Anda di halaman 1dari 2

Jahiliyah

Oleh Muthia Arahmah

A1B117033

Dalam bahasa Arab: ‫جاهلية‬, Jāhilīyyah) adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan
masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan). Akar istilah
jahiliyyah adalah bentuk kata kerja I pada kata jahala, yang memiliki arti menjadi bodoh,
bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak peduli.

Definsi jahiliyah itu masa masa terlampaui atau masa-masa kebodohan yang membuat kita
terlena akan akhirat, karena jahiliyah adalah masa-masa orang yang terdahulu, masa tersebut
telah banyak menggoresijejak jejak hitam, serta banyak menguras dosa sehingga dapat
menjadi pelajaran.

Setiap manusia mempunyai masa jahiliyah nya masing-masing, disetiap kehidupan pasti
selalu bertemu musibah dan memperoleh hikmah. Seperti itulah jahiliyah. Dimana seseorang
menempatkan disuatu zaman yang telah membuat mereka buta akan akhirat, sehingga ada
rasa bathin serta penguatan kuat untuk mengubahnya yaitu berhijrah. Disanalah ia berproses
dari jahilyah berhijrah kemasa depan atau baru.

Hidup itu pilihan, hidup itu selalu membawa perubahan, dari sinilah saya belajar, betapa
artinya tentang kehidupan yang sementara ini. Banyak yang mengejar dunia, akhirat tidak
dapat, banyak yang mengejar akhirat akan tetapi dunia mengikutinya dari belakang. Artinya
langkahan yang kita buat untuk perubahan yang baru harus ada komitmen dalam diri sendiri,
serta istiqomah agar tidak kembali mengulangi masa-masa jahiliyah atau masa
kebodohan.Jangan pernah terpuruk oleh masa jahilyahmu. Allah maha memaafkan dan maha
mengampuni atas semua yang pernah kau lakukan atas kau memang bertobat dan kembali
kejalanNya. “engkau dibutuhkan untuk masa depan, engkau diharapkan oleh dunia,
bungkuslah masa jahilyahmu. Agar ia tidak mengusik lagi kehidupanmu”.

Memang dulunya sulit melangkah untuk memulai yang baru, tak terbatas waktu jika
dipikirkan dan tak ada harapan untuk kembali lagi. Ketika melihat lembaran kertas biru yang
menunjukan ada ceritaku disana, banyak masalah di setiap paragrafnya, aku dengan masa
jahiliyah, sangat tidak bersahabat,bahkan menyapa pun tidak ada, malahan kami bermusuhan.
Tidak pernah saling mengerti satu sama lain,tidak pernah tersenyum seketika ,kami punya
EGO yang sangat tinggi. Bahkan, banyak yang bilang kalau ‘masa jahiliyah’ itu udah pergi
dan jangan dibahas lagi. Tapi, memang banyak yang tidak berarti dimasa jahiliyah, namun,
banyak pengalaman yang harus kita ambil disana. Makanya jadikan masa jailiyahmu itu
sebagai pelajaran untuk hidup, justru itu telah membuat kita sadar, jangan pernah membenci
masa jahiliyah, anggap saja itu sebagai soal dalam membuat jalan cerita dalam kehidupan.

Tidak peduli siapa dirimu dulu tak begitu penting kemarin kau seperti apa. Hari ini adalah
harimu! Yang terpenting apa tindakanmu hari ini untuk menggapai cita-citamu,betapa
bodohnya jiwa yang senantiasa mengizinkan masa jahiliyahya menjadi momok menakutkan
bagi masa depannya. Betapa ruginya jiwa yang merelakan masa depannya suram hanya
karena jeratan pengalaman yang telah larut yang dirasakannya pada masa silam

Simpanlah masa jahiliyahmu disebuah ruang yang memang memang betul rahasia, supaya ia
tenang dialam sana, dan tidak kembali lagi hadir dikehidupan kedepanmu. Karena ia tidak
pantas lagi untuk kau cari dan kau permasalahkan, ia hanya sebuah kejadian yang akan
menguatkanmu akan makna kehidupan yang sebenarnya. Jika jahiliyah tidak ada, bagaimana
cerita yang kamu buat tidak ada persoalannya, bagaimana setiap kejadian yang kamu alami
tidak ada tantangannya, bagaimana kamu bisa ambil hikmah dari setiap kejadian-kejadian.
Bukankah itu bisa membuat kamu sombong, karena tidak pernah diuji oleh kusutnya suatu
benang kehidupan.

.Jangan tangkis kesedihanmu dengan kemarahanmu itu akan bertolak belakang dalam
penyesuaian ceritamu. Tak sanggup untuk berjalan, khayalan ini selalu mengikuti
perjalananku. “Jarak kita berbeda! Kau sudah tiada! Kau tak akan kembali lagi!” gumamku
sesakan dada. Kau noda hitam, yang telah mengotori setiap jalan setapakku, kau pembawa
rugi terhadap kehidupanku. Tapi, kau... bagaikan angin yang berlalu lalang.

Kau! Pelajaran bagiku, kau persoalan dalam ujian kehidupanku. Dan kau hanyalah sebatas
angan-angan yang terbang diluar angkasa yang menusuk di akhirat. Lantas aku harus
mempertanggung jawabkanmu, atas semua yang kulakukan. Binaran kunang-kunang selalu
berkelip-kelip didepanku. Menandakan aku harus meninggalkanmu.

Menunggu waktu dengan rintihan hujan yang tak kunjung datang menyerbu, meremuk
bagaikan benda yang tidak ada wujudnya,berteriak menyalahkan langit yang tidak bersalah
dan membuka pikiran menemukan jalan kedepannya. Jangan meniduri masa jahiliyahmu, tapi
simpanlah masa jahiliyahmu disebuah kotak dibawah tanah yang sangat dalam, tiada orang
yang membukanya kecuali pasangan kelakmu.

Berubahlah, berhijrahlah, berpindahlah. Dimana posisi yang telah larut diterkam langit yang
tidak bercahaya, panggilah matahari agar menyinari hidupmu. Serulah hujan yang
memudarkan tinta cerita masa lalumu. Masa lalu itu hanya ungkapan atau kejadian secara
langsung yang tak bisa diulangi. Jangan kembalikan cerita yang lama, memulailah untuk
menikmati cerita yang baru. Bisakah air mata untuk membersihkannya? Kebaikannya yang
ditunggu-tunggu oleh Alam semesta. Jangan lupa menebarkan kebaikan dimana saja, jangan
berhenti untuk selalu berprasangka baik. Jangan lupa melupakan masa masa jahiliyah yang
tiada terangnya, jangan lupa memikirkan tujuan kita hidup hari ini untuk apa. Berhenti
membahas masa jahiliyah, mari berimpian untuk masa kedepannya.

Jangan pernah takut akan jahiliyahmu, tapi berpikirlah untuk kedepannya, jangan pernah
risau itu akan membuat hatimu terluka. Ambillah semua musibah atau ujian yang telah kamu
jalani atau rasakan sebagai jalan penentu hidupmu, sebagai pembelajaran untuk dirimu serta
sebagai pembatas tonggak yang telah digarisi bewarna merah, agar kamu tidak masuk lagi
kedunia yang sama.Karena masa jahiliyahmu adalah gambaran masalah waktu hidup lamamu.

Anda mungkin juga menyukai