Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Umbi-umbian merupakan komoditas pertanian yang tersebar luas di indonesia.umbi-umbian


merupakan salah satu sumber utama karbohidrat. Umbi adalah akar tanaman yang telah
termodifikasi menjadi organ penyimpan cadangan makanan. Contoh umbi-umbian adalah
singkong. Singkong merupakan komoditas hasil pertanian yang banyak ditanam di indonesia dan
merupakan sumber karbohidrat yang penting setelah beras, dengan kandungan karbohidrat
adalah 34,7%. Namun pada kenyataannya singkong kurang begitu dimanfaatkan. Untuk itu perlu
adanya pemanfaatan singkong agar menjadi makanan yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.
Singkong dapat disajikan sebagai makanan pokok pengganti nasi (jawa=tiwul), gatot, roti,
biskuit, tape, pati dan berbagai macam makanan lainnya.
Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong sangat tinggi, yaitu sekitar 34-38
persen, dan mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selain kandungan karbohidratnya
yang tinggi, singkong mudah tumbuh di wilayah Indonesia dan hanya membutuhkan tanah yang
gembur agar hasilnya dapat baik. Singkong dapat dipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh
karena itu, singkong merupakan sumber energy yang cukup murah.
Tape merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi secara anaerob yang mana jamur
benang dan khamir yang aktif dalam proses fermentasi tape ini.sebagai bahan utama umumnya
digunakan ketela pohon, beras ketan atau bahan – bahan lain yang mengandung karbohidrat.
pada fermentasi tape terbentuk bermacam – macam senyawa gula karena adanya kegiatan
enzim–enzim yang dikeluarkan mikrobia sehingga menyebabkan karbohidrat terhidrolisis.
selanjutnya akan difermentasi lebih lanjut menjadi alkohol dan asam – asam organic

1.2 Tujuan

a. Mahasiswa mengetahui cara pembuatan tape singkong


b. Mahasiswa mengetahui cara fermentasi tape singkong
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fermentasi

Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah bahan baku
menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam – asamorganik, protein sel tunggal,
antibiotika, dan biopolimer. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi merupakan proses yang relatif
murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara tradisional
dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakanorang sampai sekarang seperti tape, oncom,
kecap, yoghurt, dan lain–lain.
Perubahan kimia tadi tergantung pada macam bahan, macammikroba, ph, suhu, adanya aerasi
atau usaha lain yang berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya penambahan penambahan
bahan tertentu untuk menggiatkan fermentasi. Fermentasi berarti disimilasi anaerobik senyawa-
senyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme atau ekstrak dari sel-sel
tersebut. Disimilasi yaitu proses pengubahan senyawa didalam sel seperti glikogen dan atp
menjadi senyawa yang tingkat energinya lebih rendah sedemikian rupa sehingga energi
dibebaskan dalam proses ini. Disimilasi berlangsung di dalam sel dan produk- produknya
dikeluarkan ke media sekitarnya. Disimilasi terutama menghasilkan senyawa organik, senyawa
anorganik dan beberapa unsur, contohnya karbohidrat,glikosida, alkohol, asam keto,
hidrokarbon, asam amino dan amina, sejumlah garam fe, mn, dan as, unsur karbon, belerang dan
lain-lain.
Proses fermentasi yang terjadi selama pembuatan tape pada dasarnya meliputi empat tahap
penguraian, antara lain sebagai berikut :
a. molekul-molekul pati terpecah menjadi dekstrin dan gula-gula sederhana, proses ini disebut
hidrolisis enzimatis.
b. gula yang terbentuk akan diubah menjadi alkohol.
c. alkohol akan diubah menjadi asam-asam organik oleh bakteri
d. pediococcus dan acetobacter melalui proses oksidasi alkohol. sebagian asam organik akan
bereaksi dengan alkohol membentuk ester yangmemberi cita rasa pada tape

2.1.1 Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan
dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan
beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil.
Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk
laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2.

Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen di
dalam tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat
menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati
untuk diubah kembali menjadi piruvat, sehingga otot menjadi rileks kembali.

Reaksinya:
C6H12O6 ————> 2C2H5OCOOH + Energi

Enzim Prosesnya:
Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).

Enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat

2C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD


piruvat dehidrogenasa

Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :


8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
2.1.2 Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat
diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asamasetat diabah menjadi alcohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul
ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38
molekul ATP.

Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarboksilasi asam piruvat.
Asam piruvat ————————————> asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
2CH3CHO + 2 NADH2 ————————> 2 C2H5OH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase

Ringkasan reaksi :
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

2.2 Tape

Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas yang
disebut tape. Bahan pangan yang umumnya dibuat tape adalah ubi kayu (singkong), beras ketan
putih maupun beras ketan hitam serta sorgum (rukmana dan yuniarsih, 2001). Tape adalah
produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dimana terjadi suatu perombakan bahan - bahan
yang tidak sederhana.
Zat pati yang ada dalam singkong diubah menjadi bentuk yang sederhana yaitu gula engan
bantuan suatuorganisme yang disebut ragi atau khamir ( suriasih, 2001 ).tape mempunyai tekstur
yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikitmengandung alkohol. Selama fermentasi, tape
mengalami perubahanperubahan biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Pada dasarnya
semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat diolah menjadi tape. Berdasarkan bahan
bakunya,dikenal berbagai jenis tape yaitu tape ketan, tape singkong, tape beras, tape sorgum,tape
pisang, tape ubi jalar dan tape sukun, akan tetapi dewasa ini yang paling populer adalah tape
singkong dan tape ketan. Tape merupakan salah satu jenis makanan dari hasilfermentasi bahan
baku yang diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagaihasil fermentasi menghasilkan
alkohol dan gula.

2.3 Ragi

Kata ”ragi” dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan dalam pembuatan
berbagai makanan dan minuman seperti tempe, tape, roti, anggur, brem dan lain-lain. Ragi untuk
tape merupakan populasi campuran genus dimanaterdapat spesies-spesies genus aspergillus,
genus saccharomyces, genuscandida,genus hansenula, sedangkan bakteri acetobacter biasanya
tidak ketinggalan. Genustersebut hidup bersama secara sinergetik. Aspergillus dapat
menyederhanakan amilum, sedangkan saccharomyces, candida dan hansenula dapat
menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya (dwijoseputro,
1990).
Ragi adalah suatu inokulum atau starter untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan produk
tertentu. Ragi ini dibuat dari tepung beras yang dijadikan adonan ditambah ramuan – ramuan
tertentu dan dicetak menyerupai kue – kue kecil dengan diameter ± 2 – 3 cm, digunakan untuk
membuat arak, tape ketan, tape ketela ( peyeum) dan brem. Secara tradisional bahan – bahan
seperti laos, bawang putih, tebu kuning,atau gula pasir, ubi kayu, jeruk nipis dicampur dengan
tepung beras, lalu ditambah sedikit air sampai terbentuk adonan.
Adonan ini kemudian didiamkan dalam suhu kamar selam 3 hari dalam keadaan terbuka,
sehingga ditumbuhi khamir dan kapangsecar alami. Setelah itu adonan yang telah ditumbuhi
mikroba diperas untuk mengurangi airnya, dan dibuat bulatan – bulatan lalu dikeringkan.
mikroba mampu hidup pada hampir semua tempatdan keadaan serta mampu bertahan dalam
berbagai keadaan dan lingkungan baik padasuhu, tekanan, ph, tingkat osmosis serta keadaan
yang ekstrim.
Oleh karena itu pengetahuan tentang mikroba sangat penting dikuasai oleh mereka yang bekerja
atau sedang menuntut ilmu bidang pangan mikroba bersifat mikroskopis, begitu kecilnya
sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang. Mikroba terdiri dari beberapa jenis proses
pengendalian mutu dan pemeriksaan makanan misalnya khamir.
Khamir sejak dulu berperan dalam fermentasi yang bersifat alkohol, dimana produk utama dari
metabolisme adalah etanol. Saccharomyces cerevisiae adalah jenis utama yang berperan dalam
produksi minuman beralkohol seperti bir dan anggur dan juga digunakan untuk fermentasi
adonan dalam perusahaan roti. Diantara mikroorganisme etanol merupakan produk peragian gula
yang paling tersebar luas. Bahkan pada tumbuh-tumbuhan dan banyak fungi pada kondisi
anaerob terjadi penimbunan alkohol(etanol). Produsen utama alkohol adalah ragi terutama dari
strain saccharomycescerevisiae
Ragi-ragi seperti juga kebanyakan fungi merupakan organisme yang bernafas secara aerob.
Dalam lingkungan terisolasi dari udara, organisme inimeragikan karbohidrat menjadi etanol dan
karbondioksida. Peragian glukosa oleh ragimerupakan peristiwa anaerob, ragi sendiri adalah
organisme aerob. Pada kondisianaerob fermentasi oleh ragi aman intensif, namun ragi sendiri
hampir tidak tumbuh.dengan mengalirkan udara maka peragian dapat dihambat sempurna
danmemasukkan banyak udara.

2.4 Singkong ( Ubi Kayu )

tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot Utilissima
Ubi kayu merupakan batang berkayu yang tumbuh tegak, beruas-ruas, berbuku-buku dan
ketinggiannya mencapai 3m. Di dalam batangnya ada liang yang berisi semacam gabus yang
berwarna putih. Daunnya serupa tangan manusia dengan jari-jari (helaian daun terbelah dalam-
dalam).
Singkong merupakan jenis ubi yang paling banyak dikonsumsi masyarakat,singkong
mengandung glukosa yang jumlahnya bervariasi. bila kadar glukosa lebih dari 100 mg/1kg
singkong ini termasuk singkong manis. glikosida ini menyebabkan rasa pahit dan bila dimakan
didalam perut berubah menjadi asam hidrogen. asam inidapat mempengaruhi pernafasan
sehingga organisme dapat mati karena kekurangan dalam istilah sehari-hari disebut keracunan.
Untuk menanggulanginya dianjurkan memilih singkong jenis manis dan masih segar atau baru
dicabut dari dalam tanah.singkong dikupas, dipotong-potong lalu dicuci, selanjutnya direndam di
dalam air sampai betul-betul terendam dan sering diganti airnya.
Cara memasak singkong antaralain direbus, dikukus, digoreng, digetuk dan lain-lain makanan
kecil dari singkong.a. Manfaat singkong merupakan komoditas hasil pertanian, sumber
karbohidrat yang penting setelah beras.
Namun sesuai dengan perkembangan teknologi, singkong tidak hanya dimanfaatkan sebagai
makanan saja tetapi juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, terutama industri pellet atau
makanan ternak dan industri pengolahantepung. Industri pengolahan tepung akan menghasilkan
antara lain : tepung tapioka yang merupakan bahan baku pembuatan krupuk, gula cair, industri
tekstil dansebagainya. Di samping itu di beberapa daerah, singkong dijadikan sebagai bahan
makanan pokok pengganti nasi (jawa : tiwul), gatot, roti, biskuit, tape, patila dan berbagai
macam makanan lainnya.
Jenis-jenis singkong jenis singkong dapat dibedakan berdasarkankandungan racun asam biru
(hcn)-nya, yang dihitung dalam mg HCN/ kg singkong basah kupas. Pada beberapa jenis
singkong terkandung hcn yang tinggi, namun pada beberapa jenis singkong yang lain kandungan
hcn relatif rendah atau bahkan tidak ada. sifatnya ubi kayu digolongkan dalam 2 golongan yaitu
golongan pahit (kandungan hcn > 50 mg/kg bahan) dan golongan manis (kandungan hcn < 50
mg/kg bahan). Umumnya yang dikonsumsi adalah varietas manis, sedangkan varietas pahit
digunakan untuk tujuan industri.
2.5 Keunggulan Tapai

a. fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan vitamin b1 (tiamina) hingga tiga kali lipat
b. vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat
berfungsi dengan baikkarena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman
dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh.
c. cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta
per mililiter atau gramnya.
d. produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem
pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah
bakteri jahat.
e. kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin
dari tubuh. aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang,
terutama aspergillus flavus
f. toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. konsumsi
tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut.
Di beberapa negara tropis yang mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya
rentan menderita anemia. hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik
dalam tubuh manusia konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme
yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin b12.

2.6 Kelemahan Tapai

konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem
pencernaan. selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi
menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan system imun yang terlalu lemah seperti anak-
anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita hiv. untuk mengurangi dampak negatif tersebut,
konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun
dilakukan dengan higienis. tapai singkong adalah tapai yang dibuat dari singkong yang
difermentasi. Makanan ini populer di jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari jawa barat
hingga jawa timur. di jawa barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa sunda).
pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan
yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan. tapai kering populer di daerah priangan utara
(purwakarta dan subang), dan dikenal sebagai buah tangan khas dari daerah ini (dikenal sebagai
peuyeum gantung, karena diperdagangkan dengan digantung.)
BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat :

a. Baskom
b. Kain Lap
c. Kompor
d. Panci Kukus
e. Penyaring
f. Piring
g. Pisau
h. Sendok & Garpu

3.2 Bahan :

a. Air secukupnya
b. Daun pisang
c. Ragi yang telah dihaluskan
d. Singkong 2 kg

3.3 Cara Kerja :

a. Siapkan semua bahan.


b. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
c. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
d. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
e. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira
terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
f. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
g. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
h. Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai
tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang
bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
i. Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi
dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
j. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
k. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah
terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB IV PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur
yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
Air yang digunakan juga harus bersih.
Pada tahap proses pembuatan tapai singkong, singkong yang sebelum difermentasikan masih
berbentuk awal (belum ada perubahan, teksturnya masih keras). Tetapi setelah difermentasikan
selama 2-3 hari, keadaan atau tekstur pada singkong berubah menjadi lunak atau empuk.

Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamurSaccharomyces
cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa)
menjadi alcohol dan karbondioksida.

Suhu lingkungan sangat mempengaruhi banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol, dan asam
cuka yang dihasilkan dari proses fermentasi.

Fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 3-4 hari. Selain itu, dalam proses
pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut
berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena
itulah, proses fermentasi pada tape singkong yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan
dengan singkong yang diletakkan di tempat terbuka.

Lamanya proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama,
semain banyak kadar alkoholnya.

Rasa manis pada tape singkong ini karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu berupa pati
dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa. Glukosa menimbulkan
rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang dihasilkan maka semakin tinggi rasa
manis yang ditimbulkan. Pembentukkan glukosa merupakan tahapan suatu rangkaian proses
yang panjang. Dalam pemanfaatan proses fermentasi ini agar mendapatkan rasa tape yang manis
harus dikonsumsi pada waktu yang tepat yaitu sekitar 2-3 hari setelah pemeraman.

Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula
paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi
ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Penjabarannya:

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
BAB V LAMPIRAN

1.Proses pengupasan kulit 2. Proses pengukusan

3.. Singkong setelah di kukus 4. pemberian ragi

Singkong ditutup dengan daun pisang lalu disimpan di toples dan ditutup hingga rapat
BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
2. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu,
tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
3. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces
cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim
tersebut.
4. Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30°C dan membutuhkan waktu 2-3 hari.
Fermentasi dilakukan pada wadah tertutup

6.2 Saran
1. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus
bersih
2. Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam proses pembuatan tape, kita harus menjaga
agar tape tersebut tetap dalam keadaan kedap udara sehingga proses fermentasi tape
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

http://nugifarhan-x6yphb.blogspot.co.id/2012/09/fermentasi-tape-singkong.html

http://documents.tips/documents/laporan-pembuatan-tape-singkong.html

http://makalahpenelitian.blogspot.co.id/2010/03/makalah-penelitian-tentang-fermentasi.html

https://frahmina.wordpress.com/2015/09/24/laporan-biologi-pembuatan-tape-singkong/

http://rezaraharjadmpntb.blogspot.co.id/2015/09/laporan-biologi-fermentasi-tapai.html

Anda mungkin juga menyukai