PENDAHULUAN
Kebutuhan akan listrik pada saat sekarang ini sudah sangat tinggi. Hal ini
didorong oleh banyak hal. Baik itu karena perkembangan teknologi yang semakin
ataupun lain-lain. Jadi jika dilihat dari dengan kebutuhan yang semakin
meningkat, secara bersamaan kebutuhan akan bahan bakar yang digunakan pada
pembangkit listrik juga akan semakin banyak dibutuhkan, dimana bahan utama
Sebagai mana yang kita ketahui, cadangan bahan fosil di bumi sekarang
sudah sangat tipis. Oleh karena itu perlu sebuah langkah yaitu konservasi energi.
bahan fosil bumi, mengurangi dampak pemanasan global, dan hal positif lainnya.
Walaupun manfaat ini tidak secara signifikan memberikan dampak pada dunia,
tetapi jika langkah ini dilakukan oleh banyak pihak, maka kita dapat membantu
dalam program konservasi energi yang bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
Oleh karena itu, untuk mengaplikaskan program konservasi energi ini, kami
membuat sebuah pembangkit untuk skala kecil yang dapat menghidupkan sebuah
lampu, ataupun daya yang dibangkitkan dapat disimpan pada sebuah baterai,
sehingga dapat digunakan untuk sebuah peralatan listrik dengan daya yang kecil.
Yang kemudian pembangkit ini akan dikembangkan untuk dapat digunakan pada
sebagai tampat penampungan air, yang manna bejana pertama letakkan lebih
tinggi dari bejana lainnya sekitar satu meter. Bejana pertama kemudian akan
diberikan lubang pada bagian tepi bawah, yang mana pada bagian ini akan
berfungsi sebagai tempat keluarnya air, yang mana air yang keluar ini akan
Kemudian air pemutar turbin yang terbuang akan ditampung dalam bejana kedua,
yang kemudian dari bejana ini, kita akan menghisap air dengan menggunakan
pipa. Jadi pipa ini akan mengalirkan air dari pipa kedua ke pipa pertama secara
dengan volume air yang keluar dari bejana pertama. Jadi konsep pada pembangkit
ini yaitu dengan mengbunakan dua bejana, dan dengan volume air yang tetap,
dapat membangkitkan daya listrik secara terus menerus. Desain turbin yang
air sehingga dapat berputar lebih cepat dan menghasilkan torque semaksimal
mungkin.
kami, diharapkan kami dapat membuat sebuah pembangkit listrik tenaga pico
hydro (PLTPH) ini. Selain itu juga diharapkan dapat membantu supaya dapat
1.4 TUJUAN
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. TEORI
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang diam,
sehingga ketika bergerak akan berubah dari diam menjadi energy gerak. Energi
potensial memiliki beberapa jenis, diantaranya:
1. Energi potensial gravitasi, yaitu energy yang dimiliki suatu benda yang
dipengaruhi oleh massa, tinggi, dan konstanta grafitasi, yaitu berupa
percepatan. Dimana semakin tinggi nilai-nilai tersebut, maka semakin tinggi
pula kecepatan jatuhnya ke pusat grafitasi.
2. Energi potensial listrik, yaitu energi listrik disimpan dalam baterai dalam
unsur kimia baterai mengandung. Satu terminal baterai memiliki sebuah
elemen yang memungkinkan elektron mengalir dari itu, sementara terminal
lain memiliki unsur yang siap menerima elektron. Sebuah baterai akhirnya
berhenti bekerja karena bahan kimia bisa digunakan.
3. Energi potensial kimia, yaitu energi kimia yang terperangkap dalam ikatan
kimia. Ini adalah komponen dari energi yang dapat dilepaskan ketika molekul
berinteraksi selama reaksi kimia. Ini termasuk bahan bakar fosil seperti batu
bara, minyak, gas alam dan kayu. Bahan kimia yang terdiri dari molekul, yang
terdiri dari atom, yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron untuk tujuan
praktis. Elektron berada dalam gerakan konstan mengelilingi proton dan
neutron dalam inti. Gerak elektron yang terlibat dengan menciptakan ikatan
kimia molekul.
4. Energi potensial panas, thermal atau energi panas dalam segala hal.
Bahkan sesuatu yang terasa dingin seperti es batu masih memiliki panas.
Molekul-molekul dari semua materi bergerak bahkan sebagai bagian dari
solid. Selama suhu material di atas nol mutlak, yaitu -459 derajat Fahrenheit,
memiliki panas. Jenis ini panas masih dianggap disimpan karena tidak
melibatkan gerakan yang dapat kita lihat.
6. Jenis Energi potensial Elastis - energi elastis adalah energi internal cairan
atau padat yang dapat dikonversi menjadi energi mekanik untuk melakukan
pekerjaan. Sebuah bola memantul, mata air, anyaman trampolin, dan piston
hidrolik semua memiliki energi elastis. Bola, musim semi, dan trampolin
semua padatan yang dapat menyimpan energi. Piston berisi udara baik
dikompresi atau cairan lain seperti minyak rem di rem mobil yang menyimpan
energi
1. MEKANIKA FLUIDA
a. Fluida Dinamis
Fluida adalah segala zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan gas. Fluida
dinamis adalah ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan bergerak.
Fluida terdiri atas fluida ideal dan fluida sejati:
1. Sifat-sifat fluida ideal:
Tidak kompresibel (tak termampatkan)
Artinya tidak mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan saat
mengalir.
Tunak (steady)
Artinya kecepatan aliran fluida pada suatu titik mempunyai kelajuan konstan.
Tidak kental (non-viscous)
Artinya tidak mengalami gaya gesekan ketika mengalir.
Aliran garis arus (streamline)
Artinya fluida mengalir dalam garis lurus lengkung yang jelas ujung dan
pangkalnya.
2. PERSAMAAN KONTINUITAS
Debit aliran adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir
melalui suatu penampang dalam waktu tertentu.
Q=V/t
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume fluida (m3)
t = waktu (s)
Persamaan kontinuitas menjelaskan bahwa massa fluida yang masuk ke
dalam suatu penampang akan keluar di ujung penampang lain dengan massa yang
sama. Oleh karena itu, debit fluida di seluruh titik penampang adalah sama.
Q1 = Q2 = … A1v1 = A2v2 = …
Debit aliran dapat membangkitkan suatu daya oleh energi potensial fluida
dari suatu ketinggian.
P = ρQgh
P = daya (W)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit aliran fluida (m3/s)
h = ketinggian aliran fluida (m)
3. HUKUM BERNOULLI
Tekanan fluida dan kelajuan fluida pada pipa mendatar dijelaskan oleh
Azas Bernoulli.
Pada pipa mendatar, tekanan fluida terbesar ada pada bagian yang kelajuan
airnya paling kecil (diameter melebar). Dan pada pipa mendatar, tekanan fluida
terkecil ada pada bagian yang kelajuan airnya paling besar (diameter menyempit).
Hukum/persamaan Bernoulli menyatakan: Jumlah dari tekanan, energi
kinetik per volume, dan energi potensial per volume memiliki nilai yang sama
pada tiap titik di sepanjang suatu garis arus.
2. GENERATOR
Generator merupakan salah satu mesin listrik yang mengubah energi gerak
atau mekanik menjadi energi listrik. generator terdiri dari generator sinkron dan
generator asinkron. Generator yang menghasilkan listrik bolak – balik (AC)
disebut juga dengan generator sinkron. Generator yang menghasilkan listrik
searah (DC) disebut juga dengan generator asinkron. Secara umum generator yang
digunakan untuk menghasilkan listrik berjenis generator sinkron. (Zuhal, 1993)
Keterangan :
E = tegangan induksi (V)
Φ = fluks magnet (webs / m2)
Banyaknya garis – garis gaya magnet yang memiliki kerapatan fluks magnet B
menembus suatu permukaan dengan luas sebesar A, persamaannya dituliskan
dalam bentuk :
dΦ = B dA, sehingga
𝐵𝑑𝐴
E = 𝑑𝑡
Untuk dapat melihat usaha yang diperlukan muatan q untuk bergerak dari
satu ujung ke ujung lain sepanjang I pada batang konduktor di bawah pengaruh
medan listrik akibat gaya yang diterima electron. Usaha yang dilakukan muatan q
adalah :
W = gaya x jarak = B q v x l
Karena GGL sama dengan usaha yang dilakukan pada setiap muatan
(W/q), maka besarnya GGL yaitu :
E=Blv
Untuk menentukan GGL dapat juga dilakukan dengan menganggap batang
konduktor bergerak sejauh dx = v dt dalam medan magnet, maka luasan fluks
magnet yang berubah akibat gerakan tersebut adalah sebesar dA = I v dt. GGL
induksi sama dengan perubahan fluks persatuan waktu, sehingga diperoleh :
E = B l v dt / dt= B l v
Sedangkan kecepatan dapat dituliskan :
v = v﬩ sin ɵ
Besarnya v﬩ = ωr dan ɵ = ωt, maka GGL induksi dapat dituliskan menjadi :
E = B l ω r sin ωt
E = B a f sin ωt
dengan
A = luas kumparan (m2)
ω = 2πf = frekuensi putaran generator (rpm)
Untuk memperbesar GGL yang dihasilkan dapat dilakukan dengan cara
menambah jumlah lilitan atau kumparan dan jumlah kutub magnet. Jika kumparan
konduktor terdiri dari N lilitan dan jumlah pasang kutubnya adalah P, maka
besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E = N P B A f sin ωt
Pada pemakaina praktis, banyak faktor yang mempengaruhi kinerja sebuah
generator. Faktor – faktor tersebut antara lain : faktor bentuk, faktor lilitan, faktor
celah udara dan sebagainya. Untuk menentukan besarnya tegangan keluaran
generator, beberapa pendekatan dilakukan,persamaan berikut dapat digunakan
sebagai salah satu rumus pendekatan dalam pemakaian praktis.
E = 4 fb fw f N Φ
Keterangan :
fb = faktor bentuk
fw = faktor lilitan
f = frekuensi listrik (Hz)
Φ = fluks magnet (webs / m2)
N = jumlah lilitan
Besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan atau daya tertentu dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
𝑃
T =𝜔
(Nurtjahjomulyo, 2010)
3. INVERTER
Inverter, struktur inverter memperlihatkan bahwa inverter dengan
transistor yang menghasilkan daya dengan arus bolak-balik (AC) dengan
frekuensi dari sumber komersial yaitu (50Hz atau 60Hz). Sirkuit inverter terdiri
dari tiga bagian, bagian pertama sebuah sirkuit yang terbentuk dari sirkuit
konverter (yang mengubah sumber AC komersial menjadi arus searah (DC) dan
menghilangkan riak (ripple) pada out-put DC. Bagian kedua adalah sirkuit
inverter yang mengubah arus searah menjadi arus AC tiga phase dengan frekuensi
beragam (dapat distel) kedua sirkuit ini disebut sirkuit utama. Bagian ketiga
adalah sebuah sirkuit kontrol berfungsi sebagai pengontrol sirkuit utama.
Gabungan keseluruhan sirkuit ini disebut unit inverter. Terjadinya arus searah
(DC), Inverter adalah piranti yang membuat AC dari DC
Jadi dari inverter ini, jika generator yang digunakan adalah generator dc.
Maka perlu digunakan inverter sehingga memungkinkan daya dari generator
langsung dihubungkan ke beban.
METODE PENELITIAN
Pada tugas akhir ini yang menjadi objek penelitian adalah analisis
pengujian pembangkit listrik tenaga ombak pico hydro dengan menggunakan
energi potensial air.
Tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Mulai
Studi Literatur
Perancangan PLTPH
Pengujian
Analisis Hasil
3.1.4 Pengujian
Setelah membuat perancangan prototipe PLTPH sistem dua bejana ini,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengujian pada pembangkit ini.
Setelah hasil analisa didapatkan maka akan ditarik sebuah kesimpulan dari
hasil analisa terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Pico Hydro (PLTPH) sistem dua
bejana. Setelah itu, maka dilakukan penulisan laporan dari penelitian yang telah
dilakukan.
Adapun alat dan bahan utama yang digunakan dalam kegiatan penelitian
tugas akhir ini ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini: