan,
ambulans, klinisi, dan sector swasta)?
Apakah kepemimpinan efektif dan efisien?
Apakah terdapat pemahaman bahwa discharge planning
merupakan tanggungjawab bersama?
Apakah dilakukan monitor dan evaluasi proses discharge
planning?
Apakah terdapat penentuan jumlah maksimal terjadinya
keterlambatan transfer?
Kebijakan Pemulangan Apakah terdapat kebijakan pemulangan pasien?
Pasien Apakah kebijakan ini disetujui oleh seluruh anggota?
Apakah terdapat audit terhadap implementasi kebijakan ini?
Apakah terdapat protokol untuk mengidentifikasi kebutuhan
pemberi layanan perawatan pasien?
Apakah terdapat panduan praktis?
Apakah terdapat kriteria untuk transfer dan perawatan
berkesinambungan pasien?
Apakah protokol dipatuhi dan digunakan dengan semestinya?
Komunikasi dan apakah terdapat coordinator pelayanan rawat inap?
koordinasi Apakah terdapat pendekatan tim discharge planners
terintegrasi?
Bagaimana koordinasi dalam asesmen, manajemen tempat
tidur, edukasi dan fasilitas pemulangan pasien?
Bagaimana koordinasi dengan layanan intermediet?
Apakah dukungan terhadap discharge planning ini tersedia
setiap hari?
Apakah terdapat checklist pemulangan pasien?
Apakah pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai
rencana pemulangan?
Bagaimana akurasi dan konsistensi komunikasi verbal,
terutama dengan pasien dan keluarganya? Apakah dimonitor
dan dicatat?
Apakah coordinator pelayanan rawat inap bertanggungjawab
dalam mengkoordinasi dan memantau proses pemulangan
pasien?
Asesmen Apakah discharge planning dimulai saat pasien masuk rumah
sakit?
Apakah tanggal sementara pemulangan pasien diputuskan
dalam 24 jam saat pasien dirawat dan dievaluasi setiap hari?
Apakah terdapat asesmen mengenai status mental pasien?
Apakah terdapat asesmen mengenai pertimbangan merujuk
pasien ke fasilitas lainnya?
Apakah terdapat batasan waktu untuk melengkapi asesmen?
Apakah kemungkinan rehabilitasi telah dipikirkan dengan
seksama sebelum pasien dipulangkan?
Dokumentasi Apakah identitas pasien dicatat?
Apakah terdapat dokumentasi gabungan yang lengkap?
Apakah pasien memiliki salinan rencana perawatannya saat
pasien akan pulang?
Apakah surat pemberitahuan pemulangan pasien dikirimkan
ke dokter keluargda dalam 24 jam?
Apakah terdapat pencatatan mengenai kejadian
keterlambatan pemulangan pasien? Apakah datanya akurat
dan digunakan untuk mengevaluasi proses?
Apakah terdapat alasan-alasan keterlambatan?
Pengumpulan data Apakah terdapat kesepakatan mengenai penyebab
keterlambatan pemulangan pasien?
Apakah kecenderungan dan variasi akan kebutuhan pasien
diidentifikasi dan dikaitkan dengan discharge planning?
Apakah terdapat audit discharge planning ?
Apakah terdapat pemantauan mengenai lamanya pasien
dirawat ?
Pemulangan pasien Apakah terdapat pengaturan mengenai rencana pemulangan?
Apakah terdapat mekanisme untuk memastikan hal-hal
berikut ini terlaksana dan tidak tertunda: peralatan, informasi
pasien, medikasi, surat pemulangan pasien, pemberitahuan
kepada dokter keluarga / layanan kesehatan primer, persiapan
perawatan rumah, transportasi, pemberitahuan kepada
keluarga, penjadwalan pertemuan berikutnya (termasuk
kontak yang dapat dihubungi jika terjadi masalah)?
Apakah dukungan dan informasi tersedia untuk staf, misalnya
melalui coordinator / panduan / skema pemulangan pasien?
Apakah ronde ruangan oleh dokter penanggungjawab pasien
berjalan tepat waktu?
Apakah medikasi pasien telah dipersiapkan?
Pelatihan dan edukasi Apakah tersedia edukasi dan pelatihan untuk semua staf yang
terlibat dalam proses discharge planning?
Apakah terdapat pengaturan waktu dan tempat mengenai sesi
pelatihan ulangan setiap 6 bulan sekali?
DAFTAR PUSTAKA

Uke Pemila. (2010). Konsep Discharge Planning. Jakarta

Birmingham J. (2010). Discharge planning guide: tools for compliance. Edisi ke-3.
USA: HCPro, Inc.

Health & Social Care Joint Unit and Change Agents Team. (2003). Discharge from
hospital: pathway, process and practice. Department of Health.

Department of Health and Human Services, Office of Inspector General. (1997).


Medicare hospital discharge planning. June Gibbs Brown Inspector General.

Felong B. (2008). Guide to discharge planning. Western Govenors University, College of


Health Professions, Healthcare Management, Office for the Public Domain.

Stable RL. (1998). Guidelines for pre-admission processes, discharge planning,


transitional care. Queensland Health.

Guidelines on discharge planning. [diakses pada tanggal 25 Maret 2012] Diunduh dari
http://uzweb.uz.ac.zw/medicine/epidemiology/pdfs/guidelines/29.pdf.

Department of Health & Human Services USA (2010). Your discharge planning
checklist: for patient and their caregivers preparing to leave a hospital, nursing
home, or other health care setting. USA: Centers for Medicare & Medicaid
Services.

The Health Board Executive. (2003). Admissions and discharge guidelines: health
strategy implementation project 2003.

Anda mungkin juga menyukai