Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANGGA SEBASTIAN BIRING

NIM : 041611133185
KELAS : AGAMA KRISTEN II

HUKUM TAURAT

Sebelum Tuhan Yesus menyampaikan hukum Taurat, Dia memperkenalkan diri kepada Musa
sebagai YHWH. Disini, Allah mengikat diri dengan bangsa Israel melalui sebuah perjanjian.
Perjanjian tersebut berisi tindakan penyelamatan yang dilakukan Tuhan kepada Israel. Bangsa
Israel dituntut untuk mentaati seluruh perjanjian tersebut.

Setelah itu, barulah dituliskan oleh nabi Musa pada dua loh batu. Perintah taurat satu hingga
empat tertulis dalam loh batu satu. Sedangkan yang kelima hingga kesepuluh tertulis pada loh
batu dua. Sepuluh Perintah taurat terdapat dalam dua Kitab Perjanjian Lama. Pertama,
Keluaran 20:2-17. Kedua, Ulangan 5:6-21. Sepuluh Perintah Taurat tersebut tidak hanya
diberlakukan pada bangsa Israel. Namun, juga berlaku pada semua umat Kristiani. Berikut
adalah Perintah taurat beserta artinya:

1. Akulah Tuhan Allahmu, Jangan Ada Padamu allah Lain di Hadapan-Ku


Tulisan “allah” kecil menandakan allah yang palsu. Tuhan Allah tidak menghendaki kita untuk
memuja allah lain selain diri-Nya. Karena ada hukum Taurat Ialah yang menciptakan langit
dan bumi. Jadi, kepada-Nya lah kita berkenan. Bukan kepada benda-benda gaib atau kekuatan
mistis. Keluaran 20:2-3 “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah
Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Arti hukum
Allah yang pertama:

Perkataan “ada padamu allah” memiliki arti bahwa kita tidak boleh meletakkan diri,
menyandarkan diri, dan berharap pada kuasa lain. Karena kita sudah memiliki satu Allah. Yaitu
Bapa yang ada di Sorga. Dialah satu-satunya Allah yang patut kita sembah dan muliakan. Dia
Allah yang hidup yang membawa kita pada pembebasan.

Jadilah Anak Tuhan yang sejati. Jangan percaya pada kekuatan-kekuatan lain. Apalagi jika
kamu harus meminta bantuan “mbah dukun” untuk memperoleh keselamatan hidup. Mintalah
kepada Tuhan, maka akan diberikan juga padamu. Namun, banyak kasus pemujaan berhala
yang masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dpaat kita lihat dari banyaknya agama yang tidak
mempercayai adanya Tuhan. Bahkan masih ada orang yang menjadi seorang Atheis atau
Agnostik. Padahal, kita sudah hidup di zaman yang modern.

2. Jangan Membuat Bagimu Patung yang Menyerupai Apapun yang Ada di


Langit, di Bumi, dan di Dalam Bumi
Pada zaman dahulu, banyak kekuatan mistis yang masih dipercayai oleh masyarakat. Hal ini
juga berlaku hingga sekarang. Terutama di hukum Taurat pedalaman. Mereka masih sering
menyembah pohon, batu, dan patung-patung. Mereka percaya kalau peran Gereja dalam
masyarakat tersebut mampu memberikan perlindungan, keselamatan, dan kesejahteraan pada
penduduk setempat.
Penyembahan patung merupakan perbuatan menyimpang. Tidak dikehendaki oleh Tuhan
Allah. Namun, manusia sangat mudah digoda oleh pacaran beda agama menurut Kristen dalam
aksi kekuatan jahat. Seperti yang terjadi pada bangsa Israel. Mereka menyembah patung Dewi
Kesuburan Astarte dalam rupa wanita telanjang. Patung ini digunakan sebagai “jampi” untuk
meminta hasil panen yang baik dan merangsang kehamilan.

Keluaran 20:4-6 “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku
menujukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.”

Arti dari perkataan dalam Kitab Suci di atas, antara lain:

 Dilarang mematungkan Allah dengan cara atau bentuk apapun itu.


 Tidak melakukan kebaktian dengan cara yang salah. Misalnya sambil tiduran, main hp.
 Dilarang menyembah berhala, terutama kepada patung, pohon, dan benda gaib lainnya.

3. Jangan Menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan Sembarangan


Keluaran 3:14 “Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya:
“Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku
kepadamu.”

Maksud perintah Tuhan yang ketiga, antara lain:

 Perintah yang ketiga ini sebagai pemberitahuan bahwa kita harus menghormati Tuhan.
Kita harus menjaga kekudusan nama Tuhan. Sebutlah nama Tuhan di saat yang tepat,
misalnya saat kita berdoa. Jangan pula menyebut nama Tuhan saat kita melakukan
perbuatan dosa, dengan simbol Kristen menjadi arti yang penting dalam hidup kita.
 Sebagai umat Kristen, kita selalu dituntut untuk melindungi nama Tuhan. Terutama dalam
segala bentuk penyalahgunaan. Jangan pernah menggunakan nama Tuhan untuk
keuntungan diri sendiri. Utamakanlah untuk melakukan segala sesuatu demi kemuliaan
nama Tuhan.

Sepuluh Perintah Taurat dikenal juga dengan sepuluh Firman Tuhan. Artinya ialah satu
kumpulan yang berisi tentang etika yang harus dilakukan dalam menjalankan hidup
sebagai Kristen. Sepuluh Perintah Taurat ini disampaikan Allah kepada bangsa Israel
melalui Nabi Musa. Pada zaman dulu, bangsa Israel terus menerus diperbudak oleh Mesir.
Karena kasih-Nya, Yesus datang untuk menolong bangsa Israel. Hingga pada akhirnya,
bangsa Israel masih melihat mujizat Tuhan Yesus dalam keluar dari tanah Mesir dan bebas
dari namanya perbudakan.
4. Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Sabat / Hari Tuhan
Ulangan 5:15 “Sebab haruslah kau ingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan
engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan
yang teracung; itulah sebabnya Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan Hari
Sabat.”

Maksud dari perkataan tersebut, antara lain:

 Kita sebagai umat Kristiani menyediakan waktu yang dikhususkan untuk Tuhan.
 Menyediakan waktu untuk merenungkan makna dan tujuan hidup kita di hadapan Tuhan
agar kita dapat menemukan rancangan atau renungan Tuhan didalamnya.
 Jangan lupa untuk pergi beribadah dan melakukan cara berdoa yang benar dengan setiap
hari dan setiap minggu. Selain itu, ikutilah kegiatan keagamaan untuk menguduskan nama
Tuhan.

Keluaran 20:8-11 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau akan
bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat, TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau
anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau
orang asing yang di tempat kediamananmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; Itulah sebabnya
TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

5. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu


Kita dituntut untuk menghormati sesama manusia. Namun, sesama pertama yang perlu kita
hormati adalah kedua orang tua. Mengapa?

 Karena merekalah yang telah berjasa membesarkan kita hingga sekarang. Mereka yang
telah berjuang untuk menafkahi dan memenuhi apa yang kita inginkan.
 Orang tua adalah orang yang paling mengerti kondisi kita.
 Kedua orang tua diutus Allah untuk merawat anaknya. Mereka memenuhi apa yang
diperintahkan Allah kepadanya. Maka dari itu, kita harus menghormati orang tua dengan
sungguh-sungguh.
 Orang tua adalah orang yang pertama kali berhubungan dengan kita sewaktu kita
dilahirkan.

Namun, pada zaman sekarang, banyak anak yang kurang menghormati kedua orang tuanya.
Mereka berkata kasar dan membohongi kedua orang tua untuk kesenangan sendiri. Apakah
kamu tipikal anak yang demikian? Jika “iya”, berubahlah. Ingatlah kalau orang tua telah sangat
berjasa dalam hidupmu saat ini.

Keluaran 20:12 “Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu.”
6. Jangan Membunuh
Makna kebangkitan Yesus dalam perkataan ini terdapat dalam Keluaran 20:13 “Jangan
Membunuh”. Apa yang harus kita lakukan pada perintah Tuhan yang keenam ini?

 Sebagai seorang Kristiani, kita harus menghargai hidup sesama kita yang lain. Kita
dituntut untuk tidak merencanakan perbuatan jahat untuk menghancurkan sesame.
 Jangan merencanakan pembunuhan yang disengaja maupun tidak disengaja.
 Menghindari melakukan perbuatan keras, apalagi jika perbuatan tersebut mematikan
sesame.
 Tidak melakukan tindakan euthanasia alias mempercepat kematian manusia untuk
menghilangkan kesakitan yang dideritanya. Hal ini hanya diizinkan jika orang yang
menderita kesakitan dan keluarga setuju untuk melakukan euthanasia.

Manusia adalah Anak Tuhan yang mulia. Manusia adalah rupa dan gambaran Tuhan Allah
sendiri. Walaupun temanmu kerap kali menyakiti hatimu, janganlah rencanakan perbuatan
jahat kepadanya. Melainkan ampunilah dia, seperti Allah telah mengampuni dosamu terlebih
dahulu. Matius 6:14-15 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang
di Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu
juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

7. Jangan Berzinah
Perintah Allah yang ketujuh ini terdapat dalam Kitab Keluaran 20:14 “Jangan Berzinah.” Apa
yang dikehendaki Allah kepada kita pada perintah yang ketujuh ini?

 Agar manusia selalu menjaga kesucian dirinya, termasuk menjaga kesucian tubuhnya.
Karena anggota tubuh kita digunakan untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Bukan
untuk melakukan perbuatan cabul alias seksual.
 Menjauhi perbuatan cabul. Karena perbuatan ini sangat dibenci oleh Tuhan. Terlebih lagi
jika keduanya belum terikat sebagai suami isteri.
 Jangan berzinah dengan orang lain. Terlebih lagi ketika kamu sudah berkeluarga.
Hormatilah pasanganmu, dan cintailah dia. Seperti yang telah kamu ucapkan dalam janji
pernikahan di hadapan Tuhan.
 Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang mengarah kepada pornografi.
Berkatalah sewajarnya tanpa mengandung unsur yang tidak senonoh.
 Dilarang untuk mengingini isteri atau suami orang lain.

Perbuatan tentang zinah ini ditujukan kepada seluruh umat manusia. Terutama kepada mereka
yang berpacaran dan memiliki keluarga. Hormatilah pasanganmu. Dengan demikian, kamu
juga telah mengormati Tuhan. Karena pasanganmu itu adalah Anak Tuhan yang mulia.

Efesus 5:22-23 “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Karena suami
adalah kepala isteri, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan
tubuh.”
Efesus 5:25-26 “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat
dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman.”

8. Jangan Mencuri
Pernahkah kamu mencuri? Apa yang kamu curi? Sebagai manusia, kita kerap kali berpikir
kalau mencuri ialah perbuatan wajar. Apalagi makna paskah sangat menjadi penting dalam
bagi kehidupan kita. Kalau yang dicuri ialah barang-barang kecil. Misalnya uang Rp 2.000 atau
mengambil beng-beng dari kedai lalu lupa membayarnya.

Kita sering menyepelekan perintah yang kedelapan ini. Hal ini terbukti dari banyaknya
tindakan pencurian yang terjadi saat ini. Cara yang digunakan pun semakin modern. Barang
yang dicuri pun jumlahnya sangat besar. Apakah kamu tidak takut perbuatanmu akan dicatat
di buku dosa nanti?

Arti dari perintah “Jangan Mencuri”, antara lain:

 Kita harus selalu menghargai apa yang menjadi hak orang lain. Toh kamu juga mempunyai
hak yang nantinya kamu terima. Kamu hanya perlu bersabar saja
 Selalu mensyukuri apa yang kita miliki. Walaupun jumlah yang kita miliki tidak sebanding
dengan orang lain, senantiasalah untuk bersyukur
 Mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepadamu. Namun, kamu tidak selalu menerima
ini. Kamu sering membandingkan kepunyaanmu dengan orang lain. Bahkan kamu
berencana untuk mengambil milik orang dengan cara mencuri. JANGAN lakukan itu!
Syukuri apa yang ada. Masih banyak orang lain yang hidupnya jauh di bawah kamu.

9. Jangan Mengungkapkan Saksi Dusta Tentang Sesamamu


Perintah ini terdapat dalam Kitab Keluaran 20:16. Hal ini tidak hanya menyuruh kita untuk
tidak memfitnah. Namun, sejarah agama Kristen selalu mengingatkan juga selalu untuk
berkata jujur. Terutama jika kejujuran tersebut sangat dibutuhkan di meja pengadilan.
Sayangnya, banyak orang yang sangat sulit untuk jujur. Ia rela berbohong kepada dirinya
sendiri dan kepada orang lain. Hal ini dilakukan karena meterialitas. Ya, apalagi kalau bukan
uang.

Sebagai manusia, kita sering menjatuhkan sesama kita hanya demi uang. Kita merendahkan
nama baik dan martabatnya untuk barang berbentuk kertas tersebut. Yang paling parahnya, kita
sampai melupakan Tuhan yang selalu melihat dan mengamati perbuatan kita.

Perbuatan seperti apa yang dituntut dalam perintah Tuhan nomor sembilan ini?

 Selalu berkata jujur. Ingat, kejujuran itu mahal harganya. Biarlah kamu dibenci orang
karena kejujuran yang kamu lakukan. Dibenci oleh manusia lebih baik ketimbang dibenci
oleh Tuhan Allah
 Selalu menjaga dan memperjuangkan kebenaran. Tolaklah bayaran ketika seseorang
memintamu untuk berbohong. Uang itu dicari dengan cara yang benar, bukan dengan cara
licik seperti berbohong
 “Mulutmu adalah harimaumu”. Jagalah mulut kita sebaik-baiknya. Berkatalah apa adanya.
Jangan melebih-lebihkan atau menguranginya. Kalau kamu tidak menjaga mulutmu,
bukan hanya orang lain saja yang akan rugi. Akan tetapi, kamu juga akan dirugikan

Jagalah hubunganmu dengan sesama. Terutama yang berkaitan dengan nasib hidupnya.
Walaupun berkata jujur itu sangat sulit, berlatihlah dari sekarang. Ingat “Allah bisa karena
biasa”. Dengan membiasakan hidup jujur, maka ini akan menjadi kebiasaanmu hingga tua
nanti.

10. Jangan Mengingini Rumah Sesamamu, Jangan Mengingini Isterinya, Atau

Apapun yang Menjadi Milik Sesamamu


Perintah yang terakhir ini sifatnya batiniah, yaitu berkaitan dengan keinginan. Kalau kamu
tidak bisa menguasai diri atas keinginan dan hawa nafsumu, kamu tidak akan selamat.
Mengapa? Karena kamu harus tahu tujuan hidup orang Kristen dan tidak akan pernah puas atas
apa yang kamu miliki saat ini. Kamu selalu merasa kekurangan lagi dan lagi.

Yang harus dilakukan manusia pada perintah kesepuluh ini, antara lain:

 Mampu menguasai keinginan. Karena dengan demikian, kamu tidak akan pernah
bermaksud untuk menginginkan milik orang lain. Karena kamu telah bersyukur atas segala
sesuatu yang kamu miliki.
 Dapat menyeralaskan tindakan dengan kata hati nurani. Sebab kejahatan bukan hanya
sebuah tindakan saja. Namun, juga sesuatu yang berpangkal dari hati Nurani.
 Mampu mengasah moral. Karena kita tahu kalau mengingini milik sesama melanggar kode
etik.
 Dapat mengatur keinginan lahiriah maupun keinginan batiniah.

Namun, banyak manusia yang melanggar perintah Tuhan yang terakhir ini. Karena keegoisan
manusia dan sifatnya yang tidak mau kalah. Hingga manusia tersebut sering jatuh ke dalam
dosa.

Anda mungkin juga menyukai