Anda di halaman 1dari 8

Bentang Alam Karst

Karst adalah istilah bahasa jerman yang diambil dari istilah Slovenian kuno yang berarti topografi
hasil pelarutan (solution topography) (Blomm, 1979). Menurut Jenning (1971, dalam Blomm 1979),
topogtafi karst didefinisikan sebagai lahan dengan relief dan pola penyaluran yang aneh, berkembang pada
batuan yang mudah larut (memiliki derajat kelarutan yang tinggi) pada air alam dan dijumpai pada semua
tempat pada lahan tersebut. Topografi karst dicirikan oleh adanya lembah kecil, penyaluran yang tidak
teratur, aliran sungai yang tiba-tiba masuk kedalam tanah meninggalka lembah kering dan muncul sebagai
mata air yang besar.
Bentang alam karst dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
1. Ketebalan batu gamping, perkembangan topografi karst yang baik harus didasari oleh ketebalan
batuan mudah larut yang sangat tebal.
2. Porositas dan permebilitas, porostitas sekunder yang terbentuk dari adanya retakan dan pelarutan
dalam batuan lebih berpengaruh dibandingkan dengan porositas primer yang dibentuk karena
adanya tekstur batuan itu sendiri. Disisi lain, permeabilitas yang berarti kemampuan batuan untuk
melalukan air yang jika semakin besar pada suatu batuan akan mengakibatkan sirkulasi air akan
berjalan lebih lancer sehingga proses karstifikasi akan semakin efektif.
3. Intensitas struktur, kekar dapat mempertinggi permeabilitas batuan. Zona kekar merupakan zona
yang lemah yang mudah mengalami pelarutan sehingga karstifikasi lebih intensif.
4. Kondisi kimia batuan, Corbel (1957) menyebutkan bahwa pembentuk topografi karst setidaknya
diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan. Namun jika lebih dari 95% makan batuan tersebut
tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk pembentukan topografi karst.
Proses pembentukan bentang alam karst :

1. Terjadi pelarutan pada batuan terkekarkan sehingga membentuk lembah yang kemudian
merupakan zona yang lebih cepat mengalami pelarutan (zona A) dibandingkan dengan zona B yang
tidak mengalami pengkekaran.

2. Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan, maka zona ini segera terbentuk lembah yang
dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan di beberapa
tempat.
3. Pelarutan pada kedua zona terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut-kerucut
karst pada zona B. Pada kerucut karst ini tingkat pelarutan/erosi vertikalnya lebih kecil
dibandingkan lembah di sekitarnya.

4. Karena adanya erosi lateral oleh sungai maka zone A berada pada batas permukaan erosi dan pada
zona B erosi vertikal telah berjalan lebih lanjut sehingga hanya tinggal beberapa morfologi sisa
saja, morfologi sisa ini disebut menara karst.

Karakteristik bentang alam karst gunung sewu


Kawasan gunung sewu merupakan salah satu contoh bentang alam karst. Kawasan ini memiliki
bentukan berupa kerucut-kerucut karst dan terdapat cekungan berupa doline. Kawasan gunung sewu
merupakan kawasan perbukitan karst dan memiliki cekungan (doline) ditengah yan menjadi daerah
perairan. Di bagian pinggir terdapat sebuah singkapan batuan karst sebagai contoh kecil hasil pelarutan
batuan dengan air. Batuan tersebut merupakan batu gamping.
Gambar singkapan batuan gamping.

Proses terbentuknya geomorfologi pada STA 1 terjadi karena adanya bidang lemah pada suatu
batuan yang menyebabkan proses pelarutan menjadi lebih intensif pada bagian tersebut. Selama waktu
geologi berlangsung, pelarutan terus terjadi sehingga menyebabkan daerah yang terlarutkan menjadi lebih
rendah dibandingkan dengan daerah yang tidak mengalami pelarutan. Daerah yang lebih tinggi tersebut
mengalami bentukan seperti kerucut sehingga disebut perbukitan/kerucut karst. Sedangkan daerah yang
mengalami pelarutan akan menghasilkan depresi dan kemudian dikenal dengan doline. Jika doline-doline
di beberapa tempat menyatu akan membentuk uvala. Pada daerah gunung sewu menghasilkan doline yang
kemudian terisi oleh air dan terendapkan.

Gambar doline di daerah gunung sewu

Pada singkapan batuan gamping, memiliki ciri-ciri berupa lubang lubang jika dilihat dari atas
kebawah akan memiliki perbedaan ukuran. Hal ini disebabkan semakin ke bawah maka proses pelarutan
akan semakin intensif sehingga lubang-lubang yang terbentuk akan semakin besar dibandingkan bagian
diatasnya.

Gambar singkapan batuan gamping hasil pelarutan


Bentang Alam Eolian

Bentang alam eolian adalah bentang alam yang terbentuk karena adanya aktivitas angina sebagai
agen. Pengaruh angin sangat tampak di daerah kering yaitu gurun pasir, dimana tidak ada vegetasi
penghalang dan tidak adanya tenaga pengingat pada sedimen sehingga material-material lepas. Namun,
deposisi akibat angina tidak hanya dijumpai di daerah kering tapi juga ditemui pada daerah basah dan ada
vegetasi penghalang. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan iklim dan fakta bahwa angin yang meniup
pasir biasanya berhenti jauh dari daerah asalnya. terdapat beberapa jenis gurun, yaitu:
1) Gurun di daerah garis lintang tinggi (kutub) yang tertutup oleh es/salju abadi.
2) Gurun di daerah garis lintang menengah di daerah cekungan benua seperti gurun gobi yang
dicirikan oleh curah hujan sedikit dan suhu pada musim panas tinggi.
3) Gutun yang dipengaruhi oleh aliran angina dari daerah subtropik ke daerah tropic seperti gurun
sahara dengan hamper tidak ada curah hujan dan beda tinggi suhu harian sangat tinggi.
4) Gurun pesisir seperti yang terdapat di Peru yang memiliki arus angina pada dataran besar di pesisir
barat.
Di daerah pesisir selatan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk jenis coastal
dunes dan merupakan bentang lahan eolian terbaik di Asia Tenggara.

Proses-proses oleh angina meliputi:


a. Erosi oleh angina dibedakan menjadi dua macam, yaitu deflasi dan abrasi(korasi). Deflasi adalah
proses lepasnya tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang diangkut dan dibawa oleh angin.
Sedangkan abrasi merupakan proses pengerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-partikel
yang terbawa oleh aliran angin.
b. Transportasi oleh angin yaitu secara melayang (suspension) umumnya berupa partikel halus dan
menggeser di permukaan (traction) yang meliputi saltation (meloncat) dan rolling (menggelinding)
umumnya partikel yang berukuran pasir.
c. Pengendapan oleh angin. Angin memiliki kecepatan yang tidak konstan. Ketika material yang
diangkut semakin banyak maka kecepatan angin semakin berkurang dan jika turun hujan maka
material tersebut akan diendapkan.
Karakteristik kawasan gumuk pasir Parangtritis

Kawasan gumuk pasir yang berada di dekat pantai parangtritis merupakan salah satu bentang alam
eolian yang masih terjaga hingga sekarang. Kawasan ini memiliki bentuk berupa gumuk pasir parabolik
dan terdapat gelembur pasir. Gumuk pasir parabolik memiliki ciri ciri berupa daerah stoss slope berada di
dalam cekungan sehingga arah datangnya angin berasal dari dalam cekungan menuju ke luar lengkungan.
Pada gumuk pasir ini terdapat vegetasi yang mempengaruhi bentuk menjadi parabolik, karena angina yang
melewati vegetasi tertahan sedangkan yang tidak melewati vegetasi memiliki kecepatan yang lebih
sehingga bentuk menjadi parabolik.
Gambar gumuk pasir dari samping terlihat stoss slope dan lee slope

Proses geomorfologi pada STA 2 yang dilakukan oleh angina meliputi erosi (deflasi dan abrasi),
transportasi, dan deposisi. Partikel yang halus (butir lempung dan lanau) diangkut secara melayang
(suspended load). Coarser particles (pasir dan yang lebih kasar) diangkut dengan cara melompat-lompat,
menggelinding atau bergeser di permukaan bumi. Angin yang terkuat dapat melompatkan butiran pasir
lebih dari satu meter tingginya.
Tiupan angina jarang yang dapat memindahkan pasir jauh, kecuali pada permukaan bumi yang
halus. Partikel-partikel halus yang melayang akan tertekan oleh penghalang berupa butir-butir kerakal,
rumput, pohon atau bangunan sehingga butiran-butiran itu membentuk timbunan.

Gambar vegetasi yang menjadi penyebab hilangnya bentuk gumuk pasir


Bentang Alam Pesisir

Lembaga Oceanologi Nasional (dalam PIT IAGI, 5-7 desember, 1977) mendefinisikan pesisir
adalah daerah pertemuan antara darat dan laut; kearah darat meliputi bagian daratan baik kering maupun
yang terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang-surut, angin laut dan
rembesan air asin; kearah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi proses alam yang terjadi di darat
seperti sedimentasi, aliran air tawar ataupun yang disebabkan kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran. Wilayah pesisir meliputi antara lain estuaria, delta, laguna, terumbu
karang, hutan payau, hutan rawa dan bukit-bukit pesisir.

Gambar wilayah daerah pesisir yang merupakan batas antara darat dan laut

Proses bentang alam pesisir


Proses pembentukan bentang alam pesisir dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
 Pengaruh diatropisme
 Tipe batuan
 Struktur geologi
 Perubahan naik turunnya muka air laut
 Pengendapan sedimen asal daratan/sungai, erosi daratan, dan angin.

Karakteristik bentang alam pesisir di kawasan pesisir depok memiliki bentuk berm dan bura. Bentuk
berm dipengaruhi oleh perubahan naik turunnya muka air laut sehingga membentuk seperti undak-undakan
di pesisir pantai. Sedangkan bura disebabkan arah arus air laut yang tidak tegak lurus dengan perpanjangan
pesisir pantai.

Proses terbentuknya berm diawali naiknya muka air laut sehingga mencapai daratan. Lalu arus yang
bergerak terus menerus menyebabkan daratan tererosi dan membentuk foreshore dan backshore di
sepanjang pantai. Dan ketika muka air laut mengalami penurunan akan melakukan hal yang sama namun
pada ketinggian yang berbeda. Maka terbentuklah undakan-undakan.
Sedangkan proses terbentuknya bura diakibatkan sedimen pasir yang ada di pesisir dibawa kesamping
hingga menutupi muara sungai yakni sungai opak. Arus yang diagonal menjadi salah satu penyebab
terjadinya bura.

Gambar sedimen yang menutupi muara sungai


DAFTAR PUSTAKA
GEOMORFOLOGI, S. A., 1990. DIKTAT PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI. YOGYAKARTA: HIMPUNAN
MAHASISWA TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA.

Indonesia, T. p. A., 2012. DIKTAT KEBUMIAN ALC. s.l.:ALC Indonesia.

Ir. soetoto, S., 2017. geomorfologi. yogyakarta: penerbit ombak.

Anda mungkin juga menyukai