Walter B. Cannon
bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,
tidak selalu sama sepanjang waktu.
Berubah perlahan
kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.
remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.
menjelang tua: kurang efisien/efektif.
Perubahan fungsi
di awal kehidupan proses perkembangan,
dan pada usia senja disebut proses penuaan.
perkembangan kapasitas makin baik,
proses penuaan mengurangi kapasitas
CAIRAN EKSTRASEL DAN INTRASEL
Transportasi
Perolehan sumber nutrien
Pembuangan sisa metabolisme
Kontrol oleh syaraf dan hormon
Reproduksi
TRANSPORTASI
CONTOH:
respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
FUNGSI PENYANGGA O2 HEMOGLOBIN
Paru-paru: Hb mengikat O2
Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
Penentu: sifat kimia hemoglobin
CO2 ADALAH SISA UTAMA OXIDASI SEL
CO2 merangsang pusat pernafasan
nafas cepat dan dalam CO2 dibuang
menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
BARORESEPTOR:
a. karotid dan arkus aorta
TD NAIK BARORESEPTOR
DIRANGSANG PUSAT VASOMOTOR
DITEKAN SIMPATIS ↓
pembuluh arteriol melebar
kekuatan pompa jantung berkurang
tekanan darah turun
Pembuangan sisa metabolik
PARU-PARU
CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
GINJAL
sisa metabolisme sel: asam urat, urea
kelebihan air dan ion
KULIT
air, mineral
Pengaturan fungsi
SYARAF:
Sensoris: panca indera
Pusat: otak dan medulla spinalis
Motorik: pelaksana keinginan
Otonom: kontrol bawah sadar
HORMON: MENGATUR METABOLISME
tiroid, insulin, paratiroid
kortisol, aldosteron
Reproduksi
PENERUSAN KEHIDUPAN
PENGGANTI GENERASI YANG MENJADI
TUA
DORONGAN KUAT PADA USIA
REPRODUKSI
Sistem-sistem kontrol tubuh
GENETIK
KONTROL FUNGSI SETIAP ORGAN
KONTROL HUBUNGAN ANTAR ORGAN
CONTOH:
respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
FUNGSI PENYANGGA O2 HEMOGLOBIN
Paru-paru: Hb mengikat O2
Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
Penentu: sifat kimia hemoglobin
CO2 ADALAH SISA UTAMA OXIDASI SEL
CO2 merangsang pusat pernafasan
nafas cepat dan dalam CO2 dibuang
menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
BARORESEPTOR:
a. karotid dan arkus aorta
TD NAIK BARORESEPTOR
DIRANGSANG PUSAT VASOMOTOR
DITEKAN SIMPATIS ↓
pembuluh arteriol melebar
kekuatan pompa jantung berkurang
tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
SUHU: NAIK 7°C KEMATIAN SEL
PH: <6,9; >8.0 KEMATIAN
[K+]: ↓ LUMPUH; DEPRESI JANTUNG
[CA++]: ↓ TETANI
[GLUKOSA] ↓: MENTAL KACAU,
PINGSAN
Refleks dan Definisi
Reflex adalah rangkaian
gerakan yang dilakukan secara
cepat, involunter dan tidak
direncanakan sebagai respon
terhadap suatu stimulus
Merupakan fungsi integratif
Lengkung reflex (reflex arc)
adalah jalur yang dilewati oleh
impuls saraf untuk menghasilkan
reflex
Komponen lengkung
refleks
Reseptor sensorik
Saraf sensorik (neuron afferen)
Pusat refleks (Batang otak,
medula spinalis)
Saraf motorik (Neuron efferen)
Efektor (otot, kelenjar)
Jenis reflex
Reflex spinal
Reflex cranial
Reflex otonom
Refleks regang
Reflex Monosinaptik
Refleks regang menyebabkan
kontraksi otot rangka sebagai respon
terhadap peregangan otot
Mekanisme umpan balik untuk
mengontrol panjang otot dengan
menimbulkan kontraksi
Dapat terjadi dengan mengetuk
tendon otot
Contoh : refleks biseps, triseps, patella,
achilles
Refleks Fleksor dan
Ekstensor
Refleks Polisinaptik
Respon terhadap rangsangan
nyeri
REFLEX FLEXOR
= Reflex nociceptif
= Reflex penarikan diri (withdrawn reflex)
Stimulus : rangsangan nyeri
Mekanisme neuronal :
1. Sirkuit divergen
2. Sirkuit inhibisi timbal balik
3. After discharge
Yunani Kuno :
Batu amber
digosok dapat
menarik benda
kecil seperti jerami
atau bulu (kata
listrik dari bahasa
yunani, electron =
amber)
ELEKTROSTATIKA
SARAF KATAK – KONTRAKSI OTOT
1786, periode hujan badai, Luigi Galvani:
Menyentuh otot tungkai seekor katak dengan
metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik
akibat badai merambat melalui saraf katak
sehingga otot2nya berkontraksi.
Impuls dalam sistem syaraf ion-ion yang
mengalir sepanjang sel syaraf
(mirip dengan aliran elektron
dalam konduktor)
ILMUWAN..
Millikan
HUKUM BIOLISTRIK
1. Hukum Ohm : “Perbedaan potensial antara ujung
konduktor berbanding lurus dengan arus yang
melewati, dan tahanan dari konduktor”.
V = I.R, atau I =V/R atau R=V/I
V=tegangan (volt), I=kuat arus(ampere), R=hambatan (ohm)
Dimana tempatnya?
ada di: 1. Sel Syaraf & Neuron
2. Otot Jantung
SEL SYARAF & NEURON
Sistem Saraf :
(1) Sistem saraf Pusat :
otak, medulla spinalis & saraf perifer.
Saraf perifer serat saraf yg mengirim
informasi sensoris ke otak/medulla spinalis.
(disebut saraf afferent)
Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan
informasi dari otak/medulla spinalis ke otot
dan kelenjar
(2) Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini
mengatur aktivitas alat-alat dalam (visceral)
yang dalam keadaan normal di luar kesadaran
dan control volunter,misalnya jantung &
sirkulasi, usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar,
berkeringat dan ukuran pupil
Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf
simpatis dan parasimpatis
---------------------------------------------------------------
Fungsi: menerima, interpretasi dan
menghantarkan aliran listrik.
DIAGRAM STRUKTUR SEL SARAF
inti
myelin
akson
Terminal cabang
Dari akson
dendrit
Sel saraf tubuh
SEL SARAF ISTIRAHAT
Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat
di dalam sel dan ion positif tepat diluar membran sel
V luar=0 mV
Vdalam=-70 mV
Na+ 15 145
K+ 150 5
Cl- 9 120
Lainnya 156 30
RANGSANGAN SEL SARAF
Potensial sel saraf istirahat dapat diganggu oleh:
1. Rangsangan Listrik
2. Kimia
3. Fisis/mekanik
Jika ada impuls butir2 membran akan berubah dan
ion2 Na+ akan masuk dari luar sel ke dalam sel.
Sehingga:
didalam sel akan menjadi kurang negatif
( lebih positif) drpd di luar sel, dan potensial membran
meningkat.
Keadaan ini disebut DEPOLARISASI.
Gangguan ini sedikit mempengaruhi potensial membran, dan
cepat kembali pada nilai istirahatnya= -70 mV.
Rangsangan kuat depolarisasi dari -90mV menjadi -50 mV (
potensial ambang), maka perubahan potensial menjadi terbuka.
depolarisasi
Potensial aksi
+50
repolarisasi
0
-50 Potensial ambang
Potensial istirahat
1 ms
Ion-ion Na+ mengalir masuk sel dalam waktu cepat dan jumlah
banyak, sehingga menimbulkan arus listrik : I=dq/dt
Aliran Na+ perubahan potensial listrik menjadi +40mV
Setelah depolarisasi, saluran Na+ tertutup selama 1
ms sampai membran tidak dapat dirangsang lagi.
Perubahan transien pada potensial listrik diantara
membran disebut potensial aksi.
Setelah mencapai puncak mekanisme pengangkutan
di dalam sel membran dengan cepat
mengembalikan ion Na+ ke luar sel potensial
membran istirahat
Untuk mengukur potensial listrik :
- EKG (elektro kardiografi) jantung
- EEG (elektro ensevalo grafi) otak
- EMG (elektromiografi) otot, dll
EKG
EEG
AKTIFITAS KELISTRIKAN OTOT JANTUNG
Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan
saraf dan otot bergaris.
Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion
Na+ masuk ke dalam sel depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan
rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+
akan masuk lagi ke dalam sel depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot
miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan
potensial aksi menghasilkan kontraksi otot denyut
jantung
ANATOMI JANTUNG