Anda di halaman 1dari 9

2017 A

LEMBAR KERJA MAHASISWA


ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN
SISTEM REPRODUKSI
(PENGAMATAN TELUR KATAK)

Oleh : Kelompok 5
Pendidikan Sains 2017 A

Oleh :
Kelompok 5

Afifah Maulidia (17030654004)


Elinda Puspita Ningrum (17030654013)
Yuniar Elmanura Mahrufi (17030654042)
Yolanda Dwi Pratiwi (17030654071)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN SAINS
2019
A. JUDUL
Judul pada praktikum ini adalah “Sistem Reproduksi (Pengamatan Telur
Katak)
B. PERTANYAAN PENGAMATAN
Pertanyaan pengamatan pada praktikum ini yaitu:
1. Bagaimana fase perkembangan embrio katak?
2. Bagaimana tipe pembelahan embrio katak?
C. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi fase perkembangan embrio katak
2. Untuk mengidentifikasi tipe pembelahan embrio katak
D. KAJIAN TEORI

Gambar 1. Fase Perkembangbiakan Katak


Sumber: www.onlinebiologynotes.com
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi (berkembang biak).
Reproduksi bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan keberadaan
spesies tersebut.
1. Perkembangan Embrio Katak

Gambar 2.
Tahap
Pembelahan
Sumber:
www.onlinebiolo
gynotes.com
Pembelahan terjadi setelah pembelahan zygot membelah berulang kali
terdiri dari berpuluh-puluh sel kecil yang disebut blastomer. Pembelahan
tersebut dapat meliputi dari seluruh bagian bisa juga hanya sbagian kecil
zygot. Pada pembelahannya,melalui tahap pembelahan mitosis. Meski
sewaktu-waktu dapat juga disertai oleh adanya pembelahan inti yang terus
menerus tanpa diikuti sitoplasma. Katak meletakkan banyak telur dalam suatu
massa atau bertelur, yang berfungsi untuk melindungi sebagian besar telur
dari pemangsa. Katak jantan menyuburkan telur saat betina bertelur dalam
air. Artinya, telur dibuahi di luar tubuh wanita. Setiap telur katak adalah sel
tunggal tetapi merupakan sel yang luar biasa besar yang terlihat oleh mata
manusia.

Gambar 3. Tahap Gastrulasi


Sumber: www.onlinebiologynotes.com

2. Tahap Pembelahan dan Morula

Gambar 4. Sel telur yang belum mengalami pembelahan


Sumber: Salazar-Nicholls and del Pino, 2015
Pembelahan adalah proses pembelahan sel pada awal embrio. Zigot
katak mengalami pembelahan sel yang cepat tanpa mengalami pertumbuhan
secara keseluruhan, menghasilkan sekelompok sel dengan volume dan massa
yang sama dengan zigot asli. Sel-sel berbeda yang berasal dari pembelahan
disebut blastomer dan membentuk massa kompak yang disebut morula.
Tahap blastula terjadi ketika bola berongga dari sel terbentuk di sekitar
rongga yang diisi dengan cairan. Setelah mengalami beberapa kali
pembelahan ditemukan stadium morula yang berongga,di mana sel kutub
pada anima akan lebih besar daripada sel kutub vegetative,sel yang kecil
disebut mikromer,sel yang besar disebut makromer dan yang menengah
disebut mesomer. Pada stadium selanjutnya akan ditemui pembelahan antara
mikromer,mesomer dan makromer yang sangat mencolok serta ditemui
rongga besar yang disebut rongga stadium blastula.

Gambar 5. Pembelahan Telur Gambar 6. Pembelahan Telur


Katak Primer Katak Sekunder
Sumber: Morgan, 1897 (Sumber: Morgan, 1897)

Gambar 7. Pembelahan Telur Gambar 8. Pembelahan Morula

Katak Tersier (Sumber: Hervas et al, 2015)


(Sumber: Hervas et al, 2015)
3. Tahap Blastula

Gambar 9. Pembelahan Blastula

(Sumber: Hervas et al, 2015)

Blastulasi adalah proses perkembangan morula menjadi


blastula.Pada saat blastulasi,blastomer morula membelah beberapa kali
sehingga besar blastomer masih mengecil tetapi besar blastula tidak berbeda
dengan besar morula.
Menjelang proses pembelahan berakhir,sebagian blastomer yang
berada di bawah permukaan morula rontok,sehingga tempat yang semula
padat dengan sejumlah blastomer berubah menjadi rontok dan
kosong.Rongga yang terbentuk itu disebut blastosol. Morula mempunyai
cirri yaitu padat blastomer dan tidak memiliki rongga.Sedangkan blastula
mempunyai rongga dan terdapat blastosol.Akan tetapi perlu diingat bahwa
tidak semua blastula mempunyai blastosol.
Blastula yang mempunyai blastosol dinamakan seloblastula
(discoblastula) seperti pada katak. Sedangkam blastula yang tidak
mempunyai blastosol disebut seroblastula.
Stadium neuro dimulai dengan terbentuknya penebalan
ectoderm,neural pada bagian dorsal yang disebut neural plasta. Pada
perkebangan selanjutnya,pada keeping neural akan membentuk lekuk
neural dan kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi bumbung
neural.
4. Proses Gastrulasi

Gambar 10. Pembelahan katak


yang membentuk yolk gland
(Sumber: Hervas et al, 2015)
Blastula khas hanyalah sebuah bola sel. Tahap berikutnya dalam
perkembangan embrio katak mewakili lompatan besar ke depan: Ini terdiri
dari pembentukan bentuk dan struktur hewan yang direncanakan, yang
dikenal sebagai rencana tubuh.
Sel-sel dalam blastula mengatur ulang diri mereka untuk membentuk
tiga lapisan sel dalam proses yang disebut gastrulasi. Selama gastrulasi,
blastula membentuk tiga lapisan sel ini, yang disebut lapisan kuman, yang
akan berdiferensiasi menjadi sistem organ yang berbeda.

Gambar 11. Fase


Pembelahan
(Sumber:
www.longlifeducat
ion.com)

Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan
embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah
(mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi
merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam
perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh.

5. Pembedaan sel
Ketika sel mulai berdiferensiasi, mereka dikatakan “ditakdirkan,” yang
berarti masing-masing memiliki tujuan khusus yang terkait dengannya. Tiga
lapisan germinal adalah endoderm, ektoderm dan mesoderm. Ektoderm
menimbulkan sistem saraf dan kulit; mesoderm membentuk sel otot, organ
internal dan jaringan ikat; dan endoderm akhirnya membentuk jenis sel yang
ditemukan dalam sistem pencernaan, paru-paru dan banyak organ internal.
6. Pertumbuhan Tadpole dan Kodok Baru

Gambar 12. Tahap Pertama dari Gambar 13. Tahap Akhir


Neurulasi Neurulasi
(Sumber: Hervas et al, 2015) (Sumber: Salazar-Nicholls and
del Pino, 2015)

Gambar 14. Tahap Pertama Pembentukan Ujung Ekor


(Sumber: Rugh,1951)
Pada waktunya, telur menetas, dan hasilnya adalah makhluk hidup
mandiri yang disebut kecebong – tahap larva akuatik seekor katak – dengan
insang, mulut, dan ekor. Selama satu hingga tiga bulan, kecebong akan mulai
berubah menjadi katak amfibi, dengan paru-paru menggantikan insang,
pemendekan ekor secara bertahap dan munculnya kaki. Setelah sekitar 12
minggu, ekornya hampir habis dan mampu meninggalkan air. Sekitar 16
minggu atau lebih, katak baru mampu memulai proses reproduksi.

E. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Toples 1 Buah
b. Botol 4 Buah
c. Mikroskop Stereo 1 Buah
d. Pipet tetes 1 Buah
e. Cawan Petri 1 Buah
2. Bahan
a. Formalin 250 ml
b. Telur Katak Secukupnya
F. LANGKAH KERJA
Mengidentifikasi Fase Perkembangan Embrio Katak
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mengambil telur katak dengan menggunakan pipet tetes
3. Membuat preparat dari telur kodok dengan meletakkan satu butir telur
katak diatas cawan petri
4. Meletakkan preparat diatas meja mikroskop
5. Mengamati preparat dengan mikroskop
6. Menggambar hasil pengamatan pada tabel pengamatan
G. RANCANGAN PENGAMATAN

H. ALUR
1. Mengidentifikasi Fase Perkembangan Embrio Katak

Telur Katak
- Diambil dengan sedotan
- Diletakkan diatas objek glass
- Ditutupi dengan cover glass

Preparat

- Diletakkan diatas meja mikroskop


- Diamati
- Digambar hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
Hasil
I. TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Fase Perkembangan Embrio Katak
No Gambar Keterangan

J. DAFTAR PUSTAKA
Ciptono. 2008. Perkembangan Katak. Jogjakarta: FMIPA UNY
Hikmat. 2018. Perkembangan Embrio Katak diakses dari
(https://kliksma.com/2018/04/perkembangan-embrio-katak.html) Pada
tanggal 24 Maret 2019 Pukul 20.10 WIB
Sugianto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press

Anda mungkin juga menyukai