polyantha Wight)
INTISARI
Rongga mulut merupakan salah satu tempat dalam tubuh yang mengandung
mikroorganisme dengan populasi dan keanekaragaman paling tinggi dibanding
tempat lain. Obat kumur adalah sediaan yang berupa larutan atau cairan yang
digunakan untuk membilas rongga mulut dengan sejumlah tujuan antara lain
untuk menyingkirkan bakteri perusak, bekerja sebagai penciut, untuk
menghilangkan bau tidak sedap, mempunyai efek terapi dan menghilangkan
infeksi atau mencegah karies gigi. Daun salam (Eugenia polyantha Wight)
merupakan tanaman yang digunakan secara tradisional sebagai bahan tambahan
dalam masakan karena memiliki bau yang khas dan memiliki kandungan
flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Dalam penelitian ini dibuat ekstrak
daun salam dalam bentuk sediaan obat kumur.
Formulasi obat kumur dibuat dalam 3 formula, dengan zat aktifnya adalah
ekstrak daun salam. Formula 1 mengandung 4% ekstrak daun salam, formula 2
mengandung 6 % ekstrak daun salam, dan formula 3 mengandung 8 % ekstrak
daun salam. Evaluasi obat kumur yang dilakukan adalah uji organoleptis (bentuk,
bau, warna, dan rasa), uji pH, uji penimbulan busa, uji bobot jenis, uji kejernihan,
dan uji panelis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun salam (Eugenia polyantha
Wight) dapat dibuat dalam bentuk sediaan obat kumur. Variasi kadar dari ekstrak
daun salam (Eugenia polyantha Wight) mempengaruhi sifat fisik dari sediaan obat
kumur pada uji organoleptis, uji penimbulan busa, uji pH dan uji panelis.
ABSTRACT
The oral cavity is one of the places in the body that contain microorganisms
with higher populations and diversity than most other places. Mouthwash is a
dosage form of a solution or liquid used to rinse the oral cavity with a number of
purposes, among others, to get rid of the bacteria destroyer, working as penciut, to
eliminate the odor, has a therapeutic effect and eliminate the infection or prevent
dental caries. Bay leaf (Eugenia polyantha Wight) is a plant traditionally used as
an ingredient in cooking because it has a characteristic odor and contains
flavonoids that efficacious as an antibacterial. In this experiment bay leaf extract
made in the form of mouthwash preparations.
Mouthwash formulations made in 3 formulas, the active ingredient is an
extract of bay leaf. Formula 1 containing 4% extract bay leaf, 2 formulas
containing 6% extract bay leaf, and formula 3 containing 8% extract of leaves.
Evaluation is done mouthwash organoleptic test (shape, smell, color, and flavor),
pH, foam onset test, specific gravity test, clarity test, and test panelists.
The conclusion from experiment is the bay leaf extract (Eugenia polyantha
Wight) can be made in the form of mouthwash preparations. Variations in levels
of bay leaf extracts (Eugenia polyantha Wight) affect the physical properties of
the mouthwash preparations organoleptic test, test onset foam, pH test and test
panelists.
Berbagai macam mikroba ini secara dilakukan untuk mencegah plak dan
permukaan yang berbeda dari rongga obat kumur antiseptik (Ford, 1993).
mulut. Bakteri terakumulasi baik pada Salah satu tujuan kumur dengan
suatu bentuk lapisan yang sering koloni bakteri patogen dalam rongga
disebut sebagai plak (Susanto, 2013). mulut dan mengurangi terjadinya plak
umumnya kontrol plak sehari-hari satu obat kumur yang paling banyak
yang jauh dari toko obat maupun asiri 0,05 % yang terdiri dari eugenol
apotek. Upaya yang dapat dilakukan dan sitral. Dimana secara farmakologis
oleh golongan masyarakat ini adalah tanin dan flavonoid mempunyai efek
Wight) adalah salah satu jenis rempah- membuat suatu formulasi sediaan obat
rempah yang sudah tidak asing lagi kumur antiseptik dari ekstrak daun
tangga. Daun salam sendiri saat ini bagaimana memanfaatkan bahan alam
pelengkap dan penyedap alami pada karies gigi pada rongga mulut.
METODE PENELITIAN menempel kemudian dicuci dan
bulan, yaitu dari bulan Maret sampai teduh dan terlindung dari sinar
penelitian ini terdiri dari gelas ukur, untuk memisahkan benda-benda asing
dalam penelitian ini terdiri dari : yang tertutup dan tambahkan cairan
Ekstrak daun salam (Eugenia penyari atau pelarut yaitu etanol 70%
gliserin, etanol (70%), oleum menthae, cahaya dan setiap harinya dilakukan
Daun salam segar yang telah jam agar cairan penyari bisa masuk
diambil pada pagi hari, dicuci untuk kedalam sel-sel yang terdapat didalam
dan suhu 70°C (Voigt, 1994). sodium bicarbonate dengan aqua dest
Sediaan obat kumur dibuat dalam lalu saring ke dalam wadah botol,
volumenya 80 ml, berikut tabel dan tambahkan ol. Menthae, lalu tutup
Nama Zat
Jumlah (%)
Fungsi Setelah sediaan obat kumur
F1 F2 F3
Ekstrak 4 6 8 Antibakteri
daun salam terbentuk selanjutnya dilakukan
Na. Lauryl 1 1 1 Deterjen
sulfate evaluasi yang meliputi uji
Sodium 1.39 1.39 1.39 Buffer
bicarbonate
Gliserin 20 20 20 Pemanis organoleptis, uji pH, uji bobot jenis,
Etanol 10 10 10 Adstringents
(70%)
Ol. qs qs qs Flavour
uji kerjernihan, uji penimbulan busa,
Menthae agent
Aquadest 80 80 80 Pelarut dan uji panelis.
ad ml ml ml
dan hitung persentase kadar abunya. ekstrak daun salam dilakukan setelah
Hasil perhitungan uji kadar abu : proses pembuatan obat kumur yang
𝐴−𝐵
bertujuan untuk mengamati perbedaan
% Total Kadar Abu : 𝐴
x 100%
bentuk fisik obat kumur dari ketiga
2 𝑔 − 0,3 𝑔
: 2𝑔
x 100 %
formula. Tabel hasil uji organoleptis :
: 0,85 %
Minggu Ke
Formulasi Organoleptis
Keterangan : I II III IV
F1 Bentuk C C C C
minggu. Bagian yang diamati meliputi bagaimana busa yang dihasilkan pada
warna, bentuk dan bau dari sediaan masing-masing formula. Tabel hasil
warna.
Pengujian pH pertumbuhan jamur sehingga
mengetahui apakah sediaan yang Dari tabel diatas, hasil uji pH obat
dibuat sudah memenuhi standar pH kumur eksrak daun salam F1, F2,dan
pH obat kumur berkisar antara 5-6. obat kumur dari ketiga formula
Uji Kejernihan
Uji pH
Minggu Ke Pada umumnya sediaan obat
F1 F2 F3
I 5,14 5,42 5,51
kumur biasanya jernih, namun ada
II 5,58 5,54 5,68
juga obat kumur yang pekat dan harus
III 5,75 5,82 5,70
dipasaran. 1. Aq.dest
𝐵−𝐴 5,57 𝑔
Uji Bobot Jenis = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 5,5924 𝑔/𝑚𝑙
=
Kerapatan air (𝞺 air) = 0,9960 g/ml Hal tersebut karena pada sampel
dibuat. Dari ketiga formula yang disukai dari segi rasa dibandingkan F2
diberikan, konsumen dapat menilai dan F1 ini berarti kadar ekstrak daun
formula mana yang lebih nyaman salam dalam F3 yang sedikit lebih
digunakan sebagai obat kumur dan banyak, lebih disukai oleh konsumen
enak di mulut serta formula mana karena rasa dari daun salam yang khas
yang memiliki warna paling menarik. lebih terasa pada F3. Sementara dari
mengambil sediaan obat kumur karena warna dari F2 yang lebih pas
rongga mulut dan berkumur-kumur. sedikit lebih pucat dan F3 yang lebih