Anda di halaman 1dari 12

Kekayaan Sumber Daya Alam

Dosen Pengampu :
H. Ikhsanudin Juhri, Lc., MA.

Disusun Oleh :
Jhon Meirta G
4443180069

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah
dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul Sistem Politik dan
Kekuasaan di Banten ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Serang, 8 Mei 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................
Daftar Isi...............................................................................
Bab 1 Pendahuluan...................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................
1.3 Tujuan......................................................................
Bab 2 Pembahasan....................................................................
2.1 Hakikat sumber daya alam ..............................................
2.2 Pengelompokan Sumber Daya Alam .................................
2.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam .......................................................
Bab 3 Penutup.........................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................
3.2 Saran.......................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan penduduk dan aktivitas pembangunan yang tinggi, serta adanya
eksploitasi sumber daya alam secara intensif dan berlebihan, memberikan peringatan kepada
kita untuk menyusun suatu strategi yang lebih baik dalam mengelola sumber daya alam air.
Strategi ini harus di proyeksikan terhadap waktu dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Peningkatan jumlah penduduk cenderung meningkatkan permintaan akan sumber daya air. Di
lain pihak yang terjadi justru sebaliknya, yakni air menjadi sumber daya yang keberadaannya
semakin tak menentu.

Kawasan pesisir telah menjadi lokasi yang strategis dalam usaha peningkatan
ekonomi melalui sektor pariwisata, industri, pemukiman, transportasi, dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan jasa dan barang. Pemanfaatan kawasan pantai tersebut sayangnya tidak
dilandasi pemahaman yang baik tentang kondisi yang baik bagi pantai, sehingga
menimbulkan dampak merugikan.

Pesisir pantai Banten di utara berbatasan dengan laut Jawa, di bagian barat berbatasan
dengan Selat Sunda dan di selatan menghadap ke arah Samudera Hindia. Serang merupakan
salah satu kabupaten yang ada di wilayah Propinsi Banten yaitu terletak di pesisir Pantai
Utara Jawa

Serang merupakan kabupaten dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat
ditunjang dengan kekayaan alamnya terutama sumber daya alam Pesisir dan Laut, sehingga
menjadikan salah satu kabupaten yang memiliki prospek yang sangat baik di masa yang akan
datang.

Kabupaten Serang memiliki panjang pantai ± 83 Km (dimulai dari pantai Barat


Cinangka, Anyer sampai Pantai Utara Kecamatan Tanara), memiliki kekayaan alam Pesisir
dan Laut yang tinggi. Di wilayah ini terdapat sebanyak 15 pulau- pulau kecil, padang lamun
seluas 366,9 Ha serta hutan Mangrove seluas 300 Ha dan juga kekayaan ikan yang sampai
sekarang masih menjadi unggulan masyarakat Kabupaten Serang. Salah satu wilayah pesisir
yang dimiliki oleh Kabupaten Serang adalah kawasan Teluk Banten.

Sebagai kawasan Teluk (perairan semi tertutup menjorok ke arah daratan, yang berada
di bagian hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut), Teluk Banten memiliki kekayaan
alam yang tinggi. Selain itu dengan kekayaan alamnya Teluk Banten menjadi lokasi yang
menarik untuk dimanfaatkan berbagai aktifitas seperti: Industri, alur pelayaran, penambangan
pasir laut, pelabuhan, pariwisata, budidaya ikan penangkapan ikan dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
-bagaimana hakikat sumber daya alam

- bagaimana pengelompokan sumber daya alam

- bagaimana pengelolaan sumber daya alam

1.3 Tujuan
- mengatahui hakikat sumber daya alam

-mengatahui pengelompokan sumber daya alam

-mengatahui pengelolaan sumber daya alam


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 hakikat sumber daya alam


Sumber daya adalah sesuatu yang memiliki nilai guna. Sumber Daya Alam (SDA) adalah
keseluruhan faktor fisik, kimia, biologi dan sosial yang membentuk lingkungan sekitar kita. Hunker
dkk menyatakan bahwa sumber daya alam adalah semua yang berasal dari bumi, biosfer, dan
atmosfer, yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia. Semua bagian lingkungan alam kita
(biji-bijian, pepohonan, tanah, air, udara, matahari, sungai) adalah sumber daya alam. SDA adalah
unsur-unsur yang terdiri dari SDA nabati (tumbuhan) dan SDA hewani (satwa) dengan unsur non
hayati disekitarnya yang secara keseluruhan membentuk ekosistem1 . SDA memiliki peranan dalam
pemenuhan kebutuhan manusia. Secara yuridis, pengertian SDA termuat dalam Pasal 1 ayat 9 UU No.
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ialah SDA adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan ekosistem. Terdapat beberapa pendapat mengenai pembagian sumberdaya alam.
antara lain ditinjau dari sifat umum ekosistemnya dibagi menjadi dua golongan besar yaitu SDA
terestris (daratan) dan SDA akuatik (perairan)

Dalam pemanfaatan SDA melalui pembangunan senantiasa terjadi perubahan ekosistem yang
pada akhirnya memberi dampak positif (manfaat) ataupun dampak negatif (resiko) terhadap manusia
kembali. Semakin besar manfaat yang akan diupayakan, semakin besar pula resiko yang ada ataupun
muncul resiko baru (Soemarwoto, 1985). Pengelolaan SDA (natural resource management) dimaksud
untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan yang tinggi, aman dan manusiawi
terjamin. Hanya dalam kondisi kualitas lingkungan yang tinggi, manusia lebih banyak memperoleh
manfaat dari pada resiko lingkungan

SDA berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA
yang tidak dapat diperharui. SDA yang dapat diperbaharui ialah kekayaan alam yang dapat terus ada
selama penggunaannya tidak diekploitasi berlebihan. SDA yang tidak dapat diperbaharui yaitu SDA
yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan
apabila digunakan secara terus menerus akan habis seperti contoh tumbuhan, hewan, mikro
organisme, sinar matahari, angin, dan air. Kebutuhan SDA meningkat dikarenakan pertambahan
penduduk serta kemajuan pembangunan. SDA yang terbatas bahkan menurun. Tanpa upaya
pelestarian atau konservasi maka terjadi krisis SDA, kualitas menurun, persediaan langka,
keanekaragaman berkurang, dll. Pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA Hayati
dan Non Hayati. Pasal 12 ayat 1 UU No.32 tahun 2009 menyatakan pemanfaatan SDA dilakukan
berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).
2.2 Pengelompokan Sumber Daya Alam

SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).

1. Berdasarkan Sifat Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai
berikut :

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan,
mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena 4.6 dapat melakukan reproduksi dan
memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi,
gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi
laut dan air dalam siklus hidrologi.

2. Berdasarkan Potensi Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi


beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.

b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi
pasang surut air laut, dan kincir angin. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya
alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. SDA
dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).

1. Berdasarkan Sifat Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai
berikut :

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan,
mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena 4.6 dapat melakukan reproduksi dan
memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi,
gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi
laut dan air dalam siklus hidrologi.

2. Berdasarkan Potensi Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi


beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.

b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi
pasang surut air laut, dan kincir angin. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya
alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan Jenis Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber
daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir
angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk
hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia

2.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam


Setelah Anda mempelajari klasifikasi SDA, Anda akan mengenal adanya aneka ragam SDA
yang dapat dimanfaatkan. Pada uraian dibawah ini akan dibicarakan sebagian dari
pemanfaatan sumber daya alam. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan antara lain (Kaligis,
1986) :
1. Sumber Makanan dan Obat-obatan
Banyak SDA yang sudah Anda ketahui yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik yang
berasal dari SDA hayati maupun nabati. Misalnya SDA hayati dan nabati yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, contoh untuk sumber makanan antara lain hewan –
hewan ternak, berbagai umbi – umbian, berbagai jenis biji – bijian dan sebagainya.
Sedangkan untuk sumber obat – obatan antara lain jahe, lempuyang, pasak bumi, laos,
dan sebagainya. Coba Anda cari contoh lainnya untuk SDA yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia sebagai sumber makanan dan obat-obatan!
2. Sumber Energi Energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
misalnya untuk memasak, menjemur pakaian, penerangan dan sebagainya. Energi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari sumber energi. Sumber energi
merupakan SDA yang dapat dimanfaatkan energinya, antara lain:
a. Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu bara;
b. Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin;
c. Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik;
d. Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati, gula dan getah-getahan
Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan;
e. Dan lain-lain. Coba carilah oleh Anda contoh sumber energi yang lainnya
3. Sumber Devisa Negara Seyogyanya Anda banyak mengetahui pemanfaatan SDA
yang dapat dijadikan sebagai sumber devisa Negara.
Coba anda amati hasil – hasil SDA! Apa yang dapat dihasilkan dari SDA untuk
sumber devisa negara? Tidak sedikit devisa negara dapat diperoleh dari pemanfaatan
sumber daya alam. Misalnya yang berasal dari :
a. Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh, karet dan lain-lain),
kehutanan (kayu, rotan, damar dan lain-lain);
b. Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara, besi dan mineral
lainnya, dan
c. Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam ikan, rumput laut dan
lain-lain.
4. Sebagai Sumber Plasma Nutfah Anda pasti mengetahui ada beberapa tumbuhan atau
hewan yang dahulu tidak dimanfaatkan
tetapi sekarang dapat dimanfaatkan atau dibudidayakan, salah satunya buah pace
(mengkudu). Dihutan atau dilingkungan kita masih terdapat tumbuhan dan hewan yang
belum dibudidayakan. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma
nutfah. Plasma nutfah adalah sifat - sifat unggul yang diwariskan secara turun temurun.
Dahulu ada beberapa tanaman yang masih belum memiliki peranan yang sangat penting,
tapi pada saat ini diketahui memiliki manfaat yang bisa digunakan oleh manusia,
contohnya buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan sekarang memiliki
khasiat meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah
tinggi, tanaman mamba (Azadirakhta indica) dahulu tanaman ini hanya merupakan
tanaman pagar tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki
peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis gangga yang memiliki
kandungan protein tinggi, yang digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya
Chlorella. (Syamsuri, 2002) Sumber daya alam merupakan bagian tak terpisahkan dari
suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik
makhluk hidup dan faktor-faktor alam, antara makhluk hidup satu dengan yang lain dan
antara faktor alam satu dengan yang lain. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam
pada haikikatnya berarti melakukan perubahan-perubahan di dalam ekosistem alami yang
telah atau belum diubah oleh tindakan manusia. Di dalam kesatuan ekosistem kedudukan
manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Oleh
karena itu seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia
tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian
ekositem, faktor manusia adalah sangat dominan. manusia harus dapat menjaga
keserasian 4.10 hubungan timbal balik antara manusai dengan lingkungannya, sehingga
keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Pengaruh manusia terhadap pemanfaatan
sumber daya alam dapat mengakibatkan tiga kemungkinan kualitas sumber daya alam,
yaitu merusak, tetap lestari, dan memperbaiki (Kaligis, 1986).

3.1 Saran
Sebaiknya kita menjaga memelihara merawat dan tidak merusak sumber daya alam kita
supaya tidak akan habis
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk dan aktivitas pembangunan yang tinggi, serta adanya
eksploitasi sumber daya alam secara intensif dan berlebihan, memberikan peringatan
kepada kita untuk menyusun suatu strategi yang lebih baik dalam mengelola sumber daya
alam air. Strategi ini harus di proyeksikan terhadap waktu dalam jangka pendek dan
jangka panjang. Peningkatan jumlah penduduk cenderung meningkatkan permintaan akan
sumber daya air. Di lain pihak yang terjadi justru sebaliknya, yakni air menjadi sumber
daya yang keberadaannya semakin tak menentu.

SDA berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat


diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperharui. SDA yang dapat diperbaharui ialah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak diekploitasi berlebihan.
SDA yang tidak dapat diperbaharui yaitu SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus menerus akan habis seperti contoh tumbuhan, hewan, mikro organisme, sinar
matahari, angin, dan air. Kebutuhan SDA meningkat dikarenakan pertambahan penduduk
serta kemajuan pembangunan. SDA yang terbatas bahkan menurun. Tanpa upaya
pelestarian atau konservasi maka terjadi krisis SDA, kualitas menurun, persediaan langka,
keanekaragaman berkurang, dll. Pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu
SDA Hayati dan Non Hayati. Pasal 12 ayat 1 UU No.32 tahun 2009 menyatakan
pemanfaatan SDA dilakukan berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH).

Anda mungkin juga menyukai