Manajemen Operasional Dr. Antyo Pracoyo
Manajemen Operasional Dr. Antyo Pracoyo
Petunjuk Umum :
Berdo’alah sebelum Anda mengerjakan soal;
Bacalah soal dengan teliti, dan kerjakan dengan tepat;
Tidak diperkenankan menggunakan pensil;
Kumpulkan lembar soal dan jawaban, tanpa itu Anda tidak akan mendapat nilai;
Peserta ujian yang diketahui mencontek akan mendapatkan nilai 0 (nol) dan
dinyatakan gagal dalam ujian.
A. Jawaban ujian harus dalam bentuk tulisan tangan pada lembar jawaban yang disediakan
oleh Bagian Akademik MM.
SOAL UJIAN
1. Jakarta, CNBC Indonesia, 08 July 2019; 14:28 WIB - Deutsche Bank AG pada Minggu
(7/7/2019) akhirnya memutuskan untuk memangkas 18.000 karyawannya yang tersebar di
seluruh dunia hingga akhir 2022.
Pemotongan karyawan tersebut diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan perusahaan
(laba) dan juga harga saham perusahaan yang tertekan beberapa tahun terakhir. Manajemen
perusahaan mengatakan strategi restrukturisasi tersebut memakan biaya hingga EUR 7,4
miliar hingga akhir 2022, dikutip dari CNBC International.
Bank asal Jerman tersebut juga memproyeksi akan mengantongi rugi bersih sekitar EUR 2,8
miliar pada kuartal II-2019 atas dampak dari aksi tersebut.
Namun ke depannya, perusahaan mengestimasi pemangkasan tersebut dapat menekan beban
perusahaan hingga EUR 17 miliar atau setara US$ 19 miliar (Rp 269,8 triliun, kurs Rp
14.200/US$) dalam beberapa tahun ke depan.
Lebih lanjut, pengumuman tersebut juga diiringi dengan pengunduran diri sukarela Chief
Investment Banking Garth Ritchie. Sumber CNBC International juga memberitahu
bahwa Chief Regulatory Officer, Sylvie Matherat juga bersiap undur diri.
Dari grafik di atas terlihat bahwa harga saham perusahaan terus jatuh dalam beberapa tahun
terakhir, bahkan sempat menyentuh nilai terendah sepanjang sejarah pada 6 Juni 2019 (EUR
5,95).
Program MM IBS/Gaenap 2018/2019 Page 1
Harga saham perusahaan mulai pulih ketika CEO Deutsche Bank Christian Sewing
menegaskan adanya upaya 'pemotongan' untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Pada dasarnya, jatuhnya harga saham Deutsche Bank dalam beberapa tahun terakhir
diakibatkan oleh skandal yang terus menyelimuti bank terbesar asal Jerman tersebut.
Pada Januari 2017, perusahaan harus membayar penalti mencapai US$ 7,2 miliar pada
Departemen Kehakiman AS karena telah memberikan informasi yang menyesatkan kepada
investor terkait penjualan efek beragun aset properti (mortgage-backed securities) yang turut
menyebabkan krisis keuangan di AS pada 2008, dilansir CNBC International.
Tidak lama setelahnya, Deutsche Bank dikenakan denda sebesar US$ 630 juta atas tuduhan
pencucian uang di Rusia. Kemudian pada November 2018, kantor pusat perusahaan di
Frankfurt diserbu oleh jaksa penuntut Jerman sebagai bagian dari penyelidikan pencucian
uang, dilansir CNN International.
Namun, yang menjadi pernyataan investor, benarkah rencana restrukturisasi yang
mengakibatkan pemotongan karyawan besar-besaran dapat mendongkrak kinerja
perusahaan?
Pada dasarnya metode pemangkasan karyawan untuk membantu menekan biaya telah
dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Manajemen perusahaan menegaskan bahwa pemotongan kali ini akan menjadi yang terakhir,
meskipun jumlahnya memang yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan, dilansir CNBC
International.
Dalam dua dekade terakhir perusahaan telah memangkas sekitar 59.300 karyawannya.
Namun sejatinya jumlah karyawan perusahaan tidaklah banyak berkurang, justru bertambah.
Melansir laporan tahunan Deutsche Bank, di tahun 2000 total karyawan yang tercatat sekitar
89.800 orang, sedangkan tahun 2018 jumlah karyawan perusahaan mencapai 91.700 orang.
Investor cenderung tetap skeptis terhadap rencana restrukturisasi perusahaan kali ini,
mengingat belajar dari masa lalu performa keuangan perusahaan tidak banyak berubah.
Dalam beberapa tahun terakhir, total pemasukan perusahaan mengindikasikan tren
penurunan, bahkan di tahun 2015 perusahaan mengantongi kerugian hingga EUR 6,79 miliar
atau setara Rp 107,33 triliun.
Lebih lanjut, jika ditilik lebih detail, pemangkasan karyawan terbukti tidak mampu
mendongkrak penjualan. Pasalnya, jika dihitung jumlah pendapatan bersih per karyawan,
justru saat karyawan perusahaan banyak pemasukan yang diterima lebih besar.
Akankah tren yang sama muncul setelah rencana restrukturisasi berakhir di tahun 2022?
Sebagai informasi tambahan, Deutsche Bank juga memiliki cabang di Indonesia sejak tahun
1969. Sampai dengan akhir tahun 2015, Deutsche Bank di Indonesia memperkerjakan 281
karyawan permanen, 273 karyawan di cabang Jakarta dan 8 karyawan di cabang Surabaya.
Pertanyaannya:
a) Mengapa Sebuah Bank yang berusia 149 tahun harus memutuskan hubungan kerja
terbanyak?
b) Bagaimana cara untuk dapat mengendalikan proses pengembangan usaha terutama oleh
Induk usahanya di jerman?
c) Apakah upaya yang dilakukan oleh Bank ketika muncul perkembangan teknologi yang
semakin cepat?
d) Apakah kejadian ini disebabkan terjadinya disruption?
Kali ini perusahaan yang dia pimpin tersebut harus mengirim email perpisahan kepada
sebanyak 7% karyawannya, setelah mem-PHK 9% lainnya pada Juni tahun lalu yang diikuti
janji "Saya juga ingin menekankan bahwa kami harus melakukan (PHK) ini sekarang agar
tidak lagi melakukan (PHK) ini di kemudian hari."
Berkaca pada ingkarnya janji Musk kepada karyawannya tersebut, pasti timbul pertanyaan
tentang keberlangsungan sebuah perusahaan yang tidak memperdulikan masa depan aset
paling berharganya, yang artinya karyawan mereka.
Sebelum 2008, tercatat nilai pemecatan adalah 10% pada 2007, dilanjutkan dengan
pemangkasan pada 2008 sebanyak 25%.
Padahal, Tesla baru berdiri 5 tahun dan belum memiliki banyak produksi meskipun proses
pendanaannya sudah mencapai fase keempat dan kelimanya.
Selain memancing banyak cemooh karena isu kemanusiaan, kewajaran profesional, serta
ketidaksesuaian dengan kontrak, ternyata Tesla berhasil menyihir beberapa mantan
karyawannya yang dipecat hingga mampu bercerita positif terhadap mantan pemberi
kerjanya.
"Saya di-PHK dari Tesla kemarin dan meskipun itu menyakitkan (banget!), langkah
perusahaan itu benar. Saya tidak menyesal sudah memberikan seluruh kemampuan yang saya
punya dan ucapan selamat tinggal adalah kontribusi terakhir saya. Saya akan tetap
mendukung Tesla karena saya sudah melakukan bagian kerja saya di sana." ujar seorang
karyawan bernama Kevin.
Bahkan, Kevin dan beberapa karyawan lain sangat meyakini bahwa niat mulia Tesla
mewujudkan dunia ramah lingkungan tanpa energi fosil perlu diwujudkan dengan mem-PHK
dan mengorbankan dirinya.
Untuk lay-off pada 2018, Musk punya alasan mendasar PHK terkait dengan target
menggenjot produksi Tesla Model 3 sedan sebanyak 5.000 per pekan.
Memang Elon Musk punya alasan besar dalam PHK tersebut, yaitu memfokuskan pada unit
produksinya terutama untuk mengejar target produksi Model 3.
Bahkan, setelah menurunkan jumlah pegawainya 3.600-an orang (9% dari 40.000), jumlah
pegawainya langsung bertambah dari 36.400 orang menjadi 45.000 orang tidak sampai
pergantian tahun.
Model 3 merupakan tipe paling ekonomis dan paling massal yang dibuat Tesla.
Dari namanya saja, tercermin sudah ada dua model yang diluncurkan Musk dkk, yaitu Model
S yang paling prestisius dan Model X yang agak sangar karena idenya adalah crossover SUV.
Sebelum ketiganya, model prototype perusahaan adalah Tesla Roadster 2008, mobil sport
andalan perusahaan yang dana hasil penjualannya hingga 2012 digunakan untuk mendanai
seluruh programnya sekarang. Saat ini, Tesla Roadster sedang dikembangkan dan akan
diciptakan kembali pada 2020.
Ditinjau & diverifikasi oleh: Soal ujian ini dibuat oleh Tim
Pengajar :
Acuan Pembuatan Soal:
1. SAP / Silabus 8 - 14
2. Standar Prosedur ISO
( Dr. Rozi, SE., S.Pd.,M.BA Fin) ( Dr. Muhammad Yusuf)
Sekprodi MM Dosen Koordinator
Tanggal : 25 Juli 2019 Tanggal : 25 Juli 2019