KELAS : XI APL 1
LABORATORIUM
Tujuan Peserta didik dapat mengetahui cara mendeteksi formalin dalam makanan secara
kualitatif
Alat Bahan
1. Corong 1. Makanan yang diduga
2. Erlenmeyer mengandung formalin
3. Kertas saring (sosis,roti,macaroni)
4. Beaker gelas 2. Reagen Fehling
5. Hot plate 3. KMnO4
6. Pipet tetes 4. Formalin
7. Gelas ukur 5. Lar.Blanko formalin
8. Batang pengaduk 6. Lar.Blanko Fehling
Alat & Bahan 9. Botol semprot 7. Fehling A & B
10. Tabung reaksi dan rak-nya
1. Tes KMnO4
a. Menghancurkan sampel dalam blender
b. Menambahkan 30 ml aquades
c. kemudian menyaring nya dengan kapas
d. Mengambil 2 ml filtrate
e. Menambahkan 1 tetes KMnO4
f. Adanya FORMALIN ditunjukkan oleh hilangnya warna pink
dari KMnO4
2. Tes Fehling
a. Menghancurkan sampel dalam blender
b. Menambahkan 30 ml aquadest
c. Kemudian menyaring nya dengan kapas
d. Mengambil 2 ml filtrate
e. Kemudian menambahkan 1 ml fehling A & B dan memanaskan nya dalam
penangas ± 30 menit
Kesimpulan Setelah melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan data, maka dapat
disimpulkan bahwa
1) Saya dapat mengetahui cara mendeteksi formalin dalam makanan secara kualitatif
TUJUAN Peserta didik dapat mengetahui secara kalitatif ada tidaknya zat warna asing Rhodamin
B pada makanan / minuman
RUANG Uji zat warna Rhodamin B dalam makanan dan minuman dengan
LINGKUP metode reaksi
PRINSIP a) Zat Zat warna Rhodamin B dalam lingkungan asam atau basa
akan terekstraksi ke dalam amyl alkohol.
b) Zat warna Rhodamin B direaksikan dengan stearat dan urea
dalam keadaan panas akan terekstraksi ke dalam stearat.
c) Zat warna Rhodamin B dalam lingkungan basa terekstraksi
dalam eter, dengan penambahan asam, Rhodamin B
terekstraksi ke dalam asam.
ALAT & BAHAN
Alat Bahan
1. Corong
2. Erlenmeyer 1. Zat Pewarna makanan
3. Kertas saring (macaroni)
4. Beaker gelas 2. H2SO4 4 N
5. Pipet tetes 3. NH4OH 10 %
6. Gelas ukur 4. Asam stearat Kristal
7. Batang pengaduk 5. Amyl alcohol
8. Botol semprot 6. HCl 10 %
9. Tabung reaksi dan rak-nya 7. Dietil eter
8. NaOH 10 %
A. PREPARASI
1. Minuman tak beralkohol
Diasamkan dengan Kalium Hidrogen Sulfat
2. Minuman beralkohol
Didihkan untuk mneghilangkan alkoholnya dan asamkan bila perlu seperti
PROSEDUR nomor 1
3. Makanan larut dalam air (selai, gula)
Larutkan dalam 30 ml air
4. Makanan dari tepung (roti, mie, kerupuk)
B. CARA UJI
1. Reaksi amyl alcohol lingkungan asam
2 ml sampel + H2SO4 4 N 1 ml + 2 ml amyl alcohol, digojok.
Rhodamin B (+) bila warna masuk dalam amyl alkohol
2. Reaksi amyl alcohol lingkungan basa
2 ml sampel + NH4OH 1 ml + 2 ml amyl alcohol, digojok
Rhodamin B (+) bila warna masuk dalam amyl alkohol
3. Reaksi asam stearat
2 ml sampel + sepucuk asam stearat + sepucuk urea,
dipanaskan.
Rhodamin B (+) bila warna masuk dalam asam stearat
4. Reaksi khusus untuk rhodamin B
a. Contoh 2-5 ml + NaOH 10 % sampai basa, + eter dan
dipisahkan
b. Mengambil eternya, + HCl 10 % secukupnya, jika contoh
mengandung Rhodamin B akan terjadi warna merah di
lapisan bawah (lapisan asam)
C. REAKSI KHUSUS
a. Memasukkan 2 ml sampel ke dalam tabung reaksi
b. Menambah 1 ml NaOH 10 %
c. Menambah 2 ml eter, dan mengocok nya hingga homogen
d. Mengambil lapisan eter kemudian di + 2 ml HCl 10 %
e.Jika terjadi warna pada lapisan asam (bawah) maka
Rhodamin POSITIF
DATA HASIL Sampel makaroni, positif mengandung zat pewarna rhodamin B, karena ada perubahan
PENGAMATAN warna nya, saat di tambahkah hcl.
KESIMPULAN Saya dapat mengetahui secara kualitatif ada tidaknya zat warna asing rhodamin B pada
makanan/minuman.
DAFTAR http://www.mbrio-food.com/article5.htm
PUSTAKA
PRINSIP Pada praktikum ini, menggunakan teknik eksperimen analisis anorganik kualitatif dengan
PERCOBAAN pendahuluan uji reaksi basah. Yaitu uji yang diterapkan untuk zat dalam larutan. Dengan
jalan ini, kita melakukan analisa secara sistematis. Reaksi-reaksi di sini menyebabkan
terjadinya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan di kenali dari perbedaan sifat
fisiknya, antara lain :
4. Pembentukan gas.
PROSEDUR 1.Sebanyak 0,5 ml larutan sampel dimasukkan kedalam cawan porselen (drupelplat).
Kemudian ditambahkan larutan asam sulfat pekat dan alcohol. Lalu dibakar,
diperhatikan dan dicatat nyala apinya.
DATA HASIL
) Data Percobaan 1
PENGAMATAN
Ketika
Ketika
ditambahkan
dimasukkan
Sampel sosis + H2SO4 belum
kedalam api Negatif
H2SO4 + alkohol ada reaksinya
warnanya tidak
dan warnanya
berubah
putih
2) Data Percobaan 2
Sesudah
Larutan Sebelum dipanaskan
dipanaskan Ket
3) Data Percobaan 3
Sesudah ditambah
Larutan Sebelum ditambah BaCl2
BaCl2 Ket
Sesudah ditambah
Sosis + Sebelum ditambahkan
BaCl2 ada endapan
BaCl2 BaCl2 warnanya putih Positif
putih
DAFTAR Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT. Gramedia.
PUSTAKA Day, JR & A.L Underwood. 1996. ANALISIS KIMIA KUANTITATIF. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
http://wikipedia.org.
http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews
Svehla, G, diterjemahkan oleh Ir.L.Setiono.1979. VOGEL, Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif Makro dan Semimikro, Bagian II. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.
Hal 367.
Rhodamin B
Sesudah
ditambahkan HCl
Sebelum di panaskan
Sesudah dipanaskan
Sampel + BaCl2
Sesudah ditambahkan
BaCl2