Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
(Permendikbud no. 81A Tahun 2013 – Standar Proses)

Sekolah : SMA Pembangunan Laboratorium UNP


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab , peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar:
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan
dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman


kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
Indikator :
3.1.1. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon
3.1.2. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
penggolongan senyawanya
3.1.3. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon
3.1.4. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
penggolongan senyawanya

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak


bumi serta kegunaannya.
Indikator :
3.2.1. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
3.2.2. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.

3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan


dan kesehatan serta cara mengatasinya.
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan serta cara mengatasinya
3.3.2. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
kesehatan serta cara mengatasinya

4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
Indikator :
4.1.1 Menampilkan hasil olahan dan hasil analisa struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya.

4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik


pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
Indikator :
4.2.1 Mempresentasikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya.
Indikator :
4.3.1 Mempresentasikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik dapat:
1. Bekerjasama, konsisten, disiplin, rasa percaya diri, dan toleransi dalam
perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi
menyelesaikan masalah dalam pelajaran Senyawa Hidrokarbon dan Minyak
Bumi.
2. Berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis dan disiplin dalam
melakukan tugas belajar Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi.
3. Bersikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan
dalam belajar Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi.
4. Memahami keunikan atom karbon melalui model senyawa yang dirakit
menggunakan molymod.
5. Membandingkan senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan sifat-
sifatnya.
6. Membedakan hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya dan jenis ikatan
antar atom karbonnya.
7. Menuliskan rumus struktur molekul, tata nama IUPAC, serta memahami
kegunaan dan sumber alkana, alkena dan alkuna dalam kehidupan sehari-hari.
8. Memahami keisomeran pada alkana, alkena, dan alkuna.
9. Membedakan suatu senyawa hidrokarbon berdasarkan sifat fisis dan kimianya.
10. Memahami komposisi dan pembentukan minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
11. Memahami proses pemurnian minyak bumi dengan proses distilasi bertingkat.
12. Menjelaskan beberapa hasil penggunaan minyak bumi dan gas bumi (gas alam).

D. Materi Pembelajaran
Senyawa hidrokarbon (Identifikasi atom C, H, dan O)
Bahan yang berasal dari makhluk hidup umumnya merupakan senyawa karbon.
Hal ini dapat kita buktikan dalam kejadian sehari-hari. Perhatikanlah apa yang terjadi
ketika sampel organik, seperti kayu, telur, daging, atau beras dibakar pada suhu yang
cukup tinggi. Bahan itu menjadi gosong bukan? Hal itu terjadi karena pemanasan
menyebabkan senyawa karbon yang berwarna hitam.

Kekhasan Atom Karbon


Atom karbon mempunyai nomor atom 6, (konfigurasi elektronnya = 2. 4)
sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan
tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:
1. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom karbon memiliki elektron valensi.
Kestabilan dicapai apabila atom karbon menerima 4 elektron dari atom lain
dengan cara berikatan kovalen sehingga sesuai dengan kaidah oktet. Atom karbon
dapat berikatan dengan sesama atom karbon maupun dengan atom non logam
lainnya, misalnya atom hidrogen dan oksigen.
H

H C H

H
2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon
terletak pada periode 2, berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-
jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk
relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.
3. Atom Karbon dapat Membentuk Rantai Karbon
Atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan
ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal (C – C) atau jenuh dan ikatan
kovalen rangkap (tidak jenuh), yaitu ikatan rangkap dua (C = C) dan rangkap tiga
(C C). Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).

H H H H H

H C C H H C=C H C C H

H H
H H

H C C H

H C C H

H H
4. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil
Kestabilan pada rantai karbon disebabkan karena semua elektron terluar atom
karbon digunakan ketika membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain.
Sehingga pembentukan oktetnya sangat sempurna tanpa ada elektron bebas.
Selain itu, elektron terluar atom karbon juga cukup dekat dengan inti atom.
Sehingga gaya tarik inti terhadap elektron cukup kuat untuk membuat ikatan
karbon tidak mudah putus.

Atom C Primer, Sekunder, Tertier, dan Kuarterner


Dalam ikatan antar karbon, setiap atom karbon dapat mengikat 1,2,3 atau 4 atom
karbon yang lain. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat, posisi atom karbon
dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
- atom C primer (1o) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lainnya
o
- atom C sekunder (2 ) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lainnya
- atom C tertier (3o) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lainnya
o
- atom C kuartener (4 ) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lainnya.
Struktur Alkana, Alkena dan Alkuna
Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang seluruh ikatannya tunggal.
Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana
juga dinamakan parafin (dari parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-
senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon batas,
karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai. Setiap senyawa yang merupakan
anggota alkana dinamakan suku. Suku alkana ditentukan oleh jumlah atom C dalam
senyawa tersebut. Suku pertama alkana adalah metana, CH4. Dalam molekul metana
satu atom C terikat pada 4 atom H. Metana dapat menurunkan senyawa alifatik
lainnya. Jika satu atom H pada metana diganti dengan atom C, maka akan terbentuk
suku kedua alkana, yaitu etana. Berdasarkan tetravalensi atom C, maka atom C kedua
akan mengikat 3 atom H, sehingga rumus molekul etana adalah C2H6. Perhatikan
suku-suku alkana berikut:

Tabel 1. Beberapa Suku Alkana

Suku Nama Struktur Rumus


1 Metana CH4 CH4
2 Etana CH3- CH3 C2H6
3 Propana CH3- CH2- CH3 C3H8
4 Butana CH3- CH2- CH2- CH3 C4H10
5 Pentana CH3- CH2- CH2- CH2- CH3 C5H12
6 Heksana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 C6H14
7 Heptana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 C7H16
8 Oktana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 C8H18
9 Nonana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 C9H20
10 Dekana CH3- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- C10H22
CH3

Berdasarkan sepuluh suku pertama deret alkana tersebut, dapat dirumuskan bahwa
senyawa alkana mempunyai rumus:
CnH2n+2
Tata Nama
Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan
berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya kemungkinan struktur
senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan
jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah
dikeluarkan oleh IUPAC agar dapat digunakan secara internasional. Aturan tata nama
alkana:
1. Rantai tidak bercabang (lurus)
Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana
diberi alawal n- (normal)
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3
n-pentana
2. Jika rantai karbon bercabang, maka:
a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke
ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana. Rantai induk terdiri dari 6
atom C, sehingga diberi nama heksana.

CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3

b. Penomoran. Berilah nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang. Jika
nomor dari bawah, maka cabang ada di nomor 3, tetapi jika dari kanan, maka
cabang ada di nomor 4. Sehingga dipilih penomoran dari ujung bawah.

CH3 CH CH2 CH2 CH3

CH2

CH3
3-metil heksana
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang
merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya.
Tambahan untuk penomoran khusus:
a. Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai
induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.
b. Gugus alkil dengan jumlah atom C lebih banyak diberi nomor yang lebih kecil.

Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua
C=C. Suku alkena yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etena. Nama alkena
sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

Tabel 2. Beberapa Suku Alkena

Suku Nama Struktur Rumus


2 Etena CH2 CH2 C2H4
3 Propena CH2 CH CH3 C3H6
4 Butena CH2 CH CH2 CH3 C4H8
5 Pentena CH2 CH CH2 CH2 CH3 C5H10

Dari tabel diatas rumus molekul untuk alkena jumlah atom H selalu dua kali jumlah
atom C, sehingga secara umum dapat dirumuskan:
CnH2n

Tata nama
Tata nama alkena menurut IUPAC adalah sebagai berikut:
1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung
yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkena sesuai jumlah atom
C pada rantai induk.
2. Penomoran. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan
rangkap.
3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C
cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai
dengan aturan pada tatanama alkana.
4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai Induk.

Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tiga
C=C. Suku alkana yang paling kecil terdiri dari dua atom C, yaitu etuna. Nama
alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.

Tabel 3. Beberapa Suku Alkuna

Suku Nama Struktur Rumus


2 Etuna CH CH C2H2
3 Propuna CH CH CH3 C3H4
4 Butuna CH CH CH2 CH3 C4H6
5 Pentuna CH CH CH2 CH2 CH3 C5H8

Dari tabel diatas rumus molekul secara umum dapat dirumuskan:


CnH2n-2
Tata Nama
Tata nama alkuna menurut IUPAC sama dengan tatanama alkena, lang-kah-
langkah untuk memberi nama alkuna adalah sebagai berikut:
1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung
yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkuna sesuai jumlah atom
C pada rantai induk.
2. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap.
3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C
cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai
dengan aturan pada tatanama alkana.
4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk.

Isomer
Alkana
Atom C mampu membentuk senyawa hidrokarbon rantai lurus maupun
bercabang. Alkana dengan jumlah C yang sama akan mempunyai struktur yang
berbeda. Semakin banyak jumlah atom C, semakin banyak struktur molekul yang
dapat dibentuk. Dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
mempunyai struktur molekul berbeda dinamakan isomer. Metana (CH4), etana
(C2H6), dan propana (C3H8) tidak mempunyai isomer, karena hanya ada satu struktur.

CH4 CH3 CH3 CH3 CH2 CH3


Butana (C4H10) mempunyai dua isomer, karena ada dua struktur yang dapat
terbentuk dengan rumus molekul C4H10, yaitu:

CH3 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH3

CH3
Pentana (C5H12) mempunyai 3 isomer, yaitu:

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH2 CH3

CH3
CH3

CH3 C CH3

CH3
Alkena
Etena (C2H4) dan propena (C3H6) tidak mempunyai isomeri karena hanya ada
satu struktur.
CH2 CH2 CH2 CH CH3
Isomer struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap,
posisi cabang, atau karena perbedaan kerangka atom karbon. Isomer geometri adalah
keisomeran karena perbedaan penempatan gugus-gugus disekitar ikatan rangkap.
Isomer dari butena (C4H8):
Isomer struktur

CH2 CH CH2 CH3 CH3 CH CH CH3 CH2

C CH3

CH3
1-butena 2-butena 2-metilpropena
Isomer geometri
H3C CH3 H3C H
C=C C=C
H H H CH3
cis-2-butena trans-2-butena

Alkuna
Etuna (C2H2), propuna (C3H4) tidak mempunyai isomeri karena hanya ada satu
struktur.

CH CH CH CH CH3
Isomer dari butuna (C4H6):

CH C CH2 CH3 CH3 C C CH3


1-butena 2-butena
Isomer pentuna (C5H8):

CH C CH2 CH2 CH3 CH3 C C CH2 CH3


1-pentuna 2-pentuna

CH C CH CH3

CH3
3-metil-1-butuna

Sifat-Sifat Fisik Alkana, Alkena, dan Alkuna


Alkana
1. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut
yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana
bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih
kecil daripada 1.
2. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke
16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Alkana yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.

Alkena
1. Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya
adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur
dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak
bercampur. Hal ini disebabkan oleh kerapatan cairan alkena lebih kecil dari 1
maka cairan alkena berada di atas lapisan air.
2. Alkena dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena
lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.

Alkuna
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin
tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama
berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi
berwujud padat.

Reaksi Senyawa Hidrokarbon


Alkana
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Reaksi pembakaran. Alkana direaksikan dengan oksigen berlebih, maka alkana
dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi

3. Reaksi sustitusi. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2,
Br2, I2), atom–atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl
CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl

Alkena
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah
atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena
sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi,
polimerisasi dan pembakaran.
1. Alkena dapat mengalami adisi
Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal
(jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus
atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal
C-C. Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)

CH2=CH2 + Cl2 CH2Cl-CH2Cl


Etena klorin 1,2-dikoroetana
(bahan baku plastik/PVC)

b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi)


Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur
alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris.
1. Alkena simetris akan menghasilkan satu haloalkana
H H
C=C + HBr CH3 CH2Br
H H
2. Alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana
Produk utama reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan
Markonikov, yaitu: Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap
asimetris, maka produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H
yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan
lebih banyak atom H.

CH3CH = CH2 + HBr CH3CH CH3

Br
Produk utama

CH3CH2 CH2Br
Produk sampingan
3. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

H2C = CH2 + H2 H3C CH3

2. Alkena dapat mengalami polimerisasi


Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi
molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang
bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut
polimer.
H2C = CH -----H2C CH CH2 CH CH2 CH-----

Cl Cl Cl

3. Pembakaran alkena
Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan CO2
dan H2O.
CH2=CH2 + 2O2 2CO2 + 2H2O

Alkuna
Ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
a. Reaksi adisi pada alkuna
1. Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Tahap 1: CH CHCH3 + Cl2 CHCl=CClCH3
propuna 1,2-dikloropropena
Tahap 2: CHCl = CClCH3 + Cl2 CHCl2 CCl2CH3
1,2-dikloropropena 1,1,2,2-tetrakloropropana
Tahap 2 berlaku aturan markonikov.
2. Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Tahap 1: CH CHCH3 + HCl CH2 = CClCH3
propuna 2-kloropropena

Tahap 2: CH2 = CClCH3 +HCl CH3 CCl2CH3


2-kloropropena 2,2-dikloropropana
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi
alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan
antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
Tahap 1: CH CHCH3 + HCl CHCl = CHCH3
propuna 1-kloroprepena
Tahap 2: CHCl = CHCH3 + HCl CHCl2CH2CH3
1-kloropropena 1,1-dikloropropana
3. Reaksi alkuna dengan hidrogen
Tahap 1: CH CCH3 + H2 CH2 = CHCH3
propuna propena
Tahap 2: CH2 = CHCH3 +H2 CH3CH2CH3
propena propana

b. Polimerisasi alkuna
CH = CH + CH = CH CH=CHCH=CH2
etuna etuna vinil etuna
CH = CHCH = CH2 + CH = CH CH2 = CHHC = CHCH = CH2
vinil etuna etuna divinil etuna

c. Substitusi alkuna
Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu
atom H yang terikat pada C C di ujung rantai dengan atom lain.
CH3C CH + Na CH3CH = CHNa + ½H2
CH3CH = CHNa + CH3I CH3CH = CHCH3 + NaI

d. Pembakaran alkuna
Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2
dan H2O.
2CH = CH + 5O2 4CO2 + 2H2O

Fraksi Minyak Bumi


Pengolahan minyak bumi berupa proses distilasi bertingkat (penyulingan) atau
fraksionasi yang merupakan proses pemisahan senyawa-senyawa hidrokarbon
berdasarkan titik didihnya menjadi kelompok-kelompok senyawa yang disebut fraksi.
Fraksi-fraksi hasil penyulingan minyak bumi berdasarkan kenaikan titik didihnya
yaitu fraksi gas, petroleum eter, bensin, nafta, minyak tanah, solar, minyak bakar,
pelumas, lilin dan residu berupa aspal.
1. Gas
Gas alam sebagian besar terdiri atas metana. Indonesia adalah salah satu
penghasil gas alam, terutama dari lading gas Bontang (Kalimantan) dan lading
gas Arun (Aceh). Gas alam dihasilkan dari sumur-sumur bor, untuk
mempermudah transformasinya gas alam dicairkan yang disebut LNG (Liquefied
Natural Gas). Gas alam terutama digunakan sebagai bahan bakar, baik sebagai
bahan bakar industri, bahan bakar rumah tangga, maupun pemanas ruangan
musim dingin. Gas alam juga berfungsi sebagai sumber hidrogen dan sebagai
bahan dasar untuk berbagai jenis industri. Gas memiliki ukuran molekul C1-C5
dan titik didih -160oC sampai 30oC.
2. Petroleum eter
Petroleum eter memiliki ukuran molekul C5-C7 dengan titik didih 30-90 oC.
petroleum eter digunakan untuk pelarut dan binatu kimia (dry cleaning).
3. Bensin
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk
kendaraan bermotor roda dua, tiga, atau empat. Bensin tersedia dalam bentuk tiga
jenis, yaitu premium,pertamax, dan pertamax plus. Jenis-jenis bensin ini
memiliki mutu yang berbeda-beda, akan dibahas pada sub bab berikutnya. Bensin
memiliki ukuran molekul C5-C12 dengan titik didih 30-200 oC.
Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan 2,2,4-trimetiloktana
(isooktana). Fraksi bensin merupakan produk yang dihasilkan dalam jumlah yang
sedikit. Namun karena bensin merupakan salah satu bahan bakar yang paling
banyak digunakan sehingga dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam
jumlah yang besar. Salah satunya adalah dengan proses cracking (pemutusan
hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). Minyak
bumi dipanaskan pada suhu tinggi sehingga rantai hidrokarbon yang kurang
begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi
bensin.
4. Nafta
Fraksi ringan dari minyak bumi C5-C12 sering difraksionasi lagi menjadi
fraksi-fraksi yang lebih sempit, salah satunya adalah nafta yang mengandung C6-
C10. Nafta merupakan bahan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintetis,
nilon, karet sintetis, pestisida, detergen, obat-obatan, kosmetik, dan sebagai
pelarut.
5. Solar
Solar memiliki ukuran molekul C12-C18 dengan titik didih 180-400 oC. Solar
digunakan untuk bahan bakar mesin diesel, bahan bakar industri, dan untuk
cracking.
6. Pelumas
Pelumas mengandung C16 ke atas dengan titik didih 350 ke atas yang
digunakan sebagai pelumas.
7. Parafin
Parafin mengandung C20 ke atas, merupakan zat padat dengan titik cair
rendah. Biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan lilin.
8. Residu berupa aspal
Aspal merupakan campuran bitumen dan mineral yang memiliki rantai atom
C diatas 25 dengan wujud padat. Ada beberapa jenis aspal, yaitu: aspal buton,
aspal cair, aspal emulsi, aspal keras, aspal minyak. Aspal titik didihnya titik didih
residu digunakan sebagai bahan bakar dan untuk pelapis jalan raya.

Mutu Bensin
Mutu bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkan dan
dinyatakan dengan nilai oktan. Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran
dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam
mesin. Menentukan nilai oktan adalah dengan menetapkan dua jenis senyawa sebagai
pembanding yaitu “isooktana” dan n-heptana. Senyawa ini merupakan dua di antara
banyak senyawa yang terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling
sedikit dan nilai oktannya adalah 100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan
yang paling banyak sehingga diberi nilai oktan 0. Suatu campuran yang mengandung
80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100 x 100) +
(20/100 x 0) = 80.
Pertamax mempunyai nilai oktan 92, hal ini berarti mutu bahan bakar itu setara
dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Namun, tidak berarti bahwa
pertamax hanya mengandung dua jenis senyawa itu, melainkan mutunya atau jumlah
ketukan yang ditimbulkannya setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-
heptana. Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan pertamax plus memiliki nilai
oktan 94.
Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai nilai oktan yang rendah, hal ini
disebabkan oleh sebagian besar bensin dari hasil penyulingan terdiri dari alkana
rantai lurus. Nilai oktan bensin dapat ditingkatkan dengan reforming atau
menambahkan zat anti ketukan. Reforming merupakan proses untuk mengubah alkana
rantai lurus menjadi alkana rantai bercabang, sehingga akan menaikkan nilai oktan.
Zat anti ketukan itu contohnya adalah TEL (tetraethyl lead) dan MTBE (methyil
tertiary buthyl ether).

Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya


Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan pelepasan berbagai
zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara. Langkah-langkah mengatasi
dampak dari pembakaran bensin adalah:
1. Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb.
2. Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.
3. Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan.
4. Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota.
5. Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih ramah
lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel cell).

Senyawa Hidrokarbon dalam Kehidupan Sehari-Hari


Minyak dan gas bumi (gas alam) merupakan bahan industri yang penting, karena
dapat diperoleh produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan
yang dibuat dari minyak dan gas alam disebut petrokimia. Berikut ini adalah
beberapa hidrokarbon yang digunakan dalam pembuatan produk yang banyak kita
temui dalam kehidupan sehari-hari:
1. Polietilena
Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena
antara lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampil.
Pembentukan polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi:
nCH2 = CH2 ( CH2 CH2 )n
Plastik polietilena (maupun plastik yang lain) yang kita kenal, selain
mengandung polietilena, juga mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya
bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
2. PVC
PVC (polivinilklorida) juga merupakan plastik yang digunakan untuk
membuat pipa (pralon) dan pelapis lantai. PVC dibuat dari etilena melalui tiga
tahapan reaksi sebagai berikut:
CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl CH2Cl (adisi)
CH2Cl CH2Cl CH2 = CHCl + HCl (pirolisis, pemanasan)
nCH2 = CHCl ( CH2 CHCl )n (polimerisasi)
3. Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal dengan alkohol. Etanol
digunakan untuk bahan bakar atau bahan antara untuk berbagai poduk lain,
misalnya asam asetat. Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi sebagai
berikut:
CH2 = CH2 + H2O CH3 CH2OH (adisi)
4. Etilena glikol atau glikol
Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah
dingin.
5. Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibandingkan polietilena. Polipropilena
antara lain digunakan untuk karung plastik dan tali plastik. Reaksi
pembentukannya sebagai berikut:
nCH3 CH = CH2 ( CH CH2 )n (polimerisasi)

CH3
6. Gliserol
Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan,
dan bahan untuk membuat peledak.
7. Isopropil alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan berbagai produk petrokimia, misalnya
aseton sebagai bahan pelarut untuk melarutkan pelapis kuku atau kutek).
8. Butadiena
Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar butadiena antara lain:
a. Karet sintesis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber) dan neoprena.
b. Nilon, yaitu nilon 6,6.
9. Isobutilena
Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain adalah MTBE
(methyl tertiary butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikkan nilai oktan
bensin. MTBE dibuat dari reaksi isobutilena dengan metanol.

CH3 CH3

CH3 C = CH2 + CH3OH CH3 C O CH3

CH3
isobutilena metanol MTBE
10. Benzena
Benzena umumnya diubah terlebih dahulu menjadi stirena, kumena, dan
sikloheksana sebelum diproses menghasilkan suatu produk.
a. Stirena digunakan untuk membuat karet sintesis, seperti SBR dan polistirena.
b. Kumena digunakan sebagai pembuat fenol, fenol selanjutnya digunakan
sebagai perekat atau resin.
c. Sikloheksana digunakan terutama untuk nilon, misalnya nilon 6,6 dan 6.
d. Sebagian besar digunakan sebgai bahan dasar untuk membuat detergen,
misalnya ABS dan LAS.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan
Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah)/projek

F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran


Media:
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian

Alat/Bahan:
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop dan infocus
 Molymod
Sumber Belajar:
 Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2013
 Berbagai sumber dari migas atau yang lainnya
 e-dukasi.net

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 menit) Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan tema
sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang Senyawa Hidrokarbon dan Minyak
Bumi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
 Kegiatan Inti 105 menit
Peserta didik di dalam kelompok belajar:
Mengamati
o Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa
hidrokarbon untuk melatih kesungguhan, ketelitian mencari
informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Senyawa Hidrokarbon dan
Minyak Bumi yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya:
o Bagaimana cara mengidentifikasi suatu senyawa
karbon?
o Mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali terdapat di
alam?
o Bagaimana cara mengelompokkan senyawa
hidrokarbon?

Mengumpulkan Data (Eksperimen/Mengekplorasi)


o Menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran
senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan.
o Menganalisis kekhasan atom karbon.
o Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang
terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder,
tertier, dan kuartener).
o Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna
berdasarkan analisis rumus strukturnya.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan
o Menghubungkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna
dengan sifat fisiknya.
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/ pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir
induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berfikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.
 Penutup 15 menit
Peserta didik:
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
o Mengagendakan kegiatan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya diluar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
2. Pertemuan Ke-2 (4 x 45 menit) Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan tema
sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang Senyawa Hidrokarbon dan Minyak
Bumi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
 Kegiatan Inti 105 menit
Peserta didik di dalam kelompok belajar:
Mengamati
o Mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon
(contoh pemanasan gula) untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Senyawa Hidrokarbon dan
Minyak Bumi yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan factual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan krativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya:
o Bagaimana memberi nama senyawa hidrokarbon?
o Senyawa apa yang terbentuk pada reaksi pembakaran
hidrokarbon?

Mengumpulkan Data (Eksperimen/mengekplorasi)


o Mendiskusikan aturan IUPAC untuk member nama senyawa
alkana, alkena, dan alkuna.
o Mendiskusikan pengertian isomer (isomer rangka, posisi,
fungsi, geometri).
o Memprediksi isomer dari senyawa hidrokarbon.
o Menganalisis reaksi senyawa hidrokarbon
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan
o Berlatih membuat isomer senyawa karbon.
o Berlatih menuliskan reaksi senyawa karbon.
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum
dalam kegiatan sebelumnya.
o Mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil
kegiata/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir
induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berfikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.
 Penutup 15 menit
Peserta didik:
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
o Mengagendakan kegiatan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya diluar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Pertemuan Ke-3 (4 x 45 menit) Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan tema
sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang Senyawa Hidrokarbon dan Minyak
Bumi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar.
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 Kegiatan Inti 105 menit
Peserta didik di dalam kelompok belajar:
Mengamati
o Menggali informasi dengan cara membaca/mendengar/
menyimak tentang, proses pembentukan minyak bumi dan
gas alam, komponen-komponen utama penyusun minyak
bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan
serta upaya untuk mengatasinya untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang minyak bumi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan factual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Misal:
1. Bagaimana terbentuknya minyak bumi?
2. Bagaimana cara pemisahan (fraksi minyak bumi)?
3. Bagaimana meningkatkan mutu bensin?
4. Apa dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan?

Mengumpulkan Data (Eksperimen/Mengeksplorasi)


o Mengumpulkan informasi tentang penyulingan bertingkat.
o Mengumpulkan informasi tentang dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan, kesehatan, dan upaya
untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternative
selain dari minyak bumi dan gas alam.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan
o Menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk
menyimpulkan dasar dan teknik pemisahan minyak bumi
menjadi fraksi-fraksinya.
o Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
o Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.
o Mengajukan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain
minyak bumi dan gas alam.
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum
dalam kegiatan sebelumnya.
o Mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil
kegiata/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir
induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berfikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.
 Penutup 15 menit
Peserta didik:
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
o Mengagendakan kegiatan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya diluar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian portofolio.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
a. Sikap
- Penilaian Diri
- Penilaian Jurnal
- Penilaian Observasi
- Penilaian Teman Sebaya
b. Pengetahuan
- Penugasan
- Tes Lisan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
c. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
- Penilaian Proyek
- Penilaian Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen dan instrument
3. Pedoman Penskoran

Bentuk Instrument Pedoman


Jenis/Teknik Penilaian
dan Instrumen Penskoran
a. Sikap Diri terlampirkan terlampirkan
Jurnal terlampirkan terlampirkan
Observasi terlampirkan terlampirkan
Teman Sebaya terlampirkan terlampirkan
b. Pengetahuan Penugasan terlampirkan terlampirkan
Tes Lisan terlampirkan terlampirkan
Tertulis Uraian terlampirkan terlampirkan
dan atau PG
c. Keterampilan Portofolio terlampirkan terlampirkan
Proyek terlampirkan terlampirkan
Unjuk Kerja terlampirkan terlampirkan

Padang, Maret 2017

Mengetahui,
Kepala SMAN Pembangunan Guru Mata Pelajaran Kimia
Laboratorium UNP

……………………………… ………………………………
NIP/NRK NIP/NRK
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Satuan Pendidikan : SMA Pembangunan Laboratorium UNP


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Waktu Pengamatan : Pada saat Pelaksanaan pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Kompetensi dasar:
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Indikator : 1. Aktif
2. Kerjasama
3. Toleran
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok:


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif:
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Kelas : XI
Materi : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
Sikap
Tanggung
Jujur Peduli Kerjasama Santun Percaya diri Disiplin
N Nama Jawab
o Siswa K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B
SB
R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Sikap
Tanggung
Jujur Peduli Kerjasama Santun Percaya diri Disiplin
N Nama Jawab
o Siswa K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B
SB
R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
K: Kurang C: Cukup B: Baik SB: Baik Sekali

Padang, Maret 2017

Mengetahui :
Kepala SMA Pembangunan Laboratorium UNP, Guru Mata Pelajaran Kimia,

……………………………………………. …………………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Lembar Penilaian Pengetahuan
Penilaian Penugasan

Satuan Pendidikan : SMAN I LUBUK SIKAPING


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI

Kompetensi dasar:
3.1. Senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya.
Indikator:
3.1.1. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon.
3.1.2. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman ™
penggolongan senyawanya.
3.1.3. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan
atom karbon.
3.1.4. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
penggolongan senyawanya.

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya.
Indikator:
3.2.1. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.™
3.2.2. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.

3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan


kesehatan serta cara mengatasinya.
Indikator:
3.3.1. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan serta cara mengatasinya.
3.3.2. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
kesehatan serta cara mengatasinya.

Materi
o Senyawa hidrokarbon (Identifikasi atom C, H, dan O).
o Kekhasan atom karbon.
o Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
o Struktur alkana, alkena dan alkuna.
o Isomer.
o Sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
o Reaksi senyawa hidrokarbon.
o Fraksi minyak bumi.
o Mutu bensin.
o Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya.
o Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas
Membuat bahan presentasi tentang minyak bumi, bahan bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas alam dalam kerja kelompok serta mempresentasikan.

Rubrik Penilaian

No Kelompok
Kriteria
. 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip kimia
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah skor

Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Perolehan =
20
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)

Satuan Pendidikan : SMAN I LUBUK SIKAPING


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI

Kompetensi dasar:
3.1. Senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya.
Indikator:
3.1.1. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon.
3.1.2. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman ™
penggolongan senyawanya.
3.1.3. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan
atom karbon.
3.1.4. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
penggolongan senyawanya.

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya.
Indikator:
3.2.1. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.™
3.2.2. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.

3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan


kesehatan serta cara mengatasinya.
Indikator:
3.3.1. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan serta cara mengatasinya.
3.3.2. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
kesehatan serta cara mengatasinya.

Materi
o Senyawa hidrokarbon (Identifikasi atom C, H, dan O).
o Kekhasan atom karbon.
o Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
o Struktur alkana, alkena, dan alkuna.
o Isomer.
o Sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
o Reaksi senyawa hidrokarbon.
o Fraksi minyak bumi.
o Mutu bensin.
o Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya.
o Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
1. Kekhasan atom karbon.
2. Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
3. Struktur alkana, alkena, dan alkuna serta tatanama menurut IUPAC.
4. Sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
5. Isomer.
6. Pemahaman reaksi senyawa karbon.
7. Mengevaluasi dampak pembakaran minyak bumi dan gas alam.

Selesaikan soal berikut:


1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat yang berhubungan dengan kekhasan
atom karbon.
a. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi. Jelaskanlah kekhasan atom karbon
jika dilihat dari pernyataan tersebut!
b. Bagaimana atom karbon dapat membentuk banyak persenyawaan?
c. Gambarkanlah salah satu struktur molekul yang menunjukkan atom karbon
membentuk 4 ikatan kovalen untuk mencapai kestabilan!
2. Berikanlah satu struktur senyawa hidrokarbon yang didalamnya menunjukkan
adanya atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner, serta tunjukkan dimana
posisinya.
3. Berikanlah sebuah struktur dari masing-masing senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
Lengkapi struktur dengan nama menurut IUPAC.
4. Jelaskan bagaimana sifat-sifat fisik dari alkana, alkena, dan alkuna.
5. Berdasarkan soal nomor 3, lengkapi dengan isomer masing-masing senyawa.
6. Sebutkan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa karbon, dilengkapi dengan
contonya masing-masing.
7. Jelaskan dampak pembakaran minyak bumi dan gas alam.
Lembar Penilaian Pengetahuan
Penilaian Portofolio

Satuan Pendidikan : SMAN I LUBUK SIKAPING


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI

Kompetensi dasar:
3.1. Senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya.
Indikator:
3.1.1. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekhasan atom karbon.
3.1.2. Menemukan struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman ™
penggolongan senyawanya.
3.1.3. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan
atom karbon.
3.1.4. Menemukan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
penggolongan senyawanya.

3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya.
Indikator:
3.2.1. Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.™
3.2.2. Menjelaskan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.

3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan


kesehatan serta cara mengatasinya.
Indikator:
3.3.1. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan serta cara mengatasinya.
3.3.2. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
kesehatan serta cara mengatasinya.

Materi
o Senyawa hidrokarbon (Identifikasi atom C, H, dan O).
o Kekhasan atom karbon.
o Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
o Struktur alkana, alkena dan alkuna.
o Isomer.
o Sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan alkuna.
o Reaksi senyawa hidrokarbon.
o Fraksi minyak bumi.
o Mutu bensin.
o Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya.
o Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis Portofolio : Individual dengan input dan bantuan kelompok kooperatif


TujuanPortofolio : Memantau perkembangan kemampuan, keterampilan, dan
komunikasi kimia

Tugas
o Laporan hasil identifikasi atom C, H, dan O dalam sampel
o Bahan presentasi

Rubrik Penilaian

Nama siswa : ………………….


Kelas : ………………….
No Kategori Skor Alasan
1 1. Apakah portofolio lengkap dan sesuai dengan
rencana?
2 2. Apakah lembar isian dan lembar kuesioner
yang dibuat sesuai?
3 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur
pengukuran/pengamatan yang dilakukan?
4 Apakah isian hasil pengukuran/pengamatan
dilakukan secara benar?
5. Apakah data dan fakta yang disajikan akurat?
6. Apakah interpretasi dan kesimpulan yang
dibuat logis?
7. Apakah tulisan dan diagram disajikan secara
menarik?
8. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana, runtut
dan sesuai dengan kaidah EYD?
Jumlah
Kriteria: 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

Skor Perolehan
Nilai Perolehan =
40
KISI-KISI SOAL

No Materi
1 Senyawa hidrokarbon (Identifikasi o Diberikan beberapa peristiwa siswa
atom C, H, dan O) dapat menentukan peristiwa mana yang
sesuai untuk identifikasi atom C, H, dan
O.
2 Kekhasan atom karbon o Diberikan beberapa pernyataan, siswa
dapat menentukan mana yang
merupakan kekhasan atom karbon.
o Siswa dapat menjelaskan mengapa
jumlah senyawa karbon sangat banyak
dialam.
3 Atom C primer, sekunder, tertier, o Diberikan beberapa contoh senyawa
dan kuarterner hidrokarbon, siswa dapat membedakan
atom C primer, sekunder, tertier, dan
kuarterner.
o Diberikan sebuah struktur senyawa
hidrokarbon, siswa dapat menentukan
jumlah atom C primer, sekunder, tertier,
atau kuarterner yang ada dalam struktur
tersebut.
4 Struktur alkana, alkena dan alkuna o Diberikan rumus umum suatu senyawa
hidrokarbon, siswa dapat menentukan
rumus umum alkana, alkena, atau
alkuna.
o Diberikan beberapa senyawa
hidrokarbon, siswa dapat
mengelompokkan senyawa alkana,
alkena, atau alkuna.
o Diberikan struktur senyawa hidrokarbon,
siswa dapat menyebutkan nama
senyawanya.
o Diberikan nama senyawa hidrokarbon,
siswa dapat menentukan struktur
senyawa hidrokarbonnya.
5 Isomer o Siswa dapat menyebutkan salah satu
isomer dari senyawa hidrokarbon.
o Diberikan senyawa hidrokarbon, siswa
dapat menentukan jumlah isomer dari
senyawa.
o Siswa menunjukkan perbedaan berbagai
jenis isomer, jika diberikan struktur
senyawa hidrokarbon lengkap dengan
isomernya.
6 Sifat-sifat fisik alkana, alkena, dan o Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat
alkuna fisika alkana.
o Siswa dapat menentukan persamaan dan
perbedaan sifat alkana, alkena, dan
alkuna.
7 Reaksi senyawa hidrokarbon o Diberikan suatu reaksi, siswa dapat
menentukan reaksi yang terjadi.
o Siswa dapat menentukan hasil reaksi
adisi suatu senyawa dengan senyawa
hidrokarbon.
o Diberikan beberapa daftar reaksi-reaksi
senyawa hidrokarbon, siswa dapat
memasangkan dengan benar reaksi-
reaksi yang terjadi.
8 Fraksi minyak bumi o Siswa dapat menentukan yang termasuk
fraksi minyak bumi.
o Siswa dapat menyebutkan jumlah
karbon yang terkandung dalam masing-
masing fraksi minyak bumi.
9 Mutu bensin o Siswa dapat menyebutkan fungsi
bilangan oktan.
o Siswa dapat menentukan jumlah n-
heptana dan isooktana dari bilangan
oktan yang diberikan.
10 Dampak pembakaran bahan bakar o Diberikan beberapa contoh pilihan
dan cara mengatasinya tentang pencemaran lingkungan, siswa
menentukan dampak yang diakibatkan
oleh pembakaran bahan bakar.
o Siswa dapat menentukan cara mengatasi
dampak pembakaran bahan bakar.
11 Senyawa hidrokarbon dalam o Siswa dapat menentukan senyawa
kehidupan sehari-hari hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari dari beberapa pilihan yang
diberikan.
o Siswa dapat menjelaskan senyawa
hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai