KONSEP DASAR
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN DAN HAKEKAT
MANUSIA
Oleh :
Laifa Fitria Lubis (17076011)
Tasya Meta Karanza (17020102)
Yanowardi ( 17076078 )
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
A. Religius ........................................................................................................ 2
B. Sosiologis .................................................................................................... 2
C. Kultural ........................................................................................................ 3
D. Hukum ......................................................................................................... 3
E. Psikologis .................................................................................................... 3
PENUTUP ........................................................................................................ 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya, disaat anak ini dewasa dan
berkeluarga mereka akan mendidik anak-anak mereka juga, begitu juga disekolah
dan perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen. Dalam
pendidikan tentunya ada istilah mengajar dan mendidik, untuk melakukan kedua hal
itu tentunya di perlukan acuan supaya proses mengajar dan mendidik dapat berjalan
sebagaimana mestinya, acuan tersebut dikenal dengan istilah pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Landasan Pendidikan
2. Jenis - Jenis Landasan Pendidikan
3. Implikasi Landasan Religius,Sosiologis,Kultural,Hukum dan Psikologis.
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan terciptanya makalah ini adalah untuk mengetahui dan
mendiskusikan tentang Landasan Pendidikan dan Implikasi nya dalam
pendidikan.
1
BAB II PEMBAHASAN
Menurut sifat wujudnya dapat dibedakan dua jenis landasan yaitu : (1) landasan
yang bersifat material, dan (2) landasan yang bersifat konseptual. Contoh
landasan yang bersifat material antara lain berupa landasan pacu pesawat
terbang dan fundasi bangunan gedung. Adapun contoh landasan yang bersifat
konseptual antara lain berupa dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila
dan UUD RI Tahun 1945; landasan pendidikan, dsb.
Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi, yaitu suatu gagasan,
kepercayaan, prinsip, pendapat atau pernyataan yang sudah dianggap benar,
yang dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir (melakukan suatu studi) dan/atau
dalam rangka bertindak. (melakukan suatu praktek).
2
B. Sosiologis
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua
individu atau bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda
memperkembangkan diri. Dengan meningkatkan sosiologi pada kegiatan
pendidikan tersebut, maka lahirlah cabang pendidikan sosiologi. Sosiologi
pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola
interaksi sosial pendidikan yang meliputi 4 bidang :
1) Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat.
2) Hubungan kemanusian disekolah
3) Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4) Sekolah dalam komunitas, mempelajari interaksi sekolah dengan
kelompok sosial lain dalam satu komunitas.
Landasan Sosiologis adalah landasan seseorang dalam
bersosialisasi ,hubungan manusia dengan manusia lain,manusia dengan
kelompok manusia ataupun kelompok manusia dengan kelompok manusia
laiinnya.
C. Kultural
Kebudayaan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar.
Kebudayaan dalam arti luas dapat berwujud:
1.Ideal seperti ide, gagasan, nilai, dan sebagainya
2.Kelakuan berpola dari manusia dalam mayarakat, dan
3.Fisik yakni benda hasil karya manusia
Baik kebudayaan yang berwujud ideal, atau kelakuan dan teknologi, dapat
diwujudkan melalui proses pendidikan. Contoh dalam penggunaan bahasa,
setiap masyarakat dapat dikatakan mengajarkan anak-anak mengatakan
sesuatu, kapan hal itu dapat dikatakan bagaimana mengatakannya, dan
kepada siapa mengatakannya. Oleh sebab itu anak-anak harus diajarkan
pola-pola tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
D. Hukum
Undang-undang Pendidikan :
1. Menurut Undang-Undang Dasar 1945
Pasal-pasal yang berhubungan dengan pendidikan dalam Undang
Undang Dasar 1945 hanya2 pasal, yaitu pasal 31 dan 32. Pasal 31
mengatur tentang pendidikan kewajiban pemerintah membiayai wajib
belajar 9 tahun di SD dan SMP, anggaran pendidikan minimal 20% dari
APBN dan APBD, dan sistem pendidikan nasional. Sedangkan pasal 32
mengatur tentang kebudayaan.
3
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Undang undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi
pendidikan nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur tentang
ketentuan umum(istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar, fungsi
dan tujuan pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak
dan kewajiban warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur
jenjang dan jenis pendidikan, bahasa pengantar, estándar nasional
pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan, pengelolaan pendidikan,
peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi akreditasi dan sertifikasi,
pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga
negara lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan
ketentuan penutup.
E. Psikologis
Pemahaman peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek
kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Dalam
upaya memenuhi kebutuhanya itu maka manusia berinteraksi dengan
lingkungannya. Interaksi dengan lingkungannya itu akan menyebabkan
manusia mengembangkan kemampuannya melalui proses belajar, semakin
kuat motif sebagai upaya pemenuhan kebutuhan itu, semakin kuat pula
proses belajar yang terjadi dan pada gilirannya akan semakin tinggi hasil
belajar yang dapat dicapainya.
4
6. Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami.
5
4. Landasan hukum pendidikan adalah asumsi-asumsi peraturan yang dijadikan
tolak ukur dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Tetapi, tidak semua
kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan ini, seperti cara mengajar dan
membuat persiapan mengajar, sebagian besar dikembangkan sendiri oleh
pendidik.
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak.
Diperlukan satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu. Oleh karena
itu apabila terjadi suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah
terlambat untuk memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu
dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah
landasan dan asas pendidikan.
Landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu
atau titik tolak dari sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat berdirinya sesuatu hal.
Filosofis adalah suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala
sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://syahrilfitriadi.blogspot.com/2016/03/landasan-pendidikan.html
https://www.situsartikel92.com/2016/04/makalah-landasan-pendidikan.html