SIG Prak 5 Yundrawan Ega Wibowo F44160011

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

GEOPROCESSING PETA ADMINISTRASI KABUPATEN DAN

KOTA BOGOR MENGGUNAKAN FITUR CLIP, ERASE, UNION,


INTERSECT DAN IDENTITY

GEOPROCESSING MAP OF DISTRICT ADMINISTRATION AND


BOGOR CITY USING CLIP, ERASE, UNION, INTERSECT AND
IDENTITY FEATURES

Yundrawan Ega Wibowo1


Kamis
1)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga Kampus IPB Dramaga,
Bogor, 16680
egawibowo20@gmail.com1

Abstrak : Secara umum, terdapat dua jenis data yang dapat digunakan untuk merepresentasikan atau
memodelkan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata. Yang pertama adalah jenis data yang
merepresentasikan aspekaspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan. Jenis data ini sering disebut
sebagai data-data posisi, koordinat, ruang, atau spasial. Sedangkan yang kedua adalah jenis data yang
mereprensentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Praktikum ini
dilakukan bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan pemrosesan data spasial menggunakan tools clip,
union, erase, intersect and identity. Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) tentang pemrosesan
data spasial menggunakan tools clip, union, erase, intersect and identity. dilakukan pada tanggal 12
September 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB. Geoprocessing merupakan suatu proses pengolahan data
peta kedalam bentuk yang baru tanpa mengubah atribut apapun yang ada didalamnya, baik peta dasar
maupun peta tematik, namun hanya memproses seperti menumpangtindihkan, menggabungkan, dan
memotong. Sedangkan fungsi dari masing masing geoprocessing berbeda-beda satu sama lain. Clip
berfungsi sebagai pemotong suatu peta agar menjadi bagian lebih kecil namun data yang dilakukan
pemotongan tidak mengalami perubahan atribut apapun, intersect merupakan proses pemotongan data
peta menggunakan input pemotong tertentu, sekaligus mengoverlay menggunakan input pemotong,
union merupakan proses penggabungan dua tema tertentu agar menghasilkan bentuk overlay tertentu,
identity mengabungkan bagian bagian dari fitur yang tumpeng tindih fitur identitas untuk menciptakan
sebuah gambar baru sedangkan erase merupakan proses penghapusan data peta.
Kata kunci : Data spasial, Geoprocessing, Overlay

Abstract : n general, there are two types of data that can be used to represent or model the phenomena
that are present in the real world. The first is the type of data that represents the aspect of the
phenomenon in question. This type of data is often referred to as position data, coordinates, space, or
spatial. The second is the type of data Mereprensentasikan the descriptive aspects of the phenomenon.
This practice is intended to allow students to do spatial data processing using clip, Union, Erase,
intersect and identity tools. The Geographic Information Systems (GIS) practicum of spatial data
processing using clip, Union, Erase, intersect and identity tools. Conducted on 12 September 2019 at
09.00 – 12.00 WIB. Geoprocessing is a process of processing map data into a new form without altering
any attributes that exist in it, either a basic map or a thematic map, but only processes such as
overlapping, merging, and cutting. While the function of each geoprocessing differs from one another.
Clip serves as a cutter for a map to be a smaller part but cutting data does not undergo any attribute
changes, intersect is the process of cutting map data using certain cutter inputs, as well as Overlay using
cutter inputs, Union is the process of merging two specific themes in order to generate a particular
overlay shape, Identity combines part of the feature overlapping the identity feature to create a new
image Erase is the process of deleting map data.
Keywords : Geoprocessing, Overlay, Spatial Data
PENDAHULUAN
Secara umum, terdapat dua jenis data yang dapat digunakan untuk
merepresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia
nyata. Yang pertama adalah jenis data yang merepresentasikan aspekaspek keruangan
dari fenomena yang bersangkutan. Jenis data ini sering disebut sebagai data-data posisi,
koordinat, ruang, atau spasial. Sedangkan yang kedua adalah jenis data yang
mereprensentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Aspek
deskriptif ini mencakup items atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga
dimensi waktunya. Jenis data ini sering disebut sebagai data atribut atau data non-
spasial (Eddy Prahasta 2002).
Data-data yang begitu banyak untuk merepresentasikan atau memodelkan
fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata seringkali membuat kita kesulitan
dalam mengarsipkannya, karena data-data tersebut masih terpisah satu dengan yang
lainnya. Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), kita dapat mengarsipkan
(penyimpanan) semua data-data yang penting dalam suatu sistem informasi dan kita
juga dapat mengelola, memproses atau memanipulasi, menganalisis, serta
menampilkan kembali data-data tersebut. Untuk dapat mengoperasikan sistem ini
dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak dalam hal ini adalah
program komputer yang sesuai untuk tujuan tersebut di atas, sedangkan perangkat
keras adalah sistem komputer (Personal Computer) yang sesuai untuk pengoperasian
perangkat lunaknya.
Walaupun produk SIG paling sering disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIG
yang sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan analisis. SIG dapat
mengolah dan mengelola data dengan volume yang besar. Dengan demikian,
pengetahuan mengenai bagaimana cara mengekstrak data tersebut dan bagaimana
menggunakannya merupakan kunci analisis di dalam SIG.
Salah satu fungsi tools SIG yang paling powerful dan mendasar adalah integrasi data
dengan cara baru. Salah satu contohnya adalah overlay, yang memadukan layers data
yang berbeda. SIG juga dapat mengintegrasikan data secara matematis dengan
melakukan operasi-operasi terhadap atributatribut tertentu dari datanya (Eddy Prahasta
2002).
Praktikum ini dilakukan bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan pemrosesan
data spasial menggunakan tools clip, union, erase, intersect and identity.

METODOLOGI
Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) tentang pemrosesan data spasial
menggunakan tools clip, union, erase, intersect and identity. dilakukan pada tanggal
12 September 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB. Data foto menggunakan file kota Bogor
yang didapat dari asisten praktikum. Praktikum menggunakan aplikasi ArcMap. Bagan
alir praktikum dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Mulai

Masukkan gambar hasil kota Bogor

Buka Arc Toolbox - Analysis Tools - Extract - Clip, Input Features - Hidro Geo,
Clip Features - Batas Administrasi Kota Bogor

Buka Arc Toolbox - Analysis Tools - Overlay - Erase, Input Features - Hidro Geo,
Clip Features - Batas Administrasi Kota Bogor

Buka Arc Toolbox - Analysis Tools - Overlay - Union, Input Features - Tutupan
Lahan Kota Bogor dan Tutupan Lahan Kabupaten Bogor

Buka Arc Toolbox - Analysis Tools - Overlay - Intersect, Input Features - Hidro
Geo dan Tutupan Lahan Kabupaten Bogor

Buka Arc Toolbox - Analysis Tools - Overlay - Identity, Input Features - Batas
Administrasi Kota Bogor, Identity Features - Hidro Geo

Selesai

Gambar 1 Diagram alir praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG merupakan suatu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengatur,
mentransformasi, memanipulasi, dan menganalisis data-data geografis (Yousman,
2004). Data geografis yang dimaksud disini adalah data spasial yang ciri-cirinya adalah
Memiliki geometric properties seperti koordinat dan lokasi, Terkait dengan aspek
ruang, Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, Dipakai untuk
maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauan ataupun pengelolaan.
Kebanyakan SIG menggunakan konsep “lapis” (layer). Setiap lapisan mewakili satu
fitur geografi dalam area yang sama dan selanjutnya semua lapisan bisa saling
ditumpuk untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Setiap lapisan dapat
dibayangkan seperti plastik transparan yang mengandung hanya gambar tertentu.
Pemakai bisa memilih transparan-transparan yang dikehendaki dan kemudian saling
ditumpangkan sehingga akan diperoleh gambar yang merupakan gabungan dari
sejumlah transparan (Kadir 2003).
Dalam melakukan dan menganalisis sebuah pekerjaan khususnya dibidang
pemetaan diperlukan beberapa keahlian dalam merancang sebuah sistem
pemetaan/database, didalam program Arcgis banyak tool yang harus kita pahami dan
kuasai sesuai dengan bidang keilmuan dan kebutuhan masing-masing. salah satunya
adalah tool Exctract. Kegunaan dari tool Exctract salah satunya adalah untuk
memisahkan atau menghapus bagian yang tidak ingin ditampilkan pada peta citra
secara singkat tool ini berguna untuk memotong peta citra sesuai dengan
kebutuhan/keinginan. Overlay merupakan proses yang menyatukan antara dua buah
peta digital dalam bentuk grafis dan koordinat yang sama, yang akan menghasilkan
sebuah peta digital dengan data spasial (grafis) dan data atribut-nya (tabel) yang
merupakan penggabungan antara kedua peta digital yang telah di-overlay-kan tersebut
(Puturuhu 2009).

Gambar 2 Hasil data Clip


Clip yaitu proses menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya
berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan. Suatu wilayah besar diambil
sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga
layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya. Pada
praktikum ini output features yang digunakan adalah peta batas administrasi kota
Bogor sedangkan input features yang digunakan adalah peta hidro geo.

Gambar 3 Hasil dari Erase


Erase merupakan proses penghapusan data peta. Pada praktikum ini peta besar yang
digunakan adalah peta batas administrasi kota Bogor sedangkan peta kecil yang
digunakan adalah peta hidro geo. Hasil menunjukkan peta hidro geo menghilang dan
hanya menyisakan peta administrasi kota Bogor.
Gambar 4 Hasil dari Union
Union akan menghasilkan sebuah peta baru dengan menumpangsusunkan (overlay)
dua peta polygon, peta yang dihasilkan mengkombinasikan poligon dan atribut dari
kedua peta yang digabungkan, poligon input akan memotong secara intersect pada
poligon yang dioverlaykan, atribut peta output mempunyai atribut dari input dan peta
yang dioverlaykan. Peta yang digunakan adalah tutupan lahan kota Bogor dan tutupan
lahan kabupaten Bogor.

Gambar 5 Hasil dari Intersect


Intersect merupakan salah satu jenis overlay pada dua peta untuk menggabungkan
kenampakan dalam peta ke dalam peta lainnya dalam batas yang menyesuaikan peta
lain tersebut, kenampakam dari peta input akan ter-intersect oleh peta yang
mengintersect, dan attribut dari kedua peta yang mengalami intersect akan menjadi
satu. Peta yang digunakan adalah tutupan lahan kabupaten Bogor dan Hidro Geo.
Gambar 6 Hasil dari Identity
Identity digunakan untuk melakukan analisis overlay pada kelas fitur. Identity
mengabungkan bagian bagian dari fitur yang tumpeng tindih fitur identitas untuk
menciptakan sebuah gambar baru. Pada praktikum ini input features peta menggunakan
batas administrasi kota Bogor sedangkan identity features menggunakan hidro geo.

SIMPULAN
Geoprocessing merupakan suatu proses pengolahan data peta kedalam bentuk yang
baru tanpa mengubah atribut apapun yang ada didalamnya, baik peta dasar maupun
peta tematik, namun hanya memproses seperti menumpangtindihkan, menggabungkan,
dan memotong. Sedangkan fungsi dari masing masing geoprocessing berbeda-beda
satu sama lain. Clip berfungsi sebagai pemotong suatu peta agar menjadi bagian lebih
kecil namun data yang dilakukan pemotongan tidak mengalami perubahan atribut
apapun, intersect merupakan proses pemotongan data peta menggunakan input
pemotong tertentu, sekaligus mengoverlay menggunakan input pemotong, union
merupakan proses penggabungan dua tema tertentu agar menghasilkan bentuk overlay
tertentu, Identity mengabungkan bagian bagian dari fitur yang tumpeng tindih fitur
identitas untuk menciptakan sebuah gambar baru sedangkan Erase merupakan proses
penghapusan data peta.

DAFTAR PUSTAKA
Eddy Prahasta. 2002. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Bandung (ID) :
CV Informatika
Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Puturuhu Ferad. 2009. Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Evaluasi
Penggunaan Lahan Terhadap Arahan Pemanfaatannya Di DAS Waijari. Jurnal Ilmu
Tanah dan Lingkungan. 9 (1) : 13-19.
Yousman Y. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo Professional.
Yogyakarta : Andi
LAMPIRAN

Gambar 7 Clip

Gambar 8 Erase

Gambar 9 Union
Gambar 10 Intersect

Gambar 11 Identity

Anda mungkin juga menyukai