Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA KLIEN “Ny.S” DENGAN HARGA DIRI RENDAH


DI RUANG KUNTI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 29 OKTOBER-03 NOVEMBER 2018

OLEH:

NI KETUT RATRI PURWANI


NIM. P07120216060

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D IV
2018
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

I. IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat : Kunti Tanggal Rawat : 27 Oktober 2018
Inisial : Ny. S (L/P) No.RM : 020463
Umur : 40 th Status : Belum Menikah
Pekerjaan :- Pendidikan : SD

II. ALASAN MASUK


1. Saat Masuk Rumah Sakit
AUTOANAMNESA (Pasien)
Pasien datang dengan diantar oleh bibinya. Ketika ditanya namanya pasien dapat
menjawab dengan benar, yaitu “S”, pasien juga mengetahui bahwa yang mengantar
dirinya adalah bibinya, namun ketika ditanya dimana dirinya berada pasien
menjawab tidak tahu. Saat ditanya rumahnya dimana, pasien menjawab
“Jembrana”. Saat ditanya anak ke berapa, pasien menjawab bahwa dirinya anak
pertama. Ditanya apakah pernah terlihat bayangan atau suara aneh pasien berkata
tidak. Ketika ditanya apakah pasien merasa senang atau sedih, pasien mengatakan
sedih hidup sendiri.
HETEROANAMNESA (Keluarga)
Pasien datang ke RSJ dibawa oleh bibi pasien setelah mengeluhkan pasien senang
keluar malam hari dan masuk ke rumah-rumah orang. Pasien dikatakan tidak mau
minum obat dan lebih sering tidur saat pagi hari karna malam hari pasien
keluyuran. Bibi pasien mengatakan bahwa pasien terakhir rawat inap kurang lebih
5 tahun yang lalu. Pasien dulu bekerja sebagai pedagang. Bibi pasien yang
mengantar tidak tahu kepatuhan minum obat, awal muncul gejala pasien kapan,
dan sudah berapa lama berobat. Pasien dikatakan belum menikah.
2. Keluhan Saat Pengkajian
Pada saat pengkajian pasien mengatakan dirinya tidak terlalu bergaul dengan
pasien lain. Pasien mengatakan jarang bicara dengan pasien lain dan lebih suka
berdiam diri di kamar daripada berada di luar. Pasien mengatakan saat ini hanya
memasrahkan diri. Sesekali pasien mengungkit tentang orang tuanya yang telah
meninggal dan terlihat sedih.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? √ ya  tidak
2. Pengobatan sebelumnya?
 berhasil √ kurang berhasil  tidak berhasil
3. Penolakan dari lingkungan :  ya √ tidak
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami penolakan dari lingkungan.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
 ya √ tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Pada saat pengkajian pasien mengatakan sedih kehilangan orang tuanya. Pasien
sempat menyinggung mempunyai keponakan di Jembrana. Pasien juga mempunyai
seorang bibi dari almarhum ibunya. Di rumahnya ia haya tinggal sendiri sejak
orang tuanya meninggal. Sekarang bekas rumahnya sudah dirobohkan dan ia sedih
karna merindukan rumahnya. Pasien berulang kali mengatakan hidupnya tidak
berguna dan ingin mati saja.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah kronik.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/90 N : 80 S : 36 P : 20
2. Ukuran : TB : 150 cm BB : 46 kg
3. Keluhan fisik  Ya √ Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengeluh tentang fisiknya, pasien mengatakan biasa saja
dengan semua anggota tubuh yang dimilikinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Ny.

Jelaskan :
Pasien merupakan anak tunggal. Kedua orang tuanya telah meninggal dan pasien
belum menikah. Pasien mempunyai seorang bibi yang merupakan saudara perempuan
almarhum ibunya. Pasien hidup sendiri setelah orang tuanya meninggal.
= Laki-laki hidup

= Perempuan hidup

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal
= Tinggal serumah
= Garis perkawinan
= Garis keturunan

Masalah Keperawatan : Dukacita


2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Saat pengkajian mengenai persepsi pasien terhadap anggota tubuhnya, pasien
mengatakan dirinya biasa saja, tidak ada anggota tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas diri :
Saat pengkajian pasien dapat mengidentifikasi dirinya dengan benar, mampu
menyebutkan nama, umur, alamat dengan benar. Pasien mengatakan namanya
”S” dan merupakan anak tunggal.
c. Peran :
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit bekerja sebagai pedagang di
pasar.
d. Ideal Diri :
Pasien mengatakan walaupun di rumah sakit ada banyak orang, namun pasien
lebih suka di rumah walaupun hanya tinggal sendiri. Pasien mengatakan pasrah
saja saat dibawa ke rumah sakit.
e. Harga Diri :
Pasien mengatakan merasa tidak berguna untuk hidup. Dari raut wajah, pasien
terlihat pasrah saja, tidak ada gairah dalam menjawab, dan terlihat sedih serta
menundukkan kepala saat menjawab.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronik.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang terdekat adalah almarhum ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Pasien mengatakan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan jarang berkomunikasi dengan orang lain karna merasa
malas saja.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama Hindu.
b. Kegiatan ibadah :
Saat ditanya apakah pasien sering sembahyang, pasien mengatakan hanya
sembahyang ketika hari raya saja.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak Rapi  Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara pakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Pasien berpenampilan cukup rapi berpakaian dengan sesuai, rambut disisir namun
pasien tidak memakai sandal jepit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
2. Pembicaraan
 Cepat  Apatis
 Kasar √ Lambat
 Gagap  Membisu
 Inkoherensi √ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Saat pengkajian cara berbicara pasien lambat dan nada suara lemah. Pasien
kebanyakan hanya mengiyakan saja seperti berkata ’nggih’ atau ’iya’ dan tidak
mampu memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Hambatan Komunikasi Verbal.
3. Aktivitas motorik
 Lesu  Gelisah  Tik  Tremor
 Tegang  Agitasi  Grimasem  Kompulsif
Jelaskan :
Tidak ada gangguan pada aktivitas motorik pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
4. Alam perasaan
 Sedih  Putus Asa  Gembira berlebihan
 Ketakutan  Kuatir
Jelaskan :
Saat ditanya apakah di rumah sakit menyenangkan, pasien mengatakan ‘iya’,
namun pasien mengatakan lebih suka di rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
5. Afek / emosi
 Datar  Tumpul √ Labil  Tidak sesuai
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien terlihat labil dan relatife tenang. Namun kadang-kadang
pasien menangis.
Masalah Keperawatan : Kontrol Emosi Labil.
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  Mudah tersinggung  Defensif
 Tidak kooperatif √ Kontak mata kurang  Curiga
Jelaskan :
Saat pengkajian kontak mata pasien masih kurang, serta lebih sering menunduk.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronik.
7. Persepsi
 Pendengaran  Pengelihatan  Perabaan
 Pengecapan  Pengciuman
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mempunyai masalah pada panca
inderanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
8. Proses pikir
 Sirkumstansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas  Blocking  Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan :
Saat ditanya pasien mampu menjawab dengan baik dan berhubungan dengan apa
yang ditanyakan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
9. Isi pikir
 Obsesi  Hipokondria  Ide yang terkait
 Phobia  Depersonalisasi  Pikiran magis
Waham
 Agama  Somatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilistik  Sisip piker  Siar piker  Kontrol piker
Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak memiliki keyakinan yang
berlebihan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
10. Tingkat kesadaran
 Bingung  Sedasi  Stupor
Disorientasi :
√ Waktu  Tempat  Orang
Jelaskan :
Pasien mampu menyebutkan nama, umur dan alamatnya, namun ketika ditanya
tentang hari, tanggal, dan bulan, pasien mengatakan tidak tahu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini  Konfabulasi
Jelaskan :
Daya ingat jangka panjang : pasien masih ingat kejadian-kejadian yang pernah
dialami dulu seperti pasien diantar ke RSJ Bangli pertama kali oleh dinas sosial,
kegiatan yang terakhir dilakukan sebelum akhirnya dibawa ke RSJ, serta kematian
kedua orang tuanya.
Daya ingat jangka pendek : pasien ingat dengan perawat yang berkenalan dengan
dirinya tadi.
Daya ingat saat ini : pasien saat ditanya sudah minum obat dan warna apa saja
pasien bisa menjawab sudah dan obatnya berwarna kuning dan orange.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih  Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Pada saat pengkajian pasien mampu untuk berkonsentrasi dengan apa yang
ditanyakan oleh perawat. Pasien mampu menjawab / berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan  Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien tidak ada gangguan dalam hal penilaian.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
14. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak tahu mengapa ia ada di RSJ Bangli.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
b. Keamanan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
c. Tempat tinggal : √ Bantuan minimal  Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
e. Berpakian / berhias: √ Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi : √ Bantuan minimal  Bantuan total
g. Uang : √ Bantuan minimal  Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : √ Bantuan minimal  Bantuan total
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : √ya tidak
- Apakah anda memisahkan diri : √ya tidak
- Frekwensi makan perhari : 3 x sehari
- Frekwensi kudapan perhari : 2 x sehari
- Nafsu makan : Baik
- BB : 46 kg
- Diet khusus : tidak ada
c. Tidur
- Apakah ada masalah ?: ya √tidak
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : √ya tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang ? : √ya tidak
- Apa yang menolong anda untuk tidur ? ya √tidak
- Waktu tidur malam : √ya tidak
3. Kemampuan klien dalam…
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : √ya tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : √ya tidak
- Mengatur penggunaan obat ? : √ya tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : √ya tidak
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : √ya tidak Teman Sejawat : √ya tidak
Profesional/terapis : √ya tidak Kelompok social : √ya tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
√ya  tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ada

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Relaksaksi lambat berlebih
 Teknik relaksasi  Berkerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya  Lainnya (mengurung diri)
Alasan :
Pasien mengatakan saat mengalami masalah hanya berdiam diri saja dan mengurung
diri.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok :
Diruangan pasien mengatakan tidak ada masalah namun pasien tampak lebih sering
berdiam diri dikamar dan hanya sesekali berbincang dengan teman-temannya.
 Masalah dengan lingkungan :
Pasien mengatakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya baik. Pasien tidak
mengalami masalah dengan lingkungan diruangan namun pasien tampak lebih sering
berdiam diri dikamar.
 Masalah dengan pendidikan:
Pasien hanya mampu menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar saja.
 Masalah dengan pekerjaan:
Tidak ada masalah, sebelumnya pasien mengatakan bekerja sebagai pedagang di
pasar.
 Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan rumahnya dirobohkan setelah pasien masuk RSJ. Pasien
mengatakan akan tinggal bersama bibinya ketika ia sudah keluar dari RSJ.
 Masalah dengan ekonomi :
Pasien mengatakan ekonominya sangat kurang karena sudah berhenti bekerja sejak
orang tuanya meninggal.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Pasien mengatakan kurang menyukai makanan dirumah sakit.
 Masalah lainnya :
Pasien mengatakan merndukan rumahnya dan merasa tidak berguna hidup.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


√ Penyakit jiwa
√ Faktor presipitasi
√ Koping
 Lainnya
√ Sistem pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan koping.

XI. ASPEK MEDIK


- Diagnosa medik : Skizofrenia Hubefrenik, episode depresi sedang tanpa gejala
somatik.
- Diagnosis multiaxial : Axis I : Skizofrenia Hubefrenik
Axis II : Gangguan Kepribadian Skizoid
Axis III: Tidak ada diagnosa
Axis IV: Masalah psikososial dan lingkungan lain
Axis V : GAF 30-21
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Data Masalah Keperawatan
Subyektif :
Pasien mengatakan saat ini hanya
memasrahkan diri.
Pasien mengatakan hidupnya tidak berguna
Obyektif :
- Pasien terlihat pasif
- Pasien lebih sering sendiri dan jarang
bicara dengan pasien lain.
Harga Diri Rendah Kronik
- Kontak mata kurang.
- Lebih sering menunduk.
- Cara bicara lambat dan nada suara
lemah.
- Pasien sudah pernah masuk RSJ
sebelumnya.
- Pasien memiliki riwayat kehilangan
orang tua.
Subyektif :
- Pasien mengatakan kedua orang
tuanya sudah meninggal
- Pasien mengatakan merindukan
kedua orang tuanya
Dukacita
Obyektif :
- Pasien tampak putus asa
- Pasien memisahkan diri dari teman-
temannya
- Tampak distress psikologis
Subyektif : Ketidakefektifan Koping
- Pasien mengatakan dirinya tidak berguna
-Pasien mengatakan saat ini merasa pasrah.
Obyektif :
-Strategi koping tidak efektif ( menyendiri)
-Perubahan pola komunikasi (komunikasi
lambat dan tidak dapat memulai
pembicaraan)
Pasien tampak tidak mampu mengatasi
masalah
Subyektif :
-
Obyektif : Hambatan Komunikasi Verbal
-Tidak ada kontak mata
-Kesulitan mempertahankan komunikasi
Subyektif :
-Pasien mengatakan dirinya tidak berguna
-Pasien mengatakan merasa malu pada orang
tuanya
Kontrol Emosi Labil
Obyektif :
-Pasien tampak menangis
-Tidak ada kontak mata
-Menarik diri dari situasi sosial
Subyektif :
- Pasien mengatakan dirinya tidak berguna
-Pasien mengatakan saat ini merasa bersedih
dan pasrah.
-Pasien mengatakan tidak ingin bergaul
bersama teman-temannya Isolasi Sosial
Obyektif :
-Pasien tampak bersedih
-Pasien ingin sendirian
-Tidak ada kontak mata
-Menarik diri

POHON MASALAH

ISOLASI SOSIAL
HAMBATAN
EFFECT
KOMUNIKASI VERBAL

KONTROL EMOSI LABIL

HARGA DIRI RENDAH CORE PROBLEM

KRONIK

KETIDAKEFEKTIFAN

KOPING
ETIOLOGI

DUKACITA

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Harga diri rendah kronik b.d koping terhadap kehilangan tidak efektif ditandai dengan
kontak mata kurang, pasien tampak pasif, cara bicara lambat dan pasien tampak
menyendiri.

Denpasar, 29 Oktober 2018


Mahasiswa

(Ni Ketut Ratri Purwani)


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG KUNTI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 29 OKTOBER S/D 02 NOVEMBER 2018

Hari/ Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Kriteria Evaluasi
Tanggal / Rasional
Keperawatan Tujuan Tindakan Keperawatan
Jam
Selasa, Harga diri TUM : Setelah dilakukan SP 1 1. Hubungan saling
-Klien dapat 1. Bina hubungan saling
30 Oktober rendah kronik tindakan keperawatan percaya merupakan
berhubungan dengan percaya
2018 b.d koping selama 1 x 15 menit, dasar untuk hubungan
2. Mengidentifikasi masalah
orang lain secara
Pukul terhadap diharapkan pasien interaksi selanjutnya.
yang dihadapi pasien.
optimal.
10.00 kehilangan dapat menunjukkan : 3. Mengidentifikasi 2. Diskusikan tingkat
-Klien dapat melakukan
- Ekpresi wajah
WITA tidak efektif kemampuan dan aspek kemampuan klien
kegiatan sederhana
bersahabat
ditandai positif yang dimiliki pasien seperti menilai
secara mandiri. - Menunjukan
4. Membantu pasien menilai
dengan kontak TUK 1 : realitas, kontrol diri
rasa senang
- Klien dapat membina kemampuan pasien yang
mata kurang, - Ada kontak atau integritas ego
hubungan saling masih dapat digunakan
pasien tampak mata diperlukan sebagai
5. Membantu pasien memilih
percaya. - Mau berjabat
pasif, cara dasar asuhan
- Klien dapat kegiatan yang akan dilatih
tangan
bicara lambat keperawatannya,
mengidentifikasi - Mau sesuai dengan kemampuan
dan pasien reinforcement positif
kemampuan dan aspek menyebutkan pasien
tampak 6. Melatih pasien sesuai akan meningkatkan
positif yang nama
menyendiri. - Mau menjawab kemampuan yang dipilih harga diri klien, dan
dimilikinya.
salam 7. Memberikan pujian yang pujian yang realistik
- Mau duduk
wajar terhadap keberhasilan tidak menyebabkan
berdampingan
pasien klien melakukan
dengan perawat 8. Menganjurkan pasien
kegiatan hanya
- Mau
memasukkan jadwal
karena ingin
mengutarakan
kegiatan harian
mendapatkan pujian.
masalah yang
dihadapi
- Klien dapat
menyebutkan
aspek positif dan
kemampuan yang
dimiliki klien.

Rabu, Harga diri TUK 2 : Setelah dilakukan SP 2 Keterbukaan dan


Klien dapat menilai 1. Melatih kemampuan pasien
31 Oktober rendah kronik tindakan keperawatan pengertian tentang
2. Mengevaluasi jadwal
kemampuan yang
2018 b.d koping selama 1 x 15 menit, kemampuan yang
kegiatan harian pasien
digunakan.
Pukul terhadap diharapkan dapat 3. Menilai kemampuan pasien dimiliki adalah prasarat
10.00 kehilangan menunjukkan : dalam melakukan kegiatan untuk berubah.
WITA tidak efektif - Mampu melakukan yang terjadwalkan Pengertian tentang
ditandai kegiatan yang sudah kemampuan yang masih
dengan kontak terjadwalkan dimiliki klien
- Klien menilai
mata kurang, memotivasi untuk tetap
kemampuan yang
pasien tampak mempertahankan
dapat digunakan di
pasif, cara penggunaannya.
RS.
bicara lambat
dan pasien
tampak
menyendiri.

Kamis, TUK 3 : Setelah 1x15 menit SP 3 1. Memberikan


Pasien dapat 1. Beri kesempatan pada
01 interaksi diharapkan kesempatan kepada
melakukan kegiatan pasien untuk mencoba
November pasien mampu pasien mandiri
sesuai kondisi sakit dan kegiatan yang telah
2018 melakukan kegiatan dapat meningkatkan
kemampuannya direncanakan.
Pukul sesuai kondisi sakit motivasi dan harga
2. Beri pujian atas
10.00 dan kemampuannya diri pasien.
keberhasilan pasien
WITA dengan kriteria hasil : 3. Diskusikan kemungkinan 2. Reinforcement
1. Pasien melakukan
pelaksanaan di rumah positif dapat
kegiatan yang telah
meningkatkan harga
dilatih,
diri pasien.
2. Pasien mampu
3. Memberikan
melakukan
kesempatan kepada
beberapa kegiatan
pasien untuk tetap
secara mandiri
melakukan kegiatan
yang biasa
dilakukan.

Jumat, TUK 4 : Setelah 1x15 menit SP 4 1. Mendorong


Pasien dapat 1. Beri pendidikan kesehatan
02 interaksi diharapkan keluarga untuk
memanfaatkan sistem pada keluarga tentang cara
November pasien mampu mampu merawat
pendukung yang ada merawat pasien dengan
2018 memanfaatkan sistem pasien mandiri di
harga diri rendah.
Pukul pendukung yang ada rumah.
2. Bantu keluarga memberikan
2. Support system
10.00 dengan kriteria hasil :
dukungan selama pasien
keluarga akan
WITA 1. Keluarga memberi
dirawat.
sangat
dukungan dan 3. Bantu keluarga menyiapkan
mempengaruhi
pujian. lingkungan rumah.
2. Keluaraga dalam mempercepat
memahami jadwal proses
kegiatan harian penyembuhan
pasien pasien.
3. Meningkatkan peran
serta keluarga dalam
merawat pasien di
rumah.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG KUNTI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 29 OKTOBER S/D 02 NOVEMBER 2018
No.
No. Hari / Tgl / Jam Tindakan Keperawatan Respon Pasien Paraf
Dx
1 Selasa, 1 SP 1 S:
1. Bina hubungan saling percaya
30 Oktober 2018 - Pasien mengatakan namanya Sri dan
2. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi
Pukul 10.00 WITA berasal dari Jembrana
pasien.
3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek - Pasien mengatakan setuju diajak
positif yang dimiliki pasien berbincang-bincang
4. Membantu pasien menilai kemampuan
- Pasien mengatakan ingin melakukan
pasien yang masih dapat digunakan
kegiatan harian
5. Membantu pasien memilih kegiatan
yang akan dilatih sesuai dengan
O:
kemampuan pasien
6. Melatih pasien sesuai kemampuan yang - Pasien mau membalas salam dan
dipilih berjabat tangan
7. Memberikan pujian yang wajar terhadap
- Ada kontak mata walaupun
keberhasilan pasien
sesekali menunduk
8. Menganjurkan pasien memasukkan
- Ekspresi wajah relatif tenang
jadwal kegiatan harian.
- Sedikit lambat dalam berbicara
dan nada suara lemah
- Mau duduk berdampingan
dengan perawat
- Mengikuti instruksi perawat
2 Rabu, 1 SP 2 S:
1. Melatih kemampuan pasien
31 Oktober 2018 - Pasien mengatakan merasa lebih
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
Pukul 10.00 WITA baik setelah melakukan aktivitas
pasien
3. Menilai kemampuan pasien dalam harian
melakukan kegiatan yang terjadwalkan. - Pasien mengatakan setuju
melakukan aktivitas selanjutnya
O:
- Pasien kooperatif dalam
menjawab.
- Pasien terlihat senang saat
perawat memujinya.
- Pasien mau mengikuti kegiatan
- Pasien melakukan kegiatan
dengan tepat.

3 Kamis, 1 SP 3 S:
1. Beri kesempatan pada pasien untuk
01 November 2018 mencoba kegiatan yang telah - Pasien mengatakan mampu
Pukul 10.00 WITA direncanakan. melakukan aktivitas secara mandiri
2. Beri pujian atas keberhasilan pasien
- Pasien mengatakan senang karena
3. Diskusikan kemungkinan
masih ada yang menghargainya
pelaksanaan di rumah
O:
- Pasien dapat melakukan secara
mandiri.
- Pasien melakukan kegiatan dengan
baik
4 Jumat, 1 SP 4 S:
1. Beri pendidikan kesehatan pada
02 November 2018 - Keluarga mengatakan mengerti cara
keluarga tentang cara merawat
Pukul 10.00 WITA merawat pasien HDR
pasien dengan harga diri rendah.
- Pasien mengatakan akan
2. Bantu keluarga memberikan
menyiapkan lingkungan yang baik
dukungan selama pasien dirawat.
3. Bantu keluarga menyiapkan untuk pasien
lingkungan rumah. O:
- Keluarga memperhatikan penjelasan
- Keluarga tampak memperhatikan
pasien dengan baik
EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG KUNTI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 29 OKTOBER S/D 02 NOVEMBER 2018

Hari/ tanggal/ Diagnosa Evaluasi Paraf


jam Keperawatan
Rabu, Harga diri rendah S:
31 Oktober 2018 kronik b.d koping - Pasien mengatakan dirinya
Pukul 10.00 terhadap kehilangan merasa lebih baik setelah
WITA tidak efektif ditandai melakukan kegiatan.
dengan kontak mata - Pasien mengatakan masih
kurang, pasien tampak ada yang menghargai
pasif, cara bicara dirinya
lambat dan pasien - Pasien mengatakan mampu
tampak menyendiri. melakukan kegiatan secara
mandiri
- Keluarga pasien
mengatakan mengerti cara
merawat pasien HDR
O:
- Pasien tampak tenang, mau
tersenyum, mau menerima
kehadiran perawat,
menerima pujian yang
diberikan
- Pasien bisa mengikuti
kegiatan yang dijadwalkan
- Pasien dapat melakukan
kegiatan dengan baik
- Keluarga pasien menerima
keadaan pasien
A:
- Harga diri rendah kronik
- SP tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien.

Denpasar, 03 November 2018


Nama Pembimbing / CT: Nama Mahasiswa

I Gusti Ayu Harini, SKM, M.Kes Ni Ketut Ratri Purwani

NIP. 19641231 198503 2 011 NIM.P07120216060

Anda mungkin juga menyukai