Anda di halaman 1dari 8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau dalam bahasa inggris yaitu Communication pada dasarnya

berasal dari bahasa Latin yaitu Communis yang berarti “sama”, maksudnya adalah

sama dalam arti kata dengan makna satu hal. Communico, communicatio atau

communicare yang memiliki arti yaitu membuat sama atau make to common,

secara signifikan komunikasi dapat terjadi jika ada kesamaan antara pengantar

pesan dan penerima pesan atau antara komunikator dengan komunikan. Berbagai

macam definisi komunikasi menurut para ahli antara lain;

Menurut Moor komunikasi adalah penyampaian pengertian antar individu.

Dia mengatakan semua manusia dilandasi kapasitas untuk menyampaikan

maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan pengalamandari orang yang satu

kepada orang yang lain. Pada pokoknya komunikasi adalah pusat minat dan situasi

perilaku dimana suatu sumber menyampaikan pesan kepada seorang penerima

dengan berupaya mempengaruhi perilaku penerima tersebut (Syaiful Rohim,

2009: 8).

Dan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy (2001) Komunikasi

diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang

20
21

lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah pendapat dan sikap, pendapat atau

perilaku, baik secara lisan atau tulisan maupun tidak langsung tetapi melalui

media.

Dalam buku ‘Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar’ karangan Dedy Mulyana,

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner menyatakan bahwa komunikasi merupakan

sebuah tindakan atau proses transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan

semacamnya. Hal yang di transmisikan ini dapat berupa simbol-simbol, kata-kata,

gambar, figur, grafik dan semacamnya.

2. Komunikasi Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009), “Pemasaran” (marketing) adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,

dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan nilai tukar yang

memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Dalam buku yang berjudul Basu Swasta salah satu tokoh ternama

yakni William J. Stanton juga turut mengungkapkan pendapatnya

mengenai pengertian pemasaran yang merupakan bagian dari sistem dalam

kegiatan pemasaran baik itu barang maupun jasa yang didalamnya terdapat

perencanaan baik dari sisi penetuan harga, strategi promosi maupun


22

pendistribusian barang dan jasa yang bertujuan untuk membuat para

konsumen puas akan pelayanan.

Menurut Koller dan Amstrong Kedua tokoh diatas berpendapat

mengenai pemasaran yang merupakan salah sati strategi dan proses

managerial baik itu pribadi maupun kelompok guna saling melengkapi

kebutuhan untuk bertahan hidup dan berkembang melalui pertukaran

produk yang memiliki nilai jual tersendiri bagi para konsumen.

b. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Menurut Djasmin Saladin (2001) Komunikasi pemasaran adalah

aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan

membujuk atau meningkatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya

agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Philip Kotler (2001) komunikasi pemasaran adalah suatu

proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta distribusi

sejumlah barang atau jasa guna menciptakan pertukaran yang mampu

memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Menurut Prisgunanto komunikasi pemasaran dibawah periklanan

namun saat ini komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk elemen

promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan

target khalayak guna meningkatkan performa pemasaran.


23

c. Fungsi Komunikasi Pemasaran

1) konsumen dapat mengetahui bagaimana dan mengapa sebuah produk

digunakan oleh masyarakat dengan kalangan seperti apa, dimana dan

kapan waktu yang tepat.

2) Konsumen dapat belajar mengetahui tentang siapa yang menciptakan

produk dan apa ciri khasnya.

3) Dan konsumen dapat diberikan satu kesempatan untuk imbalan dari

percobaan pengguna.

3. Periklanan

a. Pengertian Periklanan

Periklanan adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen

dengan tujuan untuk mengajak konsumen untuk melakukan semuanya itu

dengan melalui media. Pada umumnya menurut pandangan konsumen,

iklan hanyalah suatu bentuk hiburan. Sedangkan pandangan sosial iklan

merupakan suatu bentuk jasa dari suatu kelompok masyarakat. Pada

dasarnya iklan membantu menjelaskan tentang suatu produk, sedangkan

bagi perusahaan itu sendiri iklan merupakan suatu alat pemasar yang sangat

penting bagi perusahaan yang juga dapat mengubah citra perusahaan itu

sendiri. Berbeda halnya pengertian iklan menurut para ahli seperti;

Menurut Djaslim Saladin (2002) menyatakan bahwa “Advertising

adalah salah satu alat promosi, biasanya digunakan untuk mengarahkan


24

komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat dimana bentuk

penyajian iklan ini bersifat non-personal”.

Menurut Rhenald Kasali (2007) mendefinisikan iklan media cetak

adalah sebagai berikut: ”Iklan media cetak adalah suatu media yang statis

dan mengutamakan pesanpesan visual”.

Menurut Philip Kotler (2005) “Periklanan adalah semua bentuk

penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang

dilakukan oleh sponsor yang dibayar”.

b. Tujuan Periklanan

Iklan Informatif (Informatif Advertising); iklan yang dimaksudkan

untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau

ciri baru produk yang sudah ada.

Iklan Persuasif (Persuasive Advertising); Iklan yang dimaksudkan

untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu

produk atau jasa.

Iklan Pengingat (Reminding Advertising); Iklan yang dimaksudkan

untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.

Iklan Penguatan (Reinforcement Advertising); Iklan yang

dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah

melakukan pilihan yang tepat.


25

4. Teori Stimulus Respons

Dimulai pada tahun 1930-an, lahir suatu model klasik komunikasi yang

banyak mendapat pengaruh teori psikologi, Teori S-O-R singkatan dari

Stimulus-Organism- Response. Teori stimulus-respons sering juga disebut

sebagai teori rangsangan balas. Secara sederhana pandangan teori ini menurut

Melvin DeFleur, (1975). Dan yang di kutip kembali oleh Sasa Djuarsa

Sendjaja, (1993). Model “stimulus-response” (Rangsangan-Tanggapan) atau

lebih populer lagi dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh

yang terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi.

Menurut teori ini dampak atau pengaruh itu terjadi pada pihak pertama, pada

dasarnya merupakan satu reaksi tertentu dari “rangsangan” (stimulus) tertentu.

Teori ini berobjek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama

yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, perhatian,

motivasi, opni, penerimaan, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar

dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera

dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R

theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-

reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non

verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan

respon dengan cara tertentu.


26

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-

unsur dalam model ini adalah:

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (organism, O)

c. Efek (Response, R)

5. Sosial Media (Media Baru)

Kehadiran media baru semakin memudahkan manusia dalam

berkomunikasi. Media baru seperti internet, pada akhirnya berfungsi sebagai

media sosial. Melalui media sosial, pola komunikasi masyarakat tidak lagi

terbatas oleh ruang dan waktu. Definisi dari sosial media adalah adalah media

dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan

menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online,

forum-forum maya, termasuk virtual worlds (denganavatar/karakter3D).

Media sosial adalah media online yang berkembang melalui internet.

Penggunaan smartphone pada era saat ini ikut memberikan pengaruh terhadap

banyaknya penguna atau akses media sosial.

Demikian cepatnya orang bisa mengakses Sosial media mengakibatkan

terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-


27

negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga

mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam

menyebarkan berita-berita. Tim pusat humas kementerian perdagangan RI ada

tahun 2014 dalam e-book nya yang berjudul media sosial untuk kementerian

perdagangan RI, menjelaskan bagaimana kelebihan media social antara lain :

a. Meciptakan hubungan media lebih intens. Media sosial memberikan

kesempatan lebih luas kepada pengguna atau user untuk berinteraksi

dengan mitra, pelanggan dan relasi, serta membangun hubungan timbal

balik secara langsung dengan mereka.

b. Cepat, ringkat, padat dan sederhana. Media sosial begitu mudah digunakan

istilah adalah user friendly, bahkan pengguna tanpa basis teknologi

informasi (IT) dapat menggunakan media sosial . Yang perlu digunakan

hanyalahsmartphone,tablet,dan koneksi internet.

c. Kendali dan terukur. Dalam media sosial dengan system tracking yang

tersedia, pengguna dapat menggendalikan dan mengukur efektivitas

informasi yang diberikan melalui respon balik serta reaksi yang muncul.

d. Jangakauan luas dan global. Media sosial, siapapun bisa

mengkomunikasikan informasi secara cepat tanpa hambatan geografis.

Pengguna media sosial juga diberikan peluang besar untuk mendesain

konten sesuai dengan target dan keinginan kelebih banyak pengguna.

Anda mungkin juga menyukai