PEMBAHASAN
Saat ini tidak ada suatu bangsa pun yang statis dan homogen. Setiap
bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan
demikian maka sistem nilai budaya dan nilai lainnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Berdasarkan hal tersebut maka sistem pembelajaran interdisiplin ilmu
sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi globalisasi yang demikian cepat
tersebut. IPS merupakan bidang ilmu antardisiplin, sehingga melalui IPS
perspektif global dapat ditumbuhkembangkan.
Marilah kita melihat satu per satu dari disiplin IPS ini walaupun dalam
pembahasannya akan selalu terkait dengan disiplin ilmu lainnya baik dalam
rumpun IPS maupun di luar IPS. Ini disebabkan oleh suatu masalah tidak
3
4
dapat ditinjau dari satu disiplin ilmu saja. Selain itu masalah global berkaitan
dengan seluruh aspek kehidupan dan bidang ilmu.
mulai dari berbagi macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat
hungga yang terjauh, yaitu dari masyarakat local, nasional, hingga global.
Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu :
1. Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-
individu yang membentuk masyarakat.
2. Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari
masyarakat dunia.
3. Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi
ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4. Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan
atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5. Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara
bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat
manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta anggota
masyarakat
3. Mata kuliah perspektif global masih sangat baru, oleh karena itu, para
guru belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mengajar materi
yang berkaitan dengan masalah global di SD.
4. Buku sumber pelajaran yang bersifat global di SD masih sangat kurang.
Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dari guru untuk memperkaya diri
dengan sumber lain.
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8)
mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu:
1. Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
2. Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
3. Pembangunan (development)
4. Hak Asasi Manusia (human right)
5. Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and
refugees)
6. Kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
7. Lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural
resources)
8. Persebaran kemakmuran
9. Teknologi informasi
10. Sumber daya
11. Jalan masuk ke pasar
12. Kelaparan dan bahan pangan
13. Perdamaian dan keamanan
14. Prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan
regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah
menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat
dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari
PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah
menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global
tersebut.
8
Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan
keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan
dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.
1. Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi
Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-
bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-
bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara
pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan
pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang merupakan masalah
kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia,
melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu,
masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan
melakukan program keluarga berencana dengan mengatur jumlah
anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini
tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga dilakukan
oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya
pelaksanaan program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang
direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai
masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan upaya
pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan
masalah global. Berkaitan dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan
lembaga dunia sangat memperhatikan masalah tersebut.
2. Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai
proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik
kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan
fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia
ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala
sumber daya, baik alam (SDA) maupun manusia (SDM) termasuk
kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak menghadapi
9