Proposal Penelitian: Profil Penyakit Skabies Pada Pasien Yang Berobat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji TAHUN 2018
Proposal Penelitian: Profil Penyakit Skabies Pada Pasien Yang Berobat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji TAHUN 2018
Proposal Penelitian: Profil Penyakit Skabies Pada Pasien Yang Berobat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji TAHUN 2018
PROPOSAL PENELITIAN
PROFIL PENYAKIT SKABIES PADA PASIEN YANG
BEROBAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI
TAHUN 2018
JULAIKA
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Singkatan viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Pertanyaan Penelitian 3
D. Tujuan Penelitian 3
a. Tujuan umum 3
b. Tujuan khusus 3
E. Manfaat Penelitian 4
a. Manfaat Pengembangan Ilmu 4
b. Manfaat Aplikasi 5
F. Ruang Lingkup Penelitian 5
G. Sistematika dan Organisasi Penulisan 5
a. Sistematika Penulisan 5
A. Landasan Teori 6
1. Skabies 6
a. Definisi 6
b. Epidemiologi 6
c. Etiologi 8
d. Cara Penularan 9
e. Patofisiologi 10
f. Faktor Resiko 11
g. Gambaran Klinis 11
h. Diagnosis 13
Halaman
i. Penatalaksanaan 17
iv
j. Komplikasi 18
k. Prognosis 19
l. Pengendalian 19
2. Profil Penyakit Skabies 20
B. Kerangka Teori 23
C. Kerangka Konsep 25
D. Definisi Operasional 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 30
B. Waktu dan Tempat 30
a. Waktu 30
b. Tempat 30
C. Populasi dan Subyek Penelitian 31
D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 31
a. Kriteria Inklusi 31
b. Kriteria Eksklusi 32
E. Besar Sampel 32
F. Cara Pengambilan Sampel 33
G. Alur Penelitian 33
H. Prosedur Penelitian 34
I. Pengolahan Data 35
J. Aspek Etika 35
BAB IV LAMPIRAN
A. Lampiran 1. Jadwal Penelitian 36
B. Lampiran 2. Informed Consent 37
a. Naskah Penjelasan Untuk Responden 37
b. Formulir Persetujuan Dari Responden 40
C. Lampiran 3. Daftar Tim Peneliti dan Biodata Peneliti
44
Utama
D. Lampiran 4. Formulir-formulir 46
a. Kuesioner 46
b. Case Report 48
E. Lampiran 5. Daftar Alat Yang Digunakan 50
F. Lampiran 6. Rincian Anggaran dan Sumber Dana 51
DAFTAR PUSTAKA 52
v
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Prevalensi skabies di Dunia 6
2. Prevalensi skabies di Indonesia 7
3. Gambaran penderita skabies berdasarkan usia 26
Gambaran penderita skabies berdasarkan jenis
4. 27
kelamin
Gambaran penderita skabies berdasarkan tingkat
5. 27
pendidikan
Gambaran penderita skabies berdasarkan komplikasi
6. 29
skabies
Gambaran pasien skabies berdasarkan riwayat
7. 29
keluarga
vi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
Angka Kejadian skabies di Provinsi Sulawesi Tengah,
1. 7
Kota Palu dan Puskesmas Kamonji
2. Bentuk dewasa sarcoptes scabei 8
Gejala Klinis dan Bagian Tubuh yang Bersarang
3. 13
Tungau Skabies
4. Gambaran mikroskopis pasien skabies 18
5. Kerangka Teori 24
6. Kerangka Konsep 26
7. Alur Penelitian 33
vii
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
kasus diseluruh dunia yang terkena skabies.3 Di Brazil pada tahun 2013
20,4%.8
jumlah kasus 4.568, tahun 2014 jumlah kasus 3.648, tahun 2015 jumlah
kasus 5.079 dan tahun 2016 jumlah kasus 3.104.12, Untuk kota Palu,
jumlah kasus scabies pada tahun 2013 ialah 304, tahun 2014 yaitu 1.521,
tahun 2015 sebanyak 961 dan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 547
2013 yaitu 348, tahun 2014 sebanyak 284, tahun 2015 yaitu sebanyak
antara lain sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan
panjang.30
B. Rumusan Masalah
mengenai hampir semua golongan usia, paling sering dijumpai pada anak-
penderita.
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
a. Untuk penelitian
penelitian lebih lanjut oleh pihak lain, misalnya oleh mahasiswa Fakultas
2. Manfaat Aplikasi
1. Sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Skabies
a. Definisi
b. Epidemiologi
6000
5000
4000
1000
0
2013 2014 2015 2016
(Sumber: DINKES Prov. Sulteng, DINKES Kota Palu, Puskesmas Kamonji, 2017)
8
2013 yaitu 348, tahun 2014 sebanyak 284, tahun 2015 yaitu sebanyak
c. Etiologi
dari sarcoptes.
kaki. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
yang jantan lebih kecil dibandingkan tungau betina yakni 200-240 mikron x
di depan sebagai alat untuk melekat dan dua pasang kaki ke 2 pada
ketiga berakhir dengan rambut dan kaki keempat berakhir dengan alat
perekat.2,12
d. Cara Penularan
paling sering adalah kontak langsung yang saling bersentuhan atau dapat
pula melalui alat-alat seperti tempat tidur, pakaian, dan handuk. Bahkan
dan lingkungan, atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama-
sama di satu tempat yang relative sempit apabila tingkat kesadaran yang
ada.13
langsung seperti tidur bersama. Faktor lain seperti fasilitas umum yang
e. Patofisiologi
eritem, papul atau vesikel pada kulit dimana mereka berada. Timbulnya
sel-sel radang. Lesi biasanya berupa eksim atau urtika dengan pruritus
yang intens, dan semua ini berkaitan dengan hipersensitivitas tipe cepat.
Pada kasus skabiei yang lain lesi dapat berupa urtika, nodul ataun papul,
sensitisasi sel mast dengan antibody IgE dan respons seluler yang
sekunder.15
11
f. Faktor Resiko
seksual dengan berganti-ganti pasangan, selain itu faktor status gizi yang
juga berpengaruh pada kejadian skabies karena status gizi yang bukuk
skabies ini dianggap sebagai penyakit yang biasa saja karena tidak
yang tidak benar, dan sering berpergian ke tempat yang beresiko dan
g. Gambaran klinis
muncul, rasa gatal biasanya hanya pada lesi tetapi pada skabies kronis
12
gatal dapat dirasakan pada seluruh tubuh. Selain itu gejala yang timbull
berupa rasa gatal yang hebat pada malam hari, ruam kulit yang yang
leher, kulit kepala, dan telapak kaki. Pada bayi pali ng umum lesi yang
a) Pruritus nocturna, artinya gatal pada malam hari oleh karena aktivitas
tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas. 2,15
tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan volar, siku bagian
bokong, genetalia eksterna (pria), dan parut bagian bawah. Pada bayi
Gambar 3. Gambaran klinis penyakit skabies (A, F, dan H). Sela-sela jari
tangan. (B). Bawah ketiak. (C). Areola mammae. (D). Penis.
(E).Telapak kaki pada bayi. (G). Permukaan depan
pergelangan tangan
h. Diagnosis
1) Anamnesis
(a) Biodata
terkena penyakit ini, tempat paling yang paling sering terkena penyakit ini
Biasanya penderita datang dengan keluhan gatal dan ada lesi pada kulit.2
timbul lesi berbentuk pastul pada sela-sala jari tangan, telapak tangan,
tetangga atau juga yang menderita, atau mempunyai keluhan dan gejala
yang sama.2
kurang (kebiasaan mandi, cuci tangan, dan ganti baju yang tidak baik).
Pada saat anamnesis, perlu ditanya secara jelas tentang pola kebersihan
diri penderita maupun keluarga. Dengan adanya rasa gatal di malam hari,
tidur penderita sering terganggu. Lesi dan bau yang tidak sedap, yang
2) Pemeriksaan fisik
berbentuk benang.18
eksantem.18
volar, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, areola mammae
16
bawah. Pada bayi dapat meyerang telapak tangan dan kaki bahkan
3) Pemeriksaan penunjang
Hasil positif apabila tampak tungau, telur, larva, atau skibala. 1,2
Mencari terowongan atau papul yang dicurigai pada sela jari atara ibu
jari telunjuk, lalu dengan hati-hati diiris pada puncak lesi dengan scalpwl
mineral.21
gelas objek enam buah dari lesi yang sama pada satu gelas objek dan
i. Penatalaksanaan
bentuk salap atau krim. Preparat ini karena tidak efektif terhadap
diberikan setiap malam selama 3 hari. Obat ini sulit diperoleh, sering
setelah dipakai.2,23
1% dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karen efektif terhadap
semua stadium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritas. Obat ini
tidak dianjurkan pada pasien di bawah 6 tahun dan ibu hamil karena
4) Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan,
j. Komplikasi
Erosi merupakan tanda yang paling sering muncul pada lesi sekunder.
ulkus. Selain itu dapat muncul eritema, skuama dan semua tanda
inflamasi lain pada eczema sebagai respon imun tubuh yang kuat terdapat
skrotum, inguinal, penis dan axilla. Infeksi sekunder lokal sebagian besar
streptococcus pyogen.25
k. Prognosis
serta semua orang yang berkontak erat dengan pasien harus diobati,
l. Pengendalian
handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci
bersih dan dikeringkan dengan udara panas karena tungau skabies dapat
hidup hingga 3 hari diluar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya sehingga
a. Profil demografi
1) Usia
Penyakit skabies ini juga banyak dijumpai pada pasien dan usia dewasa
21
muda hal ini disebabkan karena pasien-pasien dan remaja memiliki tingkat
kerentanan yang tinggi karena mereka belum telaten merawat diri serta
2) Jenis kelamin
diperoleh dari klinik penyakit kulit dan kelamin Rumah Sakit Palang Merah
3) Tingkat pendidikan
4) Status gizi
komunitas. Ini di sebabkan juga oleh status ekomomi yang rendah dan
5) Kebiasaan
menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil dan
perilaku yang buruk, yaitu 25% mandi 1x sehari, 21% memakai handuk
dalam satu tempat tidur yang sama, dan 81% menyimpan pakaian yang
sudah digunakan.14,
23
B. Kerangka Teori
dari keadaan rumah serta lingkungan sekitar. Kemudian kita liat tingkat
pendidikan pada orang tua yang rendah juga merupakan salah satu faktor
C. Kerangka Konsep
Penderita
Scabies di RSU
Anutapura tahun Tungau Sarcoptei Scabei
A Angka Kejadian
2017
Epidermismenginduksi
Scabies
Antibodi IgE Terjadi reaksi
Penderita
Scabies di RSUD Hipersensivitas tipe cepat
Undata palu tahun
2017
V Variabel Bebas
V
Variabel Tergantung
V
Variabel Antara
V
Variabel Kendali
D. Definisi Oprerasional
a. Penderita skabies
b. Usia
yang menderita skabies. Data diperoleh dari rekam medis kemudian ditulis
Kriteria objek :
c. Jenis kelamin
pasien kemudian ditulis pada digit 2 nomor kode subyek pada lebaran
1. Laki-laki
2. Perempuan
d. Tingkat Pendidikan
pendidikan formal terakhir yang sudah dilewati atau yang pernah dicapai
oleh subyek. Data diperoleh dari rekam medis kemudian diisi pada
Kriteria Objek :
1. Tidak sekolah
2. Belum sekolah
3. SD (Sekolah Dasar)
6. Perguruan Tinggi
e. Higiene
penelitian ini adalah tinggkat kebersihan diri dari individu dan dari orang
disekitarnya.
28
f. Lingkungan
penderita skabies.
g. Riwayat keluarga
terdapat anggota keluarga dekat dalam satu rumah atau tinggal bersama
kemudian diisi pada lembar kuisioner oleh peneliti, dengan kriteria objektif:
Ariza L., Walter B., Worth C. Brockmann, Weber M.L., & et al. (2012).
Investigation of a scabies outbreak in kindergarten in constance
germany. Eur J. Clin Microbial Infect Dis (DOI) 10,1007-1096.
Djuanda, Adhi. T.N (Ed),. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
keempat. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013.
Emodiet, I.J. et al., Skin disease among sttending the out patient clinic of
the University of Nigeria teaching hospital, Enug. 2013. (diakses 22
Januari 2017)From: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC.
Gunawan IMES. Profil skabies di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari – Desember 2012 [Skipsi].
Manado: FK Unsrat, 2013.
http://www.michigan.gov/documents/scabies_manual_130866_7.pdf.
(diakses 22 Januari 2017).
http://erabaru.net/2015/08/19/who-mengeluarkan-kriteria-baru-kelompok-
usia/ (Diakses 13 November 2017).
Kline K., James S. McCarthy, Pearson M, Loukas A., & Hotez P. (2013).
Neglected tropical diseases of oceania: review of their prevalence,
distribution, and opportunities for control. Plos neglected tropical
diseases, 7, 17-55.
Zayyid, M.M. et al.,. Prevalence of scabies and head lice among children
in a welfare home in Pulau Pinang Malaysia (serial online) 2013.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2018.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Kamonji pada tahun 2018 yang di diagnosis menderita skabies oleh dokter
umum.
2. Subyek Penelitian
Kamonji pada tahun 2018 yang didiagnosis menderita skabies oleh dokter
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi
1) Menderita hipersensitif.
E. Besar Sampel
n = Besar Sampel
G. Alur Penelitian
Pengambilan Data
Usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, higine,
lingkungan penderita
skabies dan riwayat keluarga
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penulisan Hasil
H. Prosedur Penelitian
I. Analisis Data
J. Aspek Etika
BAB IV
Lampiran
Kudis merupakan suatu kondisi kulit yang diakibatkan oleh tungau / kutu
yang memberikan gejala seperti gatal yang hebat pada waktu malam hari
di celah-celah jari, bagian punggung dan alat kelamin. Kudis ini sendiri
pencegahan.
termasuk ibu, bapak, saudara, saudari, saya harapkan dapat ikut pada
penelitian saya ini. Memang tak ada keuntungan langsung bagi ibu,
kudis. Semua yang akan saya lakukan, Insya Allah, tidak akan
saudari.
dilakukan oleh dokter Ahli Kulit dan Kelamin pada saat pemeriksaan,
Penelitian ini tidak menimbulkan efek apapun pada ibu dan bapak,
saudara, saudari karena saya hanya akan melakukan tanya jawab dengan
Sekali lagi perlu ibu, bapak, saudara, saudari ketahui, bahwa keikut
sehingga anda mempunyai hak untuk menolak ikut dalam penelitian ini.
Demikian juga bila terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan anda untuk
terus ikut dalam penelitian ini, atau merasa tidak bersedia lagi ikut, maka
Bila ibu, bapak, saudara, saudari merasa masih ada hal yang belum
jelas atau belum dimengerti dengan baik, maka anda dapat menanyakan
DISETUJUI OLEH
Identitas peneliti
KOMISI ETIK PENELITIAN
Nama : Julaika KESEHATAN
Alamat : Jln. Langsat FAK. KEDOKTERAN UNHAS
Telepon : HP. 081241413595
TGL. ............................
40
No kode :
Saya mengerti bahwa dari semua hal yang dilakukan saudara Julaika
kepada saya hanya menanyakan beberapa pertanyaan mengenai
penyakit saja yang tidak menyebabkan masalah.
Saya tahu bahwa keikut sertaan Saya ini bersifat sukarela tanpa
paksaan, sehingga Saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari
penelitian ini tanpa kehilangan hak Saya untuk mendapat pelayanan
kesehatan. Saya berhak bertanya atau meminta penjelasan pada peneliti
bila masih ada hal yang belum jelas atau masih ada hal yang ingin Saya
ketahui tentang penelitian ini.
No kode :
Persetujuan ini saya berikan tanpa paksaan dan saya tahu bahwa saya
punya hak untuk menolak mengizinkan pasien saya ikut dalam penelitian
ini, tanpa rasa takut ataupun tekanan dari pihak tertentu. Saya juga
mengetahui bahwa saya memiliki hak untuk bertanya dan mendapatkan
informasi bila ada yang ingin saya tanyakan kembali mengenai penelitian
ini.
43
Kedudukan
No Nama Keahlian
Dalam Penelitian
Status Mahasiswa
1. Julaika Peneliti Utama
PSPD Unisa Palu
BIODATA PENELITI
1. DATA PRIBADI
Nama : Julaika
Tempat tanggal lahir : Bacan, 5 Mei 1995
Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Langsat
45
2. RIWAYAT KELUARGA
2. Rugaya Abdullah
3. Faruk Abdullah
3. PENDIDIKAN
4. ORGANISASI
2015-2016.
46
a. Formulir kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Profil penderita skabies yang berobat di Wilayah Kerja Puskesmas
Kamonji Kota Palu
Tanggal :
Pewawancara :
No. Responden :
Wawancara
Profil Responden
2. 18 – 65 tahun : Pemuda
2. Jenis kelamin
1) Laki – laki
2) Perempuan
3. Tingkat Pendidikan
1. Tidak Sekolah
2. SD (Sekolah Dasar)
47
5. Perguruan Tinggi
48
CASE REPORT
Laporan Kasus Penelitian
Profil penderita skabies yang berobat di Wilayah Kerja Puskesmas
Kamonji Kota Palu
1. REGISTRASI
Tempat Yankes : Puskesmas Kamonji
Tgl. Masuk RS. : …………………………………………………
Pemeriksa
2. DATA RESPONDEN
A. Anamnesis
1. Ya 2. Tidak
1. Medical Record - 1
2. Kuesioner Eksemplar 62
Sumber
No Anggaran Jumlah
Dana
Honorarium
6 Rp. 100.000,-
Untuk 1 pembantu peneliti