TITIK
Titik menunjukkan posisi di dalam ruang. Secara konseptual titik tidak memiliki
ukuran panjang, lebar, maupun tinggi. Dan karena itu bersifat statis terpusat dan tidak
memiliki arah.
Sebuah titik pada dasarnya statis dan tidak memiliki dimensi . Untuk memperlihatkan
keberadaan sebuah titik dalam suatu ruang atau di atas permukaan tanah, maka titik itu harus
diproyeksikan secara vertikal menjadi suatu bentuk linier, seperti sebuah kolom, tugu, atau
menara.
Dua buah titik meIukiskan seuah garis yang menghubungkannya. Meskipun titik-titik
tersebut memberikan panjang tertentu pada garis, garis itu juga dapat dianggap sebagai
segmen dan garis yang panjangnya tidak terbatas.
Dua buah titik dapat menunjukkan sebuah sumbu yang terletak tegak lurus terhadap
garis yang dilukiskannya, di mana keduanya adalah simetri. Karena sumbu tersebut
panjangnya tidak terhingga, maka dalam beberapa hal sumbu tersebut menjadi lebih
dominan dibandingkan dengan garis yang dilukiskan tadi.
1.1 PENERAPAN UNSUR TITIK PADA BANGUNAN BEACH HOUSE
Garis adalah kumpulan dari titik titik yang diperpanjang. Sebuah garis tidak memiliki
lebar atau tinggi tetapi memiliki panjang. Meskipun secara teoritis sebuah garis hanya
memiliki satu dimensi, garis harus memiliki tingkat ketebalan tertentu sehingga dapat dilihat
oleh mata. Garis dikenali secara sederhana karena panjangnya mendominasi lebarnya.
Karakter sebuah garis, baik lurus ataupun lengkung, jelas atau samar – samar, indah atau tidak
teratur. Ditentukan oleh persepsi kita terhadap perbandingan panjang dan lebarnya, kontur
serta tingkat kesinambungannya.
Garis dapat menggambarkan adanya sisi-sisi dan memberikan wujud pada bidang-
bidang.
Garis dapat menegaskan sifat-sifat permukaan bidang.
3. BIDANG
Sebuah garis yang diteruskan ke arah yang berbeda dengan arah asalnya akan menjadi sebuah bidang. Pada dasarnya
sebuah bidang memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki tinggi. Dalam komposisi suatu konstruksi visual, suatu bidang
berfungsi untuk membentuk batas-batas sebuah volume. Bila arsitektur sebagai seni visual menguraikan secara spesifik tentang
formasi volume massa dan ruang 3-dimensi, maka bidang seharusnya dipandang sebagai unsur kunci dalam penbendaharaan
perancangan arsitektur.
Dalam perancangan arsitektur terdapat tiga jenis bidang yaitu bidang atas,
dinding, dan dasar.
1. Bidang Atas .
Bidang atas dapat berupa bidang atap yang melindungi ruang interior terhadap unsur-unsur iklim, atau bidang langit-langit
yang menjadi penutup atas suatu ruang.
2. Bidang dinding.
Bidang dinding memiliki orientasi vertikal, sangat menentukan dalam pembentukan dan membatasi ruang arsitektural.
3. Bidang dasar.
1. Wujud, Yaitu sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga aspek utama
dimana bentuk – bentuk dapat diidentifikasi dan di kategorikan.
2. Warna, merupakan fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu dalam
corak intensitas dan nada.Warna (mejikuhiniu) adalah atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu
bentuk dari lingkungannya. Warna juga berpengaruh terhadap bobot visual suatu bentuk.
3. Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi tersebut menentukan proporsi dari
bentuk. Skala ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.
4. Orientasi, arah pandang dari sebuah bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda-
benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatnya.
5. Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang diberikan kepermukaan oleh ukuran,
bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu
bentuk memantulkan atau menyerap cahaya datang.
6. Inersia Visual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung
kepada geometri dan orientasinya relatif terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis pandang manusia.
7. Posisi, letak dari sebuah bentuk adalah relatif terhadap lingkungannya atau lingkungan visual dimana bentuk
tersebut terlihat.
4.2 Bentuk dasar terdiri dari :
1. Segitiga
Segitiga menunjukan stabilitas, apabila terletak pada salah satu sisinya. Segitiga merupakan bentuk yang sangat
stabil, jika di letakkan berdiri pada salah satu sudutnya. Dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat
pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil atau cenderung jatuh ke salah satu sisinya.
Museum Seni Modern, Caracas,Venezuela,1955,Oscar Niemeyer Macam bentuk Segitiga
2. Bujur Sangkar
Bujur sangkar menunjukan sesuatu yang murni dan rasional.Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral
serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur
sangkar yang berubah dengan penambahan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga, bujur sangkar
tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.
Komposisi yang terbentuk akibat rotasi dan modifikasi bunjur sangkar.
Rumah Pemandian, Pusat Komunitas Yahudi Agora Ephesus, Asia Kecil
Trenton, New Jersey, 1954-59, Louis Khan
3. Lingkaran
1. Bentuk beraturan, adalah bentuk yang berhubungan satu dengan sama lain dan tersusun secara rapi dan
konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih.
Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.
2. Bntuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya di ubah, ataupun unsur-
unsurnya di tamabah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita
dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan
atau menambah beberapa bagian.
3 Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya tidak
konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simestris dan lebih dinamis dibanding bentuk beraturan. Bentuk tak
beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari
komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
4. Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk
beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan
bisa berasal dalam bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk beraturan Bentuk tak beraturan
Bentuk tak teraturan dalam daerah yang tak Komposisi tak beraturan
beraturan dari bentuk-bentuk beraturan
Komposisi teratur Bentuk-bentuk teratur
dari bentuk-bentuk beraturan dalam komposisi tak teratur