Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN

PERCOBAAN I

DESTILASI SEDERHANA

OLEH :

NAMA : DWI RATNA KARIM

STAMBUK : F1C1 17 040

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : ANNA SULASTRI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang

mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan. Metode pemisahan

bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu

campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui

keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium). Proses untuk

memperoleh suatu unsur sering kali merupakan proses panjang yang mungkin

terdiri dari beberapa tahap. Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara

pemisahan dan pemurnian. Salah satu metode untuk memurnikan zat cair adalah

metode destilasi.

Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan

perbedaan titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses

kesetimbangan fasa uap-cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap

larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada

proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa

tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan

uap komponen murni dikalikan fraksi mol komponen yang menguap dalam

larutan pada suhu yang sama. Dua tahap utama yang terjadi dalam proses destilasi

yaitu pendidihan dan pengembunan.

Destilasi sederhana adalah proses distilasi paling sederhana yang

memanfaatkan titik didih yang berbeda dari tiap komponen campuran. Perbedaan
titik didih dari masing-masing komponen harus memiliki perbedaan yang cukup

besar, karena prosesnya yang sederhana tersebut tidak dapat memastikan dua (atau

lebih) komponen dari campuran tersebut terpisah dengan baik.

Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa

dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sampel. Destilasi

sederhana, pemisahan ini dilakukukan berdasarkan perbedaan titik didih yang

besar atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang berwujud padat.

Berdasarkan latar belakang di atas dilakukan percobaan tentang destilasi

sederhana.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan destilasi sederhana adalah bagaimana

prinsip dasar proses destilasi secara sederhana?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan destilasi sederhana adalah

untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan destilasi sederhana adalah

akan dapat mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa cair, yaitu suatu

proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya,

lalu mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang

terpisah untuk mendapatkan destilat. Dalam kehidupan sehari-hari, teknik destilasi

banyak digunakan antara lain, untuk mendapatkan ekstrak minyak atsiri dari

tumbuhan seperti serbuk almond, kelopak mawar dan bunga mawar, memisahkan

garam dari air laut, pemurnian bioetanol dan lain-lain. Teknik destilasi semakin

berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan sudah banyak dimanfaatkan

dalam bidang industri. Perancangan alat destilasi sederhana dapat dirancang

dengan menggunakan barang-barang bekas (Asnawati dkk., 2015).

Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang

mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki

kemurnian yang tinggi. Berbagai jenis destilasi digunakan dalam industri untuk

menghasilkan produk seperti, produk turunan minyak bumi, minyak atsiri dan

alkohol. Karena prinsip destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih komponen

larutannya, maka dalam proses destilasi, suhu menjadi salah satu faktor penentu.

Pengukuran dan pengaturan suhu dalam proses destilasi, menentukan tingkat

kemurnian produk destilasi yang akan dihasilkan. Seperti dalam proses destilasi

alkohol, persentase kemurnian alkohol yang akan dihasilkan dapat ditentukan

dengan pengaturan suhu pada proses pemanasan bahan baku (Suoth dan Mosey,

2016).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia

untuk memisahkan dua atau lebih komponenyang memiliki perbedaan titik didih

yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini

untukmemperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalamcampuran akan

menguap saat mencapai titik didih masing-masing sama (Walangare, 2017).

Proses destilasi mengubah cairan menjdi uap, dan uap menjadi cair. Unit

operasi destilasi adalah metode yang digunakan dalam menyortir komponen

selama fase uap dan fase cair. Fase uap terbentuk dari fase cair melalui proses

evaporasi dititik didihnya. Kondisi pertama dalam proses operasi penyortiran

komponen melalui destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dari komposisi

cairan dengan keseimbangan semua larutan dan semua komponen diuapkan, suhu

ketika cairan mendidih adalah titik didihnya dalam tekanan atmosfer yang

digunakan (Muyassaroh, 2017).

Rendemen merupakan suatu nilai penting dalam pembuatan produk.

Semakin besar rendemen yang dihasilkan maka semakin efisien perlakuan yang

diterapkan dengan tidak mengesampingkan sifat-sifat lain. Rendemen merupakan

perbandingan berat kering produk yang dihasilkan dengan berat bahan baku

(Firdiyani dkk, 2015).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum perbcobaan destilasi sederhana dilaksanakan pada hari Selasa

14 Mei 2019 pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Oganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. AlatdanBahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan destilasi sederhana adalah

seperangkat alat destilasi (statif, klem, kondensor, selang air, pompa air, adaptor,

Erlenmeyer, elektromantel dan labu alas bulat), gelas kimia 10 ml, hot plate dan

pipet tetes.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan destilasi sederhana adalah

bensin (C5H12) dan akuades (H2O).


C. ProsedurKerja

42 mL bensin 42 mL akuades

- dicampur
- dimasukkan ke dalam labu alas bulat
yang berisi batu didih
84 mL campuran bensin
dan akuades

- dipanaskan
- diamati dan dicatat suhu pada tetesan
pertama
- dikontrol suhunya
- dihentikan pemanasan jika bensin
berhenti mendidih
- diganti penampungnya dengan yang
bersih

Destilat
- diukur volumenya
- dihitung persen rendamennya.

% rendamen 44,404%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Merangkai alat destilasi

11

10
3
9
2
6 4

8
5
7

Keterangan :

1. Statif 7. Hot plate

2. Selang air keluar 8. Labu alas bulat

3. Kondensor 9. Konektor

4. adaptor 10.Klem

5. gelas kimia 11.Termometer

6. selang air masuk


2. Data pengamatan

No perlakuan Hasil pengamatan

1. 42 mL akuades + 42 mL bensin dimasukkan Terbentuk dua fasa


ke dalam labu alas bulat
2. 84 mL campuran air dan bensin Tetesan pertama pada
suhu 570C
3. Menghentikan proses pemanasan Distilasi yang diperoleh
4,7 mL

3. Analisis Data

% Rendamen

Volume bensin = 42 mL

Volume Air = 42 mL

Volume Campuran = Volume bensin + Volume Air

= 42 mL + 42 mL

= 84 mL

Volume Destilat Secara Praktek = 4,7 mL

Volume Awal bensin – Volume Akhir bensin


% Rendamen = x 100%
Volume Campuran

42 mL-4,7 mL
= x 100%
84 mL

= 44,404 %
B. Pembahasan

Destilasi sederhana adalah proses distilasi paling sederhana yang

memanfaatkan titik didih yang berbeda dari tiap komponen campuran. Perbedaan

titik didih dari masing-masing komponen harus memiliki perbedaan yang cukup

besar, karena prosesnya yang sederhana tersebut tidak dapat memastikan dua (atau

lebih) komponen dari campuran tersebut terpisah dengan baik. Percobaan ini akan

dipisahkan campuran antara bensin dan akuades. Bensin memiliki kisaran titik

didih sebesar 50-180oC, sehingga bensin yang digunakan pada percobaan ini.

Karena sesuai dengan prinsip destilasi sederhana, yang memisahkan campuran

dengan perbedaan titik didih yang jauh.

Proses pertama mereaksikan antara bensin dan akuades agar dapat

dipisahkan nantinya. Selanjutnya campuran larutan keduanya dipanaskan, agar

mencapai titik didih. Sebelum dipanaskan sampel terlebih dahulu dimasukkan

batu didih dengan tujuan untuk meratakan panas sehingga panas menjadi

homogen pada seluruh bagian larutan, dan menghindari titik lewat didih, karena

pori-pori dalam batu didih akan membantu penangkapan udara pada larutan dan

melepaskannya kepermukaan larutan (menyebabkan timbul gelembung-

gelembung kecil pada batu didih) sehingga tidak terjadi letupan-letupan berbahaya

ketika pemanasan. Selanjutnya proses tersebut tetap diamati dan dicatat suhu pada

tetesan pertama. Mekanismenya yaitu larutan dengan titik didih lebih rendah akan

menguap terlebih dahulu dan masuk ke kondensor agar uap yang dihasilkan dari

proses pemanasan menjadi cair kembali dan masuk ke tempat penampungan

destilat.
Setelah tetesan pertama, control suhunya agar tetap stabil. Proses

pemanasan diberhentikan jika bensin berhenti mendidih, karena nantinya malah

akuades yang menguap. Setelah proses tersebut selesai. Tempat destilat diganti

dengan yang lebih bersih, dan diukur volume yang dihasilkan. Berdasarkan hasil

yang diperoleh dan perhitungan dapat dihitung peren rendemen yang diperoleh.

Besar % rendemen yaitu sebesar 44,404%. Hasil rendamen yang diperoleh

menunjukkan jika percobaan ini kurang berhasil karena persen rendamennya

sangat jauh dari 100%. Menurut teori apabila nilai rendamen mendekati angka

100% maka semakin kecil kesalahan yang terjadi pada praktikum. Sebaliknya jika

semakin jauh dari angka 100% maka percobaan dinyatakan gagal atau tidak

berhasil. Menurut Firdiyani dkk., semakin besar rendemen yang dihasilkan maka

semakin efisien perlakuan yang diterapkan dengan tidak mengesampingkan sifat-

sifat lain. Rendamen merupakan perbandingan berat kering produk yang

dihasilkan dengan berat bahan baku.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat

disimpulakan bahwa prinsip dasar destilasi sederhana adalah pemisahan bahan

kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)

bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan

perbedaan titik didih yang jauh antara larutan dan pelarut. Berdasarkan analisis

data diperoleh rendamen sebesar 44,404%.


DAFTAR PUSTAKA

Asnawati D., Saprini H., I Made S., Nurul I., 2015, Alat Destilasi Sederhana
Sebagai Media Edukasi untuk Meningkatkan Minat Wirausaha Siswa-
Siswi SMA IT Al Kamal NW Narmada, J. Pijar, X(1): 67-70.

Firdiyani, F., Tri W. A. dan Widodo F. M., 2015, Ekstraksi Senyawa Bioaktif
Sebagai AntiOksidan Alami Spirulina Platensis Segar dengan Pelarut
yang Berbeda, JPHPI, 18(1).

Muyassaroh, 2017, Improving the Quality of Patchouli Oil Using Microwave


Distillation, International Journal of Chem Tech Research, 10(1).

Suoth V. A., Mosey H. I. R., 2016, Rancang Bangun Sistem Pengukuran Kadar
Alkohol Dan Suhu Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO Untuk
Destilasi Minuman Beralkohol, Jurnal MIPA UNSRAT, 5(2).
Walangare, K. B. A., Lumenta, A. S. M., Wuwung, J.O., Sugiarso, B.A., 2017,
Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan
Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik, Jurnal
Tehnik Elektro dan Komputer,2(2).

Anda mungkin juga menyukai