Anda di halaman 1dari 4

LI.

1 Memahami dan menjelaskan saluran pernafasan bawah

LO1.1 Anatomi Makroskopis

1) Trachea
a) Trachea terdiri dari tulang rawan dan otot yang berbentuk pipa, panjangnya 12 cm untuk pria dan
10 cm untuk wanita
b) terletak di tengah-tengah leher sampai incisura jugularis dibelakang manubrium sterni
c) masuk ke cavum toraks melalui apertura thoracis superior,pada mediastinum superior.
d) Dimulai dari bagian bawah cartilago cricoid, sampai bercabang menjadi bronkus dextra dan
sinistra.
e) Percabangan menuju bronkus dextra dan sinistra disebut “bifurcatio trachea”
f) Terdiri dari 16-20 cincin berbentuk lingkaran, berhubungan dengan laring melalui lig.
Cricotrachealis.
g) Diantara tulang rawan terdapat jar ikat lig. Intertrachealis (lig.annulare)
2) Bronchus
Terdiri dari bronchus dextra dan sinistra, brouncus akan memberikan cabat cabang ke setiap
lobus paru
a) Bronchus dextra, terdiri dari 10 buah cabang segmen bronchiolus / broncho pulmonalis segmen
(BPS)

a.1 Lobus Superior, mempunyai 3 buah BPS : Segmen apikal, posterior, anterior

a.2 Lobus Media, mempunyai 2 buah BPS : Segmen lateral dan medial

a.3 Lobus Inferior, mempunyai 5 buah BPS : Segmen superior, media, lateral, anterior, dan
posterior

b) Bronchus sinistra, terdiri dari 9 buah cabang BPS

b.1 Lobus superior, mempunyai 4 buah segmen : Cabang atas (2 buah) à apico posterior dan
anterior. Cabang bawah (2 buah) à Segmen superior dan inferior

b.2 Lobus Inferior, mempunyai 5 buah segmen : Segmen superior, mediobasal, laterobasal,
anterobasal, posterobasal.

3) Paru-paru
Paru - paru (pulmo) berbentuk kerucut dan diliputi oleh pleura visceralis, dan terdapat bebas di
dalam cavitas pleuralisnya;hanya diletakkan pada mediastinum oleh radix pulmonis. Masing-masing paru
mempunyai apex pulmonis yang tumpul,yang menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 2,5 cm di atasclavicula.
Basis pulmonis yang konkaf merupakan tempat yangterdapat diaphragma.Facies costalis yang konveks
disebabkanoleh dinding thorax yang konkaf.Facies mediastinaliis yang konkaf merupakan cetakan
pericardium dan struktur mediastinum lainnya.Di sekitar pertengahan facies mediastinalis ini, terdapat hilum
pulmonis, yaitu suatu cekungan tempat masuknya bronchus, pembuluh darah, dan saraf yang membentuk radix
pulmonis masukdan keluar dari paru.

Margo anterior paru tipis dan meliputi jantung.Pada margoanterior pulmo sinister, terdapat
incisura cardiaca pulmonis sinistri.Pinggir posterior lebih tebal dan terletak di samping columna vertebralis.
Pulmo dexter sedikit lebih besar dari pulmo sinister dan dibagioleh fissura obliqua dan fissura horizontalis
pulmonis dextri menjadi tiga lobus: lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Fissura obliqua berjalan
dari pinggir inferior ke atas dan ke belakang menyilang permukaan medial dan costalis sampai memotong
pinggir posterior sekitar 6,25 cm di bawah apex pulmonis. Fissura horizontalis berjalan menyilang permukaan
costalis setinggi cartilago costalis IV dan bertemu dengan fissura obliqua pada linea axillaris media.Lobus
medius merupakan lobus kecil berbentuk segitiga yang dibatasi oleh fissura horizontalis dan fissura
obliqua.Pulmo sinister dibagi oleh fissura obliqua dengan cara yangsama menjadi dua lobus, lobus superior dan
lobus inferior. Pada pulmo sinister, tidak terdapat fissura horizontalis.

Pendarahan Paru à Bronchi, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis menerima darah dari
arteriae bronchiales yang merupakan cabang aorta ascendens.Venae bronchiales (yang berhubungan dengan
venae pulmonales) mengalirkan darahnya ke vena azygos dan vena hemiazygos.Alveoli menerima darah
terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal arteriae pulmonales.Darah yang teroksigenasi meninggalkan
kapiler-kapiler alveoli masuk ke cabang-cabang venae pulmonales yang mengikuti jaringan ikat
septaintersegmentalis ke radix pulmonis.Dua venae pulmonales meninggalkan setiap radix pulmonis untuk
bermuara ke dalam atrium sinistrum cor.

Persarafan Paru à Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis yang terdiri atas serabut
eferen dan aferen saraf otonom.Plexus ini dibentuk dari cabang-cabang truncus symphaticus dan menerima
serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus.Serabut-serabut eferen simpatis mengakibatkan bronchodilatasi
dan vasokonstriksi.Serabut-serabut eferen parasimpatis mengakibatkan bronchokonstrinksi, vasodilatasi, dan
peningkatan sekresi kelenjar.Impuls aferen yang berasal dari mucosa bronchus dan dari reseptor regang pada
dinding alveoli berjalan ke susunan saraf pusat dalam saraf simpatis dan parasimpatis.

LO1.2 Anatomi Mikroskopis

1) Trachea

Dinding trakea mempunyai empat lapisan : Mukosa dalam, submukosa, muskularis yang tidak
berbatas tegas dan lapis adventisia luar.
Sel epitel trakea : Epitel berlapis torak bersilia yang mengandung 6 jenis sel atau lebih, yaitu :
a. Sel Goblet
Mensintesis dan mensekresi butiran – butiran mukus. Melalui rangsangan yang cukup, sel
goblet akan melepaskan butiran mukus dan beberapa deretan sitoplasma di apikal (sekresi
apokrin)
a. Sel Bersilia
Mempunyai sejumlah silia menonjol ke dalam mukus dan bergerak ke arah laring.
b. Sel pendek yang belum derdiferensiasi, namun sel-sel ini mampu membelah dan bisa
berdiferensiasi menjadi sel jenis lainnya dalam epitel
c. Dua jenis brush sel : 1. Sel sikat yang mempunyai mikrovili yang sangat panjang dipersarafi
oleh serat-serat saraf aferen kecil. 2. Sel sikat yang punya sepasang sentriol apikal dan
mungkin sel pendek salam proses diferensiasi menjadi sel bersilia.
d. Sel bergranula kecil yang terletak di basal dipenuhi dengan granula dalam sitoplasma.
Granula ini bahan seperti katekolamin yang mengatur aktivitas sekresi sel-sel goblet dan
kelenjar dan yang mempengaruhi aktivitas silia. Biasanya granula terletak di bagian basal sel
dekat pembuluh darah mukosa, yang diduga membawa hasil sekresinya.
Dinding trakea juga mengandung tulang rawan berbentuk huruf C. Bagian terbuka dari C
menghadap ke posterior, ke arah esofagus, dan dijembatani oleh jaringan ikat dan berkas serat-
serat otot polos. Perikondrium tulang rawan trakea menyatu dengan jaringan ikat yang dipenuhi
lemak dari tunika adventisia, yang juga mengandung pembuluh darah, saraf dan pembulu getah
bening.

2) Bronkus dan Bronkiolus


A. Bronkus
a. Bronkus mempunyai epitel bertingkat torak bersilia dengan sel goblet, makrofag, dan fibroblas.
Tunika submukosa bronkus lebih tipis dari pada trakea.
b. Tulang rawannya berbentuk tidak beraturan tapi tetap membentuk rangka untuk membantu
mempertahankan lumen bronkus tetap terbuka.
c. Keseluruhan dinding bronkus terdiri dari serat-serat otot polos dan lempeng tulang rawan yang
tidak beraturan.
B. Bronkiolus
a. Bronkiolus besar (primer) mempunyai epitel selapis torak bersilia. Saluran udara ini juga
mengandung sel-sel otot polos yang saling bersilang dan fibroblas tapi tidak ada tulang rawan.
Terdapat sel clara yaitu sel torak tidak bersilia yang berbentuk kubah untuk mengekskresi
surfaktan.
b. Bronkiolus terminalis
c. Bronkiolus respiratorius
Mempunyai alveoli pada dindingnya, maka epitelnya terputus- putus. Kadang masih terlihat epitel
bersilia tapi akan menghilang semakin ke ujung. Tidak terdapat sel goblet.
d. Ductus alveolaris
Cabang dari bronkus respiratorius, berupa saluran dengan dinding terdiri dari alveolus.
e. Atria, saccus alveoli dan alveoli
Ductus alveolaris bermuara ke atria, berupa ruang tidak beraturan yang berhubungan dengan
alveolus dan saccus alveolaris.Dari tiap atria muncul 2 atau lebih saccus alveolaris.Dari saccus
alveolaris terbuka pintu menuju ke setiap alveolus. Alveolus berupa kantong dilapisi epitel selapis
gepeng yang sangat tipis

Anda mungkin juga menyukai