Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HORMONE REPLACEMENT THERAPY


KESEHATAN REPRODUKSI KB
DOSEN PENGAMPU : ESTY PUJI RAHAYU, S.ST.,M.PH.

NAMA KELOMPOK :

1. Rezza Ariyani (1250017063)


2. Alfirza Risnawati (1250017065)
3. Lutvia Hamida Ramadhani (1250017066)
4. Ika Sri Lestari (1250017067)
5. Siti Fitriatul Halimah (1250017068)
6. Rahmatika Dini Amalia (1250017069)
7. Vivi Handayani (1250017070)
8. Marissa Izmi Pramesti (1250017071)
9. Putri Dewi Stevani Rahmawati (1250017072)

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok dua ucapkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga kelompok lima bisa menyelesaikan tugas
yang di berikan ibu Ratna. Ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam kelompok dua
mohonkan kepada Allah SWT semoga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan contoh dan suri teladan bagi manusia untuk keselamatan di
dunia dan akhirat.
Tugas ini membahas tentang “Hormone Replacement Therapy”. Harapan
kelompok tiga adalah agar tugas “Hormone Replacement Therapy” dapat
memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dalam upaya menambahkan
pengetahuan tentang tindakan bidan pada Ibu yang sudah menopause.
Kelompok tiga menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kelompok lima mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan penulis mohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam pembuatan tugas ini.

Surabaya, 29 September 2017

Kelompok Tiga

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

Latar belakang .................................................................................... 1

Rumusan masalah ............................................................................... 2

Tujuan ................................................................................................. 2

Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 HORMONE REPLACEMENT THERAPY ............................... 3

2.2 Penggunaan Hormone HRT ........................................................ 3

2.3 Kontraindikasi umum .................................................................. 7

2.4 Efek samping HRT ...................................................................... 7

2.5 Petunjuk Praktis penggunaan HRT ............................................. 8

2.6 Keputusan untuk menggunakan HRT ......................................... 9

2.7 Konseling yang efektif untuk penggunaan HRT ......................... 10

BAB III PENUTUPAN ............................................................................... 13

3.1Kesimpulan .................................................................................. 13

3.2 Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

i ii
1. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi seorang tenaga medis, mengetahui obat-obatan adalah hal penting, sebelum
memulai pelayanan dimasyarakat sebagai tanggung jawabnya.
Manusia adalah salah satu sasaran praktik keperawatan, dimana manusia tesebut
membutuhkan palayanan dari seorang tenaga kesehatan secara maksimal, oleh karena
itu seorang tenaga kesehatan juga dituntut untuk lebih memahami kebutuhan akan obat-
obatan bagi manusia yang membutuhkan demi memperbaiki status kesehatannya.
1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud antipiretika?

1.2.2 Bagaimana proses interaksi obat antipiretik selama metabolisme ?

1.2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi proses metabolisme obat ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami dengan benar apa itu obat anti piretika
1.3.2 Dapat mengetahui bagaimana cara interaksi obat anti piretika selama
proses metabolisme
1.3.3 Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi proses metabolism obat

1
2. BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Obat antipiretik adalah obat atau zat-zat yang dapat menurunkan suhu
badan pada keadaan demam. Pada umumnya demam adalah suatu gejala dan
bukan merupakan suatu penyakit tersendiri. Oleh sebab itu pembahasan
antipirretik secara khusus jarang ada, pada umunya pembahasan antipiretik ada
pada pembahasa obat antinyeri (atau analgesic)

2.2 Individual
Obat yang memiliki antipiretik antara lain :

1. Paracetamol : Asetaminopen, Panadol, Tylenol, Tempra, Nipe

Paracetamol merupakan derivat-asetanilida, adalah metabolit dari


fenasetin, yang dahulu banyak digunakan sebagai analgetik, tetapi pada
tahun 1978 telah ditarik dari peredaran karena efek sampingnya
(nefrotoksisitas dan karsinogen).

Khasiat paracetamol antara lain sebagai analgetik (nyeri ringan sampai


sedang) dan antipiretik tetapi tidak anti radang. Dewasa ini pada umumnya
dianggap sebagai zat anti nyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi
(pengobatan mandiri).

Efek samping jarang terjadi antara lain reaksi hipersensitivitas dan


kelainan darah. Pada penggunaan kronis dari 3-4 gram sehari dapat terjadi
kerusakan hati, pada dosis 6 gram mengakibatkan necrosis hati yang tidak
reversibel. Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman,
juga selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu.

2
Dosis ;

Untuk nyeri dan demam

a. Oral 2-3x sehari 0,5-1 gram, maximum 4 gram per hari, pada
gangguan kronis maksimum 2,5 gram per hari, anak-anak 4-6x
10mg/kg BB, yakni rata-rata usia 3-12 bulan 60mg, 1-4 tahun
120-180mg,4-6 th 180mg, 7-12 th 240-360mg, 4-6x sehari.
b. Rectal 20mg/kg setiap kali, dewasa 4x sehari 0,5-1 gram.
Anak-anak usia 3-12 bulan 2-3x 120mg, 1-4 th 2-3x 240mg, 4-
6 th 4x 240mg, dan 7-12th 2-3x 0,5 g.

2. Asam Asetilsalisilat ; asetosal, Aspirin, Cafenol, Naspro

Asetosal adalah obat anti nyeri tertua (1899), yang sampai kini paling
banyak digunakan di dunia. Zat ini juga berkhasiat anti-demam kuat.

Efek samping yang paling sering terjadi berupa iritasi mukosa


lambung dengan resiko tukak lambung dan perdarahan samar.
Penyebabnya adalah sifat asam dari asetosal, yang dapat dikurangi dengan
kombinasi dengan suatu antasidum (MgO, alumuniumhidroksida,
CaCO3atau garam kalsiumnya (carbasalat, Ascal).

Pada dosis besar, faktor lain memegang peranan yakni hilangnya efek
pelindung dari prostasiklin terhadap mukosa lambung. Selain itu asetosal
menimbulkan efek –efek spesifik, seperti reaksi alergi kulit dan tinnitus
(telinga mendengung) pada dosis lebih tinggi. Efek yang lebih serius
adalah kejang-kejang bronki hebat pada pasien asma meski dalam dosis
kecil dapat mengakibatkan serangan.

Anak-anak kecil yang menderita cacar air atau flu/ salesma sebaiknya
jangan diberikan asetosal melainkan parasetamol, karena beresiko

3
terhadap syndrom grey yang berbahaya. Syndrom ini bercirikan muntah
hebat, termangu-mangu, gangguan pernafasan, konvulsi dan adakalanya
koma.

Wanita hamil tidak dianjurkan menggunakan asetosal dalam dosis


tinggi, terutama pada triwulan terakhir dan sebelum persalinan, karena
lama kehamilan dan persalinan dapat diperpanjang, juga kecenderungan
perdarahan meningkat.

Dosis ;

a. Pada nyeri dan demam oral dewasa 4x 0,5-1g setelah makan,


maksimum 4g sehari, anak-anak sampai 1th 10mg/kgBB 3-4x
sehari, 1-12th 4-6x, diatas 12th 4x 320-500mg, maksimum 2g per
hari
b. Rectal dewasa 4x 0,5-1gr, anak-anak sampai 2th 2x 20mg/kgBB,
diatas 2th 3x 20mg/kgBB

2.3 Interaksi obat terhadap metabolism

2.1.1 Asetosal :

a. Asetosal memperkuat daya kerja antikoagulan, antideabetik oral, dan


metotreksat.
b. Asetosal menyebabkan efek obat encok probensial dan sulfinpirazon
berkurang, begitupula diuretik furosemid dan spironolakton
c. Sedangkan kerja analgetik asetosal diperkuat oleh kodein dan d-
propoksifen.
d. Alkohol menyebabkan peningkatan resiko perdarahan lambung-usus,
karena efek antitrombotisnya yang mengakibatkan resiko perdarahan
meningkat

4
2.1.2 Paracetamol : Pada dosis tinggi dapat memperkuat efek antikoagulansia,
dan pada dosis biasa tidak interaktif.

a. Paracetamol dapat menyebabkan masa paruh kloramfenikol menjadi


sangat panjang.
b. Kombinasi dengan obat AIDS zidovudin meningkatkan akan resiko
neutropenia

2.4 Faktor yang mempengaruhi metabolism obat


Pada umumnya obat dimetabolisme oleh enzim mikrosom di retikulum
endoplasma sel hati. Pada proses metabolisme, molekul obat dapat berubah sifat
antara lain menjadi lebih polar (mudah larut air). Metabolit yang lebih polar ini
menjadi tidak larut dalam lemak sehingga mudah diekskresikan melalui ginjal.
Metabolit obat dapat lebih aktif dari obat asal (bio-aktivasi), tidak atau berkurang
aktif (detoksifikasi atau bio-inaktivasi) atau sama aktivitasnya. Proses metabolisme ini
sangat memegang peranan penting dalam mengakhiri efek obat.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi metabolisme obat :
1. Fugsi hati, metabolisme dapat berlangsung lebih cepat atau lambat, sehingga
efek obat akan menjadi lebih kuat atau lemah dari apa yang diharapkan
2. Usia, pada bayi metabolismenya lebih lambat
3. Faktor genetik (keturunan), ada orang yang memiliki faktor genetik tertentu
yang dapat menimbulkan perbedaan khasiat obat pada pasien
4. Adanya pemakaian obat lain secara bersamaan, dapat mempercepat
metabolisme (induksi enzim) atau memperlambat metabolisme (inhibisi
enzim)

5
3 BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, obat antipiretik adalah
obat atau senyawa yang dipergunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau nyeri
dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi.

1.2 Saran
Mengingat masalah yang dibahas diatas adalah obat antipiretik, maka sebagai
calon-calon tenaga medis yang masih menuntut ilmu haruslah kita terus belajar untuk
lebih memahami tentang obat-obatan, baik obat antipiretik maupun yang lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
ISFI.2005.ISO Indonesia.PT Anem kosong.Jakarta

H.T.Tan,Drs dan Raharja,Kirana,Drs.1993.Swamedikasi.DepKes RI

DEPKES.2000.IONI.CV sagung Seto.Jakarta

H.T.Tan,Drs dan Raharja,Kirana,Drs.2011.Obat-obat penting.PT Elex Media


Komputindo.Jakarta

Buku pelajaran Farmakologi untuk SMF.1994.Bakti Husada

Buku Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai