Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dimensi Perspektif Global


Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi ini, Makagiansar
(Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi, yaitu:
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses
pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika
tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa
menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat
seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi.
2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok
manusia berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara
partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan
hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan
tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.
4. Memajukan kerja sama budaya antarbangsa. Ini dimaksudkan agar
adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan
peningkatan antarbudaya bangsa.

Saat ini tidak ada suatu bangsa pun yang statis dan homogen. Setiap
bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan
demikian maka sistem nilai budaya dan nilai lainnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Berdasarkan hal tersebut maka sistem pembelajaran interdisiplin ilmu
sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi globalisasi yang demikian cepat
tersebut. IPS merupakan bidang ilmu antardisiplin, sehingga melalui IPS
perspektif global dapat ditumbuhkembangkan.
Marilah kita melihat satu per satu dari disiplin IPS ini walaupun dalam
pembahasannya akan selalu terkait dengan disiplin ilmu lainnya baik dalam
rumpun IPS maupun di luar IPS. Ini disebabkan oleh suatu masalah tidak

3
4

dapat ditinjau dari satu disiplin ilmu saja. Selain itu masalah global berkaitan
dengan seluruh aspek kehidupan dan bidang ilmu.

B. Manfaat Perspektif Global


Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan
kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam
maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan
faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan
negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat
terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut adanya
komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus
berubah, aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Beberapa manfaat dari
mempelajari perspektif global antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa
bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu “kampung”, provinsi, negara,
akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan
satu sama lain. Oleh karena itu, dalam bersikap dan bertindak harus
mencerminkan ssebagai warga Negara.
2. Menambah dan meperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita
dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama
dalam perkembangan IPTEK
3. Mengondisikan mahasiswa untuk berpikir integral dan general. Sehingga
suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.

C. Tujuan Perspektif Global


PPKn merupakan sebuah disiplin ilmu yang terpisah dengan mata
pelajaran IPS, namun kali ini kami akan membahas mengenai IPS termasuk
PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) yang di dalamnya
meliputi hak asasi manusia, hukum, politik, dan kebudayaan. Sedangkan
masalah lingkungan, imigrasi, emigrasi, pengungsi, sumber alam, dan
5

penduduk erat kaitannya dengan geografi, walaupun dilihat dari kenyataan


masalah lingkungan ini berkaitan pula dengan ilmu lainnya termasuk Ilmu
Pengetahuan Alam.
Kebanyakan dari kita tidak memahami bahwa sebenarnya hidup kita ini
dibentuk oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Sulit dibayangkan
suatu aktivitas masyarakat atau suatu bangsa tanpa adanya hubungan yang
bersifat global. Oleh karena itu, para ahli pendidikan bersepakat bahwa
masalah-masalah keterkaitan global perlu diberikan di sekolah. Inilah peran
dari perspektif global. Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh
(holistik) yang menghubungkan siswa dan guru dalam memahami hubungan
mereka dengan masyarakat dunia. Para mahasiswa, kini saatnya kita untuk
membuka mata, agar tidak tertuju pada masalah yang sempit saja, masalah
lokal saja.
Tempat yang kita diami ini merupakan bagian dari dunia. Oleh karena
itu, kita harus memahami dunia ini. Dengan demikian maka tujuan dari
diberikannya perspektif global (Marryfield, 1997) adalah
1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi
dan masalah yang berkaitan dengan masalah global
2. mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan
masalah lintas budaya;
3. mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam
kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan profesinya.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka peran Anda sebagai guru adalah


1. Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya
pengetahuan global dalam memahami masalah-masalah dunia
2. meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan
dalam melakukan tindakan yang berdampak global
3. Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang
mempunyai pengaruh terhadap masalah global.

Sedangkan Lee Anderson dan Charlotte (1979) menyatakan bahwa untuk


mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang baik harus di
6

mulai dari berbagi macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat
hungga yang terjauh, yaitu dari masyarakat local, nasional, hingga global.
Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu :
1. Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-
individu yang membentuk masyarakat.
2. Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari
masyarakat dunia.
3. Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi
ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4. Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan
atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5. Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara
bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat
manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta anggota
masyarakat

D. Masalah Perspektif Global


Namun dalam pelaksanaannya nanti para guru akan dihadapkan kepada
berbagai masalah. Masalah tersebut antara lain :
1. Menurut kurikulum KTSP, mateeri dalam pelajaran IPS belum sampai
membahas masalah dunia, akan tetapi masih terbatas kepada tingkat
kecamatan, kabupaten dan provinsi. Ini tentu akan menyulitkan guru
untuk membicarakan dunia dengan para siswa. Untuk mengatasi
kesulitan ini, guru dapat memulainya dari hal yang ada di lingkungan
siswa, misalnya masalah lingkungan, masalah kesehatan AIDS, masalah
penduduk dan sebagainya.
2. Masalah global adalah masalah integral, yaitu suatu permasalahan dapat
dilihat dari bebagai bidanng ilmu. Sementara itu, dalam mata pelajaran
IPS di SD masih menitikberatkan pada materi bidang studi misalnya
sejarah dan geografi.
7

3. Mata kuliah perspektif global masih sangat baru, oleh karena itu, para
guru belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mengajar materi
yang berkaitan dengan masalah global di SD.
4. Buku sumber pelajaran yang bersifat global di SD masih sangat kurang.
Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dari guru untuk memperkaya diri
dengan sumber lain.
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8)
mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu:
1. Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
2. Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
3. Pembangunan (development)
4. Hak Asasi Manusia (human right)
5. Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and
refugees)
6. Kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
7. Lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural
resources)
8. Persebaran kemakmuran
9. Teknologi informasi
10. Sumber daya
11. Jalan masuk ke pasar
12. Kelaparan dan bahan pangan
13. Perdamaian dan keamanan
14. Prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan
regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah
menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat
dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari
PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah
menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global
tersebut.
8

Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan
keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan
dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.
1. Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi
Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-
bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-
bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara
pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan
pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang merupakan masalah
kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia,
melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu,
masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan
melakukan program keluarga berencana dengan mengatur jumlah
anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini
tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga dilakukan
oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya
pelaksanaan program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang
direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai
masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan upaya
pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan
masalah global. Berkaitan dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan
lembaga dunia sangat memperhatikan masalah tersebut.
2. Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai
proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik
kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan
fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia
ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala
sumber daya, baik alam (SDA) maupun manusia (SDM) termasuk
kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak menghadapi
9

masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan


masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah.
Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di
dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga
menjadi masalah global.
3. Hak Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama di segala
bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa
terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan masyarakat, hak asasi manusia
ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu,
sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis,
agama dan lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal
tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di
negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena
itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-
tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan
masalah global.
4. Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari
negara sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun
dalam bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor
penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana
alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau
perorangan yang melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan
keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan
yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat
penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain sebagainya.
Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari
berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari berbagai masalah di
negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik
menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang
10

bersangkutan, atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi


ini telah menjadi masalah global.
5. Lingkungan dan Sumber Daya
Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah
longsor, dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam
kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional di
tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi
dimana-mana di permukaan bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai