Anda di halaman 1dari 15

ISOLASI SOSIAL

Disusun Oleh:
1. Devi Ika ( 201611061 )
2. Aprilia Tri Hapsari ( 201611106 )
3. Caecilia Debora ( 201611111 )
4. Dwiyana Eka ( 201611115 )
5. Defi Kristiana ( 201611113 )
 Isolasi sosial adalah keadaan seseorang individu yang
mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin
Pengertian merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak mampu
membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat,
Akemat, Helena , & Nurhaeni, 2015)
Merasa
Kesepian Bosan

Merasa Tidak
Aman
Tanda dan
Gejala Tidak mampu
berkonsentrasi dan
Subjektif Tidak berguna
membuat keputusan
Tanda dan
Gejala
Objektif

 Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak  Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan
ada. kebersihan diri.
 Berfikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri.  Kurang energi.
 Menyendiri dalam ruangan, sering melamun.  Posisi tidur seperti janin.
 Mondar – mandir atau sikap mematung atau  Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering
melakukan gerakan secara berulang – ulang. menunduk.
 Kurang bergairah atau spontan, apatis, aktifitas  Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
menurun. sekitarnya.

 Ekspresi wajah tidak berseri.  Rendah diri.


Respon Adaptif Respon Maldaptif

Solitude
Rentang Otonomi Kesepian
Menarik Diri
Manipulasi
Impulsif
Mutualisme
Respon Interdependen Ketergantungan Narcisme

Isolasi
Sosial
Solitute/Menyendiri Otonomi Mutualisme

 Respon yang dibutuhkan seseorang  Kemampuan individu dalam  Suatu kondisi hubungan
untuk merenungkan apa yang telah menyampaikan ide, pikiran interpersonal dimana individu
dilakukan dengan suatu cara dan perasaan dalam mampu memberi dan
mengevaluasi diri dalam hubungan sosial. menerima.
menentukan langkah selanjutnya.

Interdependen

 Hubungan saling tergantung


Adaptif antar individu dengan orang
lain dalam membina
hubungan interpersonal.
Kesepian Menarik Diri Ketergantungan

 Individu sulit dalam intim,  Individu yang mengalami  Terjadi apabila individu gagal
merasa takut dan cemas. kesulitan dalam membina mengembangkan rasa percaya
hubungan dengan orang lain. diri akan kemampuannya.

Manipulasi Impulsif

 Individu memperlakukan orang  Individu tidak mampu


lain sebagai objek, hubungan merencanakan sesuatu, tidak

Maladaptif terpusat pada masalah


pengendalian orang lain, dan
mampu belajar dari pengalaman
dan tidak dapat diandalkan.
individu cenderung berorientasi
pada diri sendiri.
Cont...

 Narcisisme
Individu mempunyai harga diri yang rapuh , selalu berusaha untuk mendapatkan penghargaan dan
pujian yang terus menerus, sikapnya egosentris, pencemburu, dan pemarah jika orang lain tidak
mendukungnya
Faktor
Predisposisi

Gangguan Tugas Perkembangan Faktor Komunikasi dalam Faktor Pola Asuh Keluarga dan
Keluarga Sosial Budaya
 Tahap tumbuh kembang individu  Gangguan komunikasi dalam  Mengasingkan diri dari
ada tugas perkembangan yang harus keluarga merupakan faktor lingkungan sosial merupakan
dipenuhi agar hubungan sosial tidak pendukung untuk terjadinya suatu faktor pendukung
terganggu, apabila tugas yang
gangguan hubungan sosial terjadinya gangguan dalam
dibutuhkan dalam perkembangan
hubungan sosial, disebabkan
tidak terpenuhi maka akan
menghambat fase perkembangan. oleh norma-norma yang salah
dianut keluarga.
Lanjutan

Faktor Biologis

 Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor pendukung yang


menyebabkan terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.
Faktor
Presipitasi

Faktor Internal dan Eksternal Koping Individu tidak Efektif

 Stressor sosial budaya, keluarga  Saat individu menghadapi kegagalan,


dan psikologik. tidak mampu menghadapi
kenyataan dan menarik diri dari
lingkungan, terlalu tinggi self ideal
dan tidak mampu menerima realitas
dengan rasa syukur.
Mekanisme
Koping

Regresi Represi Isolasi

 Mundur ke masa perkembangan  Perasaan-perasaan dan pikiran  Mekanisme mental tidak sadar yang
yang telah lain. pikiran yang tidak dapat mengakibatkan timbulnya kegagalan
diterima secara sadar dibendung defensif dalam menghubungkan
perilaku dengan motivasi atau
supaya jangan tiba di kesadaran.
bertentangan antara sikap dan
perilaku.
Asuhan
Keperawatan Pengkajian
• Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh
orang lain.
• Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
• Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan
orang lain
• Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
• Pasien tidak mampu berkonsentrasi membuat keputusan.
• Pasien merasa tidak berguna.
• Pasien tidak yakin dapat melansungkan hidup.

Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
Rencana
Keperawatan
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Intervensi: - Bina hubungan saling percaya dan prinsip teraupetik
- Beri perhatian pada klien dan penuhi kebutuhan klien

TUK 2: Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial atau tidak mau berhubungan dengan orang
lain.
Intervensi: - Diskusikan bersama klien tentang perilaku isolasi sosial dan tanda tandanya serta
penyebab yang muncul

TUK 3: Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan oranglain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain (isolasi sosial).
Intervensi : - Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
oranglain
- Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
- Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain dan
kerugian menarik diri.
TUK 4 : Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap (perawat lain, klien lain, kelompok).
Intervensi: - Dorong dan bantu klien dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain,
perawat lain, klien lain, kelompok secara bertahap.
- Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain.
- Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

Tuk 5 : Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain (sosial).
Intervensi: - Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan bila berhubungan dengan orang lain.
- Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.

Tuk 6 :Klien mendapat dukungan keluarga atau memanfaatkan sistem pendukung yang ada lingkungan dalam
memperluas hubungan sosial.
Intervensi: - Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
Potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri.
Jelaskan pada keluarga tentang pengertian, tanda gejala, penyebab, dan cara merawat
klien menarik diri
Akibat yang akan terjadi jika perilaku sosial tidak ditanggapi
Cara keluarga menghadapi klien isolasi sosial
- Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien untuk melakukan
hubungan dengan orang lain.

Tuk 7: Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik


Intervensi: - Diskusikan dengan klien tentang manfaat, kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, efek
terapi, dan efek samping obat
- Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip lima benar

Anda mungkin juga menyukai