Anda di halaman 1dari 2

NAIKNYA CUKAI ROKOK.

Pemerintah indonesia memutuskan untuk menaikan tarif cukai hasil tembakau ( CHT)
sebesar23% mulai 1 januari 2020, kenaikan cukai tembakau di tahun 2020 nanti merupakan yang
terbesar dalam 10 tahun terahkir. Untuk diketahui pada tahun lalu CHT tidak mengalami kenaikan,
dan kenaikan terbesar sebelumnya terjadi pada tahu 2012 yakni sebesar 16%. Ada tiga alasan di
balik kenaikan cukai rokok. Pertama yakni pemerintah ingin menurunkan tingkat konsumsi rokok,
yang kedua, kenaikan cukai rokok juga dinilai akan dapat meningkatkan penerimaan negara, ketiga
yakni urusan kesempatan kerja. Di lihat dari alasan pertama , secara ekonomi, jika harga
mengalami peningkatan maka penerimaan akan menurun, Kenaikan 23% terbesar dalam 10 tahun
terahkir sepertinya akan memberikan efek penurunan penjualan jika berkaca pada kenaikan di
tahun 2012. Dari data yang ada pada tahun 2012 saat tarif cukai naik signifikan hingga 16%
volume penjualan rokok turun -15% menjadi 302,5 miliar batang dari sebelumnya 320,3 miliar.

Jika di lihat dari sisis lain kenaikan cukai rokok memberikan dampak negatif berpotensi
picu inflasi dan kemiskinan, berdasarkan data badan pusat statistik (BPS), rokok filter-kretek
menjadi kontributor terbesar kedua setelah beras tetrhadap garis kemiskinan, kontribusinya di
rumah tangga miskin pedesaan adalah 11,36%, sementara 12,2% di perkotaan. Rokok juga
menjadi salah satu kelompok pengeluaran masyarakat miskin yang besar, oleh karna itu, kenaikan
cukai yang ahkirnya dibebankan kepada kepada konsumen dengan menaikan harga rokok ini turut
memberikan pengaruh terhadap daya beli utamanya masyarakat miskin.kebijakan tarif cukai rokok
perlu di sususun dengan hati-hati dan dipertimbangkaan dengan baik karna rokok menjadi salah
satu kontributor inflasi mengkutip data BPS pada agustus 2019, kenaikan komoditas rokok kretek
dan kretek filter menyumbang inflasi 0,01% terhadap inflasi. Selain itu tarif sebesar 23% ini cukup
besar nilainya dan akan sangat membebani perusahaan mau tidak mau perseroan harus menaikan
harga jual di atas kenaikan tarif cukai rokok untuk menjaga kinerja agar tetap bagus.

Kenaikan cukai rokok juga akan memberikan kejutan negatif bagi pasar saham karna cukai
rokok perbatang tidak pernah naik di atas 20 persen dalam 10 tahun terahkir terlepas dari alasan
utama menaikan cukai rokok, maka dampak langsung dari kenaikan tarif cukai rokok pada
konsumen. Dalam hal ini konsumen rokok, konsumen adalah ujung dari mata rantai stakeholder
yang mau tak mau akan berimbas pada harga rokok. Meski dimungkinkan untuk melirik alternatif
lain dalam mengkonsumsi rokok pasca kenaikan cukai rokok dikaitkan dari kemampuan daya beli
masyarakat. Semakin tinggi presentase kenaikan cukai maka semakin kurang keterjangkauan,
maka akan berdampak terhadap target penerimaan negara dari hasil cukai tembakau faktanya
sampai saat ini kenaikan cukai yang berlebihan menjadi stimulant pertumbuhan rokok ilegal jika
rokok ilegal makin merajalela maka semua pihak akan dirugikan yaitu pabrik rokok
legal,pekerjannya,serta para petani tembakau dan cengkeh pemerintah juga akan dirugikan karna
rokok ilegal tidak membayar cukai, kenaikan cukai rokok ini akan berdampak kepada
berkurangnya lapangan pekerjaan dan menurunya produksi rokok. Meski naiknya cukai rokok
mampu menurunkan permintaan tdan konsumsi rokok namun akan ada efek lanjutan dari tarif
kenaikan cukai yg berpotensi menurunkan permintaan dan penawaran tembakau ujung dqri skema
kenaikan tarif ini akan memukul kesejatraan petani tembakau. Kesejatraan petani tembakau akan
mengalami penurunan apabila terjadi kenaikan tarif rokok kretek lantaran menurunya demand dari
tembakau produsen rokok kretek, oleh karna itu besaran tarif ini harus diperkirakan dengan baik
dan juga jangan terlampau tinggi pemerintah juga perlu menyiapkan kebijakan untuk mengatasi
dampak negatif dari kenaikan tarif cukai rokok.

Anda mungkin juga menyukai