Home (/batubatatahanapi.com/index.php)
You are here: / Home (/batubatatahanapi.com/index.php) > / Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Produk Kami
Batu Bata Tahan Api (/batubatatahanapi.com/index.php/produk-kami)
(http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/)
Semen Tahan Api (Mortar) (/batubatatahanapi.com/index.php/semen-tahan-api-mortar)
Artikel
Praktek Standard Pengecoran Castable (/batubatatahanapi.com/index.php/prosedur-standar-castable)
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 1/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Penyisihan Fosfat Dgn Proses Kristalisasi Dalam Reaktor Terfluidisasi Menggunakan Media Pasir Silika (http://blog.ub.ac.id/mifta/files/2014/06/JURNAL-
TUBES-SATOP.pdf)
Makalah:
KESELAMATAN INDUSTRI - Standard Operasi Keamanan Boiler
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 2/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated
steam).
3. Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan
turbin uap atau menjalankan proses industri.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi
udara yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
5. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya maupun air umpan baru.
6. Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan
tekanan steam.
7. Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam.
Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai
bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas
buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah
dikembangkan:
Berdasarkan tipe pipa :
1. Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang
berisi air. Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
2. Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan
sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudiansteam yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater
dan primary superheater baru steamdilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan terhadap tipe ini.
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 3/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected
product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
2. Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua
tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin)
dengan oksigen dan sumber panas.
3. Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua
tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
4. Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan
bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 4/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Steam yang dihasilkan Perlu diperhatikan faktor
memiliki tekanan tinggi safety.
2 Industrial Boiler Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan
mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
3 Commercial Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan
Boiler mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
4 Residential Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan
Boiler mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
5 Heat Recovery Penanganan boiler lebih Steam yang dihasilkan
Boiler mudah. memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif
murah.
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 5/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan
bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang
harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
2. Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari
1 mm. kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
3. Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada
proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
4. Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran,
pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun.
Setelah tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Boiler safety
Go to Top
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 6/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Dasar dari pengaman boiler dan alat bantunya adalah bahwa alat pengaman harus dapat menjamin kontinuitas pelayanan produksi uap suatu
boiler.
Proteksi
Suatu boiler memerlukan pengaman untuk menjaga keandalan operasi dalam masa periode panjang. Sistem pengaman boiler ini secara umum
akan menggambarkan keamanan boiler dari korosi, overheating dan thermal stress yang ditimbulkan pada saat proses startup, normal operasi
dan shutdown.
Boiler vent harus dibuka selama proses pengisian berlangsung agar udara pada boiler tube dapat dikeluarkan, tujuannya untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya korosi akibat oksidasi udara yang terjebak dalam boiler tube selain udara. Selain itu juga dapat menimbulkan kavitasi
dan water hammer. Sebelum dioperasikan boiler harus dibilas (purge) dari gas bekas yang berakumulasi dalam ruang bakar ini penting karena
gas bekas sisa pembakaran yang tidak terbuang akan membentuk suatu gas panas yang dapat menimbulkan ledakan dalam ruang pada saat
boiler ignitor startup karena selama periode ini banyak kemungkinan terjadi combustible dan explosive akibat seringnya terjadi kegagalan
penyalaan ignitor dan kondisi pembakatan yang tidak stabil.
Feedwater tidak selalu ditambah pada saat menaikkan tekanaan boiler karena air dalam boiler selalu sirkulasi secara alami. Tetapi tanpa
adanya feedwater dalam air pengisi tidak akan mengalir ke economizer. Economizer diamankan dari terbentuknya penguapan feedwater
di dalam tube, karena uap yang terjebak didalamnya dapat menimbulkan water hammer, thermal shock dan dapat menimbulkan
fluktuasi control drum level. Untuk mengamankan masalah ini perlu adanya aliran sirkulasi yang dibuka terus dari sisi economizer inlet
header ke salah satu downcomer. Valve ini harus dibuka pada saat boiler sedang mengalami gangguan pada feedwater flow control,
tujuannya untuk menghindari proses penguapan pada economizer tube akibat terhentinya sirkulasi alami. Economizer menjadi subjek
korosi baik internal maupun eksternal. Korosi internal dapat dicegah dengan menjaga PH feedwater antara 8 dan 9 dengan cara injeksi
kimia. Eksternal korosi dapat disebabkan oleh terjadinya kondensasi antara rendahnya suhu feedwater dengan tingginya suhu gas sisa
pembakaran yang melewati economizer. Penanggulangan masalah ini dengan cara menjaga economizer berada di daerah yang jauh dari
titik pengembunan, kasus ini harus dihindari pada saat proses startup maupun setelah unit berbeban.
Furnace
Furnace merupakan bagian yang memerlukan perhatian yang serius. Karena berhubungan dengan masalah tekanan uap dan temperatur
uap serta temperatur ruang bakar yang sangat tinggi. Faktor-faktor yang menjadi perhatian adalah:
Selama kondisi normal operasi tekanan di drum dan level drum serta kualitas air harus selalu terkontrol. Permukaan steam drum sangat
tinggi maka saat startup dan shutdown perbedaan temperatur di daerah ini harus sangat diperhatikan yaitu perbedaan antara top dan
Go to Top
bottom harus sekecil mungkin dalam hal ini penting untuk menjaga terjadinya thermal stress pada steam drum.
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 7/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Batasan-batasan yang harus diperhatikan antara lain:
- Pada saat terjadi perubahan fase air dan uap pada steam drum.
- Perbedaan antara top dan bottom tidak melebihi setpoint maksimal 50 0C untuk startup dan 100 0C untuk shutdown.
Superheater
Superheater berlokasi di daerah yang perpindahan panasnya secara convection induction mengundang perhatian yang cukup serius
karena berkaitan bersangkutan dengan kondisi temperatur uap dan pengaman temperatur metal tube superheater pengaman
terhadapnya terjadi overheating pada tube superheater sangat penting terjadinya gangguan sistem sirkulasi alam pada wall tube di
ruang bakar merupakan efek terjadinya overheating karena produksi dan aliran uap terganggu sementara aliran gas pembakaran yang
melewati daerah konveksi induksi tinggi.
1. Safety Valve
Sebelum boiler dinyatakan siap operasi, safety valve harus diperiksa dan bila perlu diset ulang sesuai dengan daerah kerjanya. Prosedur
ini sangat penting mengingat setelah boiler firing akan menghasilkan tekanan. Tekanan uap ini dapat menentukan bahwa safety valve
berfungsi sebagai pengaman terhadap terjadinya tekanan uap lebih yang diproduksi boiler.
2. Relief Valve
Relief valve dapat digolongkan sebagai pengaman seperti halnya safety valve tapi relief valve ini berfungsi sebagai pembatas atau
pengaman tekanan maksimal pada daerah kerja zat cair/liquid. Penggunaan pengaman relief valve ini ditempatkan pada daerah sebagai
berikut:
- Header reheat/HP bypass spray water
- Header auxiliary steam spray
- Ignitor oil level header
- Heavy fuel oil level header
Pneumatic valve sebagaimana juga safety valve berfungsi sebagai pengaman tekanan uap lebih pada boiler hanya dilengkapi dengan alat
sensor tekanan yang disampaikan melalui signal elektronik ke elektro mekanik untuk membuka pilot valve.
2. Pengaman Boiler Drum Level
Berfungsi untuk mengontrol tinggi rendahnya permukaan air pada boiler drum sebagai pengaman terjadinya “boiler drum level high trip”
dan “boiler drum level low trip”.
Adapun alasan pengamanan terjadinya “boiler drum level high trip” adalah mengamankan boiler drum dari terjadinya carry over di drum
yang akan mengakibatkan deposit pada area superheater dan sudu turbine. Deposit akan menghambat heat transfer pada superheater
yang mengakibatkan overheating pada tube superheater dan pada sudu turbine akan mengakibatkan terjadinya unbalance dan vibrasi
pada turbine.
Sedangkan kondisi “boiler drum level low trip” dapat mengakibatkan terganggunya sirkulasi alami yang akan berakibat overheating di
steam drum dan produksi uap terhambat.
3. Pengaman Boiler Furnace
Sehubungan dengan tipe boiler dengan desain balance draft dimana desain pressure yang diizinkan -10mmWg, hal ini untuk menjamin
kestabilan proses pembakaran. Transportasi bahan bakar batubara ke ruang bakar dan proses pengeluaran abu batubara dari dalam
ruang bakar menuju alat penangkap debu dll. Bila batasan pengamanan terlampaui dan menyimpang maka proses diatas akan
terganggu.
Hal-hal yang harus dijaga untuk menghindari kondisi diatas adalah dengan cara:
1) Periksa level water seal through pada bottom hopper boiler harus berada pada posisi diatas normal level. Periksa LCV an bypass
valve water supplynya.
2) Periksa kondisi manhole boiler sebelum startup boiler harus pada kondisi tertutup termasuk desorvation door.
Go to Top
3) Level air pada SDCC boiler bottom kondisi normal.
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 8/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
4. Pengaman Boiler Main Steam Temperature
Fungsinya adalah mengontrol tinggi temperature uap utama keluar superheater tingkat ke 2 sebagai pengaman terjadinya temperature
uap utama melebihi batas desain yang diijinkan.
Pengamanan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya thermal stress pada suatu turbin tingkat pertama akibat perbedaan
temperatur terlalu tinggi antara temperatur uap utama yang masuk dengan temperatur metal pada sudu turbin. Selain itu untuk
menghindari terjadinya kelelahan bahan pada tube superheater akibat temperatur uap yang melebihi kemampuan maksimum tube-tube
superheater.
5. Pengaman Total Air Flow
Berfungsi untuk mengamankan jumlah total udara yang masuk ke windbox/ruang bakar pada saat proses pembilasan (purge) boiler.
Pada saat startup boiler dan normal operasi harus memenuhi jumlah total flow lebih besar daripada minimal (>30% saat purge
boiler).
Pada saat pembilasan boiler kita mengharapkan seluruh gas-gas sisa pembakaran yang terakumulasi dalam ruang bakar dan saluran-
saluran gas buang dapat didorong/dikeluarkan oleh udara sejumlah >30% atau kira-kira 600 ton/jam dibuang ke udara luar minimal
gas-gas sisa pembakaran bersih dalam waktu 3 menit (desain) kemudian pengamanan pada saat startup dan normal operasi toral udara
ini memegang peranan sebagai udara pembakaran (combustion air) jadi pabila total udara pembakaran minimal <30% maka jumlah
perbandingan antara udara dan bahan bakar tidak akan sempurna dengan pasti kita mengkhawatirkan akan terjadinya kegagalan
penyalaan yang berulang-ulang dan salah satu penyebab combusable in flue gas.
6. Pengaman Instrumen Air Pressure Header
Udara instrumen adalah sebagai kebutuhan utama dalam sistem kontrol pneumatic PLTU. Pasokan udara instrumen harus betul-betul
terjaga dan sangat spesial mengingat sumber tenaga seluruh kontrol boiler turbine dan alat bantunya terletak pada keandalan supply
udara instrumenyang kontinyu dan tetap pada tekanan kerjanya.
Mengingat keutamaan dan fungsi udara instrumen sebagai sumber tenaga bagi seluruh kontrol boiler turbin dan alat bantunya maka
apabila terjadi tekanan udara turun dibawah titik kerjanya hal ini akan mengakibatkan seluruh fungsi kontrol pneumatic terhenti dan
akan melumpuhkan kegiatan operasi boiler dan turbine.
Antisipasi pada saat terjadinya gangguan udara instrumen pressure low alarm diantaranya:
Fungsinya adalah untuk mengamankan sistem pendingin pada scanner sensor flame. Pentingnya deteksi nyala api pada suatu boiler
untuk meyakinkan adanya pembakaran, sehingga tidak akan terjadi penumpukan bahan bakar akibat kegagalan penyalaan api.
Pendeteksi nyala api diamankan dari panasnya area ruang bakar dengan jalan memberikan pendinginan berupa perapat udara
bertekanan pada seluruh permukaan alat pendeteksi api tersebut.
Terganggunya sistem pendinginan ini akan mengakibatkan melting point pada alat pendeteksi nyala api karena terjadi kontak langsung
antara alat dengan panasnya api yang dideteksi kerusakan. Pendeteksi api/scanner akan memberi isyarat pada burner-burner yang
sedang beroperasi untuk trip sehingga boiler akan trip.
Apabila terjadi flame scanner blower discharge pressure low alarm lakukan hal seperti dibawah ini:
- Periksa select auto start scanner blower yang standby pada posisi auto.
3. Furnace Pressure
Furnace Draft High Trip : 225 mmWg ; Furnace Pressure Low : -225 mmWg
RV 39 : 3011 psi , RV 40 : 2975 psi , RV 41 : 3047 psi, RV 42 : 3064 psi , RV 43 : 2993 psi , RV 44 : 3029 psi
Secondary Superheater Outlet Header / Main Steam ; SV 13 : 195 kg/cm2, SV 14 : 196 kg/cm2, SV 15 : 197 kg/cm2
Reheat Outlet Header / Hot Reheat ; SV 92 : 57 kg/cm2, SV 102 : 57 kg/cm2 (SV=safety valve)
Water Quality
air yang masuk keboiler selalu dikondisikan (air bebas mineral) bertujuan agar tidak merusak material / pipa-pipa besi boiler, maka
kualitasnya selalu dikontrol, dan setiap waktu diambil sample airnya dan diinjeksi bahan kimia yang mana kadar pH, conductivity, Clorine ,
Phospate, Silica terjaga dalam batas nilai yang diijinkan. dan jika terjadi kualitasnya kurang bagus maka harus dibuang (blowdown) dan diganti
Go to Top
dengan air yang baru (make up).
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 9/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Kualitas Air
Kadar garam : < 20 usiemen ; PH : 9,2 – 9,5 / Silika : < 0,0185 ppm / PO4 : 0,3 – 3 ppm / Cl- : < 0,5 ppm
Efisiensi:
agar boiler bekerja secara hemat dan efisien selain jenis batu bara yang dipakai, maka proses pembakarannya dioptimalkan dapat
mencapai pembakaran yang sempurna. yang mana operator boiler berperan penting untuk mengendalikan, diantaranya komposisi bahan bakar
dan udara pembakar, ogsigen analizer, cerobong asap, sootblowing, dll selalu dipantau.
Handal
peralatan bantu pada boiler terpasang lebih dari satu (sepasang atau lebih), bertujuan apabila salah satu alat bantu tersebut terjadi
gangguan maka tidak akan sampai mengetripkan (stop) boiler tapi yang stand by akan jalan untuk memback upnya. sehingga produksi uap
tetap tersedia walau tidak dengan pembebanan generator yang maksimum.
· Over Heating
· Material grade
· Gas Temperature
· Internal Scale
· Minimum Thickness (ketebalan minimum)
· Fly Ash Erosion
· Blowing Steam Erosion
· Manufacture defact ( cacat dari pabrikan)
Dampak: Lost of opportunity for production 3 – 5 hari
Penyebabnya
Sangat bervariasi
Dampak
· Efisiensi Boiler
Mill Failure
Mill Explosion Go to Top
Penyebabnya
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 10/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
§ Explosive Mixture ( PA and PF)
§ Uncomplete innertin
§ Internal wear
Go to Top
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 11/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
Pemantik tidak
memadai
Berikan pemantik yang
Tekanan bahan bakar memadai
rendah Ledakan samping
Perbaiki pengaturan
Pemantikan yang
Aliran udara yang Kebakaran rasio antara bahan
terlambat
berlebih bakar dengan udara
Kerusakan pada boiler
Suhu bahan bakar Tinjau ulang petunjuk
rendah dari pabrikasi
Air di bahan bakar
Kebakaran
Operasikan alat
menurut cara
pemakaian yang telah
Ledakan diberikan oleh pabrikasi
Potensial untuk melukai
Kegagalan elektrik atau atau menewaskan Latih operator untuk
Kebakaran mekanis personel menjaga denganbaik
alat
Kesalahan pada Merusak alat (goodhousekeeping)
pengoperasian alat
Latih personel untuk
memadamkan api
secara darurat
1. Ikuti instruksi yang telah diberikan oleh Pabrikasi. Gunakan standar Operasi yang telah dibuat dan mereferensikan beberapa
pekerjaan ke standar ASME
2. Training – Pekerja harus benar benar diberikan pelatihan mengenai keselatan dalam mengoperasikan peralatan. Training
keselamatan seharusnya menjadi proses kontinyu yang bertujuan untuk mendidik pekerja untuk mengenal dan menjaga
keselamatan dalam pikiran mereka. Program pelatihan harus dilakukan terus menerus dan diawasi
3. Kebersihan – kebersihan lingkungan sangat penting untuk keselamatan dan kebaikan jalannya operasi dalam pabrik. Rendahnya
kebersihan meningkatkan resiko kecelakaan
4. Pakaian dan peralatan pengaman – pakaian yang pantas harus dipakai sepanjang waktu. Hindari pakaian terbuka dan perhiasan.
Peralatan pengaman harus dipakai selama diperlukan (contoh : topi kerja, masker, penutup kuping, kacamata, sarung tangan,
sepatu kerja.) jangan pernah mengoperasikan peralatan besar sperti peralatan berputar, mesin otomatis, mesin listrik kecuali
terdapat pengaman alatnya.
5. Permukaan panas – banyak sekali permukaan panas terdapat di boiler dan bahkan area yang bukan permukaan pemanasan pun
dapat menjadi tidak nyaman karena panas. Oleh karena itu, pekerja baru harus dibuat sadar akan hal ini. Hati hati dalam bekerja
terutama apabila berada dalam jarak dekat dengan boiler. Tidak pernah masuk ke boiler kecuali sampai tahapan yang telah
ditentukan.
6. Awasi alat alat pengontrol jarak jauh – di pabrik banyak unit yang menggunakan pengontrol jarak jauh. Perhatikan apakah ada
pekerja pada unit yang akan di start up sebelum unit tersebut benar bener dinyalakan
7. Bunyi – bunyi bising terdapat di pabrik dan secara akumulatif akan menyebabkan penyakit pada pekerja. Gunakan selalu
peralatan pengaman, contoh penuutp kuping
Maintenance
Kontrol resiko
Kontrol engineering
2.
Pengecekan
automatic shutdown devices 3.
Pengecekan pengontrol bahan bakar dan udara
4. Pengecekan katup
4. Inspeksi Lapangan
5. Audit
Inspeksi luar dilakukan oleh pengawas boiler yang tersertifikasi. Bagian bagian yang mendapati pengawasan antara lain adalah:
1. Kebocoran Go to Top
2. Instrument indicator
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 12/13
5/3/2019 Keselamatan Industri - Standard Operasi Keamanan Boiler
3. Instrument pengaman
4. System pengontrol
5. Katup
6. Kebersihan
7. Label
8. Pemipaan
Inspeksi dalam
Inspeksi luar dilakukan oleh pengawas boiler yang tersertifikasi. Bagian bagian yang mendapati pengawasan antara lain adalah:
1. Tube bundle
2. Scale buildup
3. Condensate feed water tanks
4. Chemistry control systems
5. Level floats
Boiler Tests
Berikut adalah beberapa test yang harus dilakukan secara berkala terhadap bagian bagian dari boiler
1. 4.
(bulanan)
2.
3.
Low Water Fuel Cutoff (LWFCO) Rapid Drain Test (mingguan dan setiap start up)
Burner Check
(bulanan)
5.
6.
7.
8.
9.
Daftar Pustaka
http://febriantara.wordpress.com/2008/10/24/klasifikasi-boiler/ (http://febriantara.wordpress.com/2008/10/24/klasifikasi-boiler/)
http://hasimpci.wordpress.com/2009/06/29/masalah-utama-boiler/ (http://hasimpci.wordpress.com/2009/06/29/masalah-utama-boiler/)
http://hasimpci.wordpress.com/2009/09/01/boiler/ (http://hasimpci.wordpress.com/2009/09/01/boiler/)
http://www.coveragefirst.com/portal/server.pt/gateway/PTARGS_0_21939_410890_0_0_18/CFBoilerSafetyProgram.htm
(http://www.coveragefirst.com/portal/server.pt/gateway/PTARGS_0_21939_410890_0_0_18/CFBoilerSafetyProgram.htm)
http://www.uofaweb.ualberta.ca/cme/safety_guidelines.cfm (http://www.uofaweb.ualberta.ca/cme/safety_guidelines.cfm)
http://bentengapirefractorindo.co.id/batubatatahanapi.com/index.php/keselamatan-industri-standard-operasi-keamanan-boiler 13/13