Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

1. Konsep Penyakit Anemia


1.1 Definisi Penyakit Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin
(Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan
kapasitas sel darah merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2011)

Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan kadar


hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit kurang dari
41% pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada
wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan
eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia. Anemia bukan
merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu
penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi
apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen
ke jaringan.

Anemia pranatal adalah komplikasi yang paling sering terjadi di amerika


serikat yang memengaruhi 20-50% ibu hamil. Anemia ditandai dengan
penurunan jumlah sel darah merah dan konsentrasi Hb di bawah normal.
Kondisi ini menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut
oksigen ke organ vital ibu dan janin. Selama kehamilan, anemia
meningkatkan resiko kehamilan kurang bulan. Anemia dapat meningkatkan
mortalitas ibu dengan menurunkan toleransi ibu terhadap hemoragi. Penyakit
ini juga meningkatkan komplikasi puerperal (mis., menghambat
penyembuhan episiotomi atau insisi), serta mengurangi persediaan zat besi
untuk cadangan janin. (Wilkinson, 2008)

Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam maanan.
Gangguan penyerapan, peningkatan ebutuhan zat besi atau karena terlampau
banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita
hamil butuh zatbesi sekitar 40 mg perhari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi
tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia
saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan
menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang bai
minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan ibu
siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan zat
besinya (Mardliyanti, 2006)

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr %
pada trimester 1 dan III, atau kadar Hb < 10,50 gr % pada trimester II
(Sarwono, 2008)

1.2 Etiologi
1.2.1 Penyebab anemia pada kehamilan :
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
b. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu
hamil
c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
e. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

1.2.2 Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:


a. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin
B12, asam folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah.
b. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi
rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah
menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat
besi.
c. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin
menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
d. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-
menerus di saluran pencernaan seperti gastritis dan radang usus
buntu dapat menyebabkan anemia.
e. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan
perdarahan lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat
menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin
(antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
f. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi).
Ini dapat menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat
besi dan vitamin B12.
g. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit
ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan
penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi
proses pembentukan sel darah merah.
h. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang,
malaria, atau disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang
parah.

1.3 Tanda dan gejala


1.3.1 Tanda dan gejala secara umum :
a. Lemah, letih, lesu dan lelah.
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
c. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat.Pucat oleh karena kekurangan volume darah
dan Hb, vasokontriksi.
d. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah)
Angina (sakit dada).
e. Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2
berkurang).
f. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung)
menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada SSP.
g. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi
atau diare).

1.3.2 Gejala anemia pada kehamilan yaitu :


a. Ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing
b. Mata berkunang-kunang
c. Malaise
d. Lidah luka
e. Nafsu makan turun( anoreksia)
f. Konsentrasi hilang
g. Nafas pendek ( pada anemia parah)
h. Keluhan mual muntah pada hamil muda
i. Palpitasi

1.4 Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan disebabkan karena dalam kehamilan keperluan
akan zat-zat makanan bertambah dari terjadi pula perubahan-perubahan
dalam darah dan sumsum tulang. Dalam kehamilan terjadi peningkatan
jumlah darah dimana jumlah sel-sel darah lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah plasma (hidremia), yaitu plasma bertambah sebesar 25-30%
sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Hal itu bisa menyebabkan
terjadinya pengenceran darah (hemodelusi) yang disertai anemia fisiologi.

Semakin meningkatnya umur kehamilan, kebutuhan akan zat besi dan asam
folat untuk ibu dan janin juga akan meningkat. Terlebih pada trimester akhir
yang jika tidak dipenuhi dari tambahan dari luar akan meningkatkan resiko
tinggi terjadinya anemia pada ibu.

1.5 Pemeriksaan penunjang


Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
1.5.1 Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb < 10 mg/%
1.5.2 Kadar Ht menurun ( normal 37% - 41% )
1.5.3 Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
1.5.4 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
1.5.5 Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak

1.6 Komplikasi
1.6.1 Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai.
1.6.2 Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat
mengakibatkan : abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
1.6.3 Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan
prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim, asfiksia intrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan
mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan
kematian.
1.6.4 Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer
maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan
dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
1.6.5 Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio
placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan
gangguan involusio uteri

1.7 Penatalaksanaan
Terapi pengobatan
1.7.1 Terapi oral
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.
Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat
atau suatu polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika
diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1
tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk
menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam
dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan
menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir
selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek
samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi
yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu hamil
daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali
lipat daripada wanita normal. Pengobatan yang lain:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah.
1.7.2 Terapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada
gangguan penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila
kehamilannya sudah tua. Terapi parenteral ini diberikan dalam bentuk
ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan dextran besi (imferon) atau
sorbitol besi (Jectofer)

1.8 Pathway
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
a. Aktivitas
1. Keletihan, kelemahan, malaise umum.
2. Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja.
3. Toleransi terhadap latihan rendah.
4. Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi : Riwayat kehilangan darah kronis, palpitasi, CRT lebih dari dua
detik
c. Integritas Ego : Cemas, gelisah, ketakutan
d. Eliminasi : Konstipasi, sering kencing.
e. Makanan dan cairan : Nafsu makan menurun, mual muntah, defisiensi besi
dan asam folat
f. Nyeri atau kenyamanan : Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan
kepala.
g. Pernapasan : Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas
h. Seksual : Dapat terjadi pendarahan pervaginam, pendarahan akut
sebelumnya.
i. Pemerikasaan fisik :
a. Inspeksi : konjungtiva, wajah pucat.
b. Palpasi : turgor kulit, CRT, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus.
c. Auskultasi : DJJ dan denyut jantung ibu.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen
ke jaringan atau ke sel
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah
3. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis( anemia)
C. INTERVENSI
Dx 1 : Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
oksigen ke jaringan/ke sel
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam,perfusi ke
jaringan/ke sel efektif
Kriteria hasil :
- Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban)
- Tidak terdapat kebiruan pada kulit
- CRT dalam batas normal (kembali dalam kurun waktu kurang dari 2 detik)
Intervensi :
1. Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.
R: Kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan, kemungkinan
menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta.
2. Lakukan pemeriksaan fisik CRT dengan menekan kuku pasien.
R: Keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang
dari 2 dapat menandakan anemia.
3. Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan
pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).
R: Mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya janin berespon
pada penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan
gerakan.
4. Catat kehilangan darah ibu dan adanya kontraksi uterus.
R: Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi
mungkin tidak efektif dalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan
darah ibu secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.
5. Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiri
R: Menghilangkan tekanan vena kava inferior dan meningkatkan sirkulasi
plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.
6. Kolaborasi dalam pemberian oksigen pada klien
R: Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin, sehingga
kapasitas oksigen yang dibawa janin meningkat.

Dx 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


mual, muntah.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24jam diharapkan
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Berat badan klien dalam batas normal
- Klien tidak mengalami mual-muntah
- Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan
Intervensi
1. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet pranatal dan
suplemen vitamin atau zat besi setiap hari.
R: Materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang.
2. Evaluasi motivasi atau sikap dengan mendengar keterangan klien dan
meminta umpan balik tentang informasi yang telah diberikan.
R: Bila klien telah termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lebih
lanjut atau intervensi lain mungkin dapat diindikasikan.
3. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang
tabu selama kehamilan.
R: Dapat menunjukkan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan
kesehatan. Sebagai contoh beberapa budaya menolak zat besi, meyakini
bahwa ini mengeraskan tulang ibu dan membuat sulit melahirkan.
4. Perhatikan adanya pika atau ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk memakannya.
R: Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkan
pada kebutuhan psikologis,fenomena budaya, respon terhadap lapar,
dan/atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
5. Timbang berat badan klien
R: Ketidakadekuatan penambahan berat badan pranatal dan/atau di bawah
berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan risiko reetardasi
pertumbuhan intrauterin (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir
rendah.
6. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual muntah.
R: Mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status
nutrisi pranatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
7. Pantau kadar hemoglobin (Hb)/hematokrit (Ht).
R: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb kurang dari 12 g/dL atau
kadar Ht kurang atau sama dengan 37 % dipertimbangkan anemia pada
trimester pertama.
8. Kolaborasi sesuai indikasi (misalnya, pada ahli gizi)
R: Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi.
Dx 3 : keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
pasien dapat beraktivitas dengan baik.
Kriteria hasil :
- Pasien tidak mengeluh lemah dan lelah
Intervensi :
1. Identifikasi status nutrisi
R : mengetahui kekurangan nutrisi klien
2. Timbang berta badan
R : Mengetahui intervesi yang tepat dalam pemberian nutrisi
3. Berikan suplemen
R : suplemen dapat meningkatkan nutrisi dan mencegah penururan status
nutrisi klien
4. Jelaskan pentingnya melakukan aktifitas fisik/olah raga
R : Memperlancar peredaraan darah
5. Promosikan asupan gizi yang cukup
R : klien akan memerlukan asupan lemak,karbohidrat,protein,vitamin dan
mineral yang seimbang untuk memberi sumber energi

D. EVALUASI
1. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan tidak adanya mual muntah
2. Tidak terdapat perubahan karakteristik pada kulit(rambut, kuku,dan
kelembapan)
3. Pasien dapat beraktivitas dengan baik dengan tidak mengeluh lemah dan lelah
4. Tidak adanya risiko cedera pada janin dengan tinggi fundus sesuai kehamilan
5. Pengetahuan pasien mengenai anemia menjadi adekuat dengan mengikuti
tindakan dan prosedur perawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

Herdman, T.Heather (2015). NANDA International Inc nursing diagnoses:


definitions & classification. Jakarta

Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Prawirahardjo,Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.


http://www.satujam.com/askep-anemia/

Wilkinson Judith M & Green Carol J : Rencana Asuhan Keperawatan Maternal &
Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC ; 2012
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
MASDA OLLONG
(14420182057)

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
YUSIN WABULA
(14420182055)

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
DWI FAISYAH
(14420182111)

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
RAHMAN EFENDI NEPA
(1442018 )

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
ANDI WIRNA NINGSI
(1442018 )

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
FADLIAH ARISTA
(1442018 )

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh :
DIAN WAHYUNI ZIHAD
(1442018 )

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

Anda mungkin juga menyukai